Read More >>"> Code: Scarlet (Enigma | 22) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Code: Scarlet
MENU
About Us  

I don’t care if we talk absolutely nothing, I just want to talk to you.

- Ares -

 

Athena membuka rumahnya dengan beberapa kunci di tangannya, dia berlari ke arah pagar rumahnya dan membuka gemboknya. Perempuan itu mengenakan baju tidur bergambar beruang berlengan pendek dan celana panjang dengan warna yang sama dengan bajunya.

“Lo ngapain ke sini?” tanya Athena pada Ares yang sedang bersandar ke motornya santai padahal sedang gerimis.

Ares mengulurkan tangannya yang sedang menggenggam kantung plastik berisi kotak es krim. Athena mengambil kantung plastiknya dan mengintip isi kantung plastiknya.

“Gue gak ditawarin masuk nih?” tanya Ares.

Athena bergeser membiarkan Ares masuk, lalu menutup pagarnya tanpa menggembok. Setelah itu Athena berjalan cepat menuju teras rumahnya dengan Ares yang mengekor di belakangnya.

“Lo ngapain ke sini? Terus ini?” tanya Athena sambil mengangkat kantung plastiknya sejajar dengan kepala.

“Gak boleh?” tanya Ares balik.

“Ya bukan gitu,” elak Athena, jujur saja Athena tidak akan menolak es krim.

“Terus gimana?” tanya Ares lagi sambil menahan senyumnya.

Athena duduk di kursi yang berada di teras membuat Ares juga ikut duduk di kursi yang berada di sebelah meja kecil di sebelah Athena.

“Ish, maksud gue lo ngapain ke sini? Gue gak menerima jawaban lo beli es krim tapi lupa lo gak suka es krim jadi lo kasih ke gue,” ucap Athena sambil membuka kotak es krim yang sudah dia keluarkan dari dalam kantung plastik.

“Gue gak perlu repot mikir jawaban, itu jawabannya udah lo kasih,” balas Ares dengan senyum miring.

Athena sibuk menyendok es krimnya. “Gue serius.”

“Gimana volinya?” tanya Ares mengganti topik pembicaraannya.

Athena menatap Ares setelah memasukkan satu sendok es krim ke dalam mulutnya. “Ah, gue lulus! Makasih, Ares!” ujar Athena girang.

Hening, Athena terus memakan es krimnya padahal gerimis sudah berganti menjadi hujan lebat.

“Lo gak pulang?” tanya Athena sambil menatap Ares dengan tatapan polos.

“Lo tega biarin gue pulang naik motor padahal hujan lebat kayak gini?” Ares balik bertanya.

“Iya juga,” kata Athena menaruh sendok kecil di dalam kotak es krimnya karena angin di luar bertambah kencang dan tubuhnya akan terasa semakin dingin jika dia terus memakan es krimnya. “Terus lo pulang gimana?” tanya Athena.

“Gak tau.”

Athena dan Ares serentak menoleh ke arah pintu yang terletak di sebelah Athena saat pintunya terbuka dan menampilkan sosok Allard.

“Gue cariin juga. Gue kira lo pergi gak bilang-bilang. Ngapain lo di luar? Kalo sampe sakit gue gak mau babysitting ya. Udah tau gak kuat dingin, di luar hujan malah keluar. Nih,” oceh Allard panjang lebar sambil memberikan cangkir berisi teh hangat untuk Athena. “Makan es krim lagi,” dengus Allard saat melihat kotak es krim di tangan Athena.

Athena menaruh kotak es krimnya di atas meja, lalu mengambil cangkir teh dari tangan Allard.

Allard melirik Ares. “Jangan lama-lama di luar,” ucapnya sebelum masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya.

“Nih,” ucap Athena sambil memberikan cangkir teh hangatnya untuk Ares.

“Lo minum aja,” tolak Ares.

“Kan lo tamunya,” elak Athena.

“Buat lo aja, gue pulang. Es krimnya masukin kulkas aja, jangan dimakan lagi,” ucap Ares sambil bangkit berdiri.

“Eh? Lo mau hujan-hujanan?” tanya Athena ikut bangkit berdiri.

“Mau gimana lagi?”

“Gue minta kakak gue anter deh ya? Motornya tinggal aja, besok baru lo ke sini.”

