Read More >>"> AraBella [COMPLETED] (2. Mimpi Buruk) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - AraBella [COMPLETED]
MENU
About Us  

2. Mimpi Buruk

2 // Mimpi Buruk

Ara memasuki mobil yang dikendarai oleh papanya dengan enggan. Dia tahu sebentar lagi, dia akan didamprat habis-habisan oleh kedua orangtuanya.

"Pintar ya kamu. Udah baik kami masih berikan tempat tinggal dan makanan. Masih saja nggak bisa jaga adik kamu sendiri," hardik mama pada Ara. "Sebenernya kamu sayang sama Bella, nggak, sih?!"

"Sayang, ma." Ara hanya bisa menunduk. Ia tidak berani melawan perkataan ataupun berkata kasar pada mamanya. Ada alasan tertentu yang membuat Ara tidak sanggup melawan mamanya. Sekasar-kasarnya mama padanya, dia tetap menyayanginya.

"Tapi kenapa kamu biarin si setan itu jahatin Bella?! jawab!" bentak mama.

Ara tidak bisa menjawab. Jujur saja, ia merasakan sedikit senang saat adik kembarnya disiksa oleh Clara. Tapi ia juga tidak bisa menyuruh Clara berhenti. Sebenarnya, Clara memiliki jiwa psikopat yang terkontrol. Namun, sifat itu mudah keluar jika ada Bella di dekatnya. Dan ketika sifat itu keluar, tidak ada yang bisa menghentikannya. Bahkan sahabatnya sekalipun. Clara benar-benar menyeramkan.

"Heh, jawab!"

Mulut Ara tetap terkunci. Sia-sia pula jika ia menjelaskan tentang kondisi Clara, mamanya tidak akan pernah percaya padanya. Jadi untuk apa mengatakan kebenaran? Lebih baik diam saja.

Plak

"Tidak mau kasih tau? Jangan harap hari ini kamu diberi makan." Mama menatap jijik pada Ara. Ara hanya bisa terdiam. Dia melirik Bella yang berada di sampingnya. Bella terlihat menahan tawa. Ara menggeram kesal. Ingin rasanya mengharapkan Bella mati. Tapi sayangnya, Bella adalah adik kembarnya yang sangat ia sayangi.

Mobil mereka sampai di sebuah rumah yang cukup besar. Rumah mereka bersebelahan dengan rumah-rumah lain yang serupa. Ara masuk ke dalam rumah dan secara diam-diam mengambil sebungkus roti dari dapur dan naik ke kamarnya yang berada di lantai kedua. Dia mengunci kamarnya dan membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Dia menangis sambil memakan roti yang ada di genggamannya.

"Sampai kapan hidupku akan seperti ini?" tangis Ara. Dia melempar gelas yang ada di sampingnya. Untung saja berbahan plastik. "Memangnya aku bodyguard, yang bertugas menjaga Bella agar tidak terluka sama sekali? Aku ini hanya kembarannya, punya hak untuk menolak perintah itu."

Ara menangis hingga tertidur.

????????????

Ara terbangun dengan perasaan aneh. Dia berjalan menuju lantai dasar.

"Mama?"

Tidak ada suara sama sekali.

"Di mana, sih?" kata Ara. "Jangan-jangan pergi jalan-jalan bertiga," pikirnya.

Tiba-tiba, muncul sebuah pistol di tangan Ara. Ara tertegun sejenak. Tiba-tiba, dia melihat kedua orangtuanya dan Bella sedang terduduk di pojok ruangan. Ara bingung.

"Jangan bunuh kami, Ra. Kamu anak mama yang paling mama sayang, kan?" kata mama ketakutan.

Ara menatap mamanya kebingungan. Apa yang mamanya pikirkan? Tentu saja dia tidak akan membunuh mamanya. Tiba-tiba, secara tak sadar, Ara mengangkat tangannya yang memegang pistol. Mereka bertiga menangis sambil menjerit minta tolong.

Dor

Ara terkejut. Dia tidak sadar dia sudah menarik pelatuknya. Tubuh sang mama terjatuh. Dia terkena peluru yang ditembakkan Ara. Ara membelalakkan matanya. Sekarang dia mengarahkan pistol itu pada papanya. Sebelah tangannya mencoba mencegahnya melakukan hal itu. Namun tangan yang sebelah kanan, yang memegang pistol, membangkang. Dia menarik pelatuknya dan tubuh papanya ikut merosot ke lantai.

Ara menangis tersedu-sedu. Dia tidak ingin kedua orangtuanya mati, apalagi dibunuh oleh tangannya sendiri. Ara menangis meraung-raung. Sekarang tangannya sudah beralih pada adik kembarnya yang sedang menutup wajahnya ketakutan. Bella menangis dengan kencang.

"Kak Ara, aku masih mau hidup. Jangan bunuh aku!" teriak Bella.

Dor

????????????

Ara terbangun dengan napas tersengal-sengal. Air mata keluar dari kedua matanya. Peluh nampak di wajahnya. Dia langsung membuka pintu kamarnya.

"Halo, Kak Ara. Gimana? Udah lapar? Haha," tawa Bella.

