Read More >>"> Nothing Like Us (Ajakan Alvaro.) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Nothing Like Us
MENU
About Us  

"Jika kau dan aku terlalu sering bersama, sampai pada titik di mana kau pergi meninggalkanku sendirian, semua kebersamaan kita hilang digantikan dengan kenangan-kenangan tak terlupakan."
; Nothing Like Us ;

 

 

 

 

 

 

 

.
.
.
.
.

 

 

 

 

 

 

"Good morning, All!" 

 

"Good morning too, Miss!"

 

"Hari ini kita sambung materi minggu lalu, dan 10 menit sebelum pelajaran saya selesai-- kita gunakan untuk membahas kisi-kisi," ucap perempuan berpostur tubuh tinggi itu sembari membenarkan kacamata yang ia pakai. 

 

"Lho, kisi-kisi buat apa, Miss?"

 

"Oh my darling— kalian lupa pengumuman kemarin?"

 

Guru bahasa Inggris itu tertawa kecil, menambah kesan manis pada wajahnya. Salah satu pengajar yang paling disukai oleh siswa-siswi karena sifatnya baik dan tidak sungkan mengajak anak didiknya bersenda gurau.

 

"Miss, sepertinya kelas ini belum diberi pengumuman,"

 

"Oh ya? Yasudah, Miss Tika yang cantik jelita seperti mbak Selena Gomez ini mau kasih tau ke kalian semua,"

 

Miss Tika adalah nama panggilannya ketika di lingkungan sekolah. Bisa dibuktikan bahwa ia senang bercanda dan tingkat kepercayaan dirinya cukup tinggi.

 

"Yea— Miss, up to you,''

 

"Senin depan kalian semua menjalankan ulangan tengah semester, jadi jangan lupa belajar lebih giat supaya usaha kalian membuahkan hasil yang memuaskan," kata Miss Tika membuat seisi kelas mengeluh secara bersamaan.

 

"Nggak usah terlalu mengejar peringkat di kelas, jadilah yang terbaik untuk diri kalian sendiri. Semuanya akan lebih baik lagi jika kalian tidak menyontek."

 

Ada yang mengangguk seadanya, ada pula yang memprotes tidak terima.

 

"Nyatanya Miss— nilai yang bagus lebih disanjung dan dihargai daripada kejujuran orang itu,"

 

Miss Tika tersenyum, "Lalu? Apa kalian lebih mementingkan dunia ketimbang akhirat? Mungkin benar, nilai memang penting. Namun, kalian akan merasa lebih puas dan lebih tahu di mana kemampuan kalian jika mengerjakan soal tanpa menyontek, kejujuran itu benar-benar utama dan terpuji dihadapan Yang Maha Esa."

 

"Yang merasa pintar mah enak, Miss. Lah kita-kita yang bodoh ini kalau dapat nilai dibawah rata-rata saja langsung dimarahi,"

 

Keluhan-keluhan yang diberikan sedikit menyentuh hati. Semuanya benar, dari zaman orangtua pun jika mendapat nilai jelek pasti akan mendapat omelan entah itu dari pihak guru maupun orangtua di rumah.

 

"Sudah, sudah. Tunjukkan kepada diri kalian dan kerjakan yang terbaik," ujar Miss Tika memberikan semangat.

 

"Oh iya, Aysha? Sini sebentar," 

 

Mendengar namanya dipanggil, Aysha maju ke depan menghampiri meja guru.

 

"Ada apa, Miss?"

 

Miss Tika membuka laptopnya, "Tolong ambilkan flashdisk warna putih di meja saya, bisa?"

 

Aysha mengangguk sopan, "Baik, Miss. Akan saya ambilkan."

 

 

 

 

 

* * *

 

 

 

 


Aysha mengetuk pintu ruang guru, membuka pintu itu perlahan dan tidak ada seorangpun disana. Karena masih jam mengajar, semua guru menempatkan diri masing-masing di kelas yang akan diajarkan.

 

"Meja Miss Tika dimana, ya? Kok aku lupa.."


Netranya berpendar ke sekeliling, berusaha mencari meja dengan nama "Sartika Maryati".

 

"Aysha? Sedang apa?"

 


Aysha mematung di tempatnya berpijak. Ia seperti hafal dengan suara tersebut. Dan, dengan mendengar suaranya saja, tubuhnya seakan seperti terkena aliran listrik.

