Read More >>"> Cinta Kita Yang Tak Sempurna (Hari Tergila) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta Kita Yang Tak Sempurna
MENU
About Us  

Air mengalir dengan lembut kudengar, cahaya matahari yang cukup hangat aku rasakan, angin sepoi-sepoi ditambah kicauan burung di dahan sana yang merdu dan membuat mataku tersibak lalu tersenyum melihat keramaian alam ciptaan Tuhan yang luar biasa. Dan seketika pula aku terhipnotis seakan lupa akan semua permasalahan hidup sebenarnya yang merematku. Sama sekali tak kupeduli kali ini, biar saja kunikmati detik ini untuk tersenyum lagi meski kebahagiaan disini mungkin sesaat saja. Kupejamkan mataku sembari sesekali aku menghirup udara dengan nafas panjang, perlahan pula air mataku mengalir dan mengalir semakin deras, dan tak bisa kutahan untuk kusebut namanya “Giooooooo”.

“Princess bangun sayang, sekarang sudah jam berapa? hari ini katanya Ospek, kog berani bangun jam segini. Awas kena hukum kamu.” Omelan teman kamar kos-ku yang biasa aku panggil dengan sebutan Mpok Anis, dia adalah mahasiswa basi yang sekarang menginjak semester 5. Dan aku kenal dia karena dulu waktu SMA dia adalah senior pramuka ku yang super rempong dan cerewet.

“Oh no...”, Seketika aku langsung terperanjat dari tempat tidur menuju kamar mandi hanya untuk cuci muka dan gosok gigi.

“Oh my God, kenapa gak bangunin aku subuh tadi mpok, sudah tau aku mau Ospek”.

Aku terus mengomel dari kamar mandi yang berada tepat di sebelah kamarku menuju lemari pakaian dengan tanpa disadari ternyata si Mpok monyong-monyongin bibirnya di depan cermin tempat make-up. Dan aku hanya bisa berkata,

“Hashh” dan aku tidak tau.

Tanpa memerdulikan make up yang biasa aku pakai dan ganti baju ospek kemudian memasukkan 1 buku untuk catatan ke dalam tas kecilku, lanjut aku keluar kamar dan menutup pintu keras-keras dengan sengaja.

“Ayam moncrott.” Jawab si mpok yang kaget di dalam kamar,

dan aku membalasnya “rasain tuh, hahaha.”

                Oh Tuhan, beruntungnya lagi jarak kampusku dari tempat kos itu lumayan deket. Tidak aku ingat berapa banyak pelanggaran lalu lintas waktu itu, dan untungnya bapak-bapak polisi yang biasa mangkal di salah satu jalan raya yang aku lalui itu belum datang.

“Memang bapak polisi yang pengertian deh, syukurlah” omelku sendiri sambil nyetir motor bebek yang dihadiahkan oleh orangtuaku saat aku berhasil memenangkan lomba Karate Nasional kemarin.

                Memang rezeki itu gak kemana, dan sesampainya diparkiran kampus aku langsung berlari ke lapangan kemudian dengan ngendap-ngendap aku masuk barisan di belakang. Aku menarik nafas dengan tersengal dan berusaha untuk tenang, dan seketika juga aku mendengar instruksi dari mimbar di depan.

“Yang merasa baru datang, silahkan maju ke depan!”. Lemas badanku merasa gagal mengelabuhi senior dengan ngendap sesekali jalan jongkok, sembari berjalan ke depan dengan nafas tersengal suara sahabatku diantara barisan yang kulewati dia menyapa

“Nina?”.

Huahh... ingin rasanya ngomel-ngomel pada siapapun orang yang berada disekitarku, panasnya kepalaku serasa menguap seketika meski sebenarnya yang bodoh itu aku, sudah tau besok pagi Ospek ehh malamnya malah nonton film drama India dan aku hanya mengedip-ngedipkan mataku dengan memasang wajah muber ke sahabatku Ila yang menyapaku. Sesampainya di depan mimbar, mataku tiada hentinya menatap wajah seseorang yang memerintahku tadi untuk maju ke depan. Dengan wajah dingin, dia tidak menatapku sama sekali dan dalam hatiku bergumam,

“awas saja buat lu yang bikin gue jadi gak bisa sarapan pagi, gak bisa mandi cantik...huhhhhh ”,

dari belakang disusul cowok-cowok yang ternyata juga terlambat datang. Aku lirik kanan dan kiriku,hanya aku saja diantara ribuan maba cewek yang terlambat.

