Read More >>"> SERENA (Terbit) (SEKOLAH BARU) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - SERENA (Terbit)
MENU
About Us  

Waktu menunjukkan pukul 06:30. Kamipun siap berangkat kesekolah dengan ditemani Bunda. Kami sangat bersemangat hari ini, karena kami akan banyak menemukan teman-teman yang baru. Pagi ini suasananya cukup ramai. Kamipun segera berjalan menuju jalan raya untuk mencari angkot. Karena jarak panti asuhan dan sekolah baru kami cukup jauh. 

Sudah 10 menit kami menunggu angkot. Tapi belum ada satupun angkot yang kosong. Karena pada jam ini semua orang sedang sibuk, berangkat ke sekolah dan bekerja. Udara sejuk pagi ini terasa hilang karena ditelan polusi kota jakarta yang begitu menganggu. Dan ketenangan kotapun turut menghilang saat melihat jalanan kota yang penuh sesak dengan kendaraan berlalu-lalang. Dan juga suara gemuruh mesin baik angkutan, sepeda motor, maupun mobil pribadi serta suara klakson mobil yang tidak sabar melintasi kemacetan menambah riuh suasana pagi ini. Seketika menghilangkan perasaan damai saat berangkat dari panti asuhan. Yah, suasana yang cukup berbeda saat kami ada di SD kami dulu. Suasana ketenangan.

Setelah menunggu kurang lebih selama 15 menit, akhirnya kami menemukan angkot yang kosong. Kamipun segera menaiki angkot itu. Aku dan Fresla dibantu oleh ibu karena kondisi kaki kami yang tidak memungkinkan jika kami harus menaiki angkot sendiri tanpa bantuan.

Kami semua duduk saling berhadapan didalam angkot. Dengan adanya kami berlima sudah membuat keadaan angkot ini cukup sesak didalam. Suasana di dalam angkot memang cukup panas apalagi dengan seragam kami yang masih kaku dan baru, jadi agak sedikit tidak nyaman dipakai. Namun cukup bersih dan bagus jika dilihat. Yah, tidak semua hal yang terlihat bagus itu nyaman. Oleh karena itu sejujurnya aku lebih menyukai seragam lamaku.

Di dalam angkot, walau jalannya aspal mulus namun masih ada sedikit goncangan karena kondisi angkot yang sudah tua dan mesinnya yang bergemuruh.

“Anak – anak nanti kalian di sekolah harus cari teman sebanyak mungkin ya. Jangan nakal dan jangan sombong. Semua orang itu sama. Kalian mengerti ???” Nasihat Bunda.

“Iya Bunda.” Jawab kami serentak.

“Bunda, kapan kita sampai ?? Dari tadi sudah banyak lampu merah yang kita lewati. Tapi kita tidak sampai – sampai.” tanya Tono tidak sabar.

“Iya, Bunda. Apa masih jauh???” Sambung Fresla.

“Tenang anak–anak. Kalian yang sabar ya. Sebentar lagi kita sampai kok. Nah, itu lihat. Itu sekolah kalian. Yang gerbangnya tinggi itu.” Kata Bunda menunjuk sebuah bangunan.

“Yeay...” Kami serentak berteriak riang.

“Pak ... kami berhenti di depan gerbang SMP Harapan Bangsa ya pak.” Kata Bunda pada sopir angkot.

“Baik bu. Anak–anaknya sekolah disitu buk??” tanya sang sopir yang sedang mengemudikan angkot.

“Iya, pak. Anak–anak saya dapat beasiswa disana.” Sahut Bunda dengan bangga.

“Wah ... hati–hati bu. Mereka semua anak-anak orang kaya. Dari kabar yang saya dengar anak–anak disitu sombong–sombong bu. Suka jahilin orang lain, ya maklum lah bu namanya juga orang kaya jarang hidup susah.” Kata sopir angkot itu malah menakuti kami.

