Read More >>"> Meja Makan dan Piring Kaca (Prolog) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Meja Makan dan Piring Kaca
MENU
About Us  

     Seorang pemuda sedang melihat foto keluarga dalam bingkai kayu berukuran kecil. Pikirannya berputar ulang menembus ruang waktu, seketika dia menangis namun seketika dia tertawa.

     Kenapa aku sangat bodoh?!

     Dia melempar bingkai foto itu di atas tempat tidur lalu memijat dahinya. Dia sudah lima hari kabur dari rumah dan berada di kos-kosan yang kecil dan sumpek itu. Bukan karena tidak mampu membayar hotel, tapi jika dia menginap di sana, itu sama saja bukan kabur, orangtuanya akan dengan mudah menemukannya.

     Setiap orang pasti pernah menyimpan kebohongan. Entah itu demi kebaikan atau demi apa pun, yang namanya kebohongan, walau ditutup serapat mungkin pasti akan tercium juga.

     Setelah melalui serentetetan kisah; mengharukan, sengit, pertengkaran, canda-tawa dan peristiwa lainnya. Tapi kenapa harus ada kebohongan yang tersimpan di antara kisah-kisah itu. Kebohongan selalu menghadirkan rasa sakit dan menawarkan pilihan yang sulit. Sekarang pemuda itu harus memilih antara piring kaca atau piring kaleng yang dipakai di meja makan. Hidup adalah pilihan, tapi hati harus bisa memilih. Jika hati sudah memilih, maka seluruh anggota tubuh akan mengikuti perintah hati.    

     Dia meneguk sebotol air mineral sambil melangkah menuju jendela. Melihat halaman kos-kosan yang terdapat banyak pepohonan. Ada lima batang pohon pisang di sudut halaman dengan pelepah daun kering masih tetap tergantung di batang pohon yang sudah tua. Pemuda itu beralih melihat pohon belimbing dengan beberapa daun yang sudah menguning. Hembusan angin tiba-tiba bertiup kencang, daun belimbing yang kuning itu terbang meninggalkan ranting bersama angin lalu mendarat di tumpukan daun-daun kering lainnya.

     Pemuda itu tersedak, teringat dengan kalimat. Kamu harus memilih mana yang lebih prioritas dalam hidupmu. Berharga atau tidak berharga.

     Pemuda itu bergegas mengemasi barang-barangnya ke dalam tas. Mengantongi ponsel model lama, memakai jam tangan yang memiliki goresan di bagian pinggirnya. Semangatnya telah kembali, senyumannya terukir indah. Dia sudah tidak sabar untuk pulang ke rumah.

     Aku akan pergi bersama angin, melayang ke mana saja angin menerbangkanku. Walaupun angin membawaku terbang berayun dan kemudian aku harus terhempas, tapi angin telah membantuku menemukan tempat yang seharusnya.

How do you feel about this chapter?

1 0 12 0 1 0
Submit A Comment
Comments (29)
  • Zeee

    Menurutku tokoh Shandy terlalu perfect. (chptr 3). Seperti ... nggak ada cacatnya. Saran saja deh, ganteng, tajir, okelah. Coba masukin beberapa kekurangan. Biar agak manusiawi. Maaf komentarnya pedas. Ini cuma saran saja.

    Comment on chapter Kartu Keluarga
  • lanacobalt

    Siap @Yell akan saya perbaiki berikutnya.

    Comment on chapter Prolog
  • Yell

    Cuma saran saja. Coba perhatikan pemadatan kalimatnya. Kurangi kata yg nggak perlu. Terlalu banyak menggunakan kata hubung jadi kurang bagus. Malah bisa jatuh klise.

    Comment on chapter Prolog
  • CandraSakti

    Sukaaaaaa

    Comment on chapter Prolog
  • lanacobalt

    Terima kasih @radenbumerang saya akan lebih giat lagi atas pujian yang kamu berikan,

    Comment on chapter Prolog
  • radenbumerang

    Novelnya keren, diksinya sangat bagus dan mudah dicerna pembaca, baik yang awam maupun sudah pro. Yang jadi nilai plus dari novel ini adalah prolognya yang langsung menyajikan konflik (seperti tips yang disarankan oleh beberapa penulis terkenal), jadi pembaca akan langsung dibuat penasaran dengan apa yg akan terjadi berikutnya. Untuk sekarang masih saya cicil bacanya, lumayan untuk hiburan positif di sela-sela padatnya pekerjaan. Jangan lupa mampir juga di cerita saya ya, hihi.

