Read More >>"> Kisah yang Tak Patah (Si Biru yang Menjadi Abu) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kisah yang Tak Patah
MENU
About Us  

Chapter I

Si Biru yang Menjadi Abu

(2009)

Siang yang sendu tanpa mentari seakan tahu bahwa aku menikmati langit berawan yang berarak tanpa ragu. Hari ini aku masih sama, hanya saja tanpa terasa rok putih biruku telah berubah warna menjadi abu-abu.

“Kriiiing !!!! Kriiiiing !!!”

Eits itu bukan bunyi bel sepeda, tapi bunyi bel sekolahku. Waktu istirahat usai.

“Nay..” seru seseorang dari balik punggungku.

“Yup, ada apa ta?” yah itu Cinta teman sebangkuku.

“Kita kan ntar pre tes agama, kamu udah belajar nay?”

“hemm kita lirik-lirikkan ajalah ta. Haha”

“oke sip, kita nyontek sama  Riko dan Gilang aja”

“That’s good idea” karena bangku mereka tepat di seberang bangku kami.

Pelajaran agama usai dan semua berjalan sesuai planning kami. Aku dan Cinta udah kenal dari SD, SMP, dan entah takdir apa hingga SMA kami pun harus sama. Tapi baru SMA di kelas X inilah aku dan Cinta satu kelas. Awal mulanya dibangku putih abu-abu ku ini semua terasa biasa sampai aku tahu bahwa aku sekelas dengan seseorang yang resek dan norak menurutku “Gilang” orang yang agak aneh tapi sebenarnya lucu dan baik hati plus banget sama teman sebangkunya si Riko yang sok bintang. Kita semua dari beberapa SMP yang beda, maka butuh banyak penyesuaian di awal semester ini.

***

Aku mungkin salah satu cewek kuper di kelas, tapi semenjak berteman dengan Cinta, Chika, dan Gaby semua jadi benar-benar bewarna diawal semester SMA ku. Kita semua sama-sama suka yang namanya Drama Korea, bikin ricuh kelas dengan gaya kita masing-masing nggak peduli anggapan lainnya. Tapi selain dengan mereka aku punya teman lainnya dikelas karena rumah kami satu komplek ”Diandra”. Meski diawal kelas X banyak cerita dengan geng belia ku. Kita berempat paling semangat kalau pelajaran Bahasa Inggris karena kita suka banget kalau pelajarannya, apalagi kalau ada tugas mini drama yang harus diperankan didepan kelas. Si Gilang dan Riko yang nakal itu peraih nobel ejek kalau dalam urusan ngejekkin kita. Dengan geng mereka juga yang aku gelari F4 versi kelasku dari drama BBF “Boys Before Flower” salah satu drama korea favoritku, dan aku yang jadi “Geum Jan Di”. Anggota F4 lainnya dari kelasku adalah Samy dan Dafa. Mereka juga sering berempat dan Dafa yang aku nobatkan sebagai “Gu Jun Pyo” dikelasku. Aku juga bingung padahal aku jarang ngobrol dengan Dafa, hanya saja rambutnya agak keriting persis Gu Jun Pyo. Itu versi fanfic aku dari drama favoritku, meski Gilang nggak jadi pemeran utamanya, aku nobatkan dia sebagai Ji Hoo nya, yang jadi pelindung Jan Di. Entah kenapa dia selalu punya ulah yang membuat aku harus melihat ke dia. Meski dia sadar atau tidak.

Sebenarnya, aku nggak pernah merencanakan bagaimana dia si mahluk otak udang yang entah apa daya tariknya sehingga membuatku harus selalu melihatnya, khawatir, dan peduli. Dimulai dari beberapa bulan masa SMA ku, Cinta mulai sadar kalau aku menyimpan rasa ke Gilang. Maka timbullah ejekan yang tak berasal karena hanya geng ku yang tahu.

“Pangeran Otak Udang..!!” Ejek Cinta padaku.

