Read More >>"> Tentang Penyihir dan Warna yang Terabaikan (2. Cermin di Dinding dan Kutukan Ramua Awet Muda) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Tentang Penyihir dan Warna yang Terabaikan
MENU
About Us  

2. Cermin di Dinding dan Kutukan Ramuan Awet Muda

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

 

Cermin di dinding, tenang, jernih, dan penuh kejujuran. Cermin di dinding mengetahui segalanya. Ia bisa melihat apapun di seluluh dunia, ia memiliki banyak mata melalui cermin lain, kaca rumah bahkan logam berkilau seperti sendok. Cermin di dinding hidup penuh cinta bersama sahabatnya, Alefa, tabib muda baik hati. Setiap hari, Alefa yang cantik akan bersiap mengunjungi penduduk-penduduk yang sakit, merawat mereka dengan sepenuh hati. Dengan bantuan Mir--begitu ia menyebut cermin di dinding--yang terlebih dahulu melihat melalui cermin lain, Alefa selalu datang di waktu yang tepat dan dengan obat yang tepat.


Semua orang mengagumi Alefa. Semua pemuda ingin menikahi Alefa. Alefa yang sempurna dan tercantik di seluruh dunia, begitu pujian yang selalu dilontarkan pada Alefa. 


Alefa tengah sibuk mengemasi barang-barangnya. Ia mendapat kabar bahwa akan ada seorang bayi yang lahir beberapa jam lagi. Mir pun masih sibuk mengawasi keadaan rumah si wanita yang sudah hamil sangat tua melalui cermin rias di kamar Si Wanita. Hampir setengah hari Mir menyaksikan wanita berwajah pucat yang terus merintih kesakitan. Di sebelahnya, seoarang laki-laki kurus dengan kantung mata tebal dan menghitam duduk sembari meremas tangan istrinya. 


Kondisi di luar rumah Si Wanita bergemuruh. Mir berpindah pada kaca jendela rumah yang sederhana, dilihatnya Awan Hujan tengah menangis. Berpindah kembali, kali ini Mir berada di rumahnya. Kau harus memakai mantel, di rumah itu hujan, teriakan Si Wanita membuat Awan Hujan bersedih, ucap Mir memberi nasihat pada Alefa.


"Kau selalu membantuku, Sayang." Alefa berdiri di depan cermin mengamati wajahnya yang sempurna. Ia memakai mantel merah dan membiarkan tudungnya begitu saja di pundaknya. "Aku tidak akan membiarkan wajah cantikku basah."


Alefa meninggalkan cermin di dinding. Mengambil cermin kecil dan memasukkannya ke keranjang. "Anak itu akan merepotkan," gumam Alefa sembari melangkah meninggalkan rumah. 


*****


Dengan anggun, Alefa melangkahkan kakinya menyusuri jalan berbatu yang sedikit basah oleh hujan. Rumah-rumah yang ia lalui tampak sepi. Tidak mengherankan, di desanya, sudah menjadi sebuah tradisi setiap ada wanita yang melahirkan, mulai dari anak-anak sampai tua renta akan berbondong-bondong mengunjungi rumah yang bersangkutan. Setiap anak akan bersembunyi di bawah dipan. Katanya, agar Si Bayi tidak diculik oleh penyihir. Padahal Si Penyihir bisa bebas menyentuh bayi itu. 


Alefa berhenti berjalan, menengadahkan tangan. Tidak ada lagi butir air hujan yang turun, bersamaan dengan itu, sinar mentari mulai menembus tubuh Awan Hujan. Mempercepat langkahnya, Alefa sama sekali tidak memperhatikan sekitar, termasuk Mir yang sedari tadi memanggil. Alefa semakin cepat, berbelok ke kanan saat melewati menara pengasingan, terus berjalan menyusuri pasar yang kosong dan berbelok ke kiri di perempatan tempat tetua bekerja memerintah desa.


Tiga rumah di depannya tampak bersinar dan ramai. Alefa berhenti, ia mengerutkan dahi melihat sesuatu di depannya. Bayi itu sudah lahir, tanpa Alefa yang mendampingi. Lebih buruknya lagi, bayi itu kini berada di gendongan wanita tua bergelambir, bermandikan pelagi dan sorak bahagia para warga. Alefa menggemerantakkan gigi, mencengkeram keranjang hingga kuku-kukunya menjadi biru. Mir merasakan jiwa kekesalan dari Alefa, tetapi, ada sesuatu yang harus Mir katakan pada gadisnya--tuannya. 


