Read More >>"> Truth Or Dare (#2) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Truth Or Dare
MENU
About Us  

Hari ini seluruh siswa akan mulai mengikuti pembelajaran di tahun ajaran baru. Selain itu, siswa kelas 1 kini akan mengikuti upacara untuk pertama kalinya.

Sekitar satu jam berlalu. Para siswa kini bisa kembali ke kelas masing-masing, begitu juga Yoongi dan kawanannya.

Seperti biasa, jika pelajaran diawali dengan kelas bahasa, hanya akan membuat Yoongi mengantuk. Dengan segera ia mengangkat tangan kirinya dan berkata, "Ssaem, saya ijin ke belakang."

"Jangan terlalu lama atau kau tidak bisa menyelesaikan tugasmu." jawab guru itu.

Setelah mengangguk, Yoongi pun keluar dari kelas melalui pintu belakang. Ia menuju toilet untuk mencuci muka dan menghilangkan rasa kantuk.

Ketika ia keluar dari toilet, ia mendengar suara bising di area toilet putri yang letaknya tepat berseberangan dengan toilet putra.

"Ya! Aku tidak bisa kembali ke kelas seperti ini!" seru seorang gadis.

"Suaranya, tidak asing." gumam Yoongi. Ia pun memutuskan untuk menunggu hingga para gadis itu keluar.

"Sunbae, mianhae, aku tidak sengaja, aku akan minta appa untuk memberikan blazzer baru untukmu." kata salah satu gadis itu sambil berusaha menghentikan langkah Yerin. Benar, gadis yang berseru dan mengeluh tidak bisa kembali ke kelas adalah Jung Yerin.

"Kau ingin pamer jika kau adalah putri kesayangan kepala sekolah? Oh geurae, kau pasti akan sangat berkuasa di sekolah." ucap Yerin.

"A-aniya. Kalau begitu sunbae pakai saja blazzer-ku."

"Lalu kau akan mengatakan kepada ayahmu jika aku mengambil blazzermu."

"Yerin-a." panggil Yoongi. Ia sudah cukup mendengarkan perdebatan mereka. "Ada apa ini?"

"Yoongi-ya, lihatlah blazzerku basah dan aku tidak mungkin mengikuti kelas dalam keadaan seperti." rengek Yerin.

"Jeongmal joesonghamnida. Aku tidak sengaja membuat kran mengeluarkan air terlalu banyak dan mengenai blazzernya." kata gadis itu.

"Gwaenchanha. Yerin-a, lebih baik kau pinjam blazzer di ruang kesiswaan, aku bisa mengantarkanmu."

"Aniya, kau kembali ke kelas saja, aku akan kesana sendiri." Yerin pun menoleh ke arah gadis itu. "Dan kau hoobae, meskipun kau pakai kekuasaan ayahmu, jangan berpikir kau akan selalu menang dari segalanya."

Yerin pun langsung ke ruang kesiswaan, tetapi Yoongi masih berdiri disana. "Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Saat aku hendak menyalakan kran air, sunbae itu datang dan aku terkejut, sehingga kran air itu terbuka lebar dan airnya menyebar ke segala arah. Tetapi aku tidak sengaja."

"Ah begitu. Tenang saja, Yerin sepertinya hanya terbawa emosi, tetapi ia tidak akan membuat masalah ini terus berlanjut. Geokjeong hajima." kata Yoongi sambil menepuk bahu gadis itu beberapa kali sebelum meninggalkannya. (jangan khawatir)

Jam istirahat yang sangat ditunggu pun tiba. Yoongi dan ketiga temannya langsung mengantre untuk mengambil makanan. Setelah mendapat makanan, mereka tidak menemukan meja yang benar-benar kosong.

Jungkook pun memutuskan untuk duduk di meja yang sama dengan perkumpulan anggota osis; Seokjin, Namjoon, dan Hoseok.

"Annyeong, tidak masalah kan jika kami bergabung?" tanya Jungkook, basa basi.

"Lagipula kau sudah duduk." sahut Hoseok.

"Bagaimana rasanya kalian bisa selalu bersama siswa teladan yang sangat pantas untuk diteladani?" tanya Jimin.

"Museun soriya? Dia masih Seokjin yang sama, kami tidak menganggap dia sebagai siswa teladan yang harus dihormati." canda Namjoon.

"Ah geurae maja." sahut Yoongi.

"Ngomong-ngomong, aku pernah berpikir, apakah semua siswa teladan di muka bumi ini benar-benar pantas menjadi teladan." kata Taehyung, sebenarnya ia hanya membahas itu dengan tiga temannya.

"Apa maksudmu?" tanya Yoongi.

"Geunyang, apakah mereka tidak pernah berpacaran karena terlalu fokus menjaga image mereka? Apakah mereka tidak pernah melakukan ppoppo atau bahkan kiseu dengan orang lain?" celoteh Taehyung.