“Ya ... nggak semua orang kaya begitu pak.” sahut Bunda.

Aku, Tono, Fresla, dan Cici hanya bisa saling pandang setengah takut setengah lagi tak tahu harus bersikap bagaimana. Kamipun berhenti di depan sekolah. Gerbangnya tinggi dan ada banyak satpamnya.

“Wah, Bunda sekolahnya bagus ya.” Kata Tono.

Bunda pun mengangguk sambil tersenyum.

Saat kami ingin memasuki gerbang. Tiba-tiba saja dari arah belakang datang mobil dengan tiba tiba dan mengagetkan kami. “Tin! Tin ...”.

 “Awas anak- anak. Semuanya minggir.” Kata Bunda memperingatkan.

Kami semua minggir dan membiarkan mobil BMW mewah itu masuk. Tampak sang supir buru-buru membukakan pintu untuk seseorang. Tampak pula seorang wanita berpakaian merah dan sangat glamour itu keluar dengan seorang putrinya. Satpam yang sedang berdiripun langsung menghampirinya. Mereka terlihat berbincang–bincang sejanak. Sang satpam terlihat sangat menaruh hormat pada wanita paruh baya itu. Kemudian sang wanita itupun masuk.

“Ayo ... anak–anak kita masuk.” Kata Bunda.

“Maaf ... pak. Kami mau mencari lokasi ruang kelas.” tanya Bunda pada pak satpam yang sedang berdiri mengamati siswa.

Namun pak satpam tidak menghiraukannya dan terus melihat jalan karena ada mobil yang akan masuk. Ia segera menghampirinya dan membukakakan pintu. Ia tak mengacuhkan kami.

“Oh ... Pak Dewo, apa kabar???” tanya sang satpam pada seorang pria berjas hitam itu.

“Heemm ... dimana ruang kelas cucuku?” tanyanya tak acuh pada sang satpam. Rupanya ia orang yang sangat kaya sampai semua orang menghormatinya. Sang satpam pun menjelaskannya dengan sangat sopan. Lalu sang pria tua itu menuju ke arah yang dituju bersama dengan cucunya yang menoleh dan menatap kami dengan jjijk. Mereka  dikawal oleh beberapa bodyguard.

 “Emm ... maaf pak.” tanya Bunda sekali lagi dengan sopan.

“Ehh ... mau apa kalian.” kata satpam tersebut dengan nada tinggi dan nada merendahkan, perlakuannya sangat berbeda sekali dengan tamu yang tadi, pikirku.

“Maaf pak ... saya ingin mengantarkan anak saya sekolah hari ini.” Kata Bunda menjelaskan.

“Oh ... kalian pasti dapat beasiswa ya.” Katanya sinis.

“Lurus aja. Ambil kartu siswa lalu pulang, mengerti” katanya datar.

“Terimakasih pak” kata Bunda tanpa sahutan balik dari sang satpam yang sibuk mengurusi mobil yang datang.

“Ayo anak–anak.” kata Bunda sambil menggiring kami masuk.

Kamipun berjalan masuk. Melihat pembagian ruang kelas, mencari meja dan mengambil kartu siswa di ruang TU setelah itu kami kembali pulang karena pelajaran baru dimulai besok.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (5)
  • ikasitirahayu1

    Thanks ya...atas semua masukannya...

    Comment on chapter PROLOG
  • radenbumerang

    Kalau menurut temenku sih, karakter Rey ini rada2 ngeselin gitu, hihi.

  • radenbumerang

    Oh mungkin sinopsis yang di atas itu, yang di bawah judul. Templatenya emang ganggu, apalagi kalau bacanya pake HP, krna sinopsisnya jadi muncul di semua bab. BTW, akhirnya tamat juga petualangannya Rey, dan syukurlah endingnya bahagia, meski agak bingung juga krna di akhir cerita tahu2 muncul karakter baru, Luna. Akan lebih baik kalau diceritakan sekilas di awal cerita tentang siapa itu Luna, dan bagaimana pacarnya (Thomas) meninggal, lalu mendonorkan matanya.