 

"Eh?" Tubuhnya berbalik, pandangan mereka bertemu satu sama lain.

 

Alvaro tersenyum, "Jangan gugup, saya kan nggak gigit."

 

"Anu... Gini... Saya cari..."

 

Lagi-lagi, pengajar tampan disana menebar senyuman manis. Jujur, entah mengapa jantung Aysha merasakan debaran yang tidak biasa.

 

"Hari ini kelasmu mata pelajaran Miss Tika, 'kan? Meja beliau ada di sebelah saya," ucap Alvaro sembari menahan tawa. Ia hanya merasa lucu, gadis remaja di hadapannya itu menggemaskan sekali.

 

"I-iya, Pak. T-terimakasih banyak," balas Aysha dengan senyuman kikuknya.

 

Belum sampai lima langkah berjalan menuju meja Miss Tika, tiba-tiba lengannya ditahan oleh Alvaro, membuatnya mau tak mau membalikkan badan, menatap Pak Gurunya dengan tatapan bingung.

 

"Pulang sekolah nanti, kamu ada acara?"

 

Aysha mengernyit, "Tidak, Pak. Saya ingin belajar sepertinya."

 

"Kalau begitu, saya temani ya? Eh, maksud saya, saya ingin mengajak kamu makan di luar sambil belajar. Bisa?"

 

Alvaro menatap kedua netra indah milik Aysha, terlihat pancaran memohon disana.

 

"Kalau misalnya saya menolak, apa pak Alvaro marah?" tanya Aysha hati-hati, terselip nada candaan pada ucapannya.

 

"Kamu mau menolak? Maaf, Aysha, saya nggak terima penolakan. Saya mau sama kamu,"

 

Aysha menganga, total tidak mengerti apa maksud ucapan Alvaro tadi.


"Nggak, nggak, maksud saya..."


Suasana diantara mereka terasa awkward, si Aysha menunduk dan Alvaro menggaruk belakang kepalanya yang nyatanya tidak terasa gatal.


"Yasudah, kalau kamu nggak mau—"

 

"Saya bisa, Pak. Sekalian saya mau belajar, siapa tahu pak Al bisa membantu," gumam Aysha malu, namun Alvaro masih bisa mendengar gumaman gadis itu.


"S-serius? Oke, nanti saya sekalian antar kamu pulang, saya juga mau izin sama orangtua kamu," 


Setelah Aysha mengangguk, mereka berdua pun saling melempar senyum.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (29)
  • shooky215

    Suka suka suka sekali sama ceritanya dek<3

    Comment on chapter PROLOG
  • SusanSwansh

    Halo. Ceritanya bagus, cuma mau kasih saran sedikit biar lebih keren lagi. Untuk penulisan kata panggilan dalam sebuah dialog, itu pakai huruf kapital di awal. Nak, Mah, Yah. Dll. Satu lagi saran saya, perdalam lagi EBInya. Saya sendiri masih awam. Masih belajar juga. Cuma kata Pak Editor saya, penulis juga harus jadi ibu untuk naskahnya. Salam. Semangat terus ya.

    Comment on chapter Awal
  • dhinioctv

    [ Dhin's note: halo semua~ terimakasih karena kalian sudah menyempatkan membaca, memberikan like serta review pada ceritaku ini>_< jujur aku senang sekalii, alhamdulillah para pembaca menyukai ceritaku~ terimakasih banyak. tolong berikan dukungan dan doa dari kalian yaaa. Jika ada kritikan dan saran, silahkan comment atau bisaa kirim pesan ke inbox-ku, yaaa~ aku masih awam, jadi butuh kritik saran serta dukungan dari adik-adik, teman-teman, dan kakak-kakak sekalian. biggg loveee guyss~ ]

    Comment on chapter PROLOG
  • JenniesMine

    Rajin2 next ya thor, sumpah cerita ny keren kebangetan saya suka

    Comment on chapter Little Secret.
  • dreamhigh23

    Cemungut Thor kalok aku suka bngt sm nii cerita

    Comment on chapter Little Secret.
  • KesayanganJimin

    Setiap chapter ada aj yg bkin hati q baper,,, from now i like your story very much,,, Semangat kk keren bgt ini

    Comment on chapter Little Secret.
  • Kimtae11

    Buruan up jga, gasabar lanjutanya????

