Read More >>"> When the Winter Comes (Mentari-06) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - When the Winter Comes
MENU
About Us  

    Tante Felya : Blue, kamu tahu Oreyns ada dimana? Pasalnya tadi malam Oreyns pergi tanpa pamit sama orang rumah dan sampai sekarang belum pulang, mungkin Oreyns bilang sama kamu mau pergi kemana gitu. 

Pesan dari mamanya Oreyns yang menghampiri ponselnya, berhasil mengejutkan Blue di pagi hari ini. Membaca pesan itu, tiba-tiba membuat ingatannya mengulas ulang sikap Oreyns yang tidak seperti biasa. Dingin. Tatapan Oreyns yang selalu bisa menenangkannya pun, tadi malam terasa berbeda. Seakan penuh amarah dan siap membunuh siapa saja yang mencari gara-gara dengan cowok itu. 

Drrt... Drrt... Drrt... 

Getaran ponsel yang masih ada di genggamannya, membuyarkan lamunan Blue tentang Oreyns. Notifikasi pesan dari tante Felya yang kembali terpampang di layar ponselnya, menyadarkannya bahwa sejak tadi ia belum membalas pesan dari wanita yang selalu lembut kepadanya itu. 

Tante Felya : Sebelumnya tante minta maaf ganggu kamu pagi-pagi. 

Blue : Nggak ganggu kok tante. Tapi maaf Blue nggak tahu Oreyns ada dimana. 

Setelah mengirimkan balasan untuk tante Felya, Blue beranjak mandi. Berharap setelah mandi, bayang-bayang perubahan sikap Oreyns yang kini masih menari-nari dipikirannya menghilang. Tapi nyatanya, walaupun ia sudah rapi dan siap untuk pergi ke sekolah pun hal itu masih memenuhi pikirannya. 

'Tok... Tok... Tok... '

"Non?" panggil suara melengking di balik pintu kamarnya yang Blue yakini milik bik Yuri, pembantu yang bekerja setengah waktu di rumahnya. 

"Aku udah bangun bik," seru Blue, hafal dengan kebiasaan bik Yuri yang setiap pagi membangunkannya. 

"Bibi tau. Bibi cuma mau bilang, Non ditungguin Aden di bawah."

Gerakan tangan Blue yang sedang menyisir rambut di depan meja rias terhenti. Sejenak ia terdiam, memikirkan perkataan bik Yuri yang terdapat kata 'Aden' yang merupakan panggilan wanita paruh baya itu kepada Oreyns. Tapi cepat-cepat ia menggeleng pelan. Kalau Oreyns ada dirumahnya, pasti Oreyns sudah pulang terlebih dulu kerumahnya sendiri dan tante Felya tidak akan menanyakan keberadaan Oreyns seperti beberapa menit lalu. 

"Siap-siapnya jangan lama Non. Nanti Aden nunggunya kelamaan," bik Yuri berbicara dengan suara yang naik beberapa oktaf, membuat Blue terkesiap dan langsung meneriakkan jawaban untuk wanita paruh baya itu, "Iya, sebentar lagi selesai bik."

Dengan segera Blue menyambar tas berwarna biru tosca yang biasa menemaninya menuntut ilmu setelah sekali lagi mematut diri di depan cermin untuk memastikan penampilannya sudah rapi. Lantas, berjalan keluar dari kamarnya, menuruni tangga menuju lantai dasar. Dan ketika di anak tangga terakhir ia yang tadinya sedikit berlari memperlambat langkahnya, melihat mamanya yang sedang membaca majalah ditemani secangkir susu coklat di ruang makan. Jujur, ia merindukan saat-saat dirinya bersama mamanya menyeduh minuman itu untuk dinikmati keluarga bahagianya dulu jauh sebelum takdir menyesakkan menghancurkan semuanya. 

"Non, jangan berdiri di situ aja. Ayo sarapan, biar nggak telat ke sekolah. Aden juga udah kesini, nungguin Non dari tadi," ujar bik Yuri ketika baru kembali dari ruang tamu dengan membawa nampan yang ada di pelukannya. 

