Read More >>"> Strange and Beautiful ([6] Akhirnya Menikah!) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Strange and Beautiful
MENU
About Us  

Lima bulan adalah waktu yang cukup bagi kami untuk mempersiapkan pernikahan. Seusai aku menerima khitbahnya, dua minggu kemudian keluarga Kak Hamas datang berkunjung ke rumahku untuk melamarku secara resmi.

Ketika lamaran aku baru tahu jika orang tua Kak Hamas tinggal di pinggiran Kota Bogor. Mereka orang sunda tulen. Abinya seorang dokter dan uminya seorang bidan. Di sana, mereka mempunyai klinik yang mempunyai sistem subsidi silang untuk pasien yang tidak mampu.

Kak Hamas tinggal di Jakarta sejak SMA karena orang tuanya ingin mendidiknya menjadi sosok mandiri. Selain itu, SMA Kak Hamas –sekaligus SMA Bang Reza- adalah salah satu SMA favorit. Tidak heran jika ada yang rela hidup jauh dari orang tua untuk menempuh pendidikan di sana.

Nervous ya, Nin?” Sosok ibu muncul di balik pintu kamarku yang sekarang beralih fungsi menjadi ruang make up pengantin.

Aku hanya mampu tersenyum kaku karena perias manten yang kuketahui bernama Mbak Mieke sedang memoleskan lipstik di bibirku. “Lumayan… rasanya campur aduk, Bu,” jawabku setelah Mbak Mieke selesai dengan lipstiknya.

Ibu masuk ke dalam kamar dan duduk di belakangku. “Itu… Hamas udah siap di depan. Cakep banget loh dia!” ujar Ibu ditambah dengan senyum menggoda.

“Ibu, ih! Jangan godain Anin. Anin lagi gak bisa ketawa.”

Ibu melihat wajahku di balik cermin dengan seksama kemudian tersenyum lembut. “Kamu udah cakep kok. Ibu jadi terharu, rasanya baru kemarin Ibu lahirin kamu. Sekarang kamu udah mau jadi istri orang aja.”

Aku dapat melihat mata Ibu yang berkaca-kaca. Kubalikkan badan dan mengelus tangannya pelan. Melihat orang lain menangis membuatku ingin menitihkan air mata juga. Mati-matian aku menahan supaya tidak menangis. Jika tidak, rusak sudah hasil jirih payah Mbak Mieke selama satu jam berkutat dengan wajahku.

“Udah selesai belum riasnya?” Bang Reza menyembul di balik pintu. Ia mengenakan setelan batik seragam keluarga yang terlihat pas sekali di badannya. Bang Reza bisa dikatakan ganteng sebenarnya, tapi sifat jahilnya mengaburkan ketampanannya di mataku.

“Udah, Bang. Kenapa? Mau dimulai akadnya?” tanya Ibu.

Bang Reza mengangguk. “Iya… Anin di sini aja sama ibu juga uminya Hamas. Baru saja rombongan keluarga Hamas datang.”

Bang reza menoleh ke arahku sembari berdecak kagum. “Idih! Cakep juga ya kamu, Nin. Gak nyesel lah Abang ngerekomendasiin kamu ke Hamas,” godanya sebelum meninggalkan kamar. Aku hanya mencibir dan memutar bola mata. Tapi jika bukan karena Bang Reza, aku mungkin tidak akan menikah dengan Kak Hamas.

Tak lama kemudian Umi Kak Hamas masuk ke dalam kamar. Memujiku dan menanyakan perasaanku. Kami mengobrol santai hingga seseorang mengumumkan bahwa akad akan segera dimulai.

Kemudian aku mendengar suara Ayah yang mengucapkan ijab dengan suara bergetar. Aku jadi ingin menangis karena terharu. Aku dapat mendengar suara Ayah yang diliputi kegembiraan namun juga kesedihan karena putri yang dibesarkannya selama 24 tahun harus mengabdikan diri kepada orang lain.

“Saya terima nikah dan kawinnya Anindita Putri Ragil Mahendra dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!” Suara tegas Kak Hamas menghiasi seisi rumah. Aku menahan napas ketika ia mengucapkan ijab kabul. Kurapalkan dzikir-dzikir untuk menenangkan degup jantungku yang bertalu-talu.

“SAH!” Suara pak penghulu dan para saksi terdengar kompak.

“Alhamdulillah…” Akhirnya aku dapat menghembuskan napasku. Setelahnya doa dibacakan oleh pak penghulu yang diamini bersama-sama.

Ibu dan Umi bergantian memelukku. Bahkan air mata Ibu sudah membasahi wajahnya, beliau berkata bahwa beliau lega sekaligus bahagia dengan statusku yang baru.

