Read More >>"> LARA ([1] Diary Laut ) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - LARA
MENU
About Us  

Hampir dua jam Alice dan Altair menyusuri rak demi rak novel di Gramedia Banda Aceh. Tidak ada satu pun yang menarik hatinya. Tidak ada pula novel yang berhasil mencuri hatinya. Baik dari blurb ataupun dari segi ilustrasi sampul. Tidak satu pun. Alice dan Altair memang sepakat, untuk memilih buku yang menawan bisa dilihat dari empat hal; sampul, blurb, penulis, dan bab pertama.

Tidak satu pun memenuhi kriteria mereka. Hampir semua penulis favorit sudah diboyongnya ke rumah. Bertengger di rak buku putih di sudut kamar. Hanya beberapa penulis dengan karya terbaru mereka tidak sanggup dia bawa pulang dengan alasan standar. Berat di harga.

Aneh memang. Ketika negara ini 'memaksa' anak muda untuk cinta membaca, tapi harga buku melonjak. Tidak sesuai dengan uang saku mereka. Apa boleh buat, hampir semua pecinta buku Indonesia tutup mata mengabaikan nasib penulis. Mereka memilih untuk membeli buku bajakan. Termasuk Altair dan Alice.

Hari ini pun, mereka sepakat untuk singgah di markas toko buku online favorit mereka. Memborong novel bajakan yang sudah lama masuk list. Ada satu dua novel yang bisa mereka bawa pulang dari Gramedia. Tapi Altair bilang, Chandaka baru saja mengunggah foto baru barang yang baru sampai. Harganya sembilan puluh persen lebih murah.

Bermodal mobil pinjaman dari Papa Altair, mereka melaju ke markas besar. Tempat Altair dan Alice menghabiskan uang jajannya.

Keduanya selalu disambut ramah oleh Chandaka, pemilik toko buku online itu. Di mata Altair, dia adalah penjahat yang paling dicintai para bookish. Di mata Alice, dia adalah malaikat tanpa sayap. Meskipun berbeda pendapat dalam memberi penilaian, Alice dan Altair sepakat satu hal. Chandaka adalah penyelamat rasa ingin tahu ide apa yang ditulis oleh penulis favorit mereka.

Chandaka seperti biasanya juga sangat senang dengan anak-anak muda seperti Altair dan Alice. Cinta baca. Itulah tujuan dia menjual buku bajakan. Apapun itu, selama mereka suka melakukan hal positif.

Sore itu, Chandaka sedang menyantap duren. Buah paling ia sukai. Terkadang Altair ikut menikmati duren bersama Chandaka. Sementara Alice duduk menjauh dan menutup hidungnya rapat-rapat. Dia benci duren.

Mungkin ini satu-satunya yang menjadi kendala persahabatan keduanya. Duren.

Sementara Chandaka dan Altair sibuk berbicara duren merah dari Thailand, Alice memilih mencari buku yang akan diborongnya. Dia sudah targetkan. Lima buku cukup untuk bulan ini. Dia tidak akan membuang uang untuk buku yang lebih banyak. Tapi tidak punya waktu untuk membacanya.

Mata Alice berputar 180 derajat ke arah kanan. Dia melihat sesuatu yang indah. Matanya melebar. Dia yakin akan melihat lebih indah lagi jika ada yang mengabadikannya.

"Lihat apa, beb?" Tanya Altair ketika mata Alice tidak berkedip.

"Eh, itu... Itu..." Ludah Alice tercekat. Untunglah matanya cepat menangkap benda lain, "Bang Chan, itu jurnal bukan?"

"Mana?" Chandaka mengikuti tatapan Alice. Deretan rak dengan koleksi buku impor dari Cina. Buku-buku unyu yang akan digilai oleh remaja.

Chandaka mengangguk. "Kalau kamu mau, boleh ambil. Gratis!"

"Serius, bang?" Mata Alice melebar. Saking senangnya.

"Iyalah. Kapan aku nggak pernah serius. Termasuk perasaanku padamu, dek." Godanya. Altair langsung tertawa ngakak. Dia tahu benar, sahabat yang sudah dia kenal dari orok cepat meleleh.