Blue hanya bergeming. Ia lagi-lagi merasa tidak percaya Oreyns ada dirumahnya. Sampai genggaman hangat pada tangannya, menarik dirinya ke salah satu kursi yang mengelilingi meja makan. Menyadari mamanya yang melakukan itu, ia menyentakkan tangannya pelan. Membuat genggaman yang baru beberapa saat bersinggah ditangannya terlepas. 

Mendapati mimik wajah mamanya yang terlihat sedih, Blue melangkah lebar meninggalkan ruang makan tanpa sepatah katapun. Ia merasa hatinya teriris, mengetahui jelas behwa tindakannya yang menjadi penyebab raut itu. Dan di ruang tamu, ia  bersyukur menemukan Oreyns, satu-satunya orang yang bisa membawa ketenangan untuk dirinya. Karena hal itu yang saat ini ia butuhkan. 

****

    "Tadi kok tante Felya ngechat gue tanyain keberadaan lo. Emang lo belum pulang ke rumah?"

Setelah beberapa saat mengatupkan bibir, Blue memilih membuka pembicaraan. Karena jika ia membiarkan suasana hening semakin menjadi, maka apa yang baru saja ia lakukan kepada mamanya akan bertambah jelas berputar di memorinya. Membuat penyesalan yang berusaha ia sangkal, hadir dan seakan menghakiminya. Walaupun sebenarnya ia ragu mengajak bicara Oreyns mengingat perubahan sikap cowok itu semalam kepadanya. 

Mendengar pertanyaan Blue, raut khawatir yang tercetak dimuka Oreyns berubah menjadi datar, "Nggak sempat," jawabnya singkat. 

"Tapi lo sempat ke rumah gue dan nganterin gue ke sekolah?" tanya Blue mulai tersulut emosi mendengar jawaban Oreyns yang tidak merasa bersalah. 

"Itu urusannya beda lagi."

"Iya itu urusannya memang beda. Dan harusnya lo lebih memprioritaskan orang tua lo. Kasihan tante Felya nyariin lo, Beliau khawatir kalau ada apa-apa yang menimpa lo." 

Oreyns tersenyum miring, "Semua itu bullshit. Dia cuma takut kalau suaminya tahu gue pergi. Dia enggak khawatir sama gue, terlebih alasan Dia khawatir karena gue anaknya."

"Maksud lo bilang kedua orangtua lo sendiri kayak gitu gitu apa?" tanya Blue menyipitkan matanya penuh intimidasi.

****

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (60)
  • niel54

    Keren banget ceritanya.

    Comment on chapter Prolog
  • ReonA

    @SusZie Hehe, ada campuran misterinya kok kak

    Comment on chapter Prolog
  • SusZie

    Kukira liat cover sama judulnya ini cerita romance

    Comment on chapter Prolog
  • apriani48

    Gila kereeenn, Bahasanya ngalir. Kukira ini romance, tpi ternyata thriller ya? Kutunggu versi cetaknya deh

    Comment on chapter Prolog
  • Tashya

    Kereeeennn. Kereeennnn.

    Comment on chapter Prolog
  • miradun

    Wadaw gila! Kece abis ini prolog. Aku masukkin ke list dulu dah, mau namatin ini abisitu baru lanjut ke series yg lain. Good luck!

    Comment on chapter Prolog
  • ratih211

    Keren ceritanya, pengen lanjut, tapi aku lagi sibuk sekolah, mungkin kumasukkin dlu deh ke list. Aku suka bahasaaanyaaa, ngalirrr

    Comment on chapter Prolog
  • ReonA

    Huwaaa makasih utnuk kalian semua yang udah mau baca dan komen ceritakuuuu. Makasih lhooo

    Comment on chapter Prolog
  • Rizalulhanan

    Aku gatau mau ngasih kritik apalagi. (Ditabok author). Keren ini bener" keren. Mantap. Gatau deh kurangnya apa 😂

    Comment on chapter Prolog
  • sumarni285

    Wadaw gilaaa. Apa lagi ini? Korea rasa misteri? Atau misteri rasa romance??

