Read More >>"> Semanis Rindu (Part 25 Demo) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Semanis Rindu
MENU
About Us  

       Bertahun-tahun telah berlalu. Kini telah memasuki ramaianya orde baru. Gejolak-gejolak tentang permintaan presiden soeharto turun dari jabatannya ramai muncul di sana-sini. Demo mahasiswa semakin tak beraturan. Saat itu Arum masih seorang Mahasiswa. Apalah, dia ikut andil dalam demo besar-besaran itu di jakarta. 

     “Turunkan soeharto...turunkan...turunkan.” 

     Teriakan demi teriakan bersahutan sana-sini. Arum dengan sombong berdiri di depan. Dia salah satu mahasiswa yang suka berorasi. Sungguh sangat berbeda dengan Arum yang dulu. Seorang yang benci kerusuhan. 

     “Ayo,kita semangat melakukan ini demi kemajuan bangsa.”

      Teriak arum keras untuk menjadi provokator teman-temannya. 

      Semua polisi dan tentara bersatu padu saat itu untuk menjaga keamanan di jakarta. Tepatnya saat demo sedang terjadi. 

     Entah itu jodoh atau bukan. Pada saat yang sama Jaka sedang ada di sana. Berjaga untuk mengamankan kerusuhan. Ya,Kini Jaka bukan lagi pembuat onar tapi dia adalah seorang tentara yang mengabdikan diirnya untuk negara. Jaka telah menjadi kopasus semenjak lulus SMA. Dia sempat berpindah sekolah karena kasus ramai saat itu. 

    Suara teriakan seorang gadis yang berorasi terngiang di telinga Jaka. Suara itu memang sangat tidak asing. Di tengah-tengah kerumunan. Jaka mencoba menelusuri suara itu. 

    Firasatnya benar. Arum telah berdiri di depan kelompoknya dengan berterikan keras melalui speaker yang dibawanya. 

   Dengan segera Jaka menghampiri Arum. 

   “Arum.” panggil Jaka. 

    Sesaat Arum menghentikan orasinya. 

    “Kau.”

    “Apa yang kamu lakukan Arum?”

     Entah mengapa. Rasa senang dan tidak nyaman bercampur menjadi satu. Arum merasa senang telah bertemu Jaka kembali dan entah mengapa dia tidak nyaman harus bertemu dengan keadaan seperti ity.

    “Pergi dari sini.” teriak Jaka. 

     “Aku tidak akan pergi.” balas Arum dengan keteguhannya. 

     Dia tetap sama. Seorang yang teguh tapi bedanya dia sekarang seorang mahasiswa dan Jaka adalah tentara. Keadaan saat itu sangat kacau yaitu mengalami kebimbangan status paham yang akan di anut oleh negara. 

    Dor...dor... Tembakan demi tembakan di lepaskan oleh petugas. Karena pada saat itu kericuhan tidak lagi bisa dikendalikan. 

    Jaka bergegas menarik Arum dan membawanya pergi. 

    Sampai di sebuah pohon palem yang beridir kokoh di pinggir jalan. Jaka berteriak mendorong Arum. 

    “Pergi, cepaaaaaat....”

    Arum masih panik memandang Jaka sambil berlari menjauh.

    Arumpun ingat lagi saat-saat ajak menyelamatkannya dari kericuhan di Malang akibat tawuran antar SMA. Arum ingat betul Jaka memayunginya dengan jaket jeans khas milik jaka. Kini terjadi hal yang sama Jaka memeluknya dengan memayungkan tubuhnya karena terjadi tembakan-tembakan mengerikan berdesing di udara. Brdanya bukan jaka yang membuat onar tapi justru dialah pembuat onar.

    Wajah Jaka masih saja terbayang di benak Arum sembari dia berlari menyelamatkan diri dan kembali pulang ke rumah kontrakannya.

     #####

     “Kau tak apa?” tanya salah seorang teman perempuan Arum yang bernama Alea. 

     Tangan Arum terluka seidkit akibat benturan saat berlarian dan jatuh. 

     “Achh... Sudahlah.”

     Alea mengobati tangan Arum yang terluka. 

      “Siapa laki-laki tadi. Mengapa dia mengenalmu?”

      “Dia masa laluku.”

       “Tentara yang pro soeharto.” celetuk Alea. 

       “Ach sudahlah.” kata Arum mengalihkan. 

       “Apa dia pacarmu dulu?”

       “Dia jongsoku.” balas Arum tersenyum. 

       Arum lalu berdiri mengambil handuk untuk segera mandi. 

      “Sombong kali punya jongos se tampan dia.” balas Alea menyindir tertawa. 