Ara mengerutkan keningnya bingung. Jangan-jangan yang tadi hanyalah mimpi. Ara menghembuskan napas lega. Sebenci-benci dirinya pada kedua orangtuanya dan Bella, dia tetap menyayanginya. Dia tidak akan pernah punya pemikiran akan membunuh mereka bertiga. Sejahat-jahatnya mereka, mereka tetaplah keluarga Ara.

????????????

 

How do you feel about this chapter?

1 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • luv2rit

    @silviagina makasih sudah mampir dan baca ceritaku ini :)

    Comment on chapter 1. Ara & Bella
  • luv2rit

    @dede_pratiwi makasih ya kak. kalau sempat aku mampir :)

    Comment on chapter 1. Ara & Bella
  • dede_pratiwi

    nice story... gadis usia 14th yg ikut kelas akselerasi, pasti pinter bgt nih. hihi... udah kulike dan komen storymu. mampir dan like storyku juga ya. thankyouu

    Comment on chapter 1. Ara & Bella
  • silviagina

    Good kak :)

    Comment on chapter 1. Ara & Bella
Similar Tags
When You Reach Me
21      14     0     
Romance
"is it possible to be in love with someone you've never met?" alternatively; in which a boy and a girl connect through a series of letters. [] Dengan sifatnya yang kelewat pemarah dan emosional, Giana tidak pernah memiliki banyak teman seumur hidupnya--dengan segelintir anak laki-laki di sekolahnya sebagai pengecualian, Giana selalu dikucilkan dan ditakuti oleh teman-teman seba...
Amherst Fellows
23      12     0     
Romance
Bagaimana rasanya punya saudara kembar yang ngehits? Coba tanyakan pada Bara. Saudara kembarnya, Tirta, adalah orang yang punya segunung prestasi nasional dan internasional. Pada suatu hari, mereka berdua mengalami kecelakaan. Bara sadar sementara Tirta terluka parah hingga tak sadarkan diri. Entah apa yang dipikirkan Bara, ia mengaku sebagai Tirta dan menjalani kehidupan layaknya seorang mahasis...
A D I E U
13      8     0     
Romance
Kehilangan. Aku selalu saja terjebak masa lalu yang memuakkan. Perpisahan. Aku selalu saja menjadi korban dari permainan cinta. Hingga akhirnya selamat tinggal menjadi kata tersisa. Aku memutuskan untuk mematikan rasa.
Dendam
6      2     0     
Mystery
Rian Putra Dinata, seorang pelajar SMU Tunas Muda, memiliki sahabat bernama Sandara. Mereka berdua duduk di bangku yang sama, kelas XI.A. Sandara seorang gadis ceria dan riang, namun berubah menjadi tertutup sejak perceraian kedua orang tuanya. Meskipun Sandara banyak berubah, Rian tetap setia menemani sahabatnya sejak kecil. Mereka berjanji akan terus menjaga persahabatan hingga maut memisahk...
Untouchable Boy
8      4     0     
Romance
Kikan Kenandria, penyuka bunga Lily dan Es krim rasa strawberry. Lebih sering dikenal dengan cewek cengeng di sekolahnya. Menurutnya menangis adalah cara Kikan mengungkapkan rasa sedih dan rasa bahagianya, selain itu hal-hal sepele juga bisa menjadi alasan mengapa Kikan menangis. Hal yang paling tidak disukai dari Kikan adalah saat seseorang yang disayanginya harus repot karena sifat cengengnya, ...
Ich Liebe Dich
143      25     0     
Romance
Kevin adalah pengembara yang tersesat di gurun. Sedangkan Sofi adalah bidadari yang menghamburkan percikan air padanya. Tak ada yang membuat Kevin merasa lebih hidup daripada pertemuannya dengan Sofi. Getaran yang dia rasakan ketika menatap iris mata Sofi berbeda dengan getaran yang dulu dia rasakan dengan cinta pertamanya. Namun, segalanya berubah dalam sekejap. Kegersangan melanda Kevin lag...
Parloha
66      19     0     
Humor
Darmawan Purba harus menghapus jejak mayat yang kepalanya pecah berantakan di kedai, dalam waktu kurang dari tujuh jam.
Meta(for)Mosis
69      13     0     
Romance
"Kenalilah makna sejati dalam dirimu sendiri dan engkau tidak akan binasa. Akal budi adalah cakrawala dan mercusuar adalah kebenaranmu...." penggalan kata yang dilontarkan oleh Kahlil Gibran, menjadi moto hidup Meta, gadis yang mencari jati dirinya. Meta terkenal sebagai gadis yang baik, berprestasi, dan berasal dari kalangan menengah keatas. Namun beberapa hal mengubahnya menjadi buru...
simbiosis Mutualisme seri 2
4      4     0     
Humor
Hari-hari Deni kembali ceria setelah mengetahui bahwa Dokter Meyda belum menikah, tetapi berita pernikahan yang sempat membuat Deni patah hati itu adalah pernikahan adik Dokter Meyda. Hingga Deni berkenalan dengan Kak Fifi, teman Dokter Meyda yang membuat kegiatan Bagi-bagi ilmu gratis di setiap libur panjang bersama ketiga temannya yang masih kuliah. Akhirnya Deni menawarkan diri membantu dalam ...
Kala Saka Menyapa
135      31     0     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...