Read More >>"> Tentang Penyihir dan Warna yang Terabaikan (7. Penyihir Kelabu dan Bocah Klepon) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Tentang Penyihir dan Warna yang Terabaikan
MENU
About Us  

7. Penyihir Kelabu dan Bocah Klepon

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Setelah seharian mengolah persembahan para penduduk, Zaidan meminta izin kepada Zarain untuk pergi ke luar. Ia menggunakan jubah coklat berbulu yang mengeluarkan aroma gandum. Di tangannya ada sekeranjang kue yang baru saja ia buata. Tentu saja Zarain dengan mudah memberikan izin. Zaidan yang sudah berusia sepuluh tahun itu telah membuktikan pada kakaknya bahwa ia berhasil menghapal semua rute teraman menuju Sungai Kristal. 


Setelah cukup lama berjalan, akhirnya Zaidan berhasil menyebrangi Sungai Kristal. Tidak adanya pantroli keamanan membuat Zaidan dengan mudah masuk. Ia membelalakkan mata saat melihat kondisi Desa Karteng yang jauh dari kata normal. Mulai dari pohon berwarna kuning, tanah berwarna biru, awan berwarna merah serta air berwarna merah muda menyambut Zaidan selama ia berjalan melewati jalanan berbatu selebar dua meter. Ia mendesah mengingat lima tahun lalu saat ia pertama kali menginjakkan kaki di Desa Karteng yang indah. Pertama dan terakhir, tepatnya dalam pelarian menuju Hutan Hidup. 


Sepanjang perjalanan, tidak ada satu pun manusia yang Zaidan jumpai. Dalam keheranan, ia terus membawa kakinya berjalan tanpa tujuan. Untunglah sayup-sayup terdengar suara musik yang mengalun dengan merdu. Zaidan mempercepat langkahnya, sekitar sepuluh meter dari tempat sumber suara berada, ia berbelok menuju rumah-rumah penduduk guna menghindari para penjaga desa yang bertugas. Melangkah dengan hati-hati dan sepelan mungkin, kini Zaidan tiba di tepian lapangan yang tertutup pepohonan dan semak-semak. Ia memanjat salah satu pohon rambutan yang berdaun lebat hingga dirinya dapat tersembunyi.


"Waw, aku tidak tahu ada pesta seperti ini," gumam Zaidan saat menyaksikan kemeriahan di depan matanya. Mata bulatnya menjelajahi tiap inci lapangan yang telah disulap menjadi sedemikian rupa. 


Diambilnya kue bulat kenyal berwarna hijau dari keranjang yang ia bawa. Bocah lelaki tersebut membiarkan rasa manis dari gula merah dan gurih dari parutan kelapa menjelajahi mulutnya. "Harusnya kleponku ini menjadi makanan favorit mereka!"


Sembari terus menikmati klepon buatannya, Zaidan terus menjalankan, mencari sesuatu yang menarik untuk dilihat dari ketinggian. Perhatiannya teralihkan pada sosok wanita bergaun ungu dengan jubah berwarna kuning yang berdiri tidak jauh darinya. Wanita tersebut menyilangkan tangan di depan dada sembari menatap para penduduk dengan geram. 


Wanita tersebut mendengus kesal kemudian berjalan menjauhi lapangan. Jubah kuning nya menyapu dedaunan kering kemudian meninggalkan warna kelabu pada tanah atau rumput yang tersentuh. 


"Psst ... hei Nona!!!" panggil Zaidan lirih. Ia khawatir orang lain akan menyadari kehadirannya.


Sayangnya wanita tersebut tidak mendengar suara lirih Zaidan. Tidak habis akal, Zaidan melempar satu klepon dan mendarat tepat di kepala wanita tersebut. "Upsy!!" ucap Zaidan.


Ekspresi kesal, bingung dan jijik terlihat dari wanita itu saat ia meraih klepon yang dilempar Zaidan kemudian meremasnya. Ia menyergit terkejut saat gula merah cair yang lengket mengotori tangannya halusnya. 


Mati-matian Zaidan menahan tawa melihat tingkah konyol wanita tersebut. "Apa kau tidak tahu klepon? Jajanan manis dengan gula merah cair di dalamnya?" ucap Zaidan dari atas pohon.

Menyadari tindakannya membuat wanita tersebut bingung, Zaidan melompat dari pohon dan mendarat dengan sempurna. Zaidan menyeringai, "Aku tahu siapa kau, tapi aku tidak ingin menyebut namamu." Ia mengambil kue klepon dari keranjang dan memasukkannya ke mulut. Sesekali Zaidan bergumam menikmati rasa klepon yang manis dan gurih. "Aku akan memanggilmu Penyihir Kelabu."

Suara gemeretak gigi membuat bocah lelaki tersebut mendongak dan kembali menyeringai. Dilihatnya Penyihir Kelabu yang tengah mengatupkan rahang kuat-kuat. "Oh aku Zaidan."

 

"Hai Nak, tersesat?" Penyihir Kelabu tersenyum formalitas.


"Tidak, hanya sedang heran mengapa penduduk kota memberikan pengorbanan untuk penyihir di Hutan Hidup." Zaidan memakan kleponnya lagi. "Setelah aku sampai ke desa ini ternyata ada pesta perayaan dan seluruh penduduk kota berkumpul."


Zaidan menyibakkan tudung jubahnya membuat wajahnya terlihat dengan jelas. "Aku tinggal bersama penyihir di Hutan Hidup, ternyata terlalu banyak penyihir yang ehehe," tawa Zaidan renyah yang justru menyulut kekesalan Penyihir Kelabu.