       “Bukan Arum namanya kalau gak bisa jadi tuan puteri terhormat.”

       Entah mengapa. Sejak kejadian itu Arum berubah dan sangat berubah dari ssebelumnya yang lembut dan berwibawa. Kini dia jadi Arum yang sok jagoan, sombong,  dan anarkis. 

      #####

       Jaka telah kembali kebatalyonnya. Dia duduk termenung memikirkan pertemuan tak sengaja tadi. Dia merasakan heran melihat Arum berubah drastis dari yang dulu. Seorang Arum yang lembut dan benci keonaran justru kini menjadi mahasiwa yang pandai berorasi tanpa logikanya dan membuat onar tanpa etika. 

      Jaka ingat betul jika Arum salah satu mahasiwa dijakarta. Dia ingat jas alamamater yang di pakai Arum. Demi rasa penasarannya. Di hari minggu Jaka berusaha datang ke kampus tempat Arum menjadi mahasiswa. 

     Sampai disana sepi. Karena kebetulan hari minggu. Jaka mondar mandir berharap menemui Arum. Dia berusaha bertnaya-tanya akan keberadaan Arum pada beberapa mahasiswa yang lalu lalang. 

    Pucuk di cinta, ulampun tiba. Jaka bertemu teman Arum dan mengantarkannya bertemu Arum. Saat itu Arum sedang berada di perpustakaan untuk mencari sebuah buku yang penting demi menunjang orasinya. 

    Saat Arum keluar dari pintu perpustakaan. Jaka sudah duduk menunggunya di kursi gasebo depan perpustakaan. Tampak teman Arum memberitahukan bahwa Arum sudah keluar. 

     “Itu dia.” kata teman Arum pada Jaka. 

      Arum terkejut dengan kedatangan Jaka. Perlahan dia menghampiri Jaka.

      “Kau.” katanya canggung. 

      Jaka hanya memandang Arum yang penampilannya agak tomboy. Memakai celana jeans, jaket jeans, dengan rambut panjang di kuncir kw atas.

      “Arum. Apa kabar?” sapa Jaka. 

       “Kenapa kau tahu aku kuliah di sini?”

       “Bukan Jaka kalau tidak tahu segalanya.”

       “Kau tetap sama.”

       “Apanya?”

       “Menyebalkan.” balas Arum ketus.

       “Kau yang berubah rum.”

        “Tuntutan peran.”

        “Apa?” jaka tak mengertu maksud arum. 

         “Ya, karena aku seorang mahasiswa dan aku harus menegakkan kebenaran.”

         “Benar atau salah hanya Allah yang berhak menilai. Yang kau lakukan belum tentu benar rum.”

         “Kau pikir kau benar?”

         “Aku hanya menjalankan tugasku.” balas Jaka tegas. 

         “Semua aparat sudah melukai kami. Banyak dari kami yang mati karena ulah kalian.”

         “Rum, apa pertemuan kita harus di mulai dengan perdebatan.”

         “Aku suka berdebat.” jawab Arum menyebalkan. 

         “Aku tidak suka berdebat.”

        “Tentara suka menggunakan otot bukan perdebatan.”

        “Rum, tolong jangan bicara seperti itu.”

        “Oke” Arum diam. 

        “Aku merindukanmu rum.” kata Jaka serius. 

        “Aku membencimu.”

         “Apa salahku? Karena aku seorang tentara? Benarkan?”

        “Aku benci pembohong.”

         “Maafkan aku rum. Bukan maksudku seperti itu.”

         “Lalu?”

         Arum memandang jaka. 

        “Lupakan masa lalu. Kumohon, aku sudah berubah sekarang.”

        “Sayang. Perubahanmu tak sejalan denganku.”

       “Kumohon hentikan keteguhanmu untuk berorasi lagi. Aku sungguh tidak ingin melihatmu terluka rum.”

       “Apa pedulimu? Aku sudah terluka sejak lama.”

       “Apa kau terluka karenaku?”

       Arum memandang Jaka sinis.

       “Pergi.” Arum mendorong Jaka menjauh darinya. 

       “Arum.. ..” jaka berteriak memanggil Arum yang meninggalkannya. 

        Jaka sungguh tak berdaya. Dia hanya diam menyaksikan Arum menjauh darinya. 

       Entah mengapa pertemuan yang pertama sejak perginya dia harus dalam keadaan yang bertolak belakang dengan prinsipnya. Arum berubah itu yang ada dalam pikiran jaka.

