Read More >>"> CAFE POJOK (Siapa pelakunya ?) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - CAFE POJOK
MENU
About Us  

Sore ini mendung ,

Lamunanku langsung buyar, begitu Sacio menepuk pundakku. Jantung rasanya terus berdebar tiada henti.
"Kamu yaa, kaget neehh," bicaraku agak ketus.

"Maaf, maaf. Habis kamu melamun terus. Kita tinggal berdua loh di kantor ini . Kamu nggak pulang, mau tidur sini?" tanya Sacio menggodaku.

"Iya, nanggung. Bentar lagi aku pulang kok. Ruangan sudah kamu kunci semua Ci?" ucapku bernada tegas.

" Sudah Dens, aku go home dulu ya. Bye .." lambaian tangan Sacio sudah tak nampak, cepat juga anak itu berlalu.

Fikiranku sedikit acak setelah Rudi meninggal, rasa ingin tahuku semakin besar. Beribu tanya yang belum terjawab berusaha keras aku cari jawabannya.

"Aku harus nekad cari tau, sore ini aku harus ke Cafe Pojok. Mumpung Cafe itu masih tutup, dengan leluasa aku bisa mengamati sekitarnya. Mungkin saja ada yg mencurigakan," gumamku dalam hati sambil beranjak dari ruangan kerja.


Sepi, kondisinya lengang. Tidak menunjukkan aktifitas apapun di Cafe ini. Tak beda dengan tempat-tempat misteri seperti yang di TV. Aku sedikit memberanikan diri lebih dekat ke Cafe Pojok.
"Pintu dalam dikunci, police line sudah dilepas," jawabku sendiri menggerakkan gagang pintu. Langsung aku ke halaman luas diluar tempat yang biasa buat kita nongkrong. Karena Cafe Pojok di setting tempat nongkrongnya diluar halaman dan cafe utamanya masuk kedalam.

Aku mendekat ditempat duduk Alm. Rudi. Aku amati benar-benar, kursinya tetap tidak berubah sedikitpun. Diatas meja tidak aku temukan senjata tajam atau darah atau apa yang ada hubungannya dengan kematian Rudi.
Tapi ...
"Wait , ini kertas apa?" aku membalik-balikan kertas itu, aku ambil dari bawah lantai halaman Cafe Pojok tepat di bawah kaki meja . Cuma yang bisa aku baca ada tulisan tangan di kertas itu TARGET .
"Maksutnya tulisan ini apa ya?" dadaku semakin berdegup kencang,keringat dingin mulai mengucur .

"jangan-jangan Rudi ?" pikiranku berkecamuk. Manamungkin dia jadi target pembunuhan, ini murni masalah kesehatan .
Adrenalinku semakin memuncak seketika ada yang menepuk pundakku
"Aaaaaaaaaaaa !" teriakku kaget, sekujur tubuhku langsung lemas.
"neng Denisa, maaf ini saya Dago," bang Dago tiba-tiba datang sudah dibelakangku.
"Fiiiuuhh, Ya Allah bang lepas jantung saya," balasku masih lemas.
"Saya buatkan minum ya, maaf kalau saya mengagetkan neng," bang Dago minta maaf berulangkali.
"Nggak apa-apa bang, saya langsung balik pulang saja bang. Saya bawa minum kok di mobil," jawabku singkat.

Asli bang Dago bikin jantungan,aku mempercepat langkah menuju ke mobil dengan sesobek kertas tadi masih aku genggam.
Meneguk air mineral di mobil yang aku parkir cukup jauh dari Cafe Pojok, pandangan mataku tak lepas dari sekitaran cafe itu. Rasa penasaran yang sangat tinggi membuat aku berat beranjak dari situ padahal hari sudah mulai larut.

"Minum dulu saja, sambil lihat situasi dari dalam mobil. Mungkin ada yang mencurigakan," ucapku lirih, seperti detektif ala-ala .

Sepuluh menit berlalu, tiba-tiba ada mobil masuk area parkir Cafe Pojok. Tadi di cafe masih ada bang Dago yang beberes. Cukup lama Cafe Pojok tutup sudah 3 hari ini,otomatis bang Dago agak sibuk menata kembali cafe itu.
"Eemmm, siapa wanita itu? setahuku bang Dago tidak beristri," ucapku lirih sambil tetap fokus ke arah Cafe Pojok.

Tidak jelas percakapan mereka, yang aku lihat wanita itu sepertinya hard complain ke bang Dago. Bang Dago terlihat menunduk tanpa perlawanan. Terakhir yang bisa kudengar cuma pintu mobil yang ditutup keras sama si wanita.
" Braaaggghhkkkk !" langsung mobil melaju meninggalkan bang Dago yang masih berdiri menunduk.

