Read More >>"> AMORE KARAOKE (Chapter 24 (Akhir untuk memulai)) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - AMORE KARAOKE
MENU
About Us  

Tanpa harus melongok keluar, Mora  bisa menebak pelaku yang menggedor-gedor ganas pintu rumahnya. Beruntung Mami dan Mona sedang pergi ke rumah Tante di kompleks sebelah, jadi mereka tak perlu resah dan mendengarkan cercaan cowok menyebalkan itu untuknya.  Mora semakin menenggelamkan dirinya dalam balutan selimut tebal. Bukannya suara itu menghilang tapi makin semangat menganggu Mora.

“Aaaahh…!!!” Dia ingin beristirahat sejenak setelah energinya dari kemarin terkuras tanpa henti, apalagi setelah berdebat panjang dengan pikirannya sendiri. Dilemparkannya selimut tebal itu lalu melangkah dengan penuh nafsu menuju pintu rumah.

BLAM!

Pintu terbuka dengan kasar sedikit mengangetkan pelaku pengedoran pintu itu. Devon berdiri dengan napas tersengal-sengal seakan telah berlari ribuan kilometer. Mora dengan santai menyandarkan pundaknya ke kusen pintu dengan tatapan malas. “Apa?” Tanyanya ketus, dan bagi Devon terdengar sangat menyebalkan.

“Lo ngejual Amore Karaoke?” Devon berang, berhasrat sekali mencakar tampang wajah tanpa dosa itu.

Mora menggaruk rambutnya yang acak-acakan apalagi sudah tiga hari dia tidak keramas. “Lo salah tata bahasa!”

“Terus apa? Sama aja, lo mempertaruhkan Amore Karaoke—” Devon teringat sesuatu. “Aaah..gue tahu, pasti si Loli itu bantu meringankan hukuman bokap lo kan? Karena dia bisa dengan mudah mengurus Amore Karaoke. Lo gampang banget ya orangnya.”

Mora mengeram. Dia maju selangkah membuat Devon refleks mundur karena aura cewek itu tak biasanya semengerikan itu. “Apa dia bilang bahwa gue menerima tawaran itu? Gue akan menyerahkan hukuman buat bokap ke pihak yang berwajib, agar dia dihukum seadil-adilnya.”

Devon tak berkutik, tapi dia masih punya argumen kuat melawan Mora. “Tapi secara tidak langsung lo menerima tawaran itu.”

“Gue cuman berhutang sama dia. Gue meminta tolong. Kalau penghasilan kita dalam tiga bulan bisa membayar pengacara hebatnya yang super mahal itu kita bisa terbebas dari gangguan dia selamanya.”

Devon menggeleng tak percaya dengan pemikiran gila cewek itu. “Dan ketika kita nggak berhasil bayar, maka Amore Karaoke bakal diambil orang lain! Lo menempatkan Amore Karaoke di ujung tanduk!”

“Nggak! Gue yakin kita bisa. Gue yakin karena ada lo.” Mora mengigit lidahnya. Mengapa dia berbicara  hal menjijikan seperti itu. Cepat, dengan tergagap dia menambahi kalimatnya. “Karena..karena..ada Taki, Revi, Ola, Cecil dan Ambar. Karena kita banyakan, gue yakin kita bisa. Dan sekarang tugas lo untuk memenangkan audisi itu, biar kita dapat tambahan modal.”

Untuk pertama kalinya, ditatapnya begitu lama manik mata yang selalu menyorotkan ketegaran dan kekuata itu, mencari keyakinan atas penuturan Mora. Mora kikuk. Dia mencoba membuang pandangan, tapi manik matanya seakan terkunci, diam di tempat. Devon kian lekat, sorot matanya melembut, rautnya melemas, dan saat dia berbicara nadanya begitu lembut dan hangat.

“Seberapa yakin lo terhadap gue?”

Bagai ada magnet, Mora menikmati sikap hangat cowok itu. “Nggak bisa diungkapkan bagaimana besarnya gue yakin sama lo. Saat lo datang ke sini pertama kalinya, membiarkan gue membaca isi map itu, saat itu gue yakin lo pasti akan melakukan yang terbaik.”

“Tapi lo kan benci sama gue? Dan begitu juga dengan gue.”

