Read More >>"> LANGIT (BAB 20) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - LANGIT
MENU
About Us  

BAB 20

 

***

"Pantaskah aku mendapatkan kebahagiaan? Jika pantas, kenapa sampai sekarang aku belum mendapatkan hal itu?"

***

"Selamat, ya, Bulan. Ibu sangat bangga sekali sama kamu." Ucap Bu Rina seraya tersenyum kepada Bulan.

Bulan mengangguk bangga. Ia sangat bahagia hari ini karena ia baru saja mendapatkan sebuah kabar bahagia, yaitu juara 1 olimpiade matematika. 

Dengan begini ia bisa membanggakannya pada kedua orang tuanya. Dengan begini, orang tuanya akan bangga padanya. 

Bulan menatap sebuah piala berukuran sedang yang ada di tangannya seraya tersenyum bangga.

"Iya, bu." Bulan mengangguk. "Berkat ibu juga saya bisa memenangkan olimpiade ini."

Bu Rina tersenyum, kemudian mengelus puncak kepala Bulan dengan lembut.

"Ya, sudah." Bu Rina berdiri dari duduknya diikuti Bulan seraya mengangkat piala hasil kemenangannya. "Maaf ibu mengganggu waktu istirahatmu, Bulan."

Bulan tersenyum, lalu mengangguk kecil.

Kemudian, gadis bersurai panjang itu pun keluar dari ruang guru. Tidak jauh ia melangkah dari ruang guru, tiba-tiba datang Gibran dari arah belakangnya seraya berlari tergopoh-gopoh ke arah Bulan.

"Bulan! Bulan!" Bulan menghentikan langkahnya dan berbalik. Ia mengerutkan keningnya, menatap heran pada sosok cowok yang tertunduk seraya mengatur napas sehabis berlari.

"Kenapa, Gib?"

Gibran mengangkat pandangannya. Ia menarik napas dalam, sebelum sederet kalimat keluar dari mulutnya.

"Lo harus ke mading sekarang!"

***

Bunyi sol sepatu dan lantai koridor bergesekan cepat seirama derap langkah Bulan dan Gibran. Bulan tidak tau apa yang terjadi di mading, yang ia lakukan hanyalah berlari dengan firasat tidak baik menyelimuti hatinya.

Di sana, sepuluh meter di depannya. Sekerumunan orang berdesak-desakkan ingin tahu apa sebenarnya yang tertempel di mading sehingga menimbulkan hasrat kepo.

Tak mau kalah, Bulan melangkah cepat diikuti Gibran di belakangnya. 

"Misi, misi. Air panas, air panas." Ucapnya asal sehingga membuat beberapa orang menyingkir dan ia bisa lewat untuk melihat kertas yang terpampang di papan mading.

Beberapa orang menatapnya aneh. Seiring Bulan membaca apa tulisan berhurup kapital dengan spidol hitam yang membuat orang-orang ingin tahu itu.

"Apa-apaan ini?!"

REMBULAN ALISIA PUTRI KELAS 11 IPA 1 

SERING MUNTAH-MUNTAH, SERING PINGSAN, CEPAT KELELAHAN. ANEH! APALAGI KALAU BUKAN ADA PENYEBABNYA, KAN???

HAHAHA, ITU KARENA DIA HAMIL! 

Bulan mengerutkan keningnya dalam. Siapa yang berani-berani memfitnahnya seperti ini?

Hamil?

Hei, jangankan melakukan hal 'itu', berinteraksi dengan yang namanya 'cowok' pun ia jarang sekali, terkecuali Langit.

Benar-benar keterlaluan!

Gadis itu mengambil kertas yang tertempel dan merobeknya dengan ganas. Bulan melangkah mundur, ia menggeleng-gelengkan kepalanya. "Gak mungkin." Lirihnya.

Ia menatap orang-orang di sekitarnya yang masih menatap Bulan dengan aneh. Jijik, heran, dan geram bercampur jadi satu dalam deretan wajah yang mengelilinginya.

"Memalukan!"

"Mencemarkan nama baik sekolah saja. Mending dikeluarin, deh."

Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. Rasa sakit, sesak, dan malu bercampur jadi satu. "Gue gak hamil!" Teriaknya pada siswa-siswi itu.

Gibran kewalahan sendiri melihat Bulan yang siap mengamuk karena menjadi bahan nyinyiran orang-orang yang tidak tau apa-apa itu.

"Jijik sama dia."

"Gue bilang gue gak hamil!" Teriak Bulan yang kini jadi pusat perhatian.

Bulan tidak habis pikir kenapa semuanya seperti ini. Baru saja ia mendapatkan kebahagiaanya dengan menjadi pemenang dalam olimpiade matematika. Tapi, apa yang terjadi sekarang?

Dia dipermalukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Bulan sangat yakin sekali kalau berita ini akan menyebar dengan cepat sampai penjuru SMA Pancasila.

Dan satu nama muncul di otaknya. Orang yang menyebarkan berita tak benar ini tidak salah lagi adalah cewek iblis itu.

Bulan langsung berlari meninggalkan kerumunan menuju kelas yang menjadi tujuannya sekarang.

"Bulan! Lo, mau kemana, hei?!" Teriak Gibran menyusul dengan lari yang tak kalah cepat.