“Ta jangan gitu deh, ntar dia denger.. ntar dia GR lagi”

“Memangnya siapa sih Nay yang bakalan GR kalau di panggil otak udang”

“Haha iya ya, yaudah ah terserah kamu, males ta”

“emm mau aku comblangin??” pertanyaan konyol yang sempat membuat aku terdiam.

“No No No.. dia udah ada gebetan kali ta”

“Kalau nggak ditanya kan nggak tau”

“Nggak ah ta, biar aku sendri dengan cara aku sendiri” Ungkapku dengan percaya diri.

Genap sudah empat bulan, sejak Juli lalu kami memulai putih abu-abu ini. Dan hari ini 8 oktober adalah ulang tahun salah satu anggota F4 yaitu si Dafa, dengan gaya centil sedikit imut aku ngucapin selamat ulang tahun yang pertama kalinya ke Dafa. Di jalan sepulang dari Lab Komputer.

“Selamat ulang tahu Dafa” ucapku sambil menghadang jalannya.

“Iya Nay makasih ya” seperti biasa Dafa dengan gayanya yang keren menurut aku, seperti dugaan dan tidak mengecewakan.

Sikap Dafa membuat aku kagum, benar-benar beda dengan temannya Gilang, aku sudah mencoba memberi lampu hijau atau sekarang udah jadi biru mungkin itu lampu, tapi tetap aja si Gilang yang memang otak udang nggak pernah sadar. Kesal kadang dengan ulahnya yang kasar, tapi kadang juga baik padaku. Membingungkan tapi aku marah dengan cara dia menghindar dari ejekan Cinta. Karena mungkin aku yang naif atau memang agak konyol, beberapa temanku yang cewek menyadari kalau aku tertarik dengan Gilang, termasuk Diandra. Mereka beberapa mencoba menjodohkan ku dengan Gilang. Tapi lagi dan lagi si Gilang yang memang nggak peka atau pura-pura nggak peka malah ngejekin aku dengan temannya. Aku diejek dengan Dafa. Cara Dafa menanggapi ejekan benar-benar membuatku kesal dengan Gilang, karena Gilang bertolak belakang dengannya tapi mengapa aku tetap saja berpihak ke Gilang. Bulan berlalu begitu saja, hingga bulan pun hampir berganti tahun, aku dengan gilang tetap tidak ada kemajuan apapun, hanya sebatas pesan singkat tak berujung, penuh canda dan marah tapi menghibur.

***

Hari ini merupakan hari terakhirku dikelas X ini, karena hari ini pembagian jurusan dan kenaikan kelas. Aku nggak mendapatkan juara kelas, tapi aku dapat hadiah buku. Kenapa? Karena aku minta buku Dafa yang masuk dalam sepuluh besar dikelas, dan dia memberikan dengan senang hati. Malam ini adalah perpisahan kelas kami, dan kami akan mengadakan dirumah Syanas, aku berangkat dengan Diandra dan Zahra karena kami satu komplek. Malam itu aku pikir akan menjadi sesuatu yang istimewa antara aku dan dia, tetapi harapan pupus dengan sikapnya yang benar-benar diluar kendaliku. Aku berkali-kali mengatakan pada diri sendiri “Oke Nay cukup sudah” tapi hati dan diri tak seirama. Malam semakin larut dan menu kami adalah jagung bakar dan es Kopyor ala mbak Syanas. Aku bingung apa yang harus aku lakukan, jadi aku mendekati Dafa. Malam yang dingin dibawah bintang yang agak sepi Dafa yang sedang membakar jagung ku hampiri perlahan. Aku berniat mengganggunya tapi pada akhirnya dia yang bercanda dan tidak serius membuatku tersipu. Begitu nyaman dan menyenangkan bicara dengannya hingga tak terasa aku harus pulang dan menanti dua minggu lagi untuk kelas baru dan mungkin teman baru yang memilih jurusan yang sama. Meski banyak hal yang tersimpan di kelas X kemarin, yah rasanya baru kemarin kami berkumpul menjadi satu kelas dari seragam putih biru. Banyak hal yang kami lewati bersama dari acara “Bulan Bahasa”, Class Meeting di tengah semester dan “Pentas Seni”. Banyak hal sehingga membuat aku berpikir apakah nanti akan aku dapat lagi waktu-waktu di kelas X ini, dimana ada dia pelengkap hari-hariku.