"Ya! Mana mungkin? Aku yang bukan siswa teladan pun belum pernah melakukannya, terlebih mereka di luar sana." sahut Yoongi.

Seokjin yang mendengar pun terbatuk. Ia langsung meminum banana milk-nya. "Makanan ini terlalu pedas untukku, aku akan kembali ke kelas." katanya sambil beranjak pergi.

"Bukannya dia penyuka rasa pedas?" tanya Hoseok pada Namjoon, dengan berbisik.

Mereka pun mengikuti Seokjin dan berpamitan sebelum meninggalkan meja.

Setelah ketiga anggota osis itu pergi, Jimin menyengir. "Ketawa jangan?"

Sontak mereka tertawa karena berhasil membuktikan kebenarannya. Apa yang diucapkan Jimin mengenai Seokjin dan Yerin memang benar terjadi.

= = =

Bel sekolah yang berbunyi menandakan berakhirnya waktu belajar mereka hari ini. Para siswa pun segera melanjutkan aktivitas mereka; ada yang segera menuju lokasi bimbingan belajar tambahan, ada yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, dan ada yang pulang menuju ke rumah masing-masing untuk beristirahat.

Yoongi dan kawanannya pun juga memutuskan untuk pulang. Ketika mereka berjalan menuju area parkir, mereka tidak sengaja melihat seorang gadis berjalan menuju ruang kepala sekolah. Gadis itu terlihat sangat dekat dengan kepala sekolah, bahkan kepala sekolah mengusap puncak kepala gadis itu sebagai penyambutan.

Tanpa hitungan, ke empat siswa yang masih berdiri tidak jauh dari ruang kepala sekolah itu saling berpandangan. Yoongi dan Taehyung memberi pandangan tidak peduli, Jungkook tersenyum miring memikirkan mengenai gadis itu--karena berhubungan dengan T.O.D yang ia buat--sedangkan Jimin memberi pandangan tidak mengerti.

"Ah kajja." ajak Jungkook sambil berjalan mendahului yang lain. (ayo pergi)

Mereka pun menuju area parkir. Jimin dan Jungkook keluar terlebih dahulu karena letak motor mereka tidak jauh dari pintu gerbang, sedangkan Yoongi dan Taehyung tertinggal di belakang antrean.

"Taehyung-a." panggil Yoongi yang berada di belakang Taehyung.

"Wae?" sahut Taehyung. (mengapa)

Yoongi menyamakan posisi motornya dengan motor Taehyung. "Bukankah itu Yerin?"

"Eodi?" tanya Taehyung sambil menyapu pandangan ke sekeliling. (dimana)

"Orang yang mengikuti Seokjin ke mobilnya." kata Yoongi, berusaha menjelaskan.

Setelah menemukan yang dicari, Taehyung langsung menutupi mulutnya yang sudah terbuka lebar karena terkejut. "Woah jinjja. Benar-benar pantas menjadi teladan."

"Kau tidak mau bertingkah seperti agen dispatch?" canda Yoongi.

Taehyung tersenyum. "Taecam in your area." ucap Taehyung dengan sedikit nada dari lagu Blackpink. Ia pun mengambil ponselnya dari saku celana dan langsung mengambil beberapa potret kedua pasangan itu.

"Banyak cctv yang merekam mereka, tetapi sepertinya petugas yang mengontrol cctv juga tidak akan peduli." celoteh Yoongi.

Tak lama kemudian mereka menjalankan motor keluar dari area sekolah, mengabaikan mobil Seokjin yang masih terparkir.

= = =

Sebuah mobil hitam berhenti di pekarangan rumah Yerin. Mengetahui kedua orang tuanya tidak ada di rumah, Yerin memutuskan untuk tetap berada di luar. Seokjin juga memutuskan untuk tinggal beberapa saat.

"Yerin-a, apakah ayahmu sudah mengubah keputusan?" tanya Seokjin sambil duduk di ayunan kayu.

"Aku sudah mencobanya lagi, tetapi appa selalu berkata jika ia hanya ingin menjaga hubungan baik dengan orang tuamu." kata Yerin sambil tersenyum kecut.

"Lalu apa yang akan kau lakukan?"

Yerin mendudukkan dirinya di ayunan, di samping Seokjin. "Nado molla." ucapnya sambil menundukkan kepala, memandangi kakinya yang berjinjit. (aku juga tidak tahu)

Keheningan menyelimuti mereka, hanya terdengar suara percikan air dari kolam.

Tidak lama sebuah mobil berwarna maroon terparkir di samping mobil Seokjin. Terlihat kedua orang tua Yerin keluar dari mobil.

"Kalian sudah pulang? Mengapa tidak masuk?" tanya Jung Hana.

"Ayo masuk dulu." ajak Park Woohyun.

