Read More >>"> Phsycopath vs Indigo (Ketahuan Nguping deh! ) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Phsycopath vs Indigo
MENU
About Us  

"Bib jujur deh," suara Same di sela waktu makan malam keluarga. "Bibun gak selingkuh kan? Tadi Same liat Bibun sama cowok lain di mall"

Terbatuk-batuk, aku bergegas meneguk segelas air minum. Plong! Tidak ada lagi makanan menyangkut di tenggorokan.

Menarik napas dalam lalu bersiap cerita. Bahwasanya Same telah mengejekku, pacar saja tidak punya, masa bisa selingkuh. Saka pacar Chelsea, bukan milikku.

"Duh, Bib kasihan Papap. Jauh-jauh merantau cari nafkah buat kita tapi Bibun malah main belakang." katanya. "Oke gak papa kalo dua minggu ini Bibun nolak nemenin Same nge-mall, tapi bukan untuk selingkuh gitu dong!"

Aku bungkam seribu bahasa. Selama ini yang bertanggung jawab atas nafkahku dan Same ya ayah sama Ibu. Saka tidak ada di dalamnya, tidak menyumbang sepeser pun.

Alah bagaimana mau memberi nafkah? Dia bahkan berdiam diri, menutup rapat pengakuan. Baru sekarang dia jujur. Sangat amat telat.

Dan gue masih kesel soal itu!

Kembali ke Samella, dia enggan meneruskan makan malamnya. Tablet yang ia pentingkan hanya sebatas untuk bermain game nampaknya mulai dialih fungsikan. Ia menghubungi seseorang, terbukti dari tabletnya yang ia tempelkan ke kuping.

"Same minta dibeliin kartu perdana. Dia langsung isi pulsa katanya buat telpon Saka." jelas Ibu selepas kepergian Same.

"Biar aku samperin Same." kataku penasaran pada apa yang akan diperbincangkan Same dengan seseorang yang dihubunginya.

"Eh tunggu dulu!" cegah Ibu mendudukan badanku lagi. "Bener tadi sama cowok? Siapa? Jangan bilang emang kamu selingkuh!"

"Bi Narsih yang tadi nemenin Same makanya ibu gak tahu." sambungnya lagi.

"Tadi Saka, Bu. Dia ngajak beli perhiasan buat mas kawin." jujurku.

"Loh bukannya tadi ngurus baju pernikahan?" kernyit ayah.

"Dua-duanya." singkatku.

"Maafin ayah ya Ra. Kamu masih muda sebenarnya." lirih ayah. "Andai,,"

"Camill yang harusnya menikah. Usia dia kalau masih ada lebih ideal untuk menikah dibanding Kara." potong ibunya

Jika sudah ada hilir-hilir lirih menepi, selanjutnya pasti ada bau masa lampau menguarkan kekelaman. Aku harus kabur, sedang tidak ingin menyelami.

Kakiku perlahan berderap, satu dua dan tiga berhati-hati menapaki arena kamar Same, pintunya sedikit terbuka.

Dia terdengar bercerita panjang lebar mengenaiku. Ada isak tangis tatkala menyeruakan kata selingkuh, hubungan gelap dan pengkhianatan.

Siapa yang dia telpon? Saka? Sayangnya telingaku normal, tidak bisa menjangkau frekuensi lebih tajam ala-ala telinga kucing. Aku sebatas bisa mendengar Same saja, lawannya tidak.

"Nanti sepulang sekolah temenin Same ke cafe ya. Same ceritain semuanya lebih rinci." ujarnya. "Udah dulu ya, see you!"

"Bibun!" seruak Same.

Mataku mengerjap, ketahuan nguping deh. "Siapa tadi?"

"Temen Bib." jawabnya jutek.

"Ya siapa? Rena, Kiara, Radit atau Faras?" tanyaku mengabsen daftar teman Same yang ku ingat.

"Bukan urusan Bibun." kesalnya.