“Oh Tuhan, cantik sekali diriku ini”, gumamku dengan nada kecil.

“Kamu kenapa terlambat,” tanya senior cewek yang tidak bilang-bilang datang dari arah depanku, eits tunggu sebentar ini cewek ngapa yah? menanyaiku dengan jarak 5 cm di depan wajahku broo... Entahlah jari telunjukku refleks mendorong senior itu kebelakang dan setelah itu aku baru sadar kalau aku sedang berhadapan dengan siapa. Argtt... maba yang baris di depan menertawai sikapku yang konyol itu. Ya tentu aku langsung meminta maaf ke senior cewek ini,

“maaf kak, maaf” ahh parah sumpah.

                Suatu sejarah hidup yang tidak bisa aku lupakan, Ospek tergila yang aku jalani. Ini aku yang kocak atau hari ini adalah hari sial sedunia aku tidak tahu. Masalah dan kesalahan itu muncul dengan sendirinya. Dan kalian tahu, maba yang paling banyak pelanggaran semasa Ospek itu siapa? Aku guys. Oh Tuhan... Ospek aku jalani selama 3 hari berturut-turut. Ada sedikit keganjalan aja bagi aku tentang Orientasi Pengenalan Kampus di Indonesia umumnya, namanya kan pengenalan kampus nih . Tapi lebih banyak arti berbau ajang cari jodoh oleh senior cowok ke maba cewek, itu tradisi malah setiap tahunnya. Aihh...

Lanjut ketika hari terakhir Ospek, seluruh maba dikumpulkan di lapangan utama. Dan masih sama nama yang sering disebut oleh senior sampai pada hari akhir Ospek,

“Nina Fauzi silahkan ke ruangan BEM”, seruan dari salah satu panitia BEM di depan mimbar.

“Mampus dah gue”, ucapku lirih dengan wajah datar tanpa ekspresi. Dan diruangan itu, banyak senior-senior yang aku menganggap mereka seperti singa.

“Nina, kamu tau berapa banyak pelanggaran yang kamu perbuat”. Tanya ketua BEM yang duduk dikursi putar.

“Ini kak”, aku menunjukkan kartu pelanggaran yang tertempel di belakang ID-card.

“kamu tau, bisa saja kami tidak meluluskan Ospek mu karena pelanggaranmu yang sangat banyak ini dek”.

Dengan tangisan drama ala Nina, aku menyebutkan semua pelanggaranku mulai dari cengeng, suka jahilin teman, suka membantah senior, dll. Dan kututup kata-kataku dengan ucapan,

“dan saya sumpah tidak tau kak, kenapa masalah dan pelanggaran-pelanggaran yang saya buat tiba-tiba muncul dengan sendirinya kak. Saya minta maaf kak yang sebesar-besarnya, maafin yah kak...”

5 detik krik-krik dan mereka semua tertawa. Aku  berkedip-kedip melihat senior-seniorku itu, kemudian semua seniorku memeluk aku, bergantian dan ada juga yang mencubit pipiku sambil berkata,

“kamu adalah orang yang membuat saya harus membayar denda dimana aku tidak kuat melihat tingkah konyolmu dek.”

Yah, dia adalah senior cewek yang pernah aku dorong dahinya dengan jari telunjukku waktu aku maju di depan mimbar karena terlambat datang. Setelah itu aku dipersilahkan duduk dan dijamu snack oleh senior, dengan polosnya aku bertanya

“Kenapa kalian tidak menghukum saya lagi ?”

mereka tertawa lepas lagi dan diantara mereka menjawab pertanyaanku.

“Hari ini sudah selesai masa Ospekmu adek cantik, kamu lupa yah? Atau mau nambah hari lagi khusus kamu?.”

“ ahhaaaa, tidak kak cukup. Makasih kak ...” jawabku sambil cengengesan.