Tags: kisah twm18

How do you feel about this chapter?

3 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • hafizanana

    terimakasih ^^

    Comment on chapter Si Biru yang Menjadi Abu
  • rezataufik_h

    Nice story.. Semangat buat authornya..

    Comment on chapter Pacar, Mana Pacar?
  • hafizanana

    semoga pembaca menikmati. terimakasih ^^

    Comment on chapter Si Biru yang Menjadi Abu
Similar Tags
Luka Adia
10      6     0     
Romance
Cewek mungil manis yang polos, belum mengetahui apa itu cinta. Apa itu luka. Yang ia rasakan hanyalah rasa sakit yang begitu menyayat hati dan raganya. Bermula dari kenal dengan laki-laki yang terlihat lugu dan manis, ternyata lebih bangsat didalam. Luka yang ia dapat bertahun-tahun hingga ia mencoba menghapusnya. Namun tak bisa. Ia terlalu bodoh dalam percintaan. Hingga akhirnya, ia terperosok ...
Love Rain
123      4     0     
Romance
Selama menjadi karyawati di toko CD sekitar Myeong-dong, hanya ada satu hal yang tak Han Yuna suka: bila sedang hujan. Berkat hujan, pekerjaannya yang bisa dilakukan hanya sekejap saja, dapat menjadi berkali-kali lipat. Seperti menyusun kembali CD yang telah diletak ke sembarang tempat oleh para pengunjung dadakan, atau mengepel lantai setiap kali jejak basah itu muncul dalam waktu berdekatan. ...
Sang Musisi
3      3     0     
Short Story
Ini Sekilas Tentang kisah Sang Musisi yang nyaris membuat kehidupan ku berubah :')
NWA
34      20     0     
Humor
Kisah empat cewek penggemar boybend korea NCT yang menghabiskan tiap harinya untuk menggilai boybend ini
Reminisensi Senja Milik Aziza
24      20     0     
Romance
Ketika cinta yang diharapkan Aziza datang menyapa, ternyata bukan hanya bahagia saja yang mengiringinya. Melainkan ada sedih di baliknya, air mata di sela tawanya. Lantas, berada di antara dua rasa itu, akankah Aziza bertahan menikmati cintanya di penghujung senja? Atau memutuskan untuk mencari cinta di senja yang lainnya?
Cadence's Arcana
96      50     0     
Inspirational
Cadence, seorang empath, tidak suka berhubungan dengan orang lain. Ketika dia kalah taruhan dari kakaknya, dia harus membantu Aria, cewek nomor satu paling dihindari di sekolah, menjalankan biro jasa konseling. Segalanya datar-datar saja seperti harapan Cadence, sampai suatu saat sebuah permintaan klien membawanya mengunjungi kenangan masa kecil yang telah dikuburnya dalam-dalam, memaksanya un...
karachi
5      5     0     
Short Story
kisah elo
Love You, Om Ganteng
137      77     0     
Romance
"Mau dua bulan atau dua tahun, saya tidak akan suka sama kamu." "Kalau suka, gimana?" "Ya berarti saya sudah gila." "Deal. Siap-siap gila berarti."
A & B without C
6      6     0     
Romance
Alfa dan Bella merupakan sepasang mahasiswa di sebuah universitas yang saling menyayangi tanpa mengerti arti sayang itu sendiri.
My Universe 1
44      19     0     
Romance
Ini adalah kisah tentang dua sejoli Bintang dan Senja versiku.... Bintang, gadis polos yang hadir dalam kehidupan Senja, lelaki yang trauma akan sebuah hubungan dan menutup hatinya. Senja juga bermasalah dengan Embun, adik tiri yang begitu mencintainya.. Happy Reading :)