    Comment on chapter Prolog
  • cicicantika

    Like.

    Comment on chapter Prolog
  • lanacobalt

    okok, kadang suka sor sendiri kalau lagi ngetik :D

    Comment on chapter Prolog
  • HasanN

    Ke mana, ke sana, ke sini, ke mari, ke arah, ke depan, ke belakang, ke samping, ke kanan, ke kiri. Kata depan ke ditulis terpisah Kak. Ceritanya keren. Saya suka. Cuma EBInya tolong dipelajari lagi. Good luck, Kak.

    Comment on chapter Prolog
  • lanacobalt

    oke terima kasih sarannya, saya akan pelajari dan perbaiki.

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Percikan Semangat
3      3     0     
Short Story
Kisah cinta tak perlu dramatis. Tapi mau bagaimana lagi ini drama yang terjadi dalam masa remajaku. Cinta yang mengajarkan aku tentang kebaikan. Terima kasih karena dia yang selalu memberikan percikan semangat untuk merubahku menjadi lebih baik :)
Adelia's Memory
4      4     0     
Short Story
mengingat sesuatu tentunya ada yang buruk dan ada yang indah, sama, keduanya sulit untuk dilupakan tentunya mudah untuk diingat, jangankan diingat, terkadang ingatan-ingatan itu datang sendiri, bermain di kepala, di sela-sela pikirian. itulah yang Adel rasakan... apa yang ada di ingatan Adel?
Jalan-jalan ke Majapahit
29      12     0     
Fantasy
Shinta berusaha belajar Sejarah Majapahit untuk ulangan minggu depan. Dia yang merasa dirinya pikun, berusaha melakukan berbagai macam cara untuk mempelajari buku sejarahnya, tapi hasilnya nihil. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah website KUNJUNGAN KE MAJAPAHIT yang malah membawanya menyebrangi dimensi waktu ke masa awal mula berdirinya Kerajaan Majapahit. Apa yang akan terjadi pada Shinta? ...
Dialektika Sungguh Aku Tidak Butuh Reseptor Cahaya
255      211     4     
Short Story
Romantika kisah putih abu tidak umum namun sarat akan banyak pesan moral, semoga bermanfaat
Dibawah Langit Senja
19      7     0     
Romance
Senja memang seenaknya pergi meninggalkan langit. Tapi kadang senja lupa, bahwa masih ada malam dengan bintang dan bulannya yang bisa memberi ketenangan dan keindahan pada langit. Begitu pula kau, yang seenaknya pergi seolah bisa merubah segalanya, padahal masih ada orang lain yang bisa melakukannya lebih darimu. Hari ini, kisahku akan dimulai.
Last Game (Permainan Terakhir)
4      4     0     
Fan Fiction
Last Game (Permainan Terakhir)
Titik
4      4     0     
Romance
Ketika semua harapan hilang, ketika senyummu menjadi miliknya. Tak ada perpisahan yang lebih menyedihkan.
Einsam
3      3     0     
Romance
Hidupku sepi. Hidupku sunyi. Mama Papa mencari kebahagiaannya sendiri. Aku kesepian. Ditengah hiruk pikuk dunia ini. Tidak ada yang peduli denganku... sampai kedatanganmu. Mengganggu hidupku. Membuat duniaku makin rumit. Tapi hanya kamu yang peduli denganku. Meski hanya kebencian yang selalu kamu perlihatkan. Tapi aku merasa memilikimu. Hanya kamu.
One-room Couples
7      3     0     
Romance
"Aku tidak suka dengan kehadiranmu disini. Enyahlah!" Kata cowok itu dalam tatapan dingin ke arah Eri. Eri mengerjap sebentar. Pasalnya asrama kuliahnya tinggal dekat sama universitas favorit Eri. Pak satpam tadi memberikan kuncinya dan berakhir disini. "Cih, aku biarkan kamu dengan syaratku" Eri membalikkan badan lalu mematung di tempat. Tangan besar menggapai tubuh Eri lay...
In the Name of Love
3      3     0     
Short Story
Kita saling mencintai dan kita terjebak akan lingkaran cinta menyakitkan. Semua yang kita lakukan tentu saja atas nama cinta