Read More >>"> Cinta dan Benci (VII) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta dan Benci
MENU
About Us  

Aku pun membuka mataku malas sambil menengok kearah kanan. Ku lihat Azka berdiri tidak jauh dari tempat dudukku. Sangat malas rasanya melihat laki-laki ini.

 

Ku lihat Miranda menengok ke arahku, walaupun dengan wajah cueknya tanpa ada senyum sedikitpun tapi aku tetap suka. Aku pun berjalan kearahnya dengan senyum yang tidak bisa kusembunyikan betapa senangnya setiap aku melihat wanita ini yang sudah menjadi istriku, sesampainya langsung aku duduk disebelahnya.

 

“Kamu terlihat kelelahan, gimana kalau bersandar dibahuku aja? Bukankah akan terasa lebih nyaman daripada bersandar dikursi ini?” tawarku pada istriku ini dengan suara selembut mungkin dengan menatap wajahnya. “Ya Tuhan, aku tidak sanggup melihat wajahnya ini. Sangat, sangat, sangat cantik dan manis. Membuatku gemas melihatnya, ingin sekali kucubit pipi gembulnya ini tapi apalah daya pasti ia tak akan mengizinkanku melakukannya” kata Azka dalam hati.

“Aku hanya diam mendengar pertanyaannya tanpa menyahutnya. Sangat malas sekali harus berbicara dengan laki-laki ini” kataku dalam hati. Aku menghembuskan nafas dengan berat dengan mata yang terpejam, ingin rasanya berharap semua ini hanya mimpi. Aku masih tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi, bahkan sekarang aku sudah berstatus sebagai seorang istri dengan laki-laki yang bahkan sangat aku benci. Aku sangat menyesal kenapa aku tidak melihat wajah laki-laki yang akan menikah denganku dan aku mempercayakan semuanya kepada orang tuaku. Ya Tuhan, ingin rasanya ku ulang kembali waktu yang telah lalu.

“Mir, kalo orang ajak ngomong itu harus dijawab. Jangan cuma diam aja” kata Azka. Ini orang beneran cuek banget, susah banget diajak ngomong. Kata Azka dengan wajah sabarnya.

“Terserah kamu deh” sahutku sambil beranjak dari tempat duduk pergi dari laki-laki ini.

“Yah malah pergi, Mir mau kemana? Jalannya bareng kali, masa suami mu ini mau ditinggal terus” sahut Azka bergegas mengikuti istrinya. Akupun berjalan beriringan dengan istriku ini, saat ingin menggenggam tangannya. Tiba-tiba Miranda berlari kecil kearah orang tuanya dengan senyum diwajahnya, melihat tingkahnya ini membuat aku ikut tersenyum. Sangat lucu.

 

Saat beranjak pergi Azka memanggilku dengan sedikit berteriak, tak kuhiraukan dan tetap berjalan pergi. Azka pun ikut mengiringiku berjalan, ku lihat didepan ada kedua orang tuaku. Aku berlari kecil kearah mereka dengan senyum senang diwajahku. Aku langsung memeluk ibuku yang sangat aku sayangi, sangat nyaman rasanya dalam pelukan ibuku tercinta ini. Ayahku hanya tersenyum melihat tingkahku sambil mengusap pucuk kepalaku. Tak berapa lama, kulihat laki-laki itu juga mengikutiku kesini sambil menyapa keluargaku dengan senyumnya. Jujur senyumnya itu sangat manis, dengan cepat aku menenggelamkan wajahku dalam pelukan ibuku.

 

“Halo ma, halo pah, halo ka” kata Azka menyapa kedua orang tua dan kedua kakak laki-laki Miranda dengan senyum manis diwajahnya.

“Iya nak Azka, ibu minta maaf ya kalau acara tadi pagi sedikit terlambat” sahut ibu Miranda pada Azka dengan wajah sesalnya. “Sama acaranya juga jadi dipercepat dari yang sudah direncanakan, seharusnya sebulan lagi jadi tiba-tiba gini” sahut ibu lagi.

“Iya gak apa-apa bu, mau dipercepat atau lambat juga nikahnya bakal tetap sama Miranda” sahut Azka dengan senyumnya lagi.

“Untung aja Mirandanya mau dibujuk buat tetap nikah. Kalo berani batalin pernikahan ini, bakal dinikahin sama om-om. Ha ha ha” sahut kakakku si Aldi sambil tertawa ngeledek Miranda yang masih memeluk ibu.

 

Aku yang mendengar pun langsung manatap tajam kearah ka Aldi.

“Dasar tuh mulut ya, sembarangan aja nikah sama om-om. Awas ya kalo ngomong gitu lagi, aku tampar tuh mulut sampai gak berbentuk” ancamku dengan wajah kesal.

