Read More >>"> Teater (Eps. 41) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Teater
MENU
About Us  

Rangga menatap punggung Jean yang berjalan keluar lebih dulu. “Kenapa Jean gak ikut?”

“Oh, tadi dia bilang mau langsung ke tempat kerja kata.” Jawab Nisa sambil sibuk menatap cermin.

Rangga menyipitkan kedua matanya begitu mobil yang dikendarainya sampai di gerbang. “Terus itu, dia sama siapa?”

Nisa menatap ke arah yang sama dengan Rangga. “Oh, itu.. dia teman satu tempat kerjanya Jean.”

“Namanya siapa?”

“Lupa lagi.” Jawab Nisa cuek dan kembali menatap ke arah cermin untuk memperhatikan tatanan wajahnya.

“Kok gak tahu?”

“Bawel banget sih!” Gerutu Nisa. “Cari tahu aja sendiri! Jangan repotin orang lain!”

“PMS, ya lo?” Nisa melirik sinis ke arah Rangga sebelum kembali menatap cermin tanpa mengindahkan ucapan Rangga.

~

“Tumben langsung sini?” Heran Yani yang mendapati Jean datang dari jam biasanya.

“Mumpung lagi gak ada tugas juga, mbak. Lagian nebeng juga sama bang Anton.” Jean meletakkan tasnya dan duduk kubikelnya. “Bang, poto produk barunya udah jadi?”

“Etdah, Je. Sabar bentar napa? Duduk juga belum nih.” Anton menatap Jean kesal.

“Hehe, iya maapin bang.” Jean beralih menatap Yani. “Mbak, kalo barang yang kemarin gue tanyain udah ada?”

“Belum gue cek lagi sih, nanti gue tanyain deh.” Jawab Yani tanpa mengalihkan tatapannya dari layar laptop.

“Yaudah gue ke belakang dulu, ya? Mau syuting.” Jean kembali bangkit dan meraih ponselnya.

“Gaya lo.” Jean hanya terkekeh pelan.

“Bang, jangan lupa photonya kirim ke e mail gue.”

“Iya, bawel banget lu!”

Jean melangkah ke dalam gudang, di sana banyak pekerja yang tengah mengemasi barang pesanan pelanggan. Di dekatinya salah seorang karyawan yang sedang mencetak pesanan. “Cieee, nambah sibuk aja nih, mbak.”

“Lu sih promosinya gencar banget!”

“Hehe, nanti juga dapet bonus.” Jean membuka ponselnya dan bersiap merekam. “Kalo gak dapet minta aja satu.”

“Terserah lu aja deh.”

Jean mulai merekam kegiatan di sana, dan tidak lupa menunjukkan beberapa pesanan milik pelanggan. Ia juga menunjukkan beberapa barang yang masih bisa dipesan. Ya, Jean bekerja sebagai admin sosial media dari sebuha toko. Sebenarnya tidak hanya ia sendiri, tapi ada seorang lagi yang sama-sama mahasiswa yang menjadi admin sepertinya. Tapi karena kuliah mereka sering kali bergantian.

~

“Widih, bang. Cakep bener ini potonya.” Puji Jean begitu melihat hasil jepretan Anton.

“Ya dong.” Bangga Anton.

“Lain kali gue yang jadi modelnya, ya bang?”

“Gak yakin gue.” Jean tertawa begitu mendengar ucapan Anton.

“Gini-gini juga, masih ada yang mau.”

“Paling dia lagi khilaf aja.”

“Sialan lu bang!”

~

Rangga menatap langit-langit kamarnya. Memainkan bola tenis yang beda di tangannya. Hari sudah semakin petang. Dan semenjak kepulangannya dari menjemput Nisa tadi, ia tidak beranjak sedikitpun dari posisinya.

“Rangga!” Rangga melirik malas ke arah pintu kamarnya.

“Apa mah?” Tanya Rangga.

“Anterin mamah ke rumah bu Dayu.”

“Deket juga, gak perlu pake acara anter segala.”

“Elah, ini anak. Mamah mau anterin pesanan mereka. Banyak banget. Kalo pake mobil kan enak gak perlu bolak-balik!”

“Males mah!”

