Read More >>"> Dear You (Pagi Ini) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dear You
MENU
About Us  

Rutinitasku setiap pagi? Pergi ngegym, dong! Aku harus menjaga tubuhku supaya tetap ideal, jauh dari kata gendut. Ini semua harus kulakukan demi dia, pria yang kucintai. Entah pakai guna-guna apa dia sehingga bisa membuatku jadi tergila-gila sekali dengannya.

            Mobilku melaju dengan kecepatan sedang. Aku sangat suka dengan mobil ini. BMW terbaru yang selalu kuidam-idamkan yang dihadiahkan oleh dirinya. Ini hari Minggu, tapi traffic tidak separah biasanya. Biasanya butuh waktu hampir lebih dari setengah jam dari apartemenku untuk ke tempat gym. Sekarang hanya butuh waktu lima belas menit. Parkiran mobil masih cukup sepi. Tempat gymnya baru buka jam sepuluh dan sekarang baru jam setengah sebelas.

            Aku keluar dari mobil merahku dengan menenteng tas gym. Sepatu olahraga sudah kukenakan dari rumah. Dengan ringan aku melangkah menuju pintu masuk tempat gym. Petugas resepsionis tersenyum lebar melihat yang masuk adalah diriku.

            “Pagi, Mbak Sharon! Aduh, makin hari makin cantik aja, sih?” sapanya dengan suara lantang. Tawanya mengembang di bibirnya. Aku selalu senang melihatnya, dan tentu saja disambutnya. Dia termasuk orang yang menyenangkan. Setidaknya, dia tidak berperilaku penuh prejudice terhadapku.

            Kulepas kacamata hitam yang masih bertengger di tulang hidungku. “Halo, Mbak Lasmi! Kalau muji kok sukanya tinggi-tinggi, sih? Saya kan jadi GR. Kalau saya terbang ke langit ketujuh terus nggak balik-balik, gimana, hayo? Hayo...”

            Kami tertawa lepas bersama.

            “Lha... Mbak Sharon sih cantik banget! Saya kan jadi pinginnya memuja-muji terus, mbak! Kalau sampai terbang ya sudah, nggak apa-apa. Biar nanti jadi malaikat sekalian, eh, salah! Jadi bidadari maksudnya. Oiya, hari ini mau zumba aja atau sama fitness juga, Mbak Cantik?”

            “Zumba terus lanjut fitness sih rencananya. Masih sepi kayaknya, ya?”

            “Zumba di atas masih sepi, mbak. Baru beberapa orang yang datang.”

            “Oke, deh. Aku naik dulu, ya?”

            “Sip, mbak!” Senyuman ramah terukir lagi di bibirnya.

            Aku menaiki anak tangga ke lantai dua. Ya, tempat gym ini hanya memiliki dua lantai. Lantai satu dikhususkan untuk fitness, sedangkan di atas adalah ruangan lebar dengan cermin raksasa yang digunakan bergantian untuk zumba, pilates, muai-thai, dan di luar ruangan ini ada cafe juga. Aku memasuki ruangan zumba dengan penuh percaya diri. Beberapa perempuan muda sudah duduk bergerombol di pojok ruangan. Kelas zumba memang dimulai jam sebelas siang, tapi kalau kau datang tepat jam sebelas, kau tidak akan dapat posisi di barisan depan.

            Tas kumasukkan ke loker yang ada di dekat ruang sauna. Kemudian, kubuka jaket parasutku. Aku hanya mengenakan tanktop zumba dengan model crop. Perutku yang rata dan dihiasi tindik warna silver di atas pusar membuatku terlihat menggoda, kata dia. Gerombolan daun muda di pojok ruangan memerhatikanku. Mungkin mereka terpana dengan tubuhku yang termasuk kategori tubuh ideal yang diidam-idamkan wanita. Apalagi dilengkapi dengan perut rata, tindik di atas pusar, dan tato kupu-kupu di punggung kanan.

            Kata-kata Mama selalu terdengar di telingaku. Aku selalu ingat dulu Mama tidak pernah mengizinkanku untuk bertindik atau bertato. Kata Mama itu simbol anak nakal. Tapi, setelah aku dewasa, siapa yang bisa melarangku? Ini hidupku, aku akan lakukan apa yang aku suka, aku mau, aku inginkan, tanpa perlu mendengarkan ocehan yang tidak berguna, apalagi larangan-larangan kuno yang lebih cocok diperuntukkan buat anak ingusan.