Gadis itu cantik, dan pelangi membuatnya menjadi yang tercantik, ujar Mir yang langsung membangkitkan asap kelabu yang menyelimuti Alefa.


Wanita itu mengambil cermin dari keranjang. Ditatapnya sosok di dalam cermin lekat-lekat. "Aku yang tercantik dan selamanya akan begitu!" tegas Alefa dengan suara dingin yang menyeramkan.


Menarik napas perlahan kemudian merapikan rambutnya denan jari. Alefa membawa kaki jenjangnya menuju kerumunan. Perhatian semua orang langsung teralihkan padanya. Tersenyum manis menampilkan gigi kelincinya yang putih dan menggemaskan. Alefa meletakkan keranjangnya,  seorang wanita dengan rambut cokelat keriting segera mengambilnya. Alefa membungkuk penuh hormat pada wanita tua dengan gelambir. "Anda tampak lebih segar Nyonya Ann."


"Ke mana saja kau? Tabib bodoh! Bayi cantik ini sudah tidak memerlukan dirimu," ketus Ann sembari memandang Alefa hina.


Terus mempertahankan senyumnya, Alefa mengulurkan tangannya bermaksud mengambil bayi mungil yang berda di gendongan Ann. "Saya harus membersihkannya Nyonya Ann. Saya harap anda tidak keberatan memberikannya pada saya."


Tentu saja walau Ann berkuasa, ucapan Alefa benar adanya. "Pastikan Lovita tersayangku sempurna."


"Kau tahu saya Nyonya Ann." Alefa meninggalkan Ann dan bergegas masuk bersama bayi Lovita, tidak lupa wanita berambut keriting yang membawakan keranjangnya. 


"Bagaimana kabar kalian Tuan dan Nyonya Darka? Sepertinya semua baik-baik saja bukan begitu? Di mana saya bisa membersihkan Lovita?" sapa Alefa dengan terus mengembangkan senyum manisnya.


"Kami sangat bahagia Nona Alefa," jawab Syu Darka dengan senyum sumringah, "kami sudah membuatkan tempat untuk bayi kami. Mari Nona Alefa, saya tunjukkan." Syu Darka mencium kening istrinya kemudian menuntun Alefa menuju tempat yang ia maksud.


Membaringkan Lovita pada kotak bayi dengan ukiran angkasa pada kayu tepiannya, Alefa mempersilakan agar semua orang meninggalkan ia dan Lovita. Tanpa membuang waktu, Alefa melakukan tugasnya dengan cekatan. Memotong pusar, membersihkan tubuh Lovita dari darah dan memberikan doa untuk kehidupan yang akan datang--seharusnya, akan tetapi, tidak ada doa yang Alefa berikan. 


Dia benar-benar cantik kan? Suara Mir membuat kekesalan Alefa kembali muncul. Aku senang kau melakukan tugasmu, Gadisku. 


"Kata siapa? Aku mengurusnya untuk membuatku tetap menjadi yang tercantik." Alefa tersenyum miring--atau menyeringai. Ia mengambil beberapa helai rambut tipis Lovita, momotong sedikit pusar Lovita dan menaruhnya pada botol kaca. Tidak sampai di situ, Alefa menusukkan sebuah jarum pada jari mungil Lovita membuat bayi polos itu menangis dengan sangat keras. Tetapi, Alefa mengabaikannya, ia mengambil darah yang menetes, menampungnya pada botol kaca. Setelah itu barulah Alefa menenangkan tangisan Lovita.


Apa kau ingin membangkitkan sihir warna tuanku? Mir berkata dengan bergetar sedang Alefa mengangguk dengan mantap. Kau tahu bayaran untuk sihir itu gadisku yang cantik?


"Tentu saja. Itu mudah, mengambil hati gadis yang bermandikan pelangi saat usianya 15 tahun dan aku akan menjadi awet muda serta yang tercantik di dunia ini."

 

How do you feel about this chapter?

1 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • SusanSwansh

    Kerenn.