       

     

     

      

    

    

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My Soulmate Is My Idol
21      7     0     
Romance
Adeeva Afshen Myesha gadis cantik yang tak pernah mengenal cinta sampai dia menyukai salah satu penyanyi bernama Gafa Aileen, sebenarnya sebelum Gafa menjadi penyanyi terkenal Adeeva sudah menyukainya. "Gafa itu punya suara yang lembut, dia pembawa warna baru di hidup gue. Meskipun sekarang gue tau Gafa ga suka Gue tapi Gue yakin bakal bisa bikin Gafa jatuh cinta sama gue" ~Adeeva Af...
Perjalanan Kita: Langit Pertama
25      13     0     
Fantasy
Selama 5 tahun ini, Lemmy terus mencari saudari kembar dari gadis yang dicintainya. Tetapi ia tidak menduga, perjalanan panjang dan berbahaya menantang mereka untuk mengetahui setiap rahasia yang mengikat takdir mereka. Dan itu semua diawali ketika mereka, Lemmy dan Retia, bertemu dan melakukan perjalanan untuk menyusuri langit.
Petualang yang bukan petualang
10      1     0     
Fantasy
Bercerita tentang seorang pemuda malas bernama Ryuunosuke kotaro yang hanya mau melakukan kegiatan sesuka kehendak nya sendiri, tetapi semua itu berubah ketika ada kejadian yang mencekam didesa nya dan mengharuskan dia menjadi seorang petualang walupun dia tak pernah bermimpi atau bercita cita menjadi seorang petualang. Dia tidaklah sendirian, dia memiliki sebuah party yang berisi petualang pemul...
Menghukum Hati
2      2     0     
Romance
Apa jadinya jika cinta dan benci tidak bisa lagi dibedakan? Kau akan tertipu jika salah menanggapi perlakuannya sebagai perhatian padahal itu jebakan. ???? Ezla atau Aster? Pilih di mana tempatmu berpihak.
Balada Cinta Balado
88      19     0     
Humor
"Hidup atau dilahirkan memang bukan pilihan kita, tapi dalam HIDUP KITA HARUS MEMILIKI PILIHAN". Mungkin itu adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kehidupanku sekarang ini. Kehidupan yang sangat Liar Binasa menyedihkan. Aku sering dijadikan bahan bertema kehidupan oleh teman dan juga keluargaku sendiri. Aku tidak pernah menyangka rencana kehidupanku yang sudah disiapkan dengan ...
Meta(for)Mosis
69      13     0     
Romance
"Kenalilah makna sejati dalam dirimu sendiri dan engkau tidak akan binasa. Akal budi adalah cakrawala dan mercusuar adalah kebenaranmu...." penggalan kata yang dilontarkan oleh Kahlil Gibran, menjadi moto hidup Meta, gadis yang mencari jati dirinya. Meta terkenal sebagai gadis yang baik, berprestasi, dan berasal dari kalangan menengah keatas. Namun beberapa hal mengubahnya menjadi buru...
Strange and Beautiful
30      10     0     
Romance
Orang bilang bahwa masa-masa berat penikahan ada di usia 0-5 tahun, tapi Anin menolak mentah-mentah pernyataan itu. “Bukannya pengantin baru identik dengan hal-hal yang berbau manis?” pikirnya. Tapi Anin harus puas menelan perkataannya sendiri. Di usia pernikahannya dengan Hamas yang baru berumur sebulan, Anin sudah dibuat menyesal bukan main karena telah menerima pinangan Hamas. Di...
Petrichor
29      16     0     
Inspirational
Masa remaja merupakan masa yang tak terlupa bagi sebagian besar populasi manusia. Pun bagi seorang Aina Farzana. Masa remajanya harus ia penuhi dengan berbagai dinamika. Berjuang bersama sang ibu untuk mencapai cita-citanya, namun harus terhenti saat sang ibu akhirnya dipanggil kembali pada Ilahi. Dapatkah ia meraih apa yang dia impikan? Karena yang ia yakini, badai hanya menyisakan pohon-pohon y...
Intuisi
29      11     0     
Romance
Yang dirindukan itu ternyata dekat, dekat seperti nadi, namun rasanya timbul tenggelam. Seakan mati suri. Hendak merasa, namun tak kuasa untuk digapai. Terlalu jauh. Hendak memiliki, namun sekejap sirna. Bak ditelan ombak besar yang menelan pantai yang tenang. Bingung, resah, gelisah, rindu, bercampur menjadi satu. Adakah yang mampu mendeskripsikan rasaku ini?
I'il Find You, LOVE
37      15     0     
Romance
Seharusnya tidak ada cinta dalam sebuah persahabatan. Dia hanya akan menjadi orang ketiga dan mengubah segalanya menjadi tidak sama.