            Aku memperkuat ikatan tali sepatuku dan melakukan gerakan pemanasan ringan. Gerombolan bocah ingusan di pojok masih saja memerhatikanku. Aku memberikan senyuman gratis kepada mereka melalui bayanganku yang terpantul di cermin raksasa itu. Senyuman gratis? Ha! Iya, biasanya senyumanku itu tidak gratis!

            Tak perlu menunggu lama, orang-orang berdatangan dan memenuhi ruangan zumba ini. Meskipun rata-rata peminatnya adalah kaum hawa, tetap saja ada kaum adam yang mau bergabung dengan kelas zumba. Kulihat ada tiga orang pria yang bergabung di kelas zumba pagi ini. Pikiranku menebak kalau mereka adalah teman satu geng karena mereka datang bersamaan dan terlibat percakapan satu dengan yang lain. Salah seorang diantara mereka, yang berkaos putih polos bertubuh paling jangkung dan paling six-pack, memerhatikanku terus sedari tadi. Aku melihat bayangannya dari cermin raksasa itu. Mata kami bersirobok di bayangan cermin. Kali ini aku dengan sukarela memberikan senyuman manisku kepadanya. Kukira dia tidak akan tahu. Ternyata dia tahu dan membalas senyumanku. Wajahnya boleh dibilang cukup manis. Sayang sekali dia tidak mengambil posisi di dekatku.

            Pandangan kami yang saling bertemu di bayangan cermin harus terputus karena instruktur zumba sudah datang. Dia menyapa kami dengan penuh semangat dan cenderung centil. Suara alunan musik langsung terdengar memenuhi ruangan ini. Kami bergerak mengikuti irama dan gerakan si instruktur. Sesekali saat melakukan gerakan memutar, mataku berpapasan dengan pria tersebut. Dia tidak ikut berputar saat instruktur menginstruksikan kami melakukan gerakan berputar. Dia malah tersenyum padaku. Dasar genit!, ujarku dalam hati.

            Kelas zumba yang berdurasi satu jam selalu berlalu dengan cepat. Aku berlari kecil menuju loker tasku untuk mengambil minum. Tak kusangka pria itu juga menaruh tasnya di samping lokerku. Kini dia berdiri tepat di sampingku, sedang meneguk air mineral yang dibawanya. Ekor mataku menangkap pandangannya yang tertuju ke buah dadaku yang masih naik turun akibat ngos-ngosan pascazumba. Aku pura-pura tidak menyadarinya padahal dia terlihat sangat maskulin saat berkeringat begitu. Dadanya yang bidang semakin terpamerkan. Ah, aku harus jual mahal. Dia mungkin boleh lebih manis dibandingkan pria yang selalu kutunggu setiap malam, tapi apa dia bisa memenuhi seluruh permintaanku? Senyuman simpul terukir dengan sendirinya di wajahku. Kukemasi barang-barangku dan aku turun.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 1 0
Submit A Comment
Comments (5)
  • ellyzabeth_marshanda

    Asique 😍
    Gak bisa naik motor tapi minta motor wkwkw Luthfi memang dan best lah

    Comment on chapter Awal Pertemuan
  • yurriansan

    Baru baca chap 1. Unik juga. Biasanya kn cwok yg ksh jaket. :)

    Comment on chapter Awal Pertemuan
  • rara_el_hasan

    Asyik ... bacanya mengalir kaya sungai brantas.. gk kesendat-sendat kok hehehe .. EBInya juga bagus .. hehe