“Kebencian itu tidak menghalangi gue untuk percaya dan yakin sama lo. Gue yakin suatu saat nanti  rasa benci ini akan meluruh karena gue nggak mau jadi manusia yang tubuhnya digelimangi kebencian.” Mora berhasil melepaskan kunci dari sorotan mata cowok itu. Dihirupnya napas dalam-dalam sebelum dia melontarkan lagi kalimat yang selalu dilayangkan beribu-ribu kali di tiga tahun lalu. “Gue minta maaf. Semoga permintaan itu bisa mengikis kebencian di hati lo.”

Mendadak, deru napas Devon menderu cepat. Sekujur tubuhnya dingin dan bergetar. Genangan air terasa telah berkumpul di pelupuk mata untuk membasahi pipinya. Dengan lidah dan mulut yang bergetar hebat disertai dorongan sekuat tenaga dari hati, akhirnya Devon mengatakan hal yang nyaris tenggelam.  “Ajari gue, Mora. Bantu gue, Mora, untuk tidak membenci lo, karena gue lelah seperti ini.”

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    fresh banget ceritanya hehe. ditunggu kelanjutannya ya :)

    Comment on chapter Chapter 1
Similar Tags
Carnation
1      1     0     
Mystery
Menceritakan tentang seorang remaja bernama Rian yang terlibat dengan teman masa kecilnya Lisa yang merupakan salah satu detektif kota. Sambil memendam rasa rasa benci pada Lisa, Rian berusaha memecahkan berbagai kasus sebagai seorang asisten detektif yang menuntun pada kebenaran yang tak terduga.
Dear, My Brother
0      0     0     
Romance
Nadya Septiani, seorang anak pindahan yang telah kehilangan kakak kandungnya sejak dia masih bayi dan dia terlibat dalam masalah urusan keluarga maupun cinta. Dalam kesehariannya menulis buku diary tentang kakaknya yang belum ia pernah temui. Dan berangan - angan bahwa kakaknya masih hidup. Akankah berakhir happy ending?
My Twins,My Hero
97      19     0     
Romance
Menceritakan kisah unik dari Alessa Samantha dan Andreas Sanjaya yang merupakan saudara kembar.
Game Z
43      17     0     
Science Fiction
Ia datang ke ibukota untuk menuntut ilmu. Tapi, anehnya, ia dikejar dengan sekolompok zombie. Bersama dengan temannya. Arya dan Denayla. Dan teman barunya, yang bertemu di stasiun.
Petualang yang bukan petualang
10      1     0     
Fantasy
Bercerita tentang seorang pemuda malas bernama Ryuunosuke kotaro yang hanya mau melakukan kegiatan sesuka kehendak nya sendiri, tetapi semua itu berubah ketika ada kejadian yang mencekam didesa nya dan mengharuskan dia menjadi seorang petualang walupun dia tak pernah bermimpi atau bercita cita menjadi seorang petualang. Dia tidaklah sendirian, dia memiliki sebuah party yang berisi petualang pemul...
Kala Saka Menyapa
135      31     0     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...
Past Infinity
8      2     0     
Romance
Ara membutuhkan uang, lebih tepatnya tiket ke Irak untuk menemui ibunya yang menjadi relawan di sana, maka ketika Om Muh berkata akan memenuhi semua logistik Ara untuk pergi ke Irak dengan syarat harus menjaga putra semata wayangnya Ara langsung menyetujui hal tersebut. Tanpa Ara ketahui putra om Muh, Dewa Syailendra, adalah lelaki dingin, pemarah, dan sinis yang sangat membenci keberadaan Ara. ...
When I Was Young
24      22     0     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
Kare To Kanojo
36      2     0     
Romance
Moza tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah setelah menginjak Negara Matahari ini. Bertemu dengan banyak orang, membuatnya mulai mau berpikir lebih dewasa dan menerima keadaan. Perbedaan budaya dan bahasa menjadi tantangan tersendiri bagi Moza. Apalagi dia harus dihadapkan dengan perselisihan antara teman sebangsa, dan juga cinta yang tiba-tiba bersemayam di hatinya. DI tengah-tengah perjua...
Masalah Sejuta Umat
13      7     0     
Humor
Segelintir cerita yang mungkin mewakili perasaan banyak umat di muka bumi. Jangan di bawa serius! hanya berbagi pengalaman dari generasi yang (pernah) galau . Beragam pengalaman menarik kehidupan seorang pemuda pekerja di dunia nyata. Di bumbui sedikit kisah romantis dalam drama dunia kerjanya. Selamat menikmati kegalauan! 😊