“Selamat ya Nin… Semoga rumah tanggamu dan Hamas selalu penuh dengan keberkahan dan menjadi rumah tangga yang sakinah mawadah wa rahmah.” Umi mendoakan pernikahanku dan Kak Hamas dengan tulus. Aku tahu dari mana Kak Hamas memperoleh wajah khas sundanya setelah aku menatap wajah Umi lekat-lekat.

“Aamiin… Terima kasih ya, Bu… Terima kasih, Umi… ” ucapku sambil mengelap air mataku dengan tisu. Aku benar-benar tidak bisa menahan tangisanku. Peduli amat dengan make up ini!

Now, I’m becoming married woman!

-T B C-

 

Pasuruan, 25 Juli 2018

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • EttaGurl

    Pake proposal donggg.... :""""

    Comment on chapter [1] Todongan Keluarga
Similar Tags
injured
31      12     0     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
Her Glamour Heels
290      214     3     
Short Story
Apa yang akan kalian fikirkan bila mendengar kata heels dan berlian?. Pasti di khayalan kalian akan tergambar sebuah sepatu hak tinggi mewah dengan harga selangit. Itu pasti,tetapi bagiku,yang terfikirkan adalah DIA. READ THIS NOWWW!!!!
5 Years 5 Hours 5 Minutes and 5 Seconds
2      2     0     
Short Story
Seseorang butuh waktu sekian tahun, sekian jam, sekian menit dan sekian detik untuk menyadari kehadiran cinta yang sesungguhnya
Pillars of Heaven
29      11     0     
Fantasy
There were five Pillars, built upon five sealed demons. The demons enticed the guardians of the Pillars by granting them Otherworldly gifts. One was bestowed ethereal beauty. One incomparable wit. One matchless strength. One infinite wealth. And one the sight to the future. Those gifts were the door that unleashed Evil into the World. And now, Fate is upon the guardians' descendants, whose gifts ...
HIWAY Ketika Persahabatan Mengalahkan Segala
16      8     0     
Inspirational
Persahabatan bukan tentang siapa yang salah. Persahabatan adalah tentang meminta maaf. Hany, seorang gadis SMA bermata indah telah mengecewakan teman-temannya saat memutuskan untuk keluar dari ekskul cheerleader dan beralih ke ekskul futsal. Apa alasan Hany? Dan mampukah dia mengobati kekecewaan teman-temannya?
About us
161      38     0     
Romance
Krystal hanya bisa terbengong tak percaya. Ia sungguh tidak dirinya hari ini. CUP~ Benda kenyal nan basah yang mendarat di pipi kanan Krystal itulah yang membuyarkan lamunannya. "kita winner hon" kata Gilang pelan di telinga Krystal. Sedangkan Krystal yang mendengar itu langsung tersenyum senang ke arah Gilang. "gue tau" "aaahh~ senengnya..." kata Gila...
JATUH CINTA
11      5     0     
Romance
Cerita cinta anak SMA yang sudah biasa terjadi namun jelas ada yang berbeda karena pemerannya saja berbeda. Dia,FAIZAR HARIS AL KAFH. Siswa kelas 10 SMAN 1 di salah satu kota. Faizar,seorang anak yang bisa dibilang jail dengan muka sok seriusnya itu dan bisa menyeramkan disaat tertentu. Kenalkan juga, ALYSA ANASTASIA FAJRI. seorang gadis dengan keinginan ingin mencari pengalaman di masa S...
Backstreet
23      11     0     
Fan Fiction
A fanfiction story © All chara belongs their parents, management, and fans. Blurb: "Aku ingin kita seperti yang lain. Ke bioskop, jalan bebas di mal, atau mancing di pinggiran sungai Han." "Maaf. But, i really can't." Sepenggal kisah singkat tentang bagaimana keduanya menyembunyikan hubungan mereka. "Because my boyfie is an idol." ©October, 2020
Monday
5      5     0     
Romance
Apa salah Refaya sehingga dia harus berada dalam satu kelas yang sama dengan mantan pacar satu-satunya, bahkan duduk bersebelahan? Apakah memang Tuhan memberikan jalan untuk memperbaiki hubungan? Ah, sepertinya malah memperparah keadaan. Hari Senin selalu menjadi awal dari cerita Refaya.
Kuncup Hati
423      308     4     
Short Story
Darian Tristan telah menyakiti Dalicia Rasty sewaktu di sekolah menengah atas. Perasaan bersalah terus menghantui Darian hingga saat ini. Dibutuhkan keberanian tinggi untuk menemui Dalicia. Darian harus menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Ia harus mengungkapkan perasaan sesungguhnya kepada Dalicia.