Read More >>"> The Bet (The Bet | 28) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Bet
MENU
About Us  

“Dan ini. Gue masih gak percaya, Sean si kutu buku bisa balapan kayak gini,” ujar Aretha saat melihat keramaian di depannya, tempat yang baru pernah dikunjunginya sekali, itu pun saat bersama Aram.

“Lo terlalu meremehkan gue.” Sean menyentil pelan pelipis Aretha membuat perempuan itu melayangkan tatapan kesalnya. “Ayo, gue kenalin ke temen-temen gue.”

Aretha berjalan di sebelah Sean. Ada Aram dan teman-temannya di sana, Aretha bisa melihatnya tidak jauh dari tempat teman-teman Sean. Melihat Aram membuatnya tidak fokus dengan Sean yang sedang memperkenalkan teman-temannya, sampai pandangannya bertemu dengan Aram, Aretha baru mengalihkan pandangannya.

“Ini tunangan lo? Kenapa gak bawa kembarannya?” tanya salah satu teman Sean.

Baru saja Aretha ingin menyebutkan namanya, yang lain menyahut. “Ada Aram di sini, bukannya lo mau ngedeketin kembarannya  buat bikin Aram kesel?”

Aretha menatap Sean yang berdiri di sebelahnya. “Temen masa kecil apaan lo? Ngajak gue jalan pake ngancem, sampe keciduk kembaran gue a.k.a tunangan lo, cuman buat bikin Aram kesel?” tanya Aretha sewot. “Fyi, gue sama Aram cuman taruhan, dia gak suka sama gue jadi lo gak akan bisa bikin dia kesel gara-gara gue! What a good friend you are.

Aretha berbalik dan berjalan menjauh saat melihat Sean terkekeh dan menyadari bahwa dia sedang menjadi pusat perhatian. Bahkan mungkin Aram dan teman-temannya juga memperhatikannya dan menertawakannya saat ini.

Aretha merutuki dirinya sendiri sambil berjalan di trotoar. Baterai handphone-nya habis sehingga dia tidak bisa memesan taksi online, lalu jalanan yang dia lewati saat ini sepi dan tidak ada taksi yang lewat. Perempuan itu terus berjalan tanpa arah karena dia tidak mengenal tempat itu. Tidak ada motor atau mobil yang lewat dan lampu jalan yang remang-remang membuat rasa takut Aretha muncul sedikit. Lalu seakan menambah kesialannya, hujan turun membuat Aretha berjalan cepat sampai ada mobil yang berhenti di sebelahnya yang membuat langkahnya terhenti dan menoleh.

Kaca jendela mobil tersebut terbuka menampilkan Aram yang sedang menatapnya. “Lo emang ceroboh dari sananya ya?”

Aretha membuang mukanya dan berjalan cepat. Sementara Aram menjalankan mobilnya dengan pelan untuk menyamai langkah Aretha.

“Masuk, jangan keras kepala!” perintah Aram.

“Lo yang minta gue buat gak ngomong lagi sama lo,” ujar Aretha.

“Alvaro yang minta, jangan keras kepala!” balas Aram datar.

Aretha menghentikan langkahnya membuat Aram juga menghentikan mobilnya.

“Lo minta gue buat gak nunjukin muka gue lagi di depan lo, lo minta gue jauh-jauh dari lo! Jadi ngapain lo nurutin kata-kata Alvaro!” ujar Aretha kesal.

“Jangan keras kepala!” desis Aram.

Aretha masuk ke dalam mobil Aram. Dia tidak punya pilihan lain, kecuali jika dia ingin berjalan tanpa arah dan berakhir tersasar di jalanan gelap yang sepi itu.

“Kenapa lo bisa sama Sean?” tanya Aram.

“Dia tunangan Aletha dan dia temen gue pas gue baru pindah ke Lon…” Aretha menoleh dan melayangkan tatapan tajamnya pada Aram yang menatap lurus ke jalanan di depannya. “Bukan urusan lo.”

“Ke rumah atau apartemen?” tanya Aram.

“Rumah,” jawab Aretha singkat.

t h e  b e t

Aretha berjalan masuk ke dalam rumahnya setelah mengatakan terima kasih dan keluar dari mobil Aram. Perempuan itu berjalan ke kamar kakaknya, membuka pintu kamarnya dan menutupnya dengan cara membanting.

“Lo  gila nyuruh Aram nganterin gue disaat lo tau kalo dia gak mau ngeliat muka gue lagi?!” tanya Aretha sewot, mengabaikan lima sepupunya yang sedang berada di kamar kakaknya itu dan menatapnya.

“Lo dianter Aram? Sean ke mana?” tanya Alvaro.

“Persetan sama Sean. Jawab dulu pertanyaan gue!”

“Gue gak nyuruh Aram buat nganterin lo pulang, gue pikir lo sama Sean,” jawab Alvaro membuat Aretha terdiam.

