Read More >>"> Kaichuudokei (Bab 1 ) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kaichuudokei
MENU
About Us  

Mew...mew.., Marie menjilat pipi Morpheus. 

"Bangunlah..., manusia.."

"Apa aku tinggal saja disini", ucap Marie melihat Morpheus yang pingsan.

"Akh...", suara Morpheus kesakitan.

"NICHOLAS....", sontak Morpheus kaget melihatnya.

"Kamu bisa melihatku?", 

"A..I.iya.."

"Kamu...manusia yang bisa lihat hantu seperti ibu bilang?"

"Eng..bukan.."

"Jadi..malaikat pencabut nyawa?"

"Sejenisnya....." kata Morpheus.

"Hmm..ibu kenapa masih disana?", tunjuk Nicholas pada ibunya yang berada di mobil ambulance.

"A..", gimana ya menjelaskan ya...", pikir Morpheus kebingungan.

"Jadi, kamu sudah meninggal dan ibumu disana sekarat, nak..", ucap Marie padanya lalu menjilat kakinya.

"Kenapa aku bisa mendengar suara kucing?", tanya Nicholas pada Morpheus.

"Nico yang manis..., ayo, kita pergi ke tempat ibumu..."

"Tidak mau...Huhuhuu..", tangis Nicholas panik karena akan jauh dari ibunya.

"Lebih baik kamu gendong dia saja", saran Marie.

Sesampai di gerbang dunia alam baka Morpheus mencari El untuk mengantarkan Nicholas ke surga.

"Hei..kawan", sapa El.

"Jadi ada anak kecil lagi ya hari ini..., bagaimana dengan ibunya?"

"Heh, jangan sebutkan itu.", Morpheus mengingatkan.

"Sepertinya dia tidak akan menjadi beban untukku, Hahaha....Okelah, biar aku saja yang membawanya kepada Dewa Maut.", kata El yakin.

"Jangan beri dia permen seperti anak kecil lainnya, dia alergi permen."

"Oke, tapi kalau coklat tidak masalahkan?", ujar El.

"Kau mau dipecat ya..."

"Hahaha...bercanda..hmm..setelah ini kau harus mengurus urusan yang rumit kelihatannya dari Mumu.", ucap El menyenggol tangannya ke Morpheus memberitahu bahwa Dewi Mumu sudah menunggunya didalam tamannya.

"Nicho...aku pergi dulu ya..., jangan rewel bersama kakak ini.", pamitnya lalu pergi ke dalam.

"Masalah baru lagi", batin Morpheus.

Nuansa hangat dengan tanaman tinggi hijau dihiasi bunga-bunga musim panas dengan kupu-kupu berterbangan di putik bunga. Terlihat Dewi Mumu bersama asisten-asistennya yang menyiram tanaman tamannya dengan wajah angkuh.

"Aku tidak menyangka!, Kamu gagal menyelamatkan anak itu.", ucap Dewi Mumu pada Morpheus.

"Kau diutus bukan untuk memakan korban!"

"Sekarang kesempatan terakhirmu, karena ibunya sudah sekarat dan Aku tidak yakin kau bisa menyelamatkannya jadi kuberi tugas berat saja..."

Morpheus menunduk.

"10.000 tahun disini malaikat rumah tangga yang paling merepotkan cuma dirimu, jangan sampai aku dipecat dari tahta Dewi Kesejahteraan Manusia ini.", ucapnya sambil memegang dagu Morpheus dengan kuku panjangnya.

"Jadi, ada 5 orang yang terpilih oleh Dewa Maut yang harus kau selamatkan dari ajal mereka. Mereka adalah Luther, Jen, Nini, dan Noris."

"Noris?", ucap Marie.

"Noris si kucing itu?"

Dewi Mumu mengangkat alisnya. "Kenapa ada kucing jelek disini?" 

"dia bersamaku tadi.."

"Kau sudah punya teman akhirnya" 

"1 orang lagi kau cari tahu sendiri."

Marie mengejek. "Hah?, lucu sekali Dewi aneh ini"

"Sudah jadi kucing hitam, jelek, tidak bisa menjaga perasaanku", kata Dewi Mumu bernada pura-pura sedih.

"CEPAT KALIAN PERGI DARISINI", teriaknya mengusir.

"Menyebalkan kucing itu...., aku kan sudah baik memcari tahu 4 orang terpilih itu. Mana kutahu 1 orang itu."

"Mengapa kau membalasnya?", tanya Morpheus pada Marie.

"Kau tidak urus ibunya saja dulu daripada menanyakan nenek sihir itu"

"Kaulah nenek sihirnya"

"Sudah kubela malah jadi mengalahkanku. Cih."

"Tapi ada hubungan apa dengan Noris?, Dia kan kucing bukan manusia?" 

"Noris temanmu kan?, lalu kenapa aku harus menyelamatkannya?"

"Mana aku tahu!, harusnya aku yang bertanya itu padamu.."

"Ah..sudahlah kita ke rumah sakit dulu.."

"Yayaya..., daritadi memang aku sudah menunggumu untuk pergi darisini."

