Read More >>"> SERENA (Terbit) (BULLYING) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - SERENA (Terbit)
MENU
About Us  

Hari – hari kami dikelas 2 bukanlah hari yang mudah untuk dilalui. Ini baru hari ke-empat kami bersekolah lagi tapi, aku sudah melalui hari yang berat. Banyak anak-anak yang menjadikanku bahan olok-olokan mereka dan sasaran bullying. Kata-kata aku anak tanpa orang tua, anak haram, anak yang tidak tahu siapa keluarganya, anak yang dipungut, anak yang dibuang dan terutama anak cacat sudah sangat familiar bagi telingaku. Namun, aku mencoba untuk tetap kuat dan juga tegar.

Aku tidak akan pindah. Aku selalu terbayang wajah Bunda yang begitu bahagia saat aku berhasil masuk sekolah ini. Aku harus kuat. Setidaknya kondisi ini tidak akan bertahan selamanya. Aku hanya harus melewati masa ini untuk 2 tahun lagi. Aku sudah berjuang dengan sangat keras selama satu tahun terakhir ini. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini dan perjuanganku selama ini.

“Reyyyy!!!!” Teriak suara seorang anak memangilku dengan keras.

Aku berjalan mamakai tongkatku dengan terburu-buru. Berkat usaha kerasku selama ini, berlatih berjalan tanpa menggunakan tongkat. Sekarang, kondisi kakiku menjadi lebih baik. Aku sudah mulai bisa berjalan tanpa menggunakan tongkatku walau masih terpincang-pincang.

“ Ya ... sebentar” Kataku pada seorang anak yang sedang duduk di meja kantin. Namanya Tera dia anak yang suka memerintahku dikelas. Tapi setidaknya nasibku lebih baik ketimbang Fresla karena dia satu kelas dengan Doni. Tera memang bukan anak yang baik tapi setidaknya ia lebih baik ketimbang Doni.

“ Ya ... Tera ada apa??” tanyaku sambil terengah-engah.

“Beliin makanan dong.” perintahnya.

“Ya ... tunggu sebentar.” Kataku menuruti perintahnya.

Dia selalu memintaku membelikan makanan untuknya. Padahal dia anak yang cukup kaya. Ia anak seorang pejabat di kota ini. Anak orang yang cukup berpengaruh. Sementara aku, Bunda hanya memberiku uang saku 10.000 saja. 4.000 rupiah sudah kugunakan untuk naik angkot. Dan setiap hari aku harus membelikan roti dan susu untuknya sebesar 5.000. Sekarang aku hanya punya sisa uang 1.000 setiap hari.

Aku tidak berani bilang pada Bunda. Aku takut Bunda akan terkena masalah gara-gara aku. Untung saja setiap hari aku bawa bekal. Jadi, tidak perlu beli makanan lagi. Karena uangku tidak cukup lagi. Setidaknya aku harus merelakan uangku ketimbang dibully olehnya. Bagiku, selama aku menurut dan tidak memberontak dia pasti tidak akan menjahatiku. Aku pasti akan baik-baik saja.

“Ini ... Tera makananmu.” Kataku sambil menyodorkan makanan padanya.

“Nah, gini dong. Sudah sana pergi.” Ucapnya menerima makanan yang kuulurkan.

Saat aku beranjak pergi. Anak-anak saling bergerombol dan pergi menuju halaman. Aku sedikit penasaran apa yang terjadi. Tapi, aku tidak mau kehilangan waktu istirahat yang tinggal sedikit lagi. Aku segera duduk dan membuka penutup bekal makananku.

Saat aku ingin makan. Sayup-sayup aku mendengar suara anak–anak berbicara.“ Eh...lihat yuk. Doni sedang mengerjai anak cacat itu”. “Siapa??”

“Itu lho ... yang satu kelas dengannya”

Saat itu aku bagai mendengar petir di siang bolong. Fresla. Inilah yang aku takutkan. Doni begitu membenci kami. Saat di kelas 1 kami saling membantu satu sama lain saat ada anak yang usil pada kami. Tapi, sekarang Fresla sendiri yang harus menghadapi keusilan Doni.

Akupun segera menuju halaman sekolah. Aku khawatir dengan apa yang dilakukan Doni pada saudaraku.

“Hhhaa ... ” tawa anak-anak berderai melihat kejadian di halaman.

Doni sedang menjahili Fresla. Ia mengambil tongkatnya dan membuat Fresla terjatuh. Sementara teman – teman satu geng Doni mendorong-dorong Fresla.

“Hentikan ... kembalikan tongkatku.” Teriak Fresla. Namun, tak diindahkan.

“Eh ... enak saja. Sini merangkak saja kalau kamu mau. Harusnya kamu tahu diri anak kayak kamu itu nggak pantes sekolah disini.” Ejeknya diselingi sorakan dari teman-temanya.

Entah apa yang sedang kulakukan, aku ingin menolongnya tapi aku tak dapat bergerak maju, aku terus saja diam ditempat. Rasa takutku mengingat apa yang sudah doni lakukan juga pada kami saat kami masih kelas 1 menghalangi keinginanku untuk membantu Fresla.

Kulihat di seberang kerumunan anak-anak ada Toni dan juga Cici. Dalam keadaan yang sama. Kami sama-sam ingin membantu Fresla tapi kami tak punya cukup keberanian untuk melawan Doni. Dan kulihat guru-guru sebenarnya juga melihat kejadian ini. Tapi memilih untuk tidak perduli karena mereka takut akan kekuasaan ayah Doni yang merupakan donatur terbesar untuk SMP ini.

Akhirnya kami semua hanya bisa terdiam melihat penderitaan saudara kami menjadi bahan sasaran bulying Doni.

