Read More >>"> The Reason (CHAPTER - 11.2) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Reason
MENU
About Us  

"WOW...." Mata gadis itu membulat takjub mendapat cokelat semewah itu.
"Serius, ini untukku?" Kinan nyengir lebar sambil memandang si pemberi cokelat. Sean hanya mengangguk sebagai jawaban. Sisi lain dirinya ingin pergi dari tempat itu ketika melihat senyum lebar Kinan. Tapi separuh lainnya memaksa untuk bertahan. Ia mengepalkan tangan di bawah meja.

"Akhirnya.... setelah sekian lama aku menginginkan cokelat ini, sekarang aku bisa merasakan kelezatannya."
"Kau belum pernah memakannya?"
"Jujur saja, belum.... harganya menguras kantongku." Gadis itu tertawa padanya. Membuat Sean salah tingkah. Ia menunduk sambil berkata
"Mulai sekarang minta saja padaku kalau kau ingin makan cokelat itu."
Perkataan Sean membuat Kinan tersenyum dalam hati. Ia bahkan tak pernah bermimpi jika bisa mendapat perhatian seperti itu dari Sean. Karena selama ini, yang ia tahu, pria sempurna di hadapannya memiliki hati sedingin es.

"Tidak... tidak... pantang bagiku untuk meminta-minta."
"Bagaimana Kalau aku memberikannya secara cuma-cuma?"
"Tidak perlu.... cokelat ini terlalu mahal." Kinan bergumam sambil membuka box cokelat di tangannya. Hati kecilnya ternyata tak sependapat dengan perkataan di bibir. Ia justru akan sangat senang sekali jika Sean benar-benar menyanggupi ucapannya.
Kinan memotong kecil sebagian cokelat dan memasukkan dalam mulut.

"Hmmmm... ini benar-benar enak...." gadis itu terpejam saat menikmati cokelat yang mulai melumer dalam mulut. Membuat Sean yang memandangnya menahan napas dan merutuk dalam hati.
Sepertinya Tuhan memang benar-benar menguji hidupnya dengan mendatangkan perasaan tak jelas macam ini.

Kenapa ia tak bisa menikmati saja kebersamaan mereka, tanpa ada rasa gelisah atau takut dan sebangsanya.

"Kau tau, ini cokelat ter enak yang pernah aku rasakan." Kinan sudah membuka mata, memotong cokelat lagi dan memakannya.

"Tentu saja. Coklat produksi perusahaanku pasti enak."

"Perusahaan coklat ini? Milikmu?"

Sebagai jawaban, Sean hanya mengangguk. Ia paham jika Kinan tak pernah tahu tentang perusahaan coklat yang ia miliki. Tak banyak media mengulasnya. Semua seakan fokus pada sosoknya sebagai pianis.

"Hahaha.... kalau kau pemiliknya, aku tak akan menolak jika kau memberi cokelat ini setiap hari." Ocehan Kinan otomatis membuat Sean menyungingkan seulas senyum tipis. Dan hal itu menimbulkan perasan hangat dalam hati Kinan. Membuat wajahnya merona.

"Oh iya, tadi kau bilang ingin menanyakan sesuatu?" Gadis itu mengalihkan perhatian. Ia bertanya Sambil merapikan anak rambut yang tertiup angin. Mengembalikan ke belakang telinga. Betapa kegiatan kecil itu sanggup membuat hati Sean berdesir.

Sean mengalihkan pandangan dengan duduk menyamping. Melihat jajaran mawar yang mulai mekar di ujung teras. Ia menjawab
"Bagaimana pendapatmu, Tentang konserku semalam."

Pertanyaan Sean membuat Kinan mengalihkan pandangan,Ia menyibukkan diri membungkus kembali coklat yang tinggal separuh. Tampak berusaha menyembunyikan sesuatu.

"Jawaban yang jujur atau tidak?"
"Jawab saja."
"Kau tidak akan marah lagi?"

Kinan kembali memandang Sean yang masih melihat kejauhan.

"Baiklah, jawab tidak jujur saja." Suara pria itu terdengar ragu. Satu tangan yang berada di atas meja terkepal erat. Kinan bisa melihat jika separuh wajah di depannya terlihat tegang.

Pria itu ternyata belum siap mendengar pendapat Kinan.

"Permainanmu bagus...."
"Oke cukup. Aku sudah tau jika permainan pianoku tak pernah cukup baik bagimu."

Sean menyela sebelum Kinan menyelesaikan perkataannya. Perasaan kecewa menyeruak dalam hati. Ternyata pendapat gadis itu menjadi sangat penting baginya.