***

BRAKK

Gebrakan pada pintu kelas 11 IPS 2 terdengar sampai seluruh penghuni kelasnya menatap pada sumber suara. 

"Kenapa, sih?" Tanya seorang cewek yang baru saja bergosip ria dengan salah seorang temannya. "Dateng-dateng gebrak pintu kelas orang!"

Bulan tak menghiraukn sedikitpun pertanyaan itu. Fokusnya cuma satu, yaitu cewek yang duduk di atas meja dengan kaki dilipat dan bertumpu dibangkunya. Cewek itu tersenyum miring pada Bulan.

"KEISHA!"

***

Makasih dah setia nunggu:)

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 1 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • Tataniiiiii

    Yahhh rada kecewa kalo sad ending gini , terharu aku tuuu

    Comment on chapter EPILOG
  • Dreamon31

    Hai...aku suka sama nama Langit. Aku juga punya judul cerita yang sama - LANGIT - , mampir juga di ceritaku yaa...

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
Itenerary
409      53     0     
Romance
Persahabatan benar diuji ketika enam manusia memutuskan tuk melakukan petualangan ke kota Malang. Empat jiwa, pergi ke Semeru. Dua jiwa, memilih berkeliling melihat indahnya kota Malang, Keringat, air mata, hingga berjuta rahasia, dan satu tujuan bernama cinta dan cita-cita, terungkap sepanjang perjalanan. Dari beragam sifat dan watak, serta perasaan yang terpendam, mengharuskan mereka tuk t...
When Heartbreak
29      11     0     
Romance
Sebuah rasa dariku. Yang tak pernah hilang untukmu. Menyatu dengan jiwa dan imajinasiku. Ah, imajinasi. Aku menyukainya. Karenanya aku akan selalu bisa bersamamu kapanpun aku mau. Teruntukmu sahabat kecilku. Yang aku harap menjadi sahabat hidupku.
Blue Rose
2      2     0     
Romance
Selly Anandita mengambil resiko terlalu besar dengan mencintai Rey Atmaja. Faktanya jalinan kasih tidak bisa bertahan di atas pondasi kebohongan. "Mungkin selamanya kamu akan menganggapku buruk. Menjadi orang yang tak pantas kamu kenang. Tapi rasaku tak pernah berbohong." -Selly Anandita "Kamu seperti mawar biru, terlalu banyak menyimpan misteri. Nyatanya mendapatkan membuat ...
Aranka
30      13     0     
Inspirational
Aranka lebih dari sebuah nama. Nama yang membuat iri siapa pun yang mendengarnya. Aland Aranka terlahir dengan nama tersebut, nama dari keluarga konglomerat yang sangat berkuasa. Namun siapa sangka, di balik kemasyhuran nama tersebut, tersimpan berbagai rahasia gelap...
High School Second Story
33      8     0     
Romance
Pekrjaan konyol yang membuat gadis berparas cantik ini kembali mengingat masa lalunya yang kelam. Apakah dia mampu menyelesaikan tugasnya? Dan memperbaiki masa lalunya? *bayangkan gadis itu adalah dirimu
Error of Love
20      9     0     
Romance
Kita akan baik-baik saja ketika digoda laki-laki, asalkan mau melawan. Namun, kehancuran akan kita hadapi jika menyerah pada segalanya demi cinta. Karena segala sesuatu jika terlalu dibawa perasaan akan binasa. Sama seperti Sassy, semua impiannya harus hancur karena cinta.
Melawan Tuhan
23      11     0     
Inspirational
Tenang tidak senang Senang tidak tenang Tenang senang Jadi tegang Tegang, jadi perang Namaku Raja, tapi nasibku tak seperti Raja dalam nyata. Hanya bisa bermimpi dalam keramaian kota. Hingga diriku mengerti arti cinta. Cinta yang mengajarkanku untuk tetap bisa bertahan dalam kerasnya hidup. Tanpa sedikit pun menolak cahaya yang mulai redup. Cinta datang tanpa apa apa Bukan datang...
Like Butterfly Effect, The Lost Trail
55      16     0     
Inspirational
Jika kamu adalah orang yang melakukan usaha keras demi mendapatkan sesuatu, apa perasaanmu ketika melihat orang yang bisa mendapatkan sesuatu itu dengan mudah? Hassan yang memulai kehidupan mandirinya berusaha untuk menemukan jati dirinya sebagai orang pintar. Di hari pertamanya, ia menemukan gadis dengan pencarian tak masuk akal. Awalnya dia anggap itu sesuatu lelucon sampai akhirnya Hassan m...
ENAM MATA, TAPI DELAPAN
2      2     0     
Romance
Ini adalah kisah cinta sekolah, pacar-pacaran, dan cemburu-cemburuan
the Overture Story of Peterpan and Tinkerbell
3      3     0     
Romance
Kalian tahu cerita peterpan kan? Kisah tentang seorang anak lelaki tampan yang tidak ingin tumbuh dewasa, lalu seorang peri bernama Tinkerbell membawanya kesebuah pulau,milik para peri, dimana mereka tidak tumbuh dewasa dan hanya hidup dengan kebahagiaan, juga berpetualang melawan seorang bajak laut bernama Hook, seperti yang kalian tahu sang peri Tinkerbell mencintai Peterpan, ia membagi setiap...