"Siapa Same? Kalo kamu diculik gimana? Yang jelas biar gak khawatir!" seruku ikut duduk di samping ranjangnya.

"Radit Bib." singkatnya membuang muka.

Entah, hasratku berkata lain tidak percaya pada ucapannya. "Bukan mau ketemu Saka kan? Awas aja kalo iya! Dia harus izin dulu, enak aja!"

Samella tersetrum semangat, dia menggebu mempertanyakan. "Papap udah di Jakarta? Kok Bibun ngomongnya gitu sih?"

Keceplosan telah menjerumuskanku. Terbata aku menjawab, bingung mau beralasan apa. Samella tahunya Saka bekerja di luar negeri.

Baru terpikirkan juga mengenai pernikahan. Gadis kecil ini pasti bersikeras mempertanyakan realita dari kerumpangan masalah ini.

Pasalnya aku dan Saka diketahuinya telah menikah, jika mendadak dikasih tahu aku akan menikah lagi dengan Saka rasanya aneh.

Alasan anniversarry pernikahan? Bukan ide bagus!  Mana ada orang merayakan anniv dengan melakukan ijab kembali?

"Bib, papah apa? Dari tadi ngomongnya eu eu an aja!" sebal Same. "Yang jelas dong!"

"Duh, pokoknya papap kamu bakal datang tapi gak tahu kapan!" ungkapku. "Katanya kangen sama kamu."

"Sama Bibun enggak?" tanya Same sambil memainkan tabletnya. "Duh Tuhan jangan bilang Bibun sama papap udah gak serasa lagi makanya Bibun selingkuh."

Lama-lama aku kesal. Gadis kecil ini turunan siapa sih? Aku tumbuh normal, mengurusi urusan yang sepadan dengan usiaku.

Lah dia? Kebangetan banget pikirannya. Ngurusin hubungan orang lain bukan ranah anak sekecil itu!

.

.

.

***

Chelsea sudah dua hari bekerja denganku di gedung yang sama, bersyukurnya tidak sedevisi denganku.

Aku masih berkutat pada data berpuluh-puluh karyawan bagian produksi. Menyortir masa kerja mereka yang hampir habis.

Perlu pergantian atau malah diperpanjang itu bukan urusanku. Tugasku hanya mendatanya untuk diserahkan kepada bu Rose.

"Kuy lah turun laper nih." ajak Sisca.

"Belum selesai nih, lo duluan aja!  Nanggung nanti gue nyusul." kataku.

Di sudut lain ada sepasang telinga yang ternyata mengamati. Dia tiba-tiba ikut  menanggapi ucapanku. "Jago banget cari muka! Sok rajin biar disayang bos, eh gue lupa kan udah berhasil ya! Bosnya sampe cinta mati gitu."

Aku mendelik sekilas, berbeda dengan Sisca dia justru mengabaikan. "Tahu gak? kemarin gue ketemu seseorang."

Aku mengernyit, bersikap sama halnya seperti Sisca yang tidak mempedulikan nyinyiran Chelsea. "Siapa?"

"Tebak dong!" ceria Sisca. "Gue berhasil dapet nomornya, sempet tukeran WA kemaren."

"Siapa sih?" tanyaku. Ekor mataku masih menemukan Chelsea di tempatnya sedang memasang telinga.

"Gila makin ganteng tahu. Gue syok tiba-tiba dia nyapa gue.Hahaa masih inget aja dia ke gue. " cerita Sisca. "Padahal kita udah lama gak ketemu."

"Elah, paling si Ronal bebek mantan lo." kataku.

"Ih najis, gak ada sejarahnya Siscaila muji mantan. Mantan tuh sampah gak usah diinget-inget." ujarnya.

"Tapi biasanya kalo udah jadi mantan suka lebih ganteng atau cantik loh. Banyak yang ngakuin." ujarku mematikan komputer.

Rupanya Chelsea masih setia di tempatnya. Agak aneh mestinya dia lebih mementingkan Saka dibanding mengurusiku. Saka sebentar lagi terbang ke Singapura, mengurusi bisnisnya. Chelsea memangnya tidak ingin menemuinya?

Lima hari katanya. Kekasih mana yang tidak akan rindu, apalagi ABG macam dia. Lagi lebay-lebaynya menanggapi urusan asmara.

"Iya sih lebih ganteng, lebih maskulin dibanding pas sama lo." kata Sisca lagi. "Ini mantan lo si Gibran. Gue ketemu dia kemarin, supprise banget."

"Gibran?" tanyaku memastikan.

"Iya, dia. Masa dia banyak nanyain tentang lo sih padahal yang dia temuin kan gue. Nanya-nanya tentang gue kek, ini mah enggak!" manyunnya.

"Dia sempet minta nomor lo." ungkap Sisca. "Dia kayaknya masih ada rasa sama lo, Ra. Tapi gue bingung masalahnya lo udah mau nikah sama Saka, ya udah deh gak dikasih."

"Dia terus maksa, untungnya gue bisa buat dia berhenti mohon-mohon gitu." lanjutnya. "Mantan yang datang tidak tepat waktu dia tuh. Bukannya dari dulu kek."

Aku yang terdiam kemudian terlonjak kaget. Gebrakan buku di meja menarik perhatian. Sisca cepat berlalu, wajahnya kesal setengah mati. Emosinya juga terlihat memuncak.

Jika ada atasan mungkin dia sudah ditegur. Seenaknya membanting barang kantor. Walau dia pacar Saka tapi bukan berarti bisa seenaknya.

"Caramell, kamu disuruh ngadep ke atas." berita karyawan yang baru masuk bersama temannya.

"Gila ganteng banget emang. Paling ganteng di kantor sepertinya." cekikikan mba Almira, karyawati tadi.

"Beruntung jadi Chelsea. Dia pacar Chelsea katanya. Chelsea yang cerita gitu." ungkap Intan temannya mba Almira.

Baik aku maupun Sisca tidak peduli. Kami beriringan keluar ruangan. Tepat di pintu lift, terpaksa aku menyuruh Sisca duluan.

Saka pasti mengamuk jika tidak segera ditemui. Si Saka pacarnya Chelsea yang kata mba Almira ganteng itu belum bisa membuatku biasa saja.

Gue masih kesel sama dia! Mau apalagi sih dia manggil-manggil gue? 

How do you feel about this chapter?

1 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (66)
  • ariananadita

    Lihat review dari penulis gramed jadi mampir gue. Katanya ceritanya keren. Tapi pas gue baca gue kecewa. EBInya berantakan. Gaya berceritanya model sinetron. Diksinya biasa banget. Dan ... Penulisnya keknya mengabaikan krisan dari yang lain. Terbukti nggak ada perubahan sejauh ini.

    Comment on chapter My Ability
  • TonnyTanny

    EBI-nya berantakan. Cara berceritanya pun ala2 sinetron. Membosankan.

    Comment on chapter My Ability
  • DeeAnke

    Setuju tuh sama komen di bawah. Selain cerita yang bagus, untuk menjadi penulis yang baik, EBI juga harus diperhatikan. Setidaknya, tahulah peletakkan tanda baca. Saya baru akan like jika sudah diedit. Banyak banget penggunaan tanda baca yang salah.

    Comment on chapter My Ability
  • Fatmafetty

    EBI-nya berantakan. Penulis yang baik itu harus menjadi editor bagi karyanya sendiri.

    Comment on chapter My Ability
  • Aanadana_

    Riweuh ni crta, tp bikin penasaran wk

    Comment on chapter My Ability
  • SyakirDaulay_

    sensor adegan peluk memeluk haha.

    Comment on chapter My Ability
  • AhmedZamZm_

    :*

    Comment on chapter Interdimentional
  • iiibrahim_

    @Kayla_nadira @Ameer_Azzikra follback ig saya:D

    Comment on chapter Between Us
  • Kayla_nadira

    Iya ya, nanti aku bilang in mereka suruh baca cerita ini:D
    @Ameer_Azzikra Pangeran madu endorse mulu #sandaljepit

    Comment on chapter Between Us
  • zufniviandhany24

    Ga tau ane juga bang..
    @Ameer_Azzikra wkwkk tdk menerima endorse;v

    Comment on chapter Between Us
Similar Tags
Cigarette Ghost
4      4     0     
Short Story
Aryan dan Harris akan menghentikan kutukan dari sang arwah gentayangan Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Jane and His Zombie
2      2     0     
Short Story
This story is about a girl who meet a zombie and she fell in love with the zombie
Bimasakti dan Antariksa
5      5     0     
Romance
Romance Comedy Story Antariksa Aira Crysan Banyak yang bilang 'Witing Tresno Jalaran Soko Kulino'. Cinta tumbuh karena terbiasa. Boro terbiasa yang ada malah apes. Punya rekan kerja yang hobinya ngegombal dan enggak pernah serius. Ditambah orang itu adalah 'MANTAN PACAR PURA-PURANYA' pas kuliah dulu. "Kamu jauh-jauh dari saya!" Bimasakti Airlangga Raditya Banyak yang bila...
A Ghost Diary
45      27     0     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
Double F
15      12     0     
Romance
Dean dan Dee bersahabat sejak lama. Dean tahu apa pun tentang Dee, tapi gadis itu tak tahu banyak tentangnya. Seperti cangkang kapsul yang memang diciptakan untuk menyamarkan bahkan menutupi rasa pahit serta bau obat, Dean pun sama. Dia mengemas masalah juga kesedihannya dengan baik, menutup pahit hidupnya dengan sempurna. Dean mencintai Dee. Namun hati seorang Dee tertinggal di masa lalu. Ter...
FLOW in YOU (Just Play the Song...!)
48      31     0     
Romance
Allexa Haruna memutuskan untuk tidak mengikuti kompetisi piano tahun ini. Alasan utamanya adalah, ia tak lagi memiliki kepercayaan diri untuk mengikuti kompetisi. Selain itu ia tak ingin Mama dan kakaknya selalu khawatir karenanya. Keputusan itu justru membuatnya dipertemukan dengan banyak orang. Okka bersama band-nya, Four, yang terdiri dari Misca, Okka, dan Reza. Saat Misca, sahabat dekat A...
Berawal Dari Sosmed
377      290     3     
Short Story
Followback yang merubah semuanya
Nightmare
5      5     0     
Short Story
Ketika mimpi buruk datang mengusik, ia dihadapkan pada kenyataan tentang roh halus yang mengahantui. Sebuah 'dreamcatcher' sebagai penangkal hantu dan mimpi buruk diberikan. Tanpa ia tahu risiko sebenarnya. Pic Source : -kpop.asiachan.com/Ash3070 -pexels.com/pixabay Edited by : Picsart Cerita ini dibuat untuk mengikuti thwc18
Katakan Sekarang!
49      18     0     
Romance
Waktu adalah satu-satunya hal di dunia ini yang terukur dengan skala sama bagi setiap orang. Satu menit tetap senilai enam puluh detik, namun lamanya satu menit itu berbeda bagi orang yang dirundung kesedihan, sakit, marah, takut, malu, cemburu, bahkan dengan yang sedang dimabuk cinta.
Without Guileless
25      18     0     
Mystery
Malam itu ada sebuah kasus yang menghebohkan warga setempat, polisi cepat-cepat mengevakuasi namun, pelaku tidak ditemukan. Note : Kita tidak akan tahu, jati diri seseorang hingga kita menjalin hubungan dengan orang itu. Baik sebuah hubungan yang tidak penting hingga hubungan yang serius