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
With you ~ lost in singapura
15      14     0     
Fan Fiction
Chaeyeon, seorang siswi SMA yang sangat berani untuk pergi menyusul Tae-joon di Paris. Chanyeol, seorang idol muda yang tengah terlibat dalam sebuah skandal. Bagaimana jika kedua manusia itu dipertemukan oleh sebuah takdir?
F I R D A U S
33      26     0     
Fantasy
CINLOV (KARENA CINTA PASTI LOVE)
349      207     0     
Romance
Mala dan Malto dua anak remaja yang selalu memperdebatkan segala hal, Hingga akhirnya Valdi kekasih Mala mengetahui sesuatu di balik semua cerita Mala tentang Malto. Gadis itu mengerti bahwa yang ia cintai sebenarnya adalah Malto. Namun kahadiran Syifa teman masa kecil malto memperkeruh semuanya. Kapur biru dan langit sore yang indah akan membuat kisah cinta Mala dan Malto semakin berwarna. Namu...
I Always Be Your Side Forever
208      127     0     
Romance
Lulu Yulia adalah seorang artis yang sedang naik daun,tanpa sengaja bertemu dengan seorang cowok keturunan Korea-Indonesia bernama Park Woojin yang bekerja di kafe,mereka saling jatuh cinta,tanpa memperdulikan status dan pekerjaan yang berbeda,sampai suatu hari Park Woojin mengalami kecelakaan dan koma. Bagaimana kisah cinta mereka berdua selanjutnya.
About us
583      325     0     
Romance
Krystal hanya bisa terbengong tak percaya. Ia sungguh tidak dirinya hari ini. CUP~ Benda kenyal nan basah yang mendarat di pipi kanan Krystal itulah yang membuyarkan lamunannya. "kita winner hon" kata Gilang pelan di telinga Krystal. Sedangkan Krystal yang mendengar itu langsung tersenyum senang ke arah Gilang. "gue tau" "aaahh~ senengnya..." kata Gila...
Itenerary
1569      525     0     
Romance
Persahabatan benar diuji ketika enam manusia memutuskan tuk melakukan petualangan ke kota Malang. Empat jiwa, pergi ke Semeru. Dua jiwa, memilih berkeliling melihat indahnya kota Malang, Keringat, air mata, hingga berjuta rahasia, dan satu tujuan bernama cinta dan cita-cita, terungkap sepanjang perjalanan. Dari beragam sifat dan watak, serta perasaan yang terpendam, mengharuskan mereka tuk t...
Last Hour of Spring
16      14     0     
Romance
Kim Hae-Jin, pemuda introvert yang memiliki trauma masa lalu dengan keluarganya tidak sengaja bertemu dengan Song Yoo-Jung, gadis jenius yang berkepribadian sama sepertinya. Tapi ada yang aneh dengan gadis itu. Gadis itu mengidap penyakit yang tak biasa, ALS. Anehnya lagi, ia bertindak seperti orang sehat lainnya. Bahkan gadis itu tidak seperti orang sakit dan memiliki daya juang yang tinggi.
ATHALEA
35      25     0     
Romance
Ini cerita tentang bagaimana Tuhan masih menyayangiku. Tentang pertahanan hidupku yang akan kubagikan denganmu. Tepatnya, tentang masa laluku.
Dessert
31      23     0     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...
Sampai Nanti
140      100     0     
Romance
Sampai nanti bukan jaminan, bahwa kau dan aku akan bertemu dengan saling merindu. ----- Baskara tidak pernah bermimpi akan bertemu Tiara, sosok yang mengubah hari-hari biasanya menjadi luar biasa; sosok yang mengajarkannya banyak hal. Bahwa kau bisa tampak malu-malu namun memiliki hati yang begitu berani. Bahwa kau bisa tampak lemah lembut, namun memiliki tekad sekuat baja. Kau bisa berharap, ...