    Comment on chapter Pertemuan
  • Kimtae11

    Semangat thorr

    Comment on chapter Pertemuan
  • flower_flo

    Gila guru killer aja masih banyak yang ngefans wkwk

    Comment on chapter Bad Day!
  • Ninda

    Lanjut Thor????.... ceritanya makin menarik unchhh....Saranghae unnie????????

    Comment on chapter Dia.
Similar Tags
NI-NA-NO
33      27     0     
Romance
Semua orang pasti punya cinta pertama yang susah dilupakan. Pun Gunawan Wibisono alias Nano, yang merasakan kerumitan hati pada Nina yang susah dia lupakan di akhir masa sekolah dasar. Akankah cinta pertama itu ikut tumbuh dewasa? Bisakah Nano menghentikan perasaan yang rumit itu?
Letter hopes
40      31     0     
Romance
Karena satu-satunya hal yang bisa dilaukan Ana untuk tetap bertahan adalah dengan berharap, meskipun ia pun tak pernah tau hingga kapan harapan itu bisa menahannya untuk tetap dapat bertahan.
Just Me [Completed]
822      406     0     
Romance
Gadis cantik bersifat tomboy itu adalah Viola dia biasa dipanggil Ola, dibalik sifatnya yang tomboy dia menyimpan duka yang teramat dalam yang hanya keluarganya yang dia tahu dia tidak ingin orang-orang khawatir berlebihan tentang kondisinya. dia anak yang pintar maka dari itu dia bisa sekolah di Amerika, tapi karena kondisinya sekarang dia harus pindah ke Jakarta lagi semenjak ia sekolah di Ja...
Last Voice
25      17     0     
Romance
Saat SD Aslan selalu membully temannya dan gadis bernama Hina yang turut menjadi korban bully aslan.akibat perbuatannya dia membully temannya diapun mulai dijauhi dan bahkan dibully oleh teman-temannya hingga SMP.dia tertekan dan menyesal apa yang telah dia perbuat. Di SMA dia berniat berubah untuk masa depannya menjadi penulis."aku akan berusaha untuk berubah untuk mengejar cita-citaku&quo...
Love and Pain
382      231     0     
Short Story
Ketika hanya sebuah perasaan percaya diri yang terlalu berlebih, Kirana hampir saja membuat dirinya tersakiti. Namun nasib baik masih berpihak padanya ketika dirinya masih dapat menahan dirinya untuk tidak berharap lebih.
Dinding Kardus
316      166     0     
Inspirational
Kalian tau rasanya hidup di dalam rumah yang terbuat dari susunan kardus? Dengan ukuran tak lebih dari 3 x 3 meter. Kalian tau rasanya makan ikan asin yang sudah basi? Jika belum, mari kuceritakan.
Petualang yang bukan petualang
75      51     0     
Fantasy
Bercerita tentang seorang pemuda malas bernama Ryuunosuke kotaro yang hanya mau melakukan kegiatan sesuka kehendak nya sendiri, tetapi semua itu berubah ketika ada kejadian yang mencekam didesa nya dan mengharuskan dia menjadi seorang petualang walupun dia tak pernah bermimpi atau bercita cita menjadi seorang petualang. Dia tidaklah sendirian, dia memiliki sebuah party yang berisi petualang pemul...
Beyond Expectations
8      8     0     
Short Story
Unexpected things could just happen.
Annyeong Jimin
600      271     0     
Fan Fiction
Aku menyukaimu Jimin, bukan Jungkook... Bisakah kita bersama... Bisakah kau tinggal lebih lama... Bagaimana nanti jika kau pergi? Jimin...Pikirkan aku. cerita tentang rahasia cinta dan rahasia kehidupan seorang Jimin Annyeong Jimin and Good Bye Jimin
Kristalia
158      108     0     
Fantasy
Seorang dwarf bernama Melnar Blacksteel di kejar-kejar oleh beberapa pasukan kerajaan setelah ketahuan mencuri sebuah kristal dari bangsawan yang sedang mereka kawal. Melnar kemudian berlari ke dalam hutan Arcana, tempat dimana Rasiel Abraham sedang menikmati waktu luangnya. Di dalam hutan, mereka berdua saling bertemu. Melnar yang sedang dalam pelarian pun meminta bantuan Rasiel untuk menyembuny...