Read More >>"> High Quality Jomblo (DUA PULUH LIMA : Kelas Laut) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - High Quality Jomblo
MENU
About Us  

Kalau hati itu bukan untukku,
Tinggalkanlah aku sendiri di sini.
Agar ada waktu bagiku untuk melepasmu.
Agar ada waktu bagiku untuk merelamu.
Dan aku akan berbalik arah.
Sebab sampai kini kau pun tak mampu jelaskan padaku,
Tentang rasamu.

-Vallenia Ayunda-

Fajar baru saja menyala dengan jingga di ufuk timur. Hari ini, dengan seragam putih abu-abu khasnya, Ayunda berangkat ke sekolah dengan sebuah mobil baru yang baru saja dibeli oleh Zara. Jadi, Zara dan Vela memaksanya bercerita tentang kejadian saat Ayunda PKL dulu. Ada apa dengan Ayunda dan Wulan? Kenapa gadis itu selalu murung dengan alasan yang sama yakni Laut?
Dan di sana, Ayunda bercerita segalanya yang mungkin sulit untuk dipercaya. Terutama dimana Wulan merupakan kekasih Taufan.
“Ini salah gue, Ay! Gue yang selalu maksa lo buat sama Taufan.”
Ayunda tersenyum, “Nggak pa-pa.”
“Nggak pa-pa pala lo bocin? Ini masalah besar! Girls Squad bisa kiamat!!!” Ujar Vela histeris yang dihadiahi Ayunda tempelengan di jidat gadis itu.
“Lebay lo berdua.” Ayunda mengunyah sandwich keju dan menekan tombol radio. Suasana dalam mobil mendadak terasa membosankan. Zara mulai fokus menyetir, dan Vela sibuk pada instagramnya. Seketika, Ayunda rindu Wulan. 
"Gutten Morguen!! Bertemu lagi dengan Pelangi Syalala yang cantik jelita di Melody FM. Pelangi punya lagu nih, buat yang lagi galau karna doi balikan sama mantan. Armada, Asalkan Kau Bahagia."
Ayunda membeku mendengar suara yang sok ramah itu, apalagi setelah lirik lagu dinyanyikan. Tepat sekali seperti yang Ayunda alami.

Yang.. Kemarin kumelihat mu, 

???Kau, bertemu dengannya. 

Kemarin Ayunda melihat Laut berdua dengan mantan kekasihnya sedang berdua. Dan mengingat tawa mer membuat Ayunda kembali terluka. 

Kurasa sekarang kau masih, 

Memikirkan tentang dia. 

Apa kurangnya aku di dalam hidupmu?

Hingga kau curangi aku? 

Lagu ini membuat Ayunda sedih. Moodnya menghilang seketika. Tatapannya yang memandangi ke arah jalan menjadi bosan. Dengan kasar, cewek itu mematikan radionya.
"Kenapa? Lagunya bagus. Covernya Petrus Mahendra pula."
“Maklum sama yang sekarang baperan..” Goda Vela. 
Ayunda tidak acuh, ia diam menatap ke arah jalanan yang padat. Waktu tepat pukul 7. Suara bel berdering ketika Ayunda melewati koridor perpustakaan. Ia segera pergi ke mading untuk melihat letak kelas Ayunda.
Setelahnya, gadis itu langsung masuk ke dalam kelas. Dia duduk di bangku paling belakang sendirian karena bangku depan sudah penuh. Jumlah siswa yang ganjil memaksa gadis itu untuk duduk sendirian di kelas.
Suasana kelas seperti biasa, membosankan, menjenuhkan, dan yang pasti membuat Ayunda tak betah lama-lama di sana. Berbeda dengan mereka yang bercengkrama melepas rindu, pamer pacar baru, bahkan ada yang sibuk dengan ritual menyalin PR tatkala mereka sudah dijemput dari DUDI PKL lebih dahulu sebelum Ayunda
Sepuluh menit sudah berlalu, Ayunda mengambil ponselnya. Karena menunggu guru yang dikabarkan killer itu tak kunjung masuk ke dalam kelasnya itu merepotkan. Setau Ayunda, guru killer itu biasanya sangat disiplin. Tapi, kenyataannya hal itu tidak berlaku untuk seorang Laudito Ramadhan.


To : Zara 

Pas lo diajar Pak Laut, dia emang suka ngaret gini ya?


Ayuni mengirim pesan itu untuk Zara. Pandangannya tak lepas juga dari arah pintu masuk untuk memastikan kedatangan Laut. Tapi, tetap saja pria itu tak kunjung masuk.
Cahaya ponsel Ayunda menyala, menunjukkan pesan masuk dari Zara.


Zara : Heeh. 
Eh
Lo
Sekarang 
Sama
Si 
Doi
Ya?
Matematikanya?
XD

Ayunda : Spam, Zar?

Zara : Hehe..
Asik
Dong
Bisa
Lihat
Muka
Pucet
Ayuntong

Ayunda : Zarong -_-

Ayunda memblokir line milik Zara. Gila saja gadis itu mengirim pesan satu chat satu kata. Membuat mood Ayunda semakin buruk saja.
"Assaalamualaikum.."
Ayunda segera memasukkan benda pipih itu ke dalam tas. Dia menatap ke arah depan dan mendapati pemilik suara maskulin itu berjalan ke arah meja guru, dan duduk di sana.
Sejenak, suasana kelas menjadi hening seketika. Rumor tentