Read More >>"> Someday Maybe (Benarkah?) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Someday Maybe
MENU
About Us  

Percaya atau tidak, divisi dekorasi kini sedang bekerja di Ruang Tim Basket. Hal yang menurutku tidak seharusnya kami berada di sini, tapi bagi Kak Edgar, tidak ada yang tidak mungkin. Dengan alasan kami tidak memiliki ruangan untuk menyimpan peralatan kami, ditambah, ruangan ini memang sedang tidak dipakai tim basket. Alhasil, dengan ‘kekuasaan’ Kak Edgar, kami bekerja di sini.

“Beruntung ya jadi Kak Tasya.” Kudengar Luna mulai meracau ketika kami sedang asyik-asyiknya dengan pekerjaan masing-masing. Dan pekerjaanku adalah membuka kaleng cat berwarna putih untuk melapisi warna asli dari kardus-kardus bekas yang belum kususun itu.

“Iya. Gak perlu bilang, Kak Edgar udah tau apa kebutuhan kita,” timpal Annisa.

“Hush!” Kudengar Intan mencoba menghentikan kicauan dua adik kelas itu. “Kurang keras ngomongnya!”

Alhasil, cat yang belum sepenuhnya kubuka itupun jatuh dan menimbulkan suara nyaring di satu ruangan tersebut.

“Ugh! Gak usah GR, Sya. Selo aja,” komentar Dewi.

Aku berdecak kesal, meskipun yang mereka lihat aku sedang mengulum senyumanku.

“Udah ah! Sama kalian mah aku gak fokus. Aku mau cat kardusnya di pinggir lapangan aja,” kataku sambil beranjak pergi dengan membawa cat dan kuas.

“Hahaha… Yang lagi kasmaran ni yee!!!”

Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalaku. Penat rasanya mendengar ‘cie-cie’ yang begitu banyak dan intens. Kepalaku seakan ingin pecah. Meski sudah berulang kali aku menyangkal, tapi tak ada satu pun dari mereka yang mau mendengarkan. Semua tuli dan hanya mau membuatku tersipu malu.

Tentu aku tersipu malu, Kak Edgar memang baik. Benar-benar baik dan perhatian. Siapapun akan bereaksi yang sama denganku. Meskipun dalam hatimu kau memiliki seseorang yang lain.

~KALA SENJA~

Aku mendudukkan diri sejenak di bawah pohon beringin yang berada di pinggir lapangan. Tempat aku bekerja mengecat kardus-kardus bekas nanti. Meski tanpa godaan anggota-anggota divisiku, aku memang akan bekerja di sini. Agar catnya tidak mengotori lantai ruang tim basket.

Sore itu tim dari divisi logistik sedang mempersiapkan panggung. Kulihat dari kejauhan ada Davi yang sedang membantu kawan-kawannya. Ada Kak Edgar juga, yang sedang menaiki kerangka panggung yang terbuat dari besi-besi itu. Hebat juga kakak kelas yang satu itu.

“Jangan dilihat terus. Ntar kamu juga suka dia!”

Aku menoleh ke asal suara, kulihat Mila sedang menatapku dengan papan dada yang tengah ia peluk.

“Ngapain kamu di sini?” tanyaku yang terkejut dengan kehadirannya.

Hubunganku dengan perempuan satu ini memang tidak baik. Justru berakhir buruk, tapi aku tidak mempermasalahkannya. Toh kami berdua ditakdirkan untuk tidak saling akur.

“Kak Edgar dari dulu orangnya baik. Miriplah sama Davi,” ujar Mila memulai ceritanya, walaupun aku tidak memintanya.

“Kak Edgar jauh dari Davi. Dia mantan ketua Osis, anak basket, anak emas semua guru-guru. Bahkan katanya ia sudah dapat beasiswa di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Yang jelas, kalau kamu sama dia, kamu bakal beruntung,” tutur Mila. “Lihat aja, kamu dapet akses ruang basket buat tempat kerja anak dekor.”

Aku hanya bisa mendengarkan Mila dengan seksama. Pernyataan ini memang sering aku dengar dari setiap orang yang mau membahas kesempurnaan Kak Edgar. Iya, aku setuju jika aku beruntung karena Kak Edgar menyukai gadis biasa-biasa saja sepertiku, kadang akupun tidak percaya jika itu adalah kenyataan. Perasaan Kak Edgar padaku.

“Dan untuk pertama kalinya, dia justru suka sama orang sepertimu,” kata Mila dengan ucapan pedasnya seperti biasanya.

Tunggu!

“Pertama?” tanyaku.

Mila berjongkok di sampingku yang sedang duduk di atas rerumputan. “Sayangnya Kak Edgar dingin sama perempuan. Berpuluh-puluh kali dia dapat pernyataan cinta. Gak ada satupun yang dia tanggepin. Justru dia nyatain cinta sama kamu. Di depan banyak orang,” jawab Mila.

“Hah? Dingin apanya? Dia justru ramah sama aku,” kataku menyangkal ucapan Mila.

“Pernah kamu lihat Kak Edgar ngobrol santai sama anak perempuan?” tanya Mila.

Aku diam. Setahuku, aku tak pernah melihat Kak Edgar berbincang-bincang dengan siswa perempuan, bahkan ke sesama anggota panitia sekalipun. Atau mungkin itu hanya kebetulan saja.

“Kak Edgar walaupun baik, tapi gak bisa santai di ajak ngobrol. Cuma sama kamu doang,” kata Mila sembari berdiri kembali. “Kamu beruntung dapetin dia.” Lalu ia pun beranjak pergi meninggalkanku.

“Tapi….” Mila menghentikan langkah kakinya dan berbalik kembali melihatku. “Aku harap perasaanmu terhadap Davi tetap sama seperti saat pertama kali kamu menyukainya. Tasya, jangan menyia-nyiakan perasaanmu yang sudah selama itu hanya untuk orang baru.”

Ini lebih tidak bisa diterima akal sehatku. Meski wajahnya tetap tidak bersahabat, nada bicaranya yang ketus, juga cara dia menatapku dengan angkuh. Kata-kata yang diucapkan Mila justru terdengar seperti dukungan atas perasaanku yang telah lama tersimpan pada Davi. Garis senja memang terkadang menyimpan banyak sekali keajaiban.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • rahmalief

    Bagus banget siihh...

    Comment on chapter Ini Aku (Nessa PoV)
Similar Tags
Sampai Nanti
5      5     0     
Short Story
Ada dua alasan insan dipertemukan, membersamai atau hanya memberikan materi
Reason
6      6     0     
Romance
Febriani Alana Putri, Perempuan ceria yang penuh semangat. Banyak orang yang ingin dekat dengannya karena sikapnya itu, apalagi dengan wajah cantik yang dimilikinya menjadikannya salah satu Perempuan paling diincar seantero SMA Angkasa. Dia bukanlah perempuan polos yang belum pernah pacaran, tetapi sampai saat ini ia masih belum pernah menemukan seseorang yang berhasil membuatnya tertantang. Hing...
My Secret Wedding
30      15     0     
Romance
Pernikahan yang berakhir bahagia adalah impian semua orang. Tetapi kali ini berbeda dengan pernikahan Nanda dan Endi. Nanda, gadis berusia 18 tahun, baru saja menyelesaikan sekolah menengah atasnya. Sedangkan Endi, mahasiswa angkatan terakhir yang tak kunjung lulus karena jurusan yang ia tempuh tidak sesuai dengan nuraninya. Kedua nya sepakat memutuskan menikah sesuai perjodohan orang tua. Masin...
Melawan Takdir
21      12     0     
Horror
Bukan hanya sebagai mahkota pelengkap penampilan, memiliki rambut panjang yang indah adalah impian setiap orang terutama kaum wanita. Hal itulah yang mendorong Bimo menjadi seorang psikopat yang terobsesi untuk mengoleksi rambut-rambut tersebut. Setelah Laras lulus sekolah, ayahnya mendapat tugas dari atasannya untuk mengawasi kantor barunya yang ada di luar kota. Dan sebagai orang baru di lin...
Ignis Fatuus
34      25     0     
Fantasy
Keenan and Lucille are different, at least from every other people within a million hectare. The kind of difference that, even though the opposite of each other, makes them inseparable... Or that's what Keenan thought, until middle school is over and all of the sudden, came Greyson--Lucille's umpteenth prince charming (from the same bloodline, to boot!). All of the sudden, Lucille is no longer t...
seutas benang merah
29      17     0     
Romance
Awalnya,hidupku seperti mobil yang lalu lalang dijalan.'Biasa' seperti yang dialami manusia dimuka bumi.Tetapi,setelah aku bertemu dengan sosoknya kehidupanku yang seperti mobil itu,mengalami perubahan.Kalau ditanya perubahan seperti apa?.Mungkin sekarang mobilnya bisa terbang atau kehabisan bensin tidak melulu berjalan saja.Pernah mendengar kalimat ini?'Jika kau mencarinya malah menjauh' nah ak...
Cinta (tak) Harus Memiliki
53      49     0     
Romance
Dua kepingan hati yang berbeda dalam satu raga yang sama. Sepi. Sedih. Sendiri. Termenung dalam gelapnya malam. Berpangku tangan menatap bintang, berharap pelangi itu kembali. Kembali menghiasi hari yang kelam. Hari yang telah sirna nan hampa dengan bayangan semu. Hari yang mengingatkannya pada pusaran waktu. Kini perlahan kepingan hati yang telah lama hancur, kembali bersatu. Berubah menja...
Tenggelam dalam Aroma Senja
5      5     0     
Romance
Menerima, adalah satu kata yang membuat hati berat melangkah jika harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Menunggu, adalah satu kata yang membuat hati dihujani ribuan panah kerinduan. Apakah takdir membuat hati ikhlas dan bersabar? Apakah takdir langit menjatuhkan hukuman kebahagian? Entah, hanyak hati yang punya jawabannya.
Forgetting You
47      26     0     
Romance
Karena kamu hidup bersama kenangan, aku menyerah. Karena kenangan akan selalu tinggal dan di kenang. Kepergian Dio membuat luka yang dalam untuk Arya dan Geran. Tidak ada hal lain yang di tinggalkan Dio selain gadis yang di taksirnya. Rasa bersalah Arya dan Geran terhadap Dio di lampiaskan dengan cara menjaga Audrey, gadis yang di sukai Dio.
Awesome Me
54      31     0     
Romance
Lit Academy berisi kumpulan orang-orang mengagumkan, sebuah wadah untuk menampung mereka yang dianggap memiliki potensi untuk memimpin atau memegang jabatan penting di masa depan. Mereka menjadi bukti bahwasanya mengagumkan bukan berarti mereka tanpa luka, bukti bahwa terluka bukan berarti kau harus berhenti bersinar, mereka adalah bukti bahwa luka bisa sangat mempesona. Semakin mengagumkan seseo...