“Emang bener juga, masih syukur dinikahin sama laki-laki ganteng kaya gini. Sok-sokan mau nolak lagi” sahut ka Aldi sambil merangkul Azka yang ada disebelahnya.

 

Aku melihat tingkah Miranda dengan ka Aldi aku hanya bisa tertawa, sangat lucu melihat mereka saling meledek. Apalagi wajah Miranda yang sangat imut saat ia mengancam ka Aldi.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kristalia
52      21     0     
Fantasy
Seorang dwarf bernama Melnar Blacksteel di kejar-kejar oleh beberapa pasukan kerajaan setelah ketahuan mencuri sebuah kristal dari bangsawan yang sedang mereka kawal. Melnar kemudian berlari ke dalam hutan Arcana, tempat dimana Rasiel Abraham sedang menikmati waktu luangnya. Di dalam hutan, mereka berdua saling bertemu. Melnar yang sedang dalam pelarian pun meminta bantuan Rasiel untuk menyembuny...
CALISTA
3      3     0     
Fantasy
Semua tentang kehidupan Calista, yang tidak hanya berisi pahit dan manis. Terdapat banyak rasa yang tercampur di dalamnya. Ini adalah kisah dimana seorang Calista yang mendapatkan pengkhianatan dari seorang sahabat, dan seorang kekasih. Disaat Calista berusaha menyelesaikan satu masalah, pasti masalah lain datang. Akankah Calista dapat menyelesaikan semua masalah yang datang padanya?
Tentang Penyihir dan Warna yang Terabaikan
54      16     0     
Fantasy
Once upon a time .... Seorang bayi terlahir bersama telur dan dekapan pelangi. Seorang wanita baik hati menjadi hancur akibat iri dan dengki. Sebuah cermin harus menyesal karena kejujurannya. Seekor naga membeci dirinya sebagai naga. Seorang nenek tua bergelambir mengajarkan sihir pada cucunya. Sepasang kakak beradik memakan penyihir buta di rumah kue. Dan ... seluruh warna sihir tidak men...
Dear Vienna
4      4     0     
Romance
Hidup Chris, pelajar kelas 1 SMA yang tadinya biasa-biasa saja sekarang jadi super repot karena masuk SMA Vienna dan bertemu dengan Rena, cewek aneh dari jurusan Bahasa. Ditambah, Rena punya satu permintaan aneh yang rasanya sulit untuk dikabulkan.
Bullying
5      5     0     
Inspirational
Bullying ... kata ini bukan lagi sesuatu yang asing di telinga kita. Setiap orang berusaha menghindari kata-kata ini. Tapi tahukah kalian, hampir seluruh anak pernah mengalami bullying, bahkan lebih miris itu dilakukan oleh orang tuanya sendiri. Aurel Ferdiansyah, adalah seorang gadis yang cantik dan pintar. Itu yang tampak diluaran. Namun, di dalamnya ia adalah gadis rapuh yang terhempas angi...
Konstelasi
18      9     0     
Fantasy
Aku takut hanya pada dua hal. Kehidupan dan Kematian.
Senja Belum Berlalu
20      3     0     
Romance
Kehidupan seorang yang bernama Nita, yang dikatakan penyandang difabel tidak juga, namun untuk dikatakan sempurna, dia memang tidak sempurna. Nita yang akhirnya mampu mengendalikan dirinya, sayangnya ia tak mampu mengendalikan nasibnya, sejatinya nasib bisa diubah. Dan takdir yang ia terima sejatinya juga bisa diubah, namun sayangnya Nita tidak berupaya keras meminta untuk diubah. Ia menyesal...
Persapa : Antara Cinta dan Janji
50      15     0     
Fantasy
Janji adalah hal yang harus ditepati, lebih baik hidup penuh hinaan daripada tidak menepati janji. Itu adalah sumpah seorang persapa. "Aku akan membalaskan dendam keluargaku". Adalah janji yang Aris ucapkan saat mengetahui seluruh keluarganya dibantai oleh keluarga Bangsawan. Tiga tahun berlalu semenjak Aris mengetaui keluarganya dibantai dan saat ini dia berada di akademi persa...
Berawal dari Hujan (the story of Arumi)
3      1     0     
Inspirational
Kisah seorang gadis bernama Arumi Paradista, menurutnya hujan itu musibah bukan anugerah. Why? Karena berawal dari hujan dia kehilangan orang yang dia sayang. Namun siapa sangka, jika berawal dari hujan dia akan menemukan pendamping hidup serta kebahagiaan dalam proses memperbaiki diri. Semua ini adalah skenario Allah yang sudah tertulis. Semua sudah diatur, kita hanya perlu mengikuti alur. ...
Klise
26      11     0     
Fantasy
Saat kejutan dari Tuhan datang,kita hanya bisa menerima dan menjalani. Karena Tuhan tidak akan salah. Tuhan sayang sama kita.