“Gak usah,” tolak Ares lalu berlari menerobos hujan, membuka pagar rumah Athena lalu menutupnya kembali dan menyalakan mesin motornya.

Athena menggelengkan kepalanya sebelum meraih kotak es krimnya dan membawanya masuk ke dalam rumah bersama dengan cangkir teh yang belum dia minum. Athena berjalan ke dapur untuk menaruh es krimnya di dalam kulkas.

“Siapa tuh?” tanya Allard yang juga sedang berada di dapur untuk membuat kopi padahal sudah malam.

“Orang.”

“Kan! Gue udah bilang kalo lo sampe sakit gue gak mau babysitting,” kata Allard saat mendengar suara bindeng Athena.

“Gak ada yang suruh lo babysitting,” balas Athena malas, lalu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya yang terletak di lantai dua.

Athena masuk ke dalam kamarnya dengan cangkir teh yang tadi diberikan Allard. Hal pertama yang dia lakukan adalah meraih ponselnya. Matanya langsung melotot saat melihat notifikasi.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (11)
  • HananArrahman

    Idenya sudah bagus. Tapi penyampaiannya masih terlalu bertele2. Coba kamu sederhanakan lagi kalimat2nya. Jangan alih2 membuat detail kamu terjebak pengulangan kalimat dan jadi klise. Salam.

    Comment on chapter Mission 1
Similar Tags
My Sunset
109      67     0     
Romance
You are my sunset.
Pisah Temu
10      6     0     
Romance
Jangan biarkan masalah membawa mu pergi.. Pulanglah.. Temu
Secarik Puisi, Gadis Senja dan Arti Cinta
7      7     0     
Short Story
Sebuah kisah yang bermula dari suatu senja hingga menumbuhkan sebuah romansa. Seta dan Shabrina
Shinta
65      26     0     
Fantasy
Shinta pergi kota untuk hidup bersama manusia lainnya. ia mencoba mengenyam bangku sekolah, berbicara dengan manusia lain. sampai ikut merasakan perasaan orang lain.
TRISQIAR
102      42     0     
Fantasy
Aku memiliki sesuatu yang berbeda. Ibuku bagaikan monster yang memelihara anak iblis. Teman hanyalah kata kiasan untuk mengutuk mereka Manusia bagiku hanyalah bayangan yang ingin aku musnahkan aku tidak pernah sama sekali memperdulikan hidupku karena aku tidak akan pernah bisa mati dan hal itu membuatku senang membunuh diriku sendiri. tapi karena kebiasaanku, sesuatu itu memberikanku kek...
It Takes Two to Tango
4      4     0     
Romance
Bertahun-tahun Dalmar sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di kota kelahirannya. Kini, ia hanya punya waktu dua minggu untuk bebas sejenak dari tanggung jawab-khas-lelaki-yang-beranjak-dewasa di Balikpapan, dan kenangan masa kecilnya mengatakan bahwa ia harus mencari anak perempuan penyuka binatang yang dulu menyelamatkan kucing kakeknya dari gilasan roda sepeda. Zura tidak merasa sese...
Frasa Berasa
824      201     0     
Romance
Apakah mencintai harus menjadi pesakit? Apakah mencintai harus menjadi gila? Jika iya, maka akan kulakukan semua demi Hartowardojo. Aku seorang gadis yang lahir dan dibesarkan di Batavia. Kekasih hatiku Hartowardojo pergi ke Borneo tahun 1942 karena idealismenya yang bahkan aku tidak mengerti. Apakah aku harus menyusulnya ke Borneo selepas berbulan-bulan kau di sana? Hartowardojo, kau bah...
IDENTITAS
7      7     0     
Short Story
Sosoknya sangat kuat, positif dan merupakan tipeku. Tapi, aku tak bisa membiarkannya masuk dan mengambilku. Aku masih tidak rela menjangkaunya dan membiarkan dirinya mengendalikanku.
Letter hopes
27      20     0     
Romance
Karena satu-satunya hal yang bisa dilaukan Ana untuk tetap bertahan adalah dengan berharap, meskipun ia pun tak pernah tau hingga kapan harapan itu bisa menahannya untuk tetap dapat bertahan.
29.02
7      7     0     
Short Story
Kau menghancurkan penantian kita. Penantian yang akhirnya terasa sia-sia Tak peduli sebesar apa harapan yang aku miliki. Akan selalu kunanti dua puluh sembilan Februari