Read More >>"> School, Love, and Friends (15) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - School, Love, and Friends
MENU
About Us  

15

 

 

Benar saja, aku demam akibat kehujanan sore itu yang mengakibatkan aku tidak dapat pergi ke sekolah pagi ini. 

Ah, aku benci tidak masuk sekolah, aku benci harus mengikuti ulangan susulan seorang diri dan terpaksa meminjam buku catatan teman. Menurutku, catatan dengan tulisan tanganku sendiri adalah yang terbaik untuk belajar. 

Aku menilik ponselku untuk pertama kalinya hari ini, Elios mengirimiku banyak sekali pesan dan juga berusaha menelponku beberapa kali namun aku sangat malas untuk menanggapi bahkan hanya untuk membacanya. Kuberalih ke ruang obrolan di bawahnya, ada juga Kenand yang mengirimiku cukup banyak pesan karena aku tak kunjung membalasnya tadi. Ah, ia hanya menanyaiku kenapa tak masuk sekolah. Bukankah tadi ibuku sudah datang membawakan surat izin?

Masih merasa pening, aku menyimpan kembali ponselku dan memutuskan untuk membalasnya nanti saja setelah tebangun bangun tidur siang.

 

.

 

Sudah pukul dua lebih tiga puluh sembilan menit ketika aku terbangun dari tidur siangku yang nyaman akibat suhu ruangan yang terus naik dan membuatku gerah setengah mati. Tubuhku sudah lumayan enak setelah berkeringat cukup banyak. Kusingkapkan selimut yang menutupi tubuhku dan bangkit dari tempat tidurku yang juga sudah terasa panas. 

Usai mencuci muka aku beranjak ke dapur sekedar untuk mencari air minum.

Uh!

Tenggorokanku begitu sakit untuk menelan air. 

Ah, panas dalam. Aku benci ini, rasa sakitnya begitu menyiksa. 

Sepertinya mandi air hangat akan membuat tubuhku terasa lebih nyaman. 

 

.

 

Usai mandi air hangat, aku merasa sudah jauh lebih baik dan kembali ke kamar untuk bermain game di ponsel saja sembari menunggu ibuku pulang. 

Panggilan masuk dari Kenand menginterupsiku. Yasudah aku terima saja, sekalian aku mau tanya info tambahan untuk besok.

"Halo, Nand, kenapa? Kangen?" 

"Bah, kangen. Cuma mau ngasi tau."

"Apa?"

"Kamu dicariin Kak Elios. Katanya penting."

"Udah tau kalo itu mah, gapenting. Gaada tugas tambahan buat besok kan?"

"Nggak ada kalo tugas, yaudah gitu aja, daah...."

Kenand mematikan sambungan telepon secara sepihak sebelum aku sempat menjawabnya. Dasar! Tak penting sekali ia menelponku.

Sudah terlanjur malas melanjutkan game yang kumainkan tadi, aku memilih untuk membuka grup saja, sekedar untuk menjadi sider. Tak ada yang menarik, aku kembali ke daftar ruang obrolan dan melihat begitu banyak pesan belum terbaca dari demigod-ku. Kasihan juga dianggurkan begitu, aku membuka dan membacanya perlahan. Intinya ia mencariku di sekolah dan mungkin sedikit marah karena aku tidak memberi tahunya bahwa aku tak masuk sekolah hari ini, ia juga menegaskan kalau ia tak suka mengetahui aku sakit bukan dariku langsung melainkan melalui orang lain. Tak ingatkah ia kemarin bahkan tak mengabariku kalau sudah sehat dan justru pergi nonton dengan Kak Laras, membuatku sia-sia datang kesana membawakan sup. 

Ah, sudahlah, aku tak ingin kembali sakit kepala karena berdebat dengannya.

 

.

 

Pagi ini aku hampir terlambat kalau saja Elios tidak menjemput dan menungguiku yang pukul enam lewat empat puluh lima menit bahkan belum memakai sepatu untuk berangkat bersama. Sebenarnya masih kesal, tapi aku lebih tidak suka lagi kalau tidak bisa mengikuti jam pelajaran pertama karena dihukum akibat terlambat. Untung kemarin aku hanya sekedar tak membalas pesannya dan tidak marah-marah, kalau udah marah-marah terus mau dibonceng kan malu. 

Berkat bel masuk yang berbunyi tepat setelah kami melangkahkan kaki menginjak lantai gedung utama kami tak sempat berbincang-bincang, ia hanya memintaku untuk bertemu dan berbicara dengannya sepulang sekolah nanti, "jangan langsung pulang ya nanti, aku tunggu di warung es bubble depan, oke?"