Seketika pula aku menghela nafas dengan lega. Setelah beberapa menit, aku pun keluar dari ruangan BEM dan bergabung kembali dengan teman-teman yang lain dilapangan, tentu aku memasang wajah yang bahagia dan senyum yang bermakna dihadapan teman-teman yang memperhatikanku sejak keluar dari ruangan hingga di tengah-tengah mereka.

“Kamu kok malah senyum-senyum nin, gak dihabisin kah sama senior-senior di dalam?” tanya Ila sahabatku penasaran.

“Enggak kog”, jawabku dengan singkat.

Terus?”, aku melirik Ila dengan menaruh jari telunjuk di bibirku sebagai isyarat untuk diam dan memperhatikan yang sedang berbicara di depan.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
SURAT.
2      2     0     
Romance
Surat. Banyak rasa akan datang bersamanya. Bacalah dengan bisikan pelan. Sebutir demi sebutir perasaan akan mengalir bersama kata yang terangkai. Perlahan, keping rasa itu akan lengkap dan jatuh tepat di sebuah gubuk penampungan rasa di lubuk hati. Setelah berhasil diterjemahkan, barangkali tubuh akan kegirangan. Atau bibir akan tersenyum, mungkin tertawa. Atau mata taklagi sanggup membendung der...
The Journey Of F
24      7     0     
Romance
beberapa journey, itu pasti ada yang menyenangkan dan ada yang menyedihkan, bagaimana kalau journey ini memiliki banyak kesan di dalamnya. pastilah journey seseorang berbeda beda. dia adalah orang yang begitu kecil lugu dan pecundang yang ingin menaklukan dunia dengan caranya. yaitu Berkarya
Let Me Go
23      10     0     
Romance
Bagi Brian, Soraya hanyalah sebuah ilusi yang menyiksa pikirannya tiap detik, menit, jam, hari, bulan bahkan tahun. Soraya hanyalah seseorang yang dapat membuat Brian rela menjadi budak rasa takutnya. Soraya hanyalah bagian dari lembar masa lalunya yang tidak ingin dia kenang. Dua tahun Brian hidup tenang tanpa Soraya menginvasi pikirannya. Sampai hari itu akhirnya tiba, Soraya kem...
Happiness Is Real
2      2     0     
Short Story
Kumpulan cerita, yang akan memberitahu kalian bahwa kebahagiaan itu nyata.
Rihlah, Para Penakluk Khatulistiwa
107      22     0     
Inspirational
Petualangan delapan orang pemuda mengarungi Nusantara dalam 80 hari (sinopsis lengkap bisa dibaca di Prolog).
CINTA DALAM DOA
24      12     0     
Romance
Dan biarlah setiap doa doaku memenuhi dunia langit. Sebab ku percaya jika satu per satu dari doa itu akan turun menjadi nyata sesungguhnya
Dessert
11      7     0     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...
Horses For Courses
108      23     0     
Romance
Temen-temen gue bilang gue songong, abang gue bahkan semakin ngatur-ngatur gue. Salahkah kalo gue nyari pelarian? Lalu kenapa gue yang dihukum? Nggak ada salahnya kan kalo gue teriak, "Horses For Courses"?.
Invisible
14      7     0     
Romance
Dia abu-abu. Hidup dengan penuh bayangan tanpa kenyataan membuat dia merasa terasingkan.Kematian saudara kembarnya membuat sang orang tua menekan keras kehendak mereka.Demi menutupi hal yang tidak diinginkan mereka memintanya untuk menjadi sosok saudara kembar yang telah tiada. Ia tertekan? They already know the answer. She said."I'm visible or invisible in my life!"
Sekotor itukah Aku
152      36     0     
Romance
Dia adalah Zahra Affianisha. Mereka biasa memanggilnya Zahra. Seorang gadis dengan wajah cantik dan fisik yang sempurna ini baru saja menginjakkan kakinya di dunia SMA. Dengan fisik sempurna dan terlahir dari keluarga berada tak jarang membuat orang orang disekeliling nya merasa kagum dan iri di saat yang bersamaan. Apalagi ia terlahir dalam keluarga penganut islam yang kaffah membuat orang semak...