    Comment on chapter 1. Lovita di bawah Pelangi
  • emirah

    nice story, suka banget sama diksinya

    Comment on chapter 1. Lovita di bawah Pelangi
Similar Tags
Error of Love
20      9     0     
Romance
Kita akan baik-baik saja ketika digoda laki-laki, asalkan mau melawan. Namun, kehancuran akan kita hadapi jika menyerah pada segalanya demi cinta. Karena segala sesuatu jika terlalu dibawa perasaan akan binasa. Sama seperti Sassy, semua impiannya harus hancur karena cinta.
I Can't Fall In Love Vol.1
33      12     0     
Romance
Merupakan seri pertama Cerita Ian dan Volume pertama dari I Can't Fall In Love. Menceritakan tentang seorang laki-laki sempurna yang pindah ke kota metropolitan, yang dimana kota tersebut sahabat masa kecilnya bernama Sahar tinggal. Dan alasan dirinya tinggal karena perintah orang tuanya, katanya agar dirinya bisa hidup mandiri. Hingga akhirnya, saat dirinya mulai pindah ke sekolah yang sama deng...
When the Winter Comes
414      61     0     
Mystery
Pertemuan Eun-Hye dengan Hyun-Shik mengingatkannya kembali pada trauma masa lalu yang menghancurkan hidupnya. Pemuda itu seakan mengisi kekosongan hatinya karena kepergian Ji-Hyun. Perlahan semua ini membawanya pada takdir yang menguak misteri kematian kedua kakaknya.
BLACK HEARTED PRINCE AND HIS CYBORGS
105      25     0     
Romance
Ingin bersama siapa kau hidup hingga di hari tuamu? Sepasang suami istri yang saling mencintai namun dalam artian yang lain, saat akan reuni SMA pertama kali memutuskan saling mendukung untuk mendapatkan orang yang masing-masing mereka cintai. Cerita cinta menyakitkan di SMA yang belum selesai ingin dilanjutkan walaupun tak ada satupun yang tau akan berakhir seperti apa. Akankah kembali menya...
Shades Of Nuance
17      10     0     
Romance
"seandainya kita diciptakan untuk menjadi satu, pasti suatu saat kita akan bertemu – Putri Zein" "aku selalu teringat tentang pertama kali aku bertemu dengan mu, kau hanya menatapku datar bukan tatapan memuja. Seorang siswi pindahan yang selalu membuatku muak, dengan kelakuan nya yang selalu ikut campur urusan orang lain. – Choi Min Ho" "mata kami saling bertemu, m...
Sherwin
4      3     1     
Romance
Aku mencintaimu kemarin, hari ini, besok, dan selamanya
My Sunset
51      15     0     
Romance
You are my sunset.
Du Swapped Soul
102      26     0     
Fantasy
Apa kamu pernah berasumsi bahwa hidupmu lah yang paling sempurna? Apakah kamu pernah merasakan rasanya menjalani kehidupan orang lain? Dan apakah... kamu pernah mempunyai sahabat yang aneh, tapi setia? Kalau belum, kau akan menemukan semuanya di sini, di kehidupan Myung-Joo yang akan diperankan oleh Angel.
The War Galaxy
104      20     0     
Fan Fiction
Kisah sebuah Planet yang dikuasai oleh kerajaan Mozarky dengan penguasa yang bernama Czar Hedeon Karoleky. Penguasa kerajaan ini sungguh kejam, bahkan ia akan merencanakan untuk menguasai seluruh Galaxy tak terkecuali Bumi. Hanya para keturunan raja Lev dan klan Ksatrialah yang mampu menghentikannya, dari 12 Ksatria 3 diantaranya berkhianat dan 9 Ksatria telah mati bersama raja Lev. Siapakah y...
Semanis Rindu
83      34     0     
Romance
Aku katakan padamu. Jika ada pemandangan lain yang lebih indah dari dunia ini maka pemandangan itu adalah kamu. (Jaka,1997) Sekali lagi aku katakan padamu. Jika ada tempat lain ternyaman selain bumi ini. Maka kenyamanan itu ada saat bersamamu. (Jaka, 1997) Jaka. nama pemuda jantan yang memiliki jargon Aku penguasa kota Malang. Jaka anak remaja yang hanyut dalam dunia gengster semasa SM...