"Apa maumu Bocah? Kau ingin menyerahkanku pada penduduk dan Tetua yang bau tanah itu?"


Menggeleng lemah, Zaidan melangakah mendekati Penyihir Kelabu. "Aku senang adanya persembahan ini aku bisa membuat kue-kue yang lezat."


Bocah lelaki tersebut menatap Penyihir Kelabu dengan tajam. Ia mengambil satu klepon berwarna merah pekat dan memegangnya tepat di depan wajah Si Penyihir. "Jangan ganggu Hutan Hidup dengan warna kelabu menyebalkan itu maka rahasia mu aman. Jika kau setuju, makan klepon ini!" titah Zaidan.


Penyihir Kelabu tersenyum miring. Ia mengambil klepon merah dan memasukkan ke mulut. Ia memejamkan mata guna merasakan perpaduan rasa dan tekstur makanan yang luar biasa nikmat.


"Kau tau," ucap Zaidan tiba-tiba. Ia melangkah menjauhi Penyihir Kelabu dengan perlahan. "Klepon merah yang spesial. Penyihir Buta mengajari ku mengolah manusia untuk dijadikan kue yang lezat. Aku pulang dulu, dadah."


Tepat saat suara Zaidan tidak lagi terdengar, Penyihir Kelabu berhenti mengunyah. Ia memuntahkan semua klepon yang berada di mulut maupun yang telah tertelan. Perasaan jijik dan marah bercampur menjadi satu. Ia membungkuk sembari memegang perutnya yang mual hebat. Dengan napas memburu dan liur yang menetes, Penyihir Kelabu terus memperhatikan langkah Zaidan yang semakin jauh. "Awas kau bocah sialan!" teriaknya.

 

"Kau sudah setuju," balas Zaidan sembari berjalan mundur membuat jarak mereka semakin jauh. "Jangan ganggu aku Nona Penyihir."

 

"ZAIDAN!!" Suara teriakan Si Penyihir membuat burung-burung berterbangan dan penjaga desa berlarian.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • SusanSwansh

    Kerenn.

    Comment on chapter 1. Lovita di bawah Pelangi
  • emirah

    nice story, suka banget sama diksinya

    Comment on chapter 1. Lovita di bawah Pelangi
Similar Tags
A You.
6      5     0     
Romance
Ciara Leola memiliki ketakutan yang luar biasa kepada Shauda Syeffar. Seorang laki-laki yang dulu selalu membuatnya tersenyum dan menyanyikan lagu-lagu cinta untuknya setiap hari. Ciara melanjutkan hidupnya sebagai orang asing di hadapan Shauda, sedangkan Shauda mengumpat kepada dirinya sendiri setiap hari. Lagu-lagu cinta itu, kemudian tidak lagi dinyanyikan.
Cowok Cantik
146      33     0     
Romance
Apa yang akan kau lakukan jika kau: seorang laki-laki, dianugerahi wajah yang sangat cantik dan memiliki seorang ibu dari kalangan fujoshi? Apa kau akan pasrah saja ketika ditanya pacarmu laki-laki atau perempuan? Kuingatkan, jangan meniruku! Ini adalah kisahku dua tahun lalu. Ketika seorang laki-laki mengaku cinta padaku, dan menyebarkannya ke siswa lain dengan memuat surat cintanya di Mading...
Piromaniak
33      6     0     
Romance
Dia merubah apiku dengan cahayanya
Intuisi Revolusi Bumi
9      6     0     
Science Fiction
Kisah petualangan tiga peneliti muda
in Silence
3      3     0     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
Carnation
2      2     0     
Mystery
Menceritakan tentang seorang remaja bernama Rian yang terlibat dengan teman masa kecilnya Lisa yang merupakan salah satu detektif kota. Sambil memendam rasa rasa benci pada Lisa, Rian berusaha memecahkan berbagai kasus sebagai seorang asisten detektif yang menuntun pada kebenaran yang tak terduga.
Head Over Heels
3      3     0     
Romance
Bagaimana jika dua manusia yang memiliki karakter yang begitu berbeda dipertemukan? Arkana adalah pria dengan predikat mahasiswa abadi di kampusnya. Mahasiswa tak tersentuh, yang selalu bertingkah seenaknya. Lelaki itu adalah zona bahaya untuk mahasiswa lain yang berada di Universitas Swasta Nugraha. Namun tidak begitu dengan para wanita. Karena bagi para wanita, Arka adalah laki-laki sempu...
Story of Love
5      4     0     
Romance
Setiap orang memiliki kisah cintanya masing-masing. Ada perjalanan cinta yang sepahit kopi tanpa gula, pun ada perjalanan cinta yang semanis gula aren. Intinya sama, mereka punya kisah cintanya sendiri. Kalian pun akan mendapatkan kisah cinta kalian sendiri. Seperti Diran yang sudah beberapa kali jatuh tempo untuk memiliki kisah cintanya
Alvira ; Kaligrafi untuk Sabrina
117      23     0     
Romance
Sabrina Rinjani, perempuan priyayi yang keturunan dari trah Kyai di hadapkan pada dilema ketika biduk rumah tangga buatan orangtuanya di terjang tsunami poligami. Rumah tangga yang bak kapal Nuh oleng sedemikian rupa. Sabrina harus memilih. Sabrina mempertaruhkan dirinya sebagai perempuan shalehah yang harus ikhlas sebagai perempuan yang rela di madu atau sebaliknya melakukan pemberontakan ata...
F I R D A U S
10      4     0     
Fantasy