Ketika Yerin dan Jung Hana sudah masuk, Seokjin menghentikan Park Woohyun. "Mian, apakah aku bisa mengobrol sebentar dengan ahjussi?"

"Oh tentu."

Mereka pun duduk di kursi yang terbuat dari batu. "Ada apa?"

Seokjin melipat tangannya, berusaha semaksimal mungkin untuk mengatakan ini. "Aku tahu, niat ahjussi menjodohkan kami itu baik, tetapi apakah ahjussi tega melihat Yerin menghabiskan hidupnya bersama orang yang tidak dia cintai?"

"Seokjin-a..." kata Park Woohyun yang kemudian menghela napas. "Aku tahu pasti Yerin mengeluhkan banyak hal kepadamu."

"Geunde, Yerin putri ahjusi satu-satunya, apakah ahjussi tidak ingin membiarkan dia menentukan jalan hidupnya sendiri?"

"Lalu apa kau akan membiarkan perasaanmu itu terbuang sia-sia dan apakah kau tega menyakiti hatimu sendiri?" Park Woohyun menepuk bahu Seokjin. "

tbc

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
Sakura di Bulan Juni (Complete)
31      23     0     
Romance
Margareta Auristlela Lisham Aku mencintainya, tapi dia menutup mata dan hatinya untukku.Aku memilih untuk melepaskannya dan menemukan cinta yang baru pada seseorang yang tak pernah beranjak pergi dariku barang hanya sekalipun.Seseorang yang masih saja mau bertahan bersamaku meski kesakitan selalu ku berikan untuknya.Namun kemudian seseorang dimasa laluku datang kembali dan mencipta dilemma di h...
TRIANGLE
3      3     0     
Romance
Semua berawal dari rasa dendam yang menyebabkan cella ingin menjadi pacarnya. Rasa muak dengan semua kata-katanya. Rasa penasaran dengan seseorang yang bernama Jordan Alexandria. "Apakah sesuatu yang berawal karena paksaan akan berakhir dengan sebuah kekecewaan? Bisakah sella membuatnya menjadi sebuah kebahagiaan?" - Marcella Lintang Aureliantika T R I A N G L E a s t o r ...
injured
31      12     0     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
I'll Be There For You
0      0     0     
Romance
Memang benar, tidak mudah untuk menyatukan kembali kaca yang telah pecah. Tapi, aku yakin bisa melakukannya. Walau harus melukai diriku sendiri. Ini demi kita, demi sejarah persahabatan yang pernah kita buat bersama.
KATAK : The Legend of Frog
2      2     0     
Fantasy
Ini adalah kisahku yang penuh drama dan teka-teki. seorang katak yang berubah menjadi manusia seutuhnya, berpetualang menjelajah dunia untuk mencari sebuah kebenaran tentangku dan menyelamatkan dunia di masa mendatang dengan bermodalkan violin tua.
Enigma
9      8     0     
Inspirational
Katanya, usaha tak pernah mengkhianati hasil. Katanya, setiap keberhasilan pasti melewati proses panjang. Katanya, pencapaian itu tak ada yang instant. Katanya, kesuksesan itu tak tampak dalam sekejap mata. Semua hanya karena katanya. Kata dia, kata mereka. Sebab karena katanya juga, Albina tak percaya bahwa sesulit apa pun langkah yang ia tapaki, sesukar apa jalan yang ia lewati, seterjal apa...
Kisah Alya
3      3     0     
Romance
Cinta itu ada. Cinta itu rasa. Di antara kita semua, pasti pernah jatuh cinta. Mencintai tak berarti romansa dalam pernikahan semata. Mencintai juga berarti kasih sayang pada orang tua, saudara, guru, bahkan sahabat. Adalah Alya, yang mencintai sahabatnya, Tya, karena Allah. Meski Tya tampak belum menerima akan perasaannya itu, juga konflik yang membuat mereka renggang. Sebab di dunia sekaran...
Bulan Dan Bintang
31      16     0     
Romance
Cinta itu butuh sebuah ungkapan, dan cinta terkadang tidak bisa menjadi arti. Cinta tidak bisa di deskripsikan namun cinta adalah sebuah rasa yang terletak di dalam dua hati seseorang. Terkadang di balik cinta ada kebencian, benci yang tidak bisa di pahami. yang mungkin perlahan-lahan akan menjadi sebuah kata dan rasa, dan itulah yang dirasakan oleh dua hati seseorang. Bulan Dan Bintang. M...
Selfless Love
36      15     0     
Romance
Ajeng menyukai Aland secara diam-diam, meski dia terkenal sebagai sekretaris galak tapi nyatanya bibirnya kaku ketika bicara dengan Aland.
Sherwin
4      3     1     
Romance
Aku mencintaimu kemarin, hari ini, besok, dan selamanya