Read More >>"> Teater (Eps. 22) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Teater
MENU
About Us  

‘Hi… ngapain.’

‘Maaf, kakak lagi banyak ngayal mungkin pengaruh kepanasan sama cape. Bener-bener cape, Te.'

Jean terlamun sebentar. Ia berpikir sejenak dan membiarkan pesan dari Rangga tadi. Ia mulai khawatir dengan keadaan Rangga. Jean menutup chatting-annya tadi dan beralih menelepon Rangga.

“Halo, Jean?” Terdengar saut-saut suara kendaraan yang berlalu lalang di seberang telepon.

“Kakak baik-baik aja, kan?”

“Kakak baik. Ada apa? Kamu kangen sama suara aku?”

“Enggak. Cuma takut kakak beneran kenapa-kenapa.”

“Acie. Mulai perhatian. Udah dulu, ya. Kakak mau berangkat dulu. Doain oke?”

“Em, oke. Bye.”

“Bye,” Jean menurunkan ponselnya dari telinganya dan mematikan teleponnya. Ia memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas.

Jean membuka salah satu bukunya setelah ia mendengar decitan engsel pintu. Seseorang membuka pintu kelasnya dan masuk ke dalam kelas. Jean melirik orang itu sekilas dan kembali membaca bukunya. Ia mengeluarkan sebuah buku catatan dan balpoin.

>>>>><<<<<

Jean menatap layar monitor laptopdengan begitu fokus. Ia memperhatikan setiap baris kalimat yang berjajar rapih di layar monitor.

“Sudah selesai?” tanya Dosen Jean.
Tanpa melirikk Dosennya itu, Jean menjawab. “Lagi diperiksa ulang, pak.”

“Ya udah. Kamu mau kopi?” Dosennya itu bersandar pada meja miliknya.

“Gak usah, pak.”

“Kamu suka kopi?” Dosen itu menyeruput kopi panasnya.

“Gak terlalu sih pak,” Jawab Jean yang masih terfokus pada monitor laptop.

“Maaf nih. Bapak nyuruh kamu dadakan,” Dosennya meletakkan kopinya di atas meja. Jean hanya membalas ucapan dosennnya dengan sebuah senyuman.

“Ini, pak,” Jean menyandarkan tubuhnya pada kursi.

“Mana?” Dosen itu menghampiri Jean. Ia segera memeriksa hasil kerja Jean sekilas. “Oke. Makasih, Jean. Kamu boleh pulang.”

Jean berdiri dan segera merapihkan barangnya lalu pergi. Ia sudah terlambat datang ke gedung teater untuk latihan dan ia juga sudah membolos kerja tadi siang. Jean menghela nafasnya dan meregangkan tubuhnya yang berjam-jam duduk di depan monitor.

Jean melihat jam tangannya. Matanya membelak-bak dan segera berlari menuju gerbang kampus. Ia kocar-kacir berlari keluar dari kampus. Hatinya sudah tidak tenang.

Beberapa meter lagi ia sampai di pelataran parkir kampus. Tapi, ada seseorang yang berdiri tegak di gerbang kampus. Semakin dekat ia dengan orang itu, semakin lambat larinya. Orang itu menatap tajam ke arahnya. Jean berhenti di hadapan orang itu. Ia mencoba mengatur nafasnya kembali.

“Bohong?” Ucap orang itu sambil menghalangi Jean untuk melintasi gerbang. “Ngapain dulu?”

“Ngerjain tugas dosen dulu.”

“Bohong.”

“Udah deh, kak. Aku udah telat, nih,” Jean terus menghindar dari orang itu.

“Telat kemana?” Rangga tetap menghalangi jalan Jean.

“Gedung-“

“Ya udah. Tenang Aku bawa motor. Aku anterin,” Rangga menarik Jean mendekati motornya. Ia mengasongkan helm pada Jean. Jean langsung mengambil helm dan memakainya. Rangga menyalakan motornya.

“Ayo,” Jean menaiki motor Rangga.

“Cepet!” Jean menepuk pundak Rangga beberapa kali.

“Sabar…”

>>>>><<<<<

Jean segera masuk ke dalam gedung karena hujan mulai membesar. Rangga mengikuti Jean dari belakang. Jean berjalan menuju ke ruang latihan.

