Read More >>"> Aku Mau (Ada apa dengan Ayu) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Aku Mau
MENU
About Us  

Aku menelengkupkan kepalaku diantara lipatan tanganku. Suasana hari ini cukup membosankan, belum lagi cuaca mendung yang sedari pagi. Aku mengetuk-ngetuk pensil ke atas meja dan sesekali menatap waktu dari jam tangan yang melekat di tangan kiriku.

10 menit lagi. Aku melirik kembali ke arah guru mata pelajaran matematika yang sedang duduk tenang sambil memainkan ponsel. Sedangkan siswa lainnya sibuk mengerjakan soal logaritma. Sebenarnya aku sudah mengerjakannya sedari tadi, hanya saja malas untuk mengumpulkannya.

Aku menegakkan punggungku dan sedikit melakukan peregangan tanpa membuat perhatian bu Santi teralihkan. Tanpa sengaja aku menyenggol kecil kursi di sampingku, kursi dimana Ayu selalu duduk. Hari ini Ayu tidak masuk karena suhu tubuhnya kembali naik. Tadi pagi saat aku hendak mengecek keadaan Ayu sekaligus membangunkannya, aku melihat Ayu sudah terbangun dan menyandar pada kepala ranjang dengan selimut yang melilit tubuhnya yang tengah menggigil hebat.

Kringggg…

Kelas mulai ribut saat bel istirahat berbunyi. Aku menghela napas lega, baru kali ini keadaan kelas membuatku sangat jenuh. Ku keluarkan ponsel dari dalam kolong meja yang aku gunakan. Tidak ada notifikasi dari Ayu. Kembali menghela napas kesal aku memasukkan ponsel itu ke dalam saku seragam.

“Lemes amat, udah kayak permen karet hambar aja.” Gaga menepuk keras bahuku, kemudian duduk di kursi yang berada di hadapanku. Aku meringis pelan seraya mengusap bahuku yang mulai berdenyut dan kupastikan jika bahuku akan memerah.

“Lebay amat lo!” Ujar Gaga. “Pelan juga.”

“Pelan pala lo!” Balasku sinis dan Gaga malah tertawa.

“Udahlah buruan ke kantin, dah lapar gue gak kuat.” Gaga beranjak berdiri dan melenggang pergi. Aku mengerutkan kening, sejak kapan Gaga mengajakku ke kantin.

“Dasar si Gaga,” Ucap Indra diakhiri dengan dengusan. “Lo mau ikut ke kantin?”

Sedikit meregangkan bahuku yang masih berdenyut, aku berdiri dan menganggukkan kepala. Indra berjalan mendahuluiku keluar dari dalam kelas.

~

“Gue beneran kepo nih! Lo galau karena apa?” Tanya Gaga sambil menyantap baso di hadapannya.

Aku menghentikan pergerakan tanganku yang tengah memotong-motong baso. “Gak ada tuh. Perasaan lo aja kali.” Kilahku.

“Ck! Lo kayak yang gak tahu aja, Ga.” Timbal Indra sambil mengunyah baso di dalam mulutnya. “Siapa lagi yang bisa bikin Farhan galau selain Ayu.”

Gaga menepuk keningnya pelan. “Eh iya, gue baru nyadar dari tadi si Ayu gak ada.” Aku menyunggingkan senyum kecil dan menggelengkan kepala pelan sebelum menyendok baso ke dalam mulutku.

“Udahlah, sob. Gak usah galau-galau.” Gaga merangkul bahuku. Aku menggedikkan bahuku agar rangkulan Gaga terlepas. “Gue gak galau.”

“Elah, kalem. Bentar lagi balik, jadi bisa ketemu deh sama Ayu,” goda Gaga kembali. “Mana sekarang serumah.”

“Waduh bahaya nih kalo serumah.” Timbal Indra. Aku menatap tajam ke arah dua orang itu dan yang ditatap malah tertawa terbahak-bahak.

“Bacot lo berdua!” Ujarku kesal.

“Widih, kasar lo.” Jawab Gaga masih dengan tawanya yang menyebalkan.

“Tapi serius deh, lo keliatan banget merananya tadi.” Ujar Indra. Aku tidak menanggapi dan memilih fokus pada makanan yang berada di hadapanku.

“Ngaku aja lo! Kalo suka sama Ayu!” Aku masih terdiam dan menghiraukan ucapan Gaga. 

“Susah amat ngaku, udah ketahuan juga.”

~

Aku menggosok kaca mobil menggunakan spons penuh busa di tanganku. Dibagian mobil lain ada Ayu yang tengah melakukan hal yang sama denganku. Karena sekarang libur, makanya kami menghabiskan waktu berdua. Terutama saat kejadian tawuran dulu. Rasanya aku begitu bersalah dengan memarahi Ayu habis-habisan waktu itu. makanya sekarang aku memutuskan untuk selalu mendengar Ayu.

Rencananya besok kami akan bergi ke taman hiburan, makanya ayah menyuruh aku dan Ayu untuk membersihkan mobil.