"Bang Chan, serius. Ini dikasih gratis? Kalau beli berapa?" Wajah Alice memerah.

"Ambil. Gratis."

"Kok gratis sih, bang?!" Altair mulai khawatir jika candaan Chandaka juga serius.

"Ambil. Kau kan tidak makan duren. Kasihan juga cuma nonton saja." Jawabnya. Altair menarik napas lega. Rasanya dia belum siap jika melihat Alice bahagia dengan Chandaka.

Chandaka memanggil seseorang yang terdengar seperti teriakan sambil berkumur. Seorang anak lelaki sebaya mereka keluar. Tubuh kurusnya sangat kontras dalam balutan kaos oblong putih kebesaran dengan jeans biru. Rambutnya hitam legam, kontras juga dengan kulit putihnya.

"Ambilkan jurnal itu buat calon kakak ipar kau." Perintahnya pada anak ceking sebaya mereka. "Alice, tunjukkan pada calon adik iparmu. Yang mana kau suka."

"Yang gambar pohon di dalam laut itu, bang." Tunjuk Alice semangat.

Pemuda cengkring mengambilnya dan memberikan pada Alice. Sebenarnya gambarnya juga tidak begitu istimewa. Hanya gambar biasa saja. Hasil cetakan.

Gambarnya hanya beberapa batang pohon di dalam air laut yang jernih. Lokasinya pun sering dikunjungi Alice bersama teman-teman Aceh Book Blogger.

Pantee Lhok Mee.

Begitu nama tempat itu. Di bulan-bulan tertentu mereka bisa memanen buah jemblang gratis dari bukit-bukit sekitar. Pasir putihnya juga mengalahkan pantai Kuta di Bali.

Tidak ada yang gratis. Kecuali jurnal ini diberikan gratis oleh Chandaka karena tidak makan duren.

"Makasih, bang" seru Alice senang. Orang yang diucapkan terima kasih oleh Alice tidak menggubris. Dia masuk ke dalam lagi. Menghilang dibalik tirai keong.

"Adik ipar kau memang begitu. Dia terlalu sombong dengan cewek cantik."

"Aku kan makasihnya sama abang," Alice pura-pura tidak berterima kasih pada cowok yang tadi lewat dan mengambilkan jurnal untuknya. 

Usai makan duren Altair memilih bukunya. Lalu membayar. Mereka pulang.

~•~

Alice menulis skyblue di jurnal yang diberikan Chandaka untuknya. Ini merujuk pada sesuatu yang tengah dia minati. Langit dan warna biru. Dia langsung menulis di sana.

Dear Sky,

Aku Blue. Seorang cewek biasa dari Harsa. Tidak ada yang mengenalku. Kamu pun tidak. Tapi aku mengenalmu. Juga tentang buku-buku yang kamu unggah ke instagram dan membuatku selalu memberikan dua tap di sana.

Aku menyimpan kisahmu di sini. Sengaja kuberi nama Sky Blue. Dari sini, cerita tentang kita akan abadi. Terlalu riskan jika aku menulis di blog. Kamu akan segera tahu perasaanku yang pasti akan tumbuh perlahan. Kamu juga akan tahu siapa yang selalu setia memberi komentar di instagrammu dengan nama Blue Rose.

Itu aku.

Jika suatu hari nanti kamu membaca diary ini. Kamu tahu sky yang aku maksud adalah kamu. Jangan abaikan aku. Karena kita selalu bersama, tapi tidak pernah saling mengungkap.

Your Blue Rose,

Nadya Alyssa Azzahra

Alice menyimpan jurnalnya di bawah bantal. Bertindihan dengan novel Dan Brown yang baru dia beli dari markas bang Chandaka. Meski lebih dari itu. Alice mendapat sesuatu yang berbeda.

Malam mulai memeluk Alice dalam buaian mimpi indah. Di sana, Alice melihat seseorang yang baru dia tulis dalam jurnalnya. Orang yang dia beri nama dengan nama samaran sky agar selalu bisa berdampingan dengan blue.