"Tunggu Sean, aku belum selesai bicara..." satu sentuhan kecil di punggung tangannya membuat pria itu berbalik dan memandang Kinan. Perasaannya jungkir balik saat merasakan lembut tangan gadis itu. Ia segera menarik tangannya. Menyembunyikan di bawah meja.

"Katakan." Suara serak Sean terdengar. Dengan susah payah, ia mencoba meredakan degup jantungnya yang menggila. Kali ini pria itu berusaha memandang Kinan yang sedang menunduk. Sedangkan Gadis itu memainkan jemari di bawah meja.
"Maaf.... Sebenarnya aku tidak sempat menonton konsermu semalam."
Jawaban jujur dari Kinan Membuat Sean mengumpat dalam hati.

OH SHIT!!

"Kau ini benar-benar....."

Ia menghela napas keras, tak dapat berkata lebih banyak. Kedua tanganya terkepal erat. Perasaannya campur aduk. Ada rasa lega yang tak terhingga hingga gemas saat melihat Kinan merasa bersalah seperti itu, sebagian hatinya merasa sebal dan sebagian lain diam-diam tersenyum.

Kinan otomatis mengangkat wajah saat mendengar nada bicara Sean yang tak lagi datar seperti biasa. Ia memandang Sean yang ternyata juga sedang menatapnya.

Gadis itu nyengir lebar melihat ekspresi aneh dari wajah pria tampan di hadapannya.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Snow
29      9     0     
Romance
Kenangan itu tidak akan pernah terlupakan
TAKSA
2      2     0     
Romance
[A] Mempunyai makna lebih dari satu;Kabur atau meragukan ; Ambigu. Kamu mau jadi pacarku? Dia menggeleng, Musuhan aja, Yok! Adelia Deolinda hanya Siswi perempuan gak bisa dikatakan good girl, gak bisa juga dikatakan bad girl. dia hanya tak tertebak, bahkan seorang Adnan Amzari pun tak bisa.
Until The Last Second Before Your Death
279      219     4     
Short Story
“Nia, meskipun kau tidak mengatakannya, aku tetap tidak akan meninggalkanmu. Karena bagiku, meninggalkanmu hanya akan membuatku menyesal nantinya, dan aku tidak ingin membawa penyesalan itu hingga sepuluh tahun mendatang, bahkan hingga detik terakhir sebelum kematianku tiba.”
My world is full wounds
3      3     0     
Short Story
Cerita yang mengisahkan seorang gadis cantik yang harus ikhlas menerima kenyataan bahwa kakinya didiagnosa lumpuh total yang membuatnya harus duduk di kursi roda selamanya. Ia juga ditinggalkan oleh Ayahnya untuk selamanya. Hidup serba berkecukupan namun tidak membuatnya bahagia sama sekali karena justru satu satunya orang yang ia miliki sibuk dengan dunia bisnisnya. Seorang gadis cantik yang hid...
in Silence
3      3     0     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
Our Son
3      3     0     
Short Story
Oliver atau sekarang sedang berusaha menjadi Olivia, harus dipertemukan dengan temanmasa kecilnya, Samantha. "Tolong aku, Oliver. Tolong aku temukan Vernon." "Kenapa?" "Karena dia anak kita." Anak dari donor spermanya kala itu. Pic Source: https://unsplash.com/@kj2018 Edited with Photoshop CS2
NWA
14      7     0     
Humor
Kisah empat cewek penggemar boybend korea NCT yang menghabiskan tiap harinya untuk menggilai boybend ini
Well The Glass Slippers Don't Fit
14      6     0     
Fantasy
Born to the lower class of the society, Alya wants to try her luck to marry Prince Ashton, the descendant of Cinderella and her prince charming. Everything clicks perfectly. But there is one problem. The glass slippers don't fit!
Dimensi Kupu-kupu
113      33     0     
Romance
Katakanlah Raras adalah remaja yang tidak punya cita-cita, memangnya hal apa yang akan dia lakukan ke depan selain mengikuti alur kehidupan? Usaha? Sudah. Tapi hanya gagal yang dia dapat. Hingga Raras bertemu Arja, laki-laki perfeksionis yang selalu mengaitkan tujuan hidup Raras dengan kematian.
My sweetheart senior
149      26     0     
Romance
Berawal dari kata Benci. Senior? Kata itu sungguh membuat seorang gadis sangat sebal apalagi posisinya kini berada di antara senior dan junior. Gadis itu bernama Titania dia sangat membenci seniornya di tambah lagi juniornya yang tingkahnya membuat ia gereget bukan main itu selalu mendapat pembelaan dari sang senior hal itu membuat tania benci. Dan pada suatu kejadian rencana untuk me...