Jean menghentikan langkahnya ketika seseorang baru saja keluar dari ruang latihan dan memegang beberapa kertas ditangannya. Jean terlihat sangat cemas. Orang itu menatap tajam ke arahnya.

“Dari mana saja?” Tanya orang itu dingin.

“Di kampus.”

“Apa kau sedang membodohiku?” Orang itu menatap Rangga yang berdiri di belakang Jean.

~

Oleh Luthfita A.S.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Delilah
55      19     0     
Romance
Delilah Sharma Zabine, gadis cantik berkerudung yang begitu menyukai bermain alat musik gitar dan memiliki suara yang indah nan merdu. Delilah memiliki teman sehidup tak semati Fabian Putra Geovan, laki-laki berkulit hitam manis yang humoris dan begitu menyayangi Delilah layaknya Kakak dan Adik kecilnya. Delilah mempunyai masa lalu yang menyakitkan dan pada akhirnya membuat Ia trauma akan ses...
I'M
65      22     0     
Romance
"Namanya aja anak semata wayang, pasti gampanglah dapat sesuatu." "Enak banget ya jadi anak satu-satunya, nggak perlu mikirin apa-apa. Tinggal terima beres." "Emang lo bisa? Kan lo biasa manja." "Siapa bilang jadi anak semata wayang selamanya manja?! Nggak, bakal gue buktiin kalau anak semata wayang itu nggak manja!" Adhisti berkeyakinan kuat untuk m...
Nafas Mimpi yang Nyata
3      3     0     
Romance
Keinginan yang dulu hanya sebatas mimpi. Berusaha semaksimal mungkin untuk mengejar mimpi. Dan akhirnya mimpi yang diinginkan menjadi nyata. Karna dengan Usaha dan Berdoa semua yang diinginkan akan tercapai.
That Snow Angel
31      2     0     
Romance
Ashelyn Kay Reshton gadis yang memiliki kehidupan yang hebat. Dia memiliki segalanya, sampai semua itu diambil darinya, tepat di depan matanya. Itulah yang dia pikirkan. Banyak yang mencoba membantunya, tetapi apa gunanya jika dia sendiri tidak ingin dibantu. Sampai akhirnya dia bertemu dengannya lagi... Tapi bagaimana jika alasan dia kehilangan semuanya itu karena dia?
Forever Love
30      13     0     
Romance
Percayalah cinta selalu pulang pada rumahnya. Meskipun cinta itu terpisah jauh bermil-mil atau cinta itu telah terpisah lama. Percayalah CINTA akan kembali pada RUMAHNYA.
Regrets
10      6     0     
Romance
Penyesalan emang datengnya pasti belakangan. Tapi masih adakah kesempatan untuk memperbaikinya?
(L)OVERTONE
23      6     0     
Romance
Sang Dewa Gitar--Arga--tidak mau lagi memainkan ritme indah serta alunan melodi gitarnya yang terkenal membuat setiap pendengarnya melayang-layang. Ia menganggap alunan melodinya sebagai nada kutukan yang telah menyebabkan orang yang dicintainya meregang nyawa. Sampai suatu ketika, Melani hadir untuk mengembalikan feel pada permainan gitar Arga. Dapatkah Melani meluluhkan hati Arga sampai lela...
Sampai Nanti
3      3     0     
Short Story
Ada dua alasan insan dipertemukan, membersamai atau hanya memberikan materi
Love You, Om Ganteng
69      23     0     
Romance
"Mau dua bulan atau dua tahun, saya tidak akan suka sama kamu." "Kalau suka, gimana?" "Ya berarti saya sudah gila." "Deal. Siap-siap gila berarti."
Semanis Rindu
49      33     0     
Romance
Aku katakan padamu. Jika ada pemandangan lain yang lebih indah dari dunia ini maka pemandangan itu adalah kamu. (Jaka,1997) Sekali lagi aku katakan padamu. Jika ada tempat lain ternyaman selain bumi ini. Maka kenyamanan itu ada saat bersamamu. (Jaka, 1997) Jaka. nama pemuda jantan yang memiliki jargon Aku penguasa kota Malang. Jaka anak remaja yang hanyut dalam dunia gengster semasa SM...