“Farhan.” Panggil Ayu sambil terus menggosok body mobil dengan spons ditangannya. Aku bergumam sebagai jawaban.

“Ayu suka deh sama Farhan.”

Deg.

Aku berhenti menggosok kaca mobil.

“Apalagi sekarang Farhan jadi anak baik. Gak ikut tawuran atau temenan sama anak-anak nakal lagi. Kan Ayu gak usah khawatir lagi.” Ayu mengulurkan kepalanya demi menatapku dan memberikan senyuman ke arahku.

~

Baru saja aku masuk ke dalam rumah, hidungku langsung mencium wangi masakan dari arah dapur. Apa Ayu sedang memasak? Bukannya dia sedang demam. Dengan penuh rasa penasaran aku melangkahkan kaki ke dapur. Nampak sosok wanita tengah sibuk memasak dengan begitu cekatannya.

“Bunda?” Aku menghampiri bunda yang tengah memasak sayuran. “Kok udah pulang bukannya ac-“

“Kamu kok gak bilang kalo Ayu lagi sakit, Han.” Potong bunda.

“Bunda kan lagi bantuin nikahannya kak Kianti.”

“Terus ngebiarin Ayu sendirian di rumah? Untung ayah telepon bunda.”

“Maaf, bun.”

“Ya udah sekarang kamu di atas mandi ganti baju. Terus ke bawah lagi sekalian ajak Ayu. Tadi bunda liat dia lagi tidur.”

Aku menganggukkan kepala dan berjalan ke atas. Saat hendak masuk ke dalam kamar aku mendengar suara pintu di dekatku bedecit. Kubalikkan tubuhku dan bersiap menyapanya. Namun mulutku tak mengeluarkan satu kata pun saat kedua mata orang itu memandangku datar.

Ayu melewatiku tanpa menyapa ataupun menatap ke arahku. Aku menatap punggungnya hingga hilang dari pandangan. Ini aneh, tidak pernah sekalipun Ayu bersikap seperti itu padaku.

Aku masuk ke dalam kamar dan meletakkan tas ranselku di atas kasur. Kedua mataku menerawang ke luar jendela. Apa yang telah aku lakukan hingga Ayu bersikap seperti itu?

~

“Ngaku aja lo kalo lo suka sama Ayu.” Aku masih terdiam dan menghiraukan ucapan Gaga. “Susah amat ngaku, udah ketahuan juga.”

Aku tidak menanggapi ucapan Gaga yang menurutku semakin melantur itu. aku melanjutkan memakan baso milikku yang tersisa setengahnya lagi.

“Elah gue dikacangin,”keluh Gaga yang kembali pada acara memakan basonya.

“Hahaha, lo sih ngegoda si Farhan kayak gitu. Pasti dia gak bakalan jawab,” Indra menepuk pelan bahu Gaga. Aku hanya melirik mereka.

“Harusnya lo tahu kalo si Farhan diem, berarti heem.” Ucap Indra dengan menganggukkan kepalanya mantap di akhir kalimatnya. Aku menghentikan gerakan tanganku dan menatap ke arah Indra.

“Iya, bro! kok gue baru inget!” Seru Gaga sambil mengunyah basi dalam mulutnya.

“Lo sih pikunan!” Indra tertawa pelan seraya menatap ke arahku. “Iya, gak? Han?”

Aku diam, tidak menanggapi ucapan mereka. Tapi perkataan Gaga suskses membuatku tak berkutik lagi. “Buset! Si Farhan blushing! Beneran ini mah, Dra!”

~

Aku berjalan menuruni tangga dengan setengah terbangun. Tadi tanpa sengaja aku tertidur dengan masih mengenakan seragam sekolah dan terbangun karena gedoran pintu.

Sesampainya di meja makan aku langsung menarik kursiku dan mendudukinya. Aku mengernyit heran saat kursi di sampingkku kosong. Bukannya Ayu tadi sudah ke bawah?

Saat hendak bertanya ayah lebih dulu menyela, “Ayu mana, bun?”

“Lagi di kamar mandi,” jawab bunda singkat dan mengambil nasi serta lauk pauk untuk ayah.

Samar aku menganggukkan kepalaku dan mengambil lauk pauk tak berselang lama Ayu kembali dan langsung duduk di sampingku dan mengambil nasi serta lauk pauk ke dalam piringnya. Ia menyantap makanannya dalam diam, tidak seperti biasanya. Aku terus memperhatikan Ayu yang sepertinya tidak menyadarinya.

“Farhan! Cepetan makan! Bukan malah liatin Ayu,” Tegus bunda yang mendapati aku tengah memperhatikan Ayu. Aku dengan salah tingkah langsung memakan makannanku dengan agak cepat. Kembali aku melirik Ayu hanya sekedar ingin tahu reaksinya. Tidak ada, Ayu masih seperti tadi, makan dengan tenang.

Ada apa dengan Ayu?