“Seenggaknya kamu ada gunanya di sini!” Rangga ditarik paksan oleh sang mamah untuk bangun dari rebahannya.

oleh Luthfita A.S.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
simbiosis Mutualisme seri 2
10      5     0     
Humor
Hari-hari Deni kembali ceria setelah mengetahui bahwa Dokter Meyda belum menikah, tetapi berita pernikahan yang sempat membuat Deni patah hati itu adalah pernikahan adik Dokter Meyda. Hingga Deni berkenalan dengan Kak Fifi, teman Dokter Meyda yang membuat kegiatan Bagi-bagi ilmu gratis di setiap libur panjang bersama ketiga temannya yang masih kuliah. Akhirnya Deni menawarkan diri membantu dalam ...
Forestee
4      4     0     
Fantasy
Ini adalah pertemuan tentang kupu-kupu tersesat dan serigala yang mencari ketenangan. Keduanya menemukan kekuatan terpendam yang sama berbahaya bagi kaum mereka.
BACALAH, yang TERSIRAT
133      19     0     
Romance
Mamat dan Vonni adalah teman dekat. Mereka berteman sejak kelas 1 sma. Sebagai seorang teman, mereka menjalani kehidupan di SMA xx layaknya muda mudi yang mempunyai teman, baik untuk mengerjakan tugas bersama, menghadapi ulangan - ulangan dan UAS maupun saling mengingatkan satu sama lain. Kekonyolan terjadi saat Vonni mulai menginginkan sosok seorang pacar. Dalam kata - kata sesumbarnya, bahwa di...
Sejauh Matahari
4      4     0     
Fan Fiction
Kesedihannya seperti tak pernah berujung. Setelah ayahnya meninggal dunia, teman dekatnya yang tiba-tiba menjauh, dan keinginan untuk masuk universitas impiannya tak kunjung terwujud. Akankah Rima menemukan kebahagiaannya setelah melalui proses hidup yang tak mudah ini? Happy Reading! :)
Salju di Kampung Bulan
9      6     0     
Inspirational
Itu namanya salju, Oja, ia putih dan suci. Sebagaimana kau ini Itu cerita lama, aku bahkan sudah lupa usiaku kala itu. Seperti Salju. Putih dan suci. Cih, aku mual. Mengingatnya membuatku tertawa. Usia beliaku yang berangan menjadi seperti salju. Tidak, walau seperti apapun aku berusaha. aku tidak akan bisa. ***
The pythonissam
3      3     0     
Fantasy
Annie yang harus menerima fakta bahwa dirinya adalah seorang penyihir dan juga harus dengan terpaksa meninggalkan kehidupanannya sebagai seorang manusia.
Anderpati Tresna
18      6     0     
Fantasy
Aku dan kamu apakah benar sudah ditakdirkan sedari dulu?
If Is Not You
97      28     0     
Fan Fiction
Kalau saja bukan kamu, mungkin aku bisa jatuh cinta dengan leluasa. *** "Apa mencintaiku sesulit itu, hmm?" tanyanya lagi, semakin pedih, kian memilukan hati. "Aku sudah mencintaimu," bisiknya ragu, "Tapi aku tidak bisa melakukan apapun." Ia menarik nafas panjang, "Kau tidak pernah tahu penderitaan ketika aku tak bisa melangkah maju, sementara perasaank...
Weak
4      4     0     
Romance
Entah sejak kapan, hal seromantis apapun kadang terasa hambar. Perasaan berdebar yang kurasakan saat pertama kali Dio menggenggam tanganku perlahan berkurang. Aku tidak tahu letak masalahnya, tapi semua hanya tidak sama lagi. Kalau pada akhirnya orang-orang berusaha untuk membuatku menjauh darinya, apa yang harus kulakukan?
BANADIS
42      6     0     
Fantasy
Banadis, sebuah kerajaan imajiner yang berdiri pada abad pertengahan di Nusantara. Kerajaan Banadis begitu melegenda, merupakan pusat perdagangan yang maju, Dengan kemampuan militer yang tiada tandingannya. Orang - orang Banadis hidup sejahtera, aman dan penuh rasa cinta. Sungguh kerajaan Banadis menjadi sebuah kerajaan yang sangat ideal pada masa itu, Hingga ketidakberuntungan dialami kerajaan ...