    Comment on chapter Awal Pertemuan
  • IndyNurliza

    Bagaimana rasanya kehilangan :(

    Comment on chapter Awal Pertemuan
  • kyumesix

    Ceritanya baguss

    Comment on chapter Awal Pertemuan
Similar Tags
Warna Rasa
280      90     0     
Romance
Novel remaja
Ich Liebe Dich
319      142     0     
Romance
Kevin adalah pengembara yang tersesat di gurun. Sedangkan Sofi adalah bidadari yang menghamburkan percikan air padanya. Tak ada yang membuat Kevin merasa lebih hidup daripada pertemuannya dengan Sofi. Getaran yang dia rasakan ketika menatap iris mata Sofi berbeda dengan getaran yang dulu dia rasakan dengan cinta pertamanya. Namun, segalanya berubah dalam sekejap. Kegersangan melanda Kevin lag...
Kepada Jarak, Maaf!
4      4     0     
Short Story
Bagi Rea, cinta itu gelap. Cukup menjadi alasan untuk dirinya selalu memakai emotikon hati berwarna hitam saat menulis chat. Namun Rea tidak cukup mampu memaknai setiap jenis emotikon hati yang dikirimkan Ardan kepadanya. Untuk dua orang yang menjalin hubungan jarak jauh yang sama sekali tidak pernah bertemu, berbagai jenis emotikon hati memiliki maknanya sendiri. Demikian juga untuk Arealisa...
Finding Home
8      8     0     
Fantasy
Bercerita tentang seorang petualang bernama Lost yang tidak memiliki rumah maupun ingatan tentang rumahnya. Ia menjelajahi seluruh dunia untuk mencari rumahnya. Bersama dengan rekan petualangannya, Helix si kucing cerdik dan Reina seorang putri yang menghilang, mereka berkelana ke berbagai tempat menakjubkan untuk menemukan rumah bagi Lost
Luka Adia
24      19     0     
Romance
Cewek mungil manis yang polos, belum mengetahui apa itu cinta. Apa itu luka. Yang ia rasakan hanyalah rasa sakit yang begitu menyayat hati dan raganya. Bermula dari kenal dengan laki-laki yang terlihat lugu dan manis, ternyata lebih bangsat didalam. Luka yang ia dapat bertahun-tahun hingga ia mencoba menghapusnya. Namun tak bisa. Ia terlalu bodoh dalam percintaan. Hingga akhirnya, ia terperosok ...
Frasa Berasa
1346      396     0     
Romance
Apakah mencintai harus menjadi pesakit? Apakah mencintai harus menjadi gila? Jika iya, maka akan kulakukan semua demi Hartowardojo. Aku seorang gadis yang lahir dan dibesarkan di Batavia. Kekasih hatiku Hartowardojo pergi ke Borneo tahun 1942 karena idealismenya yang bahkan aku tidak mengerti. Apakah aku harus menyusulnya ke Borneo selepas berbulan-bulan kau di sana? Hartowardojo, kau bah...
SATU FRASA
317      163     0     
Romance
Ayesha Anugrah bosan dengan kehidupannya yang selalu bergelimang kemewahan. Segala kemudahan baik akademis hingga ia lulus kuliah sampai kerja tak membuatnya bangga diri. Terlebih selentingan kanan kiri yang mengecapnya nepotisme akibat perlakuan khusus di tempat kerja karena ia adalah anak dari Bos Besar Pemilik Yayasan Universitas Rajendra. Ayesha muak, memilih mangkir, keluar zona nyaman dan m...
Werewolf Game
6      6     0     
Mystery
Saling menuduh, mencurigai, dan membunuh. Semua itu bisa terjadi di Werewolf Game. Setiap orang punya peran yang harus disembunyikan. Memang seru, tapi, apa jadinya jika permainan ini menjadi nyata? Cassie, Callahan, dan 197 orang lainnya terjebak di dalam permainan itu dan tidak ada jalan keluar selain menemukan Werewolf dan Serial Killer yang asli. Bukan hanya itu, permainan ini juga menguak k...
IKRAR
439      187     0     
Romance
Ikrar berarti janji yang bersungguh-sungguh. Moira telah berikar kepada sang ayah yang mengidap kanker paru-paru untuk memenuhi permintaan terakhirnya, yaitu menikah dengan anak sahabatnya. Pria itu bernama Ibram Ganinta Miyaz. Namun, sayangnya Ibram bukanlah pria single, dia mempunyai kekasih bernama Anindira yang tak kunjung menerima pinangannya. Akan tetapi, setelah mendengar berita Ibram meni...
Mystique war
8      8     0     
Short Story
The world is in total destruction, what will the powerful sorcerers do?