  • ikasitirahayu1

    Yang mana kak??

    Comment on chapter MATA ITU !
  • Wian

    Ini maksud banyak huruf besar di atas itu apa ya?

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
Mawar Putih
1200      620     3     
Short Story
Dia seseorang yang ku kenal. Yang membuatku mengerti arti cinta. Dia yang membuat detak jantung ini terus berdebar ketika bersama dia. Dia adalah pangeran masa kecil ku.
Bukan kepribadian ganda
59      16     0     
Romance
Saat seseorang berada di titik terendah dalam hidupnya, mengasingkan bukan cara yang tepat untuk bertindak. Maka, duduklah disampingnya, tepuklah pelan bahunya, usaplah dengan lembut pugunggungnya saat dalam pelukan, meski hanya sekejap saja. Kau akan terkenang dalam hidupnya. (70 % TRUE STORY, 30 % FIKSI)
SENJA
3      3     0     
Short Story
Cerita tentang cinta dan persahabatan ,yang berawal dari senja dan berakhir saat senja...
pendiam dan periang
3      3     0     
Romance
Dimana hari penyendiriku menghilang, saat dia ingin sekali mengajakku menjadi sahabatnya
Black Roses
328      59     0     
Fan Fiction
Jika kau berani untuk mencintai seseorang, maka kau juga harus siap untuk membencinya. Cinta yang terlalu berlebihan, akan berujung pada kebencian. Karena bagaimanapun, cinta dan benci memang hanya dipisahkan oleh selembar tabir tipis.
Switched A Live
11      10     0     
Fantasy
Kehidupanku ini tidak di inginkan oleh dunia. Lalu kenapa aku harus lahir dan hidup di dunia ini? apa alasannya hingga aku yang hidup ini menjalani kehidupan yang tidak ada satu orang pun membenarkan jika aku hidup. Malam itu, dimana aku mendapatkan kekerasan fisik dari ayah kandungku dan juga mendapatkan hinaan yang begitu menyakitkan dari ibu tiriku. Belum lagi seluruh makhluk di dunia ini m...
About us
161      38     0     
Romance
Krystal hanya bisa terbengong tak percaya. Ia sungguh tidak dirinya hari ini. CUP~ Benda kenyal nan basah yang mendarat di pipi kanan Krystal itulah yang membuyarkan lamunannya. "kita winner hon" kata Gilang pelan di telinga Krystal. Sedangkan Krystal yang mendengar itu langsung tersenyum senang ke arah Gilang. "gue tau" "aaahh~ senengnya..." kata Gila...
Aku menunggumu
0      0     0     
Romance
Cinta pertamaku... dia datang dengan tidak terduga entahlah.Sepertinya takdirlah yang telah mempertemukan kami berdua di dunia ini cinta pertamaku Izma..begitu banyak rintangan dan bencana yang menghalang akan tetapi..Aku Raihan akan terus berjuang mendapatkan dirinya..di hatiku hanya ada dia seorang..kisah cintaku tidak akan terkalahkan,kami menerobos pintu cinta yang terbuka leb...
Babak-Babak Drama
2      2     0     
Inspirational
Diana Kuswantari nggak suka drama, karena seumur hidupnya cuma diisi itu. Ibu, Ayah, orang-orang yang cuma singgah sebentar di hidupnya, lantas pergi tanpa menoleh ke belakang. Sampai menginjak kelas 3 SMP, nggak ada satu pun orang yang mau repot-repot peduli padanya. Dian jadi belajar, kepedulian itu non-sense... Tidak penting! Kehidupan Dian jungkir balik saat Harumi Anggita, cewek sempurna...
Takdir
2      2     0     
Short Story
kita memang pernah bersama tapi kita tidak ditakdirkan untuk bersama