"Siapa dia? apa sangkut-pautnya dengan bang Dago? mungkin teman bisnisnya? " ucapku menepis kegalauan.

Tak lama aku pun meninggalkan lokasi Cafe Pojok, mobil aku laju menembus pekatnya mendung .

TARGET , siapa target yang dimaksud? Apa Rudi yang jadi target atau masih ada target pembunuhan yang lain?.
Atau wanita itu, tapi siapa yang membuat tulisan disobekan kertas ini? Si pelaku kah?

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
kekasihku bukan milikku
2      1     0     
Romance
BELVANYA
1      1     0     
Romance
Vanya belum pernah merasakan jatuh cinta, semenjak ada Belva kehidupan Vanya berubah. Vanya sayang Belva, Belva sayang Vanya karna bisa membuatnya move on. Tapi terjadi suatu hal yang membuat Belva mengurungkan niatnya untuk menembak Vanya.
Twisted
24      12     0     
Romance
Cinta. Kecil namun sanggup mengubah hidup. Ia menjadikan sesuatu begitu indah dan sempurna. Namun, apa yang nampak bukanlah apa yang sesungguhnya. Emily Primadona tidak pernah menyangka bahwa ia memasuki sebuah drama kehidupan yang biasanya hanya ada di dalam film dan novel. Namun ia tak boleh berhenti apapun alasannya, atau ia akan terjebak selamanya. (Berdasarkan kisah nyata.) ~~~ ...
Annyeong Jimin
234      29     0     
Fan Fiction
Aku menyukaimu Jimin, bukan Jungkook... Bisakah kita bersama... Bisakah kau tinggal lebih lama... Bagaimana nanti jika kau pergi? Jimin...Pikirkan aku. cerita tentang rahasia cinta dan rahasia kehidupan seorang Jimin Annyeong Jimin and Good Bye Jimin
Salju di Kampung Bulan
8      6     0     
Inspirational
Itu namanya salju, Oja, ia putih dan suci. Sebagaimana kau ini Itu cerita lama, aku bahkan sudah lupa usiaku kala itu. Seperti Salju. Putih dan suci. Cih, aku mual. Mengingatnya membuatku tertawa. Usia beliaku yang berangan menjadi seperti salju. Tidak, walau seperti apapun aku berusaha. aku tidak akan bisa. ***
Slap Me!
6      4     0     
Fantasy
Kejadian dua belas tahun yang lalu benar-benar merenggut semuanya dari Clara. Ia kehilangan keluarga, kasih sayang, bahkan ia kehilangan ke-normalan hidupnya. Ya, semenjak kejadian itu ia jadi bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang lain. Ia bisa melihat hantu. Orang-orang mengganggapnya cewek gila. Padahal Clara hanya berbeda! Satu-satunya cara agar hantu-hantu itu menghila...
A - Z
30      12     0     
Fan Fiction
Asila seorang gadis bermata coklat berjalan menyusuri lorong sekolah dengan membawa tas ransel hijau tosca dan buku di tangan nya. Tiba tiba di belokkan lorong ada yang menabraknya. "Awws. Jalan tuh pake mata dong!" ucap Asila dengan nada kesalnya masih mengambil buku buku yang dibawa nya tergeletak di lantai "Dimana mana jalan tuh jalan pakai kaki" jawab si penabrak da...
Ikatan itu Bernama Keluarga
2      2     0     
Inspirational
Tentang suatu perjalanan yang sayang untuk dilewatkan. Tentang rasa yang tak terungkapkan. Dan tentang kebersamaan yang tak bisa tergantikan. Adam, Azam, dan Salma. Hal yang kerap kali Salma ributkan. Ia selalu heran kenapa namanya berinisial S, sedangkan kedua kakaknya berinisial A. Huruf S juga membuat nomor absennya selalu diurutan belakang. Menurut Salma, nomor belakang itu memiliki ban...
Monday
5      5     0     
Romance
Apa salah Refaya sehingga dia harus berada dalam satu kelas yang sama dengan mantan pacar satu-satunya, bahkan duduk bersebelahan? Apakah memang Tuhan memberikan jalan untuk memperbaiki hubungan? Ah, sepertinya malah memperparah keadaan. Hari Senin selalu menjadi awal dari cerita Refaya.
NI-NA-NO
9      5     0     
Romance
Semua orang pasti punya cinta pertama yang susah dilupakan. Pun Gunawan Wibisono alias Nano, yang merasakan kerumitan hati pada Nina yang susah dia lupakan di akhir masa sekolah dasar. Akankah cinta pertama itu ikut tumbuh dewasa? Bisakah Nano menghentikan perasaan yang rumit itu?