“Buang aja Sean ke laut,” ujar Aretha sambil berbalik dan berjalan keluar dari kamar Alvaro.

“Aletha ngambek,” ucap Alvaro sebelum Aretha kembali membanting pintu kamarnya.

Aretha menghela napasnya panjang. Dengan setengah hati, Aretha berjalan ke kamar kembarannya karena merasa bersalah. Aretha menghelas napas untuk yang kedua kalinya saat berdiri di depan pintu kamar Aletha sebelum membuka pintunya tanpa mengetuk pintu.

“Lo ngapain?!” teriak Aretha dengan mata melebar.

***

Aletha ngapain ye?

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
One Step Closer
50      34     0     
Romance
Allenia Mesriana, seorang playgirl yang baru saja ditimpa musibah saat masuk kelas XI. Bagaimana tidak? Allen harus sekelas dengan ketiga mantannya, dan yang lebih parahnya lagi, ketiga mantan itu selalu menghalangi setiap langkah Allen untuk lebih dekat dengan Nirgi---target barunya, sekelas juga. Apakah Allen bisa mendapatkan Nirgi? Apakah Allen bisa melewati keusilan para mantannya?
Junet in Book
61      48     0     
Humor
Makhluk yang biasa akrab dipanggil Junet ini punya banyak kisah absurd yang sering terjadi. Hanyalah sesosok manusia yang punya impian dan cita-cita dengan kisah hidup yang suka sedikit menyeleweng tetapi pas sasaran. -Notifikasi grup kelas- Gue kaget karena melihat banyak anak kelas yang ngelus pundak gue, sambil berkata, "Sabar ya Jun." Gue cek grup, mata gue langsung auto terbel...
Do You Want To Kill Me?
100      59     0     
Romance
Semesta tidak henti-hentinya berubah, berkembang, dan tumbuh. Dia terus melebarkan tubuh. Tidak peduli dengan cercaan dan terus bersikukuh. Hingga akhirnya dia akan menjadi rapuh. Apakah semesta itu Abadi? Sebuah pertanyaan kecil yang sering terlintas di benak mahluk berumur pendek seperti kita. Pertanyaan yang bagaikan teka-teki tak terpecahkan terus menghantui setiap generasi. Kita...
Koude
89      67     0     
Romance
Menjadi sahabat dekat dari seorang laki-laki dingin nan tampan seperti Dyvan, membuat Karlee dijauhi oleh teman-teman perempuan di sekolahnya. Tak hanya itu, ia bahkan seringkali mendapat hujatan karena sangat dekat dengan Dyvan, dan juga tinggal satu rumah dengan laki-laki itu. Hingga Clyrissa datang kepada mereka, dan menjadi teman perempuan satu-satunya yang Karlee punya. Tetapi kedatanga...
Kenangan Masa Muda
223      139     0     
Romance
Semua berawal dari keluh kesal Romi si guru kesenian tentang perilaku anak jaman sekarang kepada kedua rekan sejawatnya. Curhatan itu berakhir candaan membuat mereka terbahak, mengundang perhatian Yuni, guru senior di SMA mereka mengajar yang juga guru mereka saat masih SMA dulu. Yuni mengeluarkan buku kenangan berisi foto muda mereka, memaksa mengenang masa muda mereka untuk membandingkan ti...
Jendral takut kucing
9      9     0     
Humor
Teman atau gebetan? Kamu pilih yang mana?. Itu hal yang harus aku pilih. Ditambah temenmu suka sama gebetanmu dan curhat ke kamu. Itu berat, lebih berat dari satu ton beras. Tapi itulah jendral, cowok yang selalu memimpin para prajurit untuk mendahulukan cinta mereka.
Namaste Cinta
237      132     0     
Romance
Cinta... Satu kata yang tak pernah habisnya menghadirkan sebuah kisah...
Stuck On You
5      5     0     
Romance
Romance-Teen Fiction Kisah seorang Gadis remaja bernama Adhara atau Yang biasa di panggil Dhara yang harus menerima sakitnya patah hati saat sang kekasih Alvian Memutuskan hubungannya yang sudah berjalan hampir 2 tahun dengan alasan yang sangat Konyol. Namun seiring berjalannya waktu,Adhara perlahan-lahan mulai menghapus nama Alvian dari hatinya walaupun itu susah karena Alvian sudah memb...
Metanoia
66      45     0     
True Story
âťťYou, the one who always have a special place in my heart.âťž
HIWAY Ketika Persahabatan Mengalahkan Segala
32      23     0     
Inspirational
Persahabatan bukan tentang siapa yang salah. Persahabatan adalah tentang meminta maaf. Hany, seorang gadis SMA bermata indah telah mengecewakan teman-temannya saat memutuskan untuk keluar dari ekskul cheerleader dan beralih ke ekskul futsal. Apa alasan Hany? Dan mampukah dia mengobati kekecewaan teman-temannya?