~

Oleh Luthfita A.S.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kala Senja
185      40     0     
Romance
Tasya menyukai Davi, tapi ia selalu memendam semua rasanya sendirian. Banyak alasan yang membuatnya urung untuk mengungkapkan apa yang selama ini ia rasakan. Sehingga, senja ingin mengatur setiap pertemuan Tasya dengan Davi meski hanya sesaat. "Kamu itu ajaib, selalu muncul ketika senja tiba. Kok bisa ya?" "Kamu itu cuma sesaat, tapi selalu buat aku merindu selamanya. Kok bisa ya...
Senja Menggila
3      3     0     
Romance
Senja selalu kembali namun tak ada satu orang pun yang mampu melewatkan keindahannya. Dan itu.... seperti Rey yang tidak bisa melewatkan semua tentang Jingga. Dan Mentari yang selalu di benci kehadirannya ternyata bisa menghangatkan di waktu yang tepat.
NEET
328      259     4     
Short Story
Interview berantakan bukan pilihan. Seorang pria melampiaskan amarahnya beberapa saat lalu karena berkali-kali gagal melamar pekerjaan, tetapi tidak lagi untuk saat ini, karena dia bersama seseorang. Cerita ini dibuat untuk kontes menulis cerpen (2017) oleh tinlit. NEET (Not in Education, Employment, orTraining) : Pengangguran. Note: Cover sama sekali tidak ada hubungannya dengan cerita...
Melihat Mimpi Awan Biru
28      4     0     
Romance
Saisa, akan selalu berusaha menggapai semua impiannya. Tuhan pasti akan membantu setiap perjalanan hidup Saisa. Itulah keyakinan yang selalu Saisa tanamkan dalam dirinya. Dengan usaha yang Saisa lakukan dan dengan doa dari orang yang dicintainya. Saisa akan tumbuh menjadi gadis cantik yang penuh semangat.
Cinta Untuk Raina
47      13     0     
Romance
Bertahan atau melepaskan? Pilihan yang sulit untuk Raina sebenarnya karna bertahan dengan dengan Adit tapi hati Adit sudah bukan milik Raina lagi hanya akan menyakitinya, sedangkan melepaskan Raina harus rela kehilangan sosok Adit di hidupnya yang selama ini menemaninya mengarungi cinta selama hampir 2 tahun dan perjalanan cinta itu bukan hal mudah yang di lalui Raina dan Adit karena cinta merek...
NADA DAN NYAWA
81      25     0     
Inspirational
Inspirasi dari 4 pemuda. Mereka berjuang mengejar sebuah impian. Mereka adalah Nathan, Rahman, Vanno dan Rafael. Mereka yang berbeda karakter, umur dan asal. Impian mempertemukan mereka dalam ikatan sebuah persahabatan. Mereka berusaha menundukkan dunia, karena mereka tak ingin tunduk terhadap dunia. Rintangan demi rintangan mereka akan hadapi. Menurut mereka menyerah hanya untuk orang-orang yan...
Asa
67      17     0     
Romance
"Tentang harapan, rasa nyaman, dan perpisahan." Saffa Keenan Aleyski, gadis yang tengah mencari kebahagiaannya sendiri, cinta pertama telah di hancurkan ayahnya sendiri. Di cerita inilah Saffa mencari cinta barunya, bertemu dengan seorang Adrian Yazid Alindra, lelaki paling sempurna dimatanya. Saffa dengan mudahnya menjatuhkan hatinya ke lubang tanpa dasar yang diciptakan oleh Adrian...
sHE's brOKen
84      22     0     
Romance
Pertemuan yang tak pernah disangka Tiara, dengan Randi, seorang laki-laki yang ternyata menjadi cinta pertamanya, berakhir pada satu kata yang tak pernah ingin dialaminya kembali. Sebagai perempuan yang baru pertama kali membuka hati, rasa kehilangan dan pengkhianatan yang dialami Tiara benar-benar menyesakkan dada. Bukan hanya itu, Aldi, sahabat laki-laki yang sudah menjadi saksi hidup Tiara yan...
For Cello
19      10     0     
Romance
Adiba jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu ia gapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang ia sanggup menikmati bayangan dan tidak pernah bisa ia miliki. Seseorang yang hadir bagai bintang jatuh, sekelebat kemudian menghilang, sebelum tangannya sanggup untuk menggapainya. "Cello, nggak usah bimbang. Cukup kamu terus bersama dia, dan biarkan aku tetap seperti ini. Di sampingmu!&qu...
Di Bawah Langit
23      9     0     
Inspirational
Saiful Bahri atau yang sering dipanggil Ipul, adalah anak asli Mangopoh yang tak pernah mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Namun, Ipul begitu yakin bahwa seseorang bisa sukses tanpa harus memiliki ijazah. Bersama kedua temannya Togar dan Satria, Ipul pergi merantau ke Ibu Kota. Mereka terlonjak ketika bertemu dengan pengusaha kaya yang menawarkan sebuah pekerjaan sesampainya di Jakarta. ...