 

 

                                                                                                                                                ***

 

 

 

Tags: twm18 school

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Po(Fyuh)Ler
27      22     0     
Romance
Janita dan Omar selalu berangan-angan untuk jadi populer. Segala hal telah mereka lakukan untuk bisa mencapainya. Lalu mereka bertemu dengan Anthony, si populer yang biasa saja. Bertiga mereka membuat grup detektif yang justru berujung kemalangan. Populer sudah lagi tidak penting. Yang harus dipertanyakan adalah, apakah persahabatan mereka akan tetap bertahan?
Suara Kala
91      69     0     
Fantasy
"Kamu akan meninggal 30 hari lagi!" Anggap saja Ardy tipe cowok masokis karena menikmati hidupnya yang buruk. Pembulian secara verbal di sekolah, hidup tanpa afeksi dari orang tua, hingga pertengkaran yang selalu menyeret ketidak bergunaannya sebagai seorang anak. Untunglah ada Kana yang yang masih peduli padanya, meski cewek itu lebih sering marah-marah ketimbang menghibur. Da...
Drama untuk Skenario Kehidupan
299      167     0     
Romance
Kehidupan kuliah Michelle benar-benar menjadi masa hidup terburuknya setelah keluar dari klub film fakultas. Demi melupakan kenangan-kenangan terburuknya, dia ingin fokus mengerjakan skripsi dan lulus secepatnya pada tahun terakhir kuliah. Namun, Ivan, ketua klub film fakultas baru, ingin Michelle menjadi aktris utama dalam sebuah proyek film pendek. Bayu, salah satu anggota klub film, rela menga...
A - Z
64      45     0     
Fan Fiction
Asila seorang gadis bermata coklat berjalan menyusuri lorong sekolah dengan membawa tas ransel hijau tosca dan buku di tangan nya. Tiba tiba di belokkan lorong ada yang menabraknya. "Awws. Jalan tuh pake mata dong!" ucap Asila dengan nada kesalnya masih mengambil buku buku yang dibawa nya tergeletak di lantai "Dimana mana jalan tuh jalan pakai kaki" jawab si penabrak da...
Werewolf Game
7      7     0     
Mystery
Saling menuduh, mencurigai, dan membunuh. Semua itu bisa terjadi di Werewolf Game. Setiap orang punya peran yang harus disembunyikan. Memang seru, tapi, apa jadinya jika permainan ini menjadi nyata? Cassie, Callahan, dan 197 orang lainnya terjebak di dalam permainan itu dan tidak ada jalan keluar selain menemukan Werewolf dan Serial Killer yang asli. Bukan hanya itu, permainan ini juga menguak k...
BACALAH, yang TERSIRAT
332      158     0     
Romance
Mamat dan Vonni adalah teman dekat. Mereka berteman sejak kelas 1 sma. Sebagai seorang teman, mereka menjalani kehidupan di SMA xx layaknya muda mudi yang mempunyai teman, baik untuk mengerjakan tugas bersama, menghadapi ulangan - ulangan dan UAS maupun saling mengingatkan satu sama lain. Kekonyolan terjadi saat Vonni mulai menginginkan sosok seorang pacar. Dalam kata - kata sesumbarnya, bahwa di...
Balada Cinta Balado
245      132     0     
Humor
"Hidup atau dilahirkan memang bukan pilihan kita, tapi dalam HIDUP KITA HARUS MEMILIKI PILIHAN". Mungkin itu adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kehidupanku sekarang ini. Kehidupan yang sangat Liar Binasa menyedihkan. Aku sering dijadikan bahan bertema kehidupan oleh teman dan juga keluargaku sendiri. Aku tidak pernah menyangka rencana kehidupanku yang sudah disiapkan dengan ...
Forestee
10      10     0     
Fantasy
Ini adalah pertemuan tentang kupu-kupu tersesat dan serigala yang mencari ketenangan. Keduanya menemukan kekuatan terpendam yang sama berbahaya bagi kaum mereka.
Raha & Sia
132      84     0     
Romance
"Nama saya Sia Tadirana. Umur 17 tahun, siswi kelas 3 SMA. Hobi makan, minum, dan ngemil. Sia nggak punya pacar. Karena bagi Sia, pacaran itu buang-buang waktu." *** "Perkenalkan, nama saya Rahardi. Usia saya 23 tahun, seorang chef di sebuah restoran ternama. Hobi saya memasak, dan kebetulan saya punya pacar yang doyan makan. Namanya Sia Tadirana." Ketik mereka berd...
Anderpati Tresna
61      48     0     
Fantasy
Aku dan kamu apakah benar sudah ditakdirkan sedari dulu?