Di seberang sana, di balik jendela yang sudah padam lampunya, Altair masih terjaga. Malam ini dia akan menamatkan novelnya. Besok unggahan baru akan masuk ke feeds instagram.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
AILEEN
131      75     0     
Romance
Tentang Fredella Aileen Calya Tentang Yizreel Navvaro Tentang kisah mereka di masa SMA
Berawal dari Hujan (the story of Arumi)
13      11     0     
Inspirational
Kisah seorang gadis bernama Arumi Paradista, menurutnya hujan itu musibah bukan anugerah. Why? Karena berawal dari hujan dia kehilangan orang yang dia sayang. Namun siapa sangka, jika berawal dari hujan dia akan menemukan pendamping hidup serta kebahagiaan dalam proses memperbaiki diri. Semua ini adalah skenario Allah yang sudah tertulis. Semua sudah diatur, kita hanya perlu mengikuti alur. ...
Pertualangan Titin dan Opa
72      45     0     
Science Fiction
Titin, seorang gadis muda jenius yang dilarang omanya untuk mendekati hal-hal berbau sains. Larangan sang oma justru membuat rasa penasarannya memuncak. Suatu malam Titin menemukan hal tak terduga....
Mendadak Pacar
130      59     0     
Romance
Rio adalah seorang pelajar yang jatuh cinta pada teman sekelasnya, Rena. Suatu hari, suatu peristiwa mengubah jalannya hari-hari Rio di tahun terakhirnya sebagai siswa SMA
Love You, Om Ganteng
146      82     0     
Romance
"Mau dua bulan atau dua tahun, saya tidak akan suka sama kamu." "Kalau suka, gimana?" "Ya berarti saya sudah gila." "Deal. Siap-siap gila berarti."
One-room Couples
11      7     0     
Romance
"Aku tidak suka dengan kehadiranmu disini. Enyahlah!" Kata cowok itu dalam tatapan dingin ke arah Eri. Eri mengerjap sebentar. Pasalnya asrama kuliahnya tinggal dekat sama universitas favorit Eri. Pak satpam tadi memberikan kuncinya dan berakhir disini. "Cih, aku biarkan kamu dengan syaratku" Eri membalikkan badan lalu mematung di tempat. Tangan besar menggapai tubuh Eri lay...
As You Wish
4      4     0     
Romance
Bukan kisah yang bagus untuk dikisahkan, tapi mungkin akan ada sedikit pelajaran yang bisa diambil. Kisah indah tentang cacatnya perasaan yang biasa kita sebut dengan istilah Cinta. Berawal dari pertemuan setelah 5 tahun berpisah, 4 insan yang mengasihi satu sama lain terlibat dalam cinta kotak. Mereka dipertemukan di SMK Havens dalam lomba drama teater bertajuk Romeo dan Juliet Reborn. Karena...
Night Wanderers
243      109     0     
Mystery
Julie Stone merasa bahwa insomnia yang dideritanya tidak akan pernah bisa sembuh, dan mungkin ia akan segera menyusul kepergian kakaknya, Owen. Terkenal akan sikapnya yang masa bodoh dan memberontak, tidak ada satupun yang mau berteman dengannya, kecuali Billy, satu roh cowok yang hangat dan bersahabat, dan kakaknya yang masih berduka akan kepergiannya, Ben. Ketika Billy meminta bantuan Julie...
I'il Find You, LOVE
62      37     0     
Romance
Seharusnya tidak ada cinta dalam sebuah persahabatan. Dia hanya akan menjadi orang ketiga dan mengubah segalanya menjadi tidak sama.
It Takes Two to Tango
5      5     0     
Romance
Bertahun-tahun Dalmar sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di kota kelahirannya. Kini, ia hanya punya waktu dua minggu untuk bebas sejenak dari tanggung jawab-khas-lelaki-yang-beranjak-dewasa di Balikpapan, dan kenangan masa kecilnya mengatakan bahwa ia harus mencari anak perempuan penyuka binatang yang dulu menyelamatkan kucing kakeknya dari gilasan roda sepeda. Zura tidak merasa sese...