Ketika tiba di rumah sakit, Morpheus sudah merasakan bulu kuduknya berdiri.

"Hei.., itu ibunya sudah tiada", ujar Marie menunjukkannya pada arwah ibu Nicholas yang celingak-celinguk didepan pintu kamar jenazah.

"Kali ini, aku kabur saja...kalau kesana lagi yang ada dikira lupa akan tugas baru", ucap Morpheus berlari keluar dari rumah sakit.

"Mori, tolong aku!", ujar Ibu Nicholas menarik baju Morpheus dari belakang.

"Aduh. kurang cepat", batin Morpheus.

"Aku tidak boleh meninggal sebelum bertemu Luther hari ini"

"Luther?'', batinnya.

"Hari ini hari Luther di kota ini, aku harus mengejarnya sebelum dia pergi"

"Andai aku punya mobil", harap Morpheus dalam hati.

"Harusnya aku jadi Kuda saja kalau menjadi temannya", Marie menggerutu.

Ketika mereka bertiga berlari ke stasiun dimana Luther akan berangkat ke luar kota. Ibu Nicholas melihat papan televisi besar di jalanan yang menyampaikan suatu berita.

BREAKING NEWS : JEN TERTANGKAP MEMBUNUH SERIAL KILLER LUTHER LEGEND PAGI INI

Morpheus dalam hati bertanya-tanya ada hubungan apa Luther dengan Jen dan Ibu NIcholas. "Apa ini?"

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My Secret Wedding
38      22     0     
Romance
Pernikahan yang berakhir bahagia adalah impian semua orang. Tetapi kali ini berbeda dengan pernikahan Nanda dan Endi. Nanda, gadis berusia 18 tahun, baru saja menyelesaikan sekolah menengah atasnya. Sedangkan Endi, mahasiswa angkatan terakhir yang tak kunjung lulus karena jurusan yang ia tempuh tidak sesuai dengan nuraninya. Kedua nya sepakat memutuskan menikah sesuai perjodohan orang tua. Masin...
Last Game (Permainan Terakhir)
9      9     0     
Fan Fiction
Last Game (Permainan Terakhir)
Dialogue
189      125     0     
Romance
Dear Zahra, Taukah kamu rasanya cinta pada pandangan pertama? Persis senikmat menyesapi secangkir kopi saat hujan, bagiku! Ah, tak usah terlalu dipikirkan. Bahkan sampai bertanya-tanya seperti itu wajahnya. Karena sesungguhnya jatuh cinta, mengabaikan segala logika. With love, Abu (Cikarang, April 2007) Kadang, memang cinta datang di saat yang kurang tepat, atau bahkan pada orang yang...
Truth Or Dare
171      95     0     
Fan Fiction
Semua bermula dari sebuah permainan, jadi tidak ada salahnya jika berakhir seperti permainan. Termasuk sebuah perasaan. Jika sejak awal Yoongi tidak memainkan permainan itu, hingga saat ini sudah pasti ia tidak menyakiti perasaan seorang gadis, terlebih saat gadis itu telah mengetahui kebenarannya. Jika kebanyakan orang yang memainkan permainan ini pasti akan menjalani hubungan yang diawali de...
Regrets
35      28     0     
Romance
Penyesalan emang datengnya pasti belakangan. Tapi masih adakah kesempatan untuk memperbaikinya?
Stuck In Memories
216      136     0     
Romance
Cinta tidak akan menjanjikanmu untuk mampu hidup bersama. Tapi dengan mencintai kau akan mengerti alasan untuk menghidupi satu sama lain.
Pertualangan Titin dan Opa
90      62     0     
Science Fiction
Titin, seorang gadis muda jenius yang dilarang omanya untuk mendekati hal-hal berbau sains. Larangan sang oma justru membuat rasa penasarannya memuncak. Suatu malam Titin menemukan hal tak terduga....
Broken Wings
35      25     0     
Inspirational
Hidup dengan serba kecukupan dan juga kemewahan itu sudah biasa bagiku. Jelas saja, kedua orang tuaku termasuk pengusaha furniture ternama dieranya. Mereka juga memberiku kehidupan yang orang lain mungkin tidak mampu membayangkannya. Namun, kebahagiaan itu tidak hanya diukur dengan adanya kekayaan. Mereka berhasil jika harus memberiku kebahagian berupa kemewahan, namun tidak untuk kebahagiaan s...
Warna Rasa
280      90     0     
Romance
Novel remaja
Ruang, Waktu Dan Cinta
144      73     0     
Romance
Piya Laluna, Gadis yang riang itu berubah kala ia ditinggal ayahnya untuk selama-lamanya. Ia kehilangan semangat, bahkan ia juga jarang aktif dalam komunitas sosialnya. Selang beberapa waktu, ia bertemu dengan sosok laki-laki yang ia temui di beberapa tempat , seperti toku buku, halte, toko kue, dan kedai kopi. Dan di ruang waktu itulah yang memunculkan rasa cinta diantara keduanya. Piya yang sed...