“Ehhh ... lo mau nggak mau harus pindah besok. Aku nggak mau sekolah kita jadi bau gara-gara anak miskin kaya kamu, ngerti! ” Kata Doni sambil menyiramkan air bekas pel di ember ke baju Fresla.

Uuuu ... hahaha ... terdengar suara anak –anak yang tertawa dan mengolok-olok. Aku hanya merasa bersalah pada Fresla yang kulihat menahan tangisnya sambil berusaha mengambil tongkatnya yang terjatuh. Aku marah pada Doni tapi aku merasa lebih marah pada diriku sendiri yang tak dapat berbuat apa-apa.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (5)
  • ikasitirahayu1

    Thanks ya...atas semua masukannya...

    Comment on chapter PROLOG
  • radenbumerang

    Kalau menurut temenku sih, karakter Rey ini rada2 ngeselin gitu, hihi.

  • radenbumerang

    Oh mungkin sinopsis yang di atas itu, yang di bawah judul. Templatenya emang ganggu, apalagi kalau bacanya pake HP, krna sinopsisnya jadi muncul di semua bab. BTW, akhirnya tamat juga petualangannya Rey, dan syukurlah endingnya bahagia, meski agak bingung juga krna di akhir cerita tahu2 muncul karakter baru, Luna. Akan lebih baik kalau diceritakan sekilas di awal cerita tentang siapa itu Luna, dan bagaimana pacarnya (Thomas) meninggal, lalu mendonorkan matanya.

  • ikasitirahayu1

    Yang mana kak??

    Comment on chapter MATA ITU !
  • Wian

    Ini maksud banyak huruf besar di atas itu apa ya?

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
Again
46      8     0     
Romance
"Kita bertemu lagi, sebagai pisah yang belum punah." _________________________ Apa pun alasannya, Amelia Carla berharap tidak akan bertemu lagi dengan Arbian Fahrez. Setidaknya Amelia Carla sudah menyelesaikan segala perihal yang menyangkut pria jangkung itu. Demi apa pun, Arbian Fahrez akan melakukan apa saja untuk menebus kesalahannya. Mungkin sekadar menyampaikan resah yang masi...
Rinai Kesedihan
586      410     1     
Short Story
Suatu hal dapat terjadi tanpa bisa dikontrol, dikendalikan, ataupun dimohon untuk tidak benar-benar terjadi. Semuanya sudah dituliskan. Sudah disusun. Misalnya perihal kesedihan.
Special
21      8     0     
Romance
Setiap orang pasti punya orang-orang yang dispesialkan. Mungkin itu sahabat, keluarga, atau bahkan kekasih. Namun, bagaimana jika orang yang dispesialkan tidak mampu kita miliki? Bertahan atau menyerah adalah pilihan. Tentang hati yang masih saja bertahan pada cinta pertama walaupun kenyataan pahit selalu menerpa. Hingga lupa bahwa ada yang lebih pantas dispesialkan.
Secuil Senyum Gadis Kampung Belakang
2      2     0     
Short Story
Senyumnya begitu indah dan tak terganti. Begitu indahnya hingga tak bisa hilang dalam memoriku. Sayang aku belum bernai menemuinya dan bertanya siapa namanya.
Dua Sisi
23      6     0     
Romance
Terkadang melihat dari segala sisi itu penting, karena jika hanya melihat dari satu sisi bisa saja timbul salah paham. Seperti mereka. Mereka memilih saling menyakiti satu sama lain. -Dua Sisi- "Ketika cinta dilihat dari dua sisi berbeda"
Moira
255      36     0     
Romance
Diana adalah seorang ratu yang tidak dicintai rajanya sendiri, Lucas Jours Houston, raja ketiga belas Kerajaan Xavier. Ia dijodohkan karena pengaruh keluarganya dalam bidang pertanian dan batu bara terhadap perekonomian Kerajaan Xavier. Sayangnya, Lucas sudah memiliki dambaan hati, Cecilia Barton, teman masa kecilnya sekaligus salah satu keluarga Barton yang terkenal loyal terhadap Kerajaan Xavie...
Help Me to Run Away
4      4     0     
Romance
Tisya lelah dengan kehidupan ini. Dia merasa sangat tertekan. Usianya masih muda, tapi dia sudah dihadapi dengan caci maki yang menggelitik psikologisnya. Bila saat ini ditanya, siapakah orang yang sangat dibencinya? Tisya pasti akan menjawab dengan lantang, Mama. Kalau ditanya lagi, profesi apa yang paling tidak ingin dilakukannya? Tisya akan berteriak dengan keras, Jadi artis. Dan bila diberi k...
The Dumb Love
47      19     0     
Romance
Aku bukan cewek pendiam, namun jika bicara soal cinta, aku mendadak menjadi bisu. Aku; keturunan kampung yang mengharapkan seorang kota. Apa aku bisa mendapatkanmu?
SEPATU BUTUT KERAMAT "Antara Kebenaran & Kebetulan"
35      11     0     
Humor
Bukan sesuatu yang mudah memang ketika dalam hidup berhadapan dengan hal yang membingungkan, antara kebenaran dan kebetulan. Inilah yang dirasakan oleh Youga dan Hendi saat memiliki sebuah Sepatu Butut Keramat....
Time Travel : Majapahit Empire
336      50     0     
Fantasy
Sarah adalah siswa SMA di surabaya. Dia sangat membenci pelajaran sejarah. Setiap ada pelajaran sejarah, dia selalu pergi ke kantin. Suatu hari saat sekolahnya mengadakan studi wisata di Trowulan, sarah kembali ke zaman kerajaan Majapahit 700 tahun yang lalu. Sarah bertemu dengan dyah nertaja, adik dari raja muda Hayam wuruk