Read More >>"> AraBella [COMPLETED] (23. Gudang) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - AraBella [COMPLETED]
MENU
About Us  

23. Gudang

23 // Gudang

Brak

Tubuh Ara menghantam lantai. Dirinya yang masih lemas bekas mendapatkan kabar mengejutkan. Debu beterbangan di sekitarnya.

"Selama kamu dihukum, kamu akan tidur di tempat ini. Saya sudah tidak peduli lagi dengan alergimu itu," kata mama. Dia menutup pintu dan pergi. Debu makin beterbangan.

Uhuk

Ara menutup mulut dan hidungnya. "Bagus sekali. Sekarang kamu dikurung di dalam gudang," kata Ara dalam hati. "Bagaimana aku bisa tidur di tempat seperti ini?"

Dia memandang sekitarnya dengan cermat. "Tidak ada tempat bersih. Semuanya penuh dengan debu." Sampailah matanya pada sebuah pojok ruangan yang ditutupi kain putih.

"Sepertinya aku bisa menggunakan kain itu sebagai alas tempatku tidur. Aku sudah mengantuk sekali. Apakah ada kain lain yang bisa kujadikan masker?" gumamnya, masih menutup hidung dan mulutnya.

Didengarnya suara pintu berderit. Saat dia membalikkan badan, ada Bella yang meletakkan sebuah masker di gagang pintu. Lalu dia kembali mengunci pintunya.

Ara terperanjat. Bagaimana mungkin adik kembarnya bisa semanis ini padanya? Tidak biasanya dia seperhatian ini padanya. Apalagi ini melawan perintah mama. Apakah Bella akan dihukum?

"Masa bodoh. Yang penting aku pakai dulu maskerku dan tidur," katanya. Masker itu diambil dan dipasangnya.

"Sekarang aku bisa bernapas lega."

????????????

"Nomor yang anda hubungi tidak bisa dihubungi. Silahkan coba dalam beberapa saat lagi," kata operator telepon.

Clara berteriak kesal. Beberapa murid sampai heran melihatnya.

Dia kembali menelpon Ara. "Bagaimana cara kamu dihukum sekarang, Ara? Tolong katakan kamu baik-baik saja."

Pagi sudah datang. Bel sekolah baru saja berbunyi sepuluh menit yang lalu. Tapi Clara belum juga masuk ke dalam kelas. Seminggu sebelumnya, Clara mendengar kalau Ara diusir ke luar dari rumah. Dia sempat menawarkan tempat tinggal sementara baginya. Tapi Ara menolak.

Saat ini, Ara membuat Clara cemas kembali. Hukuman Ara sudah berakhir kemarin. Apakah ada masalah lain yang terjadi? Seperti luka atau patah tulang sampai Ara tidak bisa pergi ke sekolah. Atau bahkan karena Ara sudah melepaskan segala bebannya dan ingin membolos?

Apakah sang mama menyita ponsel Ara lagi? Mungkin itu sebabnya Ara sangat sulit dihubungi. Kepala Clara sudah sangat pusing memikirkannya.

"Clara, jam sudah berbunyi. Silahkan masuk ke dalam kelas, ya," tegur seorang guru yang mendapati Clara mondar-mandir di depan kelasnya.

"Maaf, bu. Saya akan masuk."

????????????

"Ara!" panggil Fabian.

Clara menoleh. Ada Ara? Bagaimana itu bisa terjadi? Sejak tadi Ara tidak menampakkan batang hidungnya. Sekarang Fabian sudah memanggil namanya. Dia menoleh ke arah Fabian memanggil Ara. Dia berdiri hendak mengejar Ara.

"Namaku bukan Ara, Kak Fabian. Aku Bella," kata seorang gadis yang berpotongan sama persis seperti Ara. Clara terperangah. Benar, itu Bella. Dia tahu betul cara Bella menjawab panggilan atau pertanyaan seseorang. Tapi mengapa dia harus berpenampilan seperti Ara?

"Maaf, aku salah panggil."

????????????

Uhuk uhuk

"Berapa tahun gudang ini tidak digunakan?! Tempat sebesar ini seharusnya dijadikan sebuah kamar saja. Atau sesuatu yang lebih mewah. Gudang ini sangat luas tapi barang-barangnya yang tidak terlalu banyak berserakan di mana-mana. Mengesalkan." Ara marah-marah.

Gudang yang dia tempati selama masa penghukumannya benar-benar kotor. Mana mungkin dia bisa bertahan hidup di tempat seperti ini?

"Aku curiga. Jangan-jangan mama sengaja menaruhku di tempat ini supaya gudang ini bisa lebih bersih. Apakah nanti ada tamu? Apakah tamunya akan menginap di gudang?" tebak Ara. Kepalanya menggeleng kencang. "Itu tebakan yang sangat konyol."

????????????

"Aku tidak mau."

"Kakak tadi salah panggil namaku. Harusnya kakak meminta maaf dengan benar," sahut Bella. "Mau, ya."

"Tidak, Bella. Aku sudah meminta maaf tadi." Raut wajah Fabian menunjukkan kalau dia seperti sedang menatap sebuah telur busuk.

"Permintaan maaf belum diterima, kecuali kalau kakak mau pacaran denganku selama seminggu," paksa Bella.

"Sekali tidak, berarti tidak." Fabian meninggalkan Bella seorang diri.

"Dasar makhluk egois. Sekali saja membantuku tidak bisa, kah? Inilah kenapa aku benci laki-laki," geram Bella.

????????????

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • luv2rit

    @silviagina makasih sudah mampir dan baca ceritaku ini :)

    Comment on chapter 1. Ara & Bella
  • luv2rit

    @dede_pratiwi makasih ya kak. kalau sempat aku mampir :)

    Comment on chapter 1. Ara & Bella
  • dede_pratiwi

    nice story... gadis usia 14th yg ikut kelas akselerasi, pasti pinter bgt nih. hihi... udah kulike dan komen storymu. mampir dan like storyku juga ya. thankyouu

    Comment on chapter 1. Ara & Bella
  • silviagina

    Good kak :)

    Comment on chapter 1. Ara & Bella
Similar Tags
Suara Kala
29      14     0     
Fantasy
"Kamu akan meninggal 30 hari lagi!" Anggap saja Ardy tipe cowok masokis karena menikmati hidupnya yang buruk. Pembulian secara verbal di sekolah, hidup tanpa afeksi dari orang tua, hingga pertengkaran yang selalu menyeret ketidak bergunaannya sebagai seorang anak. Untunglah ada Kana yang yang masih peduli padanya, meski cewek itu lebih sering marah-marah ketimbang menghibur. Da...
Tentang Penyihir dan Warna yang Terabaikan
54      16     0     
Fantasy
Once upon a time .... Seorang bayi terlahir bersama telur dan dekapan pelangi. Seorang wanita baik hati menjadi hancur akibat iri dan dengki. Sebuah cermin harus menyesal karena kejujurannya. Seekor naga membeci dirinya sebagai naga. Seorang nenek tua bergelambir mengajarkan sihir pada cucunya. Sepasang kakak beradik memakan penyihir buta di rumah kue. Dan ... seluruh warna sihir tidak men...
Babak-Babak Drama
2      2     0     
Inspirational
Diana Kuswantari nggak suka drama, karena seumur hidupnya cuma diisi itu. Ibu, Ayah, orang-orang yang cuma singgah sebentar di hidupnya, lantas pergi tanpa menoleh ke belakang. Sampai menginjak kelas 3 SMP, nggak ada satu pun orang yang mau repot-repot peduli padanya. Dian jadi belajar, kepedulian itu non-sense... Tidak penting! Kehidupan Dian jungkir balik saat Harumi Anggita, cewek sempurna...
Arion
12      6     0     
Romance
"Sesuai nama gue, gue ini memang memikat hati semua orang, terutama para wanita. Ketampanan dan kecerdasan gue ini murni diberi dari Tuhan. Jadi, istilah nya gue ini perfect" - Arion Delvin Gunadhya. "Gue tau dia itu gila! Tapi, pleasee!! Tolong jangan segila ini!! Jadinya gue nanti juga ikut gila" - Relva Farrel Ananda &&& Arion selalu menganggap dirinya ...
BlueBerry Froze
0      0     0     
Romance
Hari-hari kulalui hanya dengan menemaninya agar ia bisa bersatu dengan cintanya. Satu-satunya manusia yang paling baik dan peka, dan paling senang membolak-balikkan hatiku. Tapi merupakan manusia paling bodoh karena dia gatau siapa kecengan aku? Aku harus apa? . . . . Tapi semua berubah seketika, saat Madam Eleval memberiku sebotol minuman.
Piromaniak
23      4     0     
Romance
Dia merubah apiku dengan cahayanya
NI-NA-NO
9      5     0     
Romance
Semua orang pasti punya cinta pertama yang susah dilupakan. Pun Gunawan Wibisono alias Nano, yang merasakan kerumitan hati pada Nina yang susah dia lupakan di akhir masa sekolah dasar. Akankah cinta pertama itu ikut tumbuh dewasa? Bisakah Nano menghentikan perasaan yang rumit itu?
HILANG
3      3     0     
Short Story
Ia mulai putus asa dengan hatinya sendiri. Mengingkari janjinya dengan membuka kotak itu, kotak yang berisikan buku diary, membaca kembali bait demi bait yang ditulis, ingtannya kembali memutar memori yang selama ini ingin dilupakan.
I'll Be There For You
0      0     0     
Romance
Memang benar, tidak mudah untuk menyatukan kembali kaca yang telah pecah. Tapi, aku yakin bisa melakukannya. Walau harus melukai diriku sendiri. Ini demi kita, demi sejarah persahabatan yang pernah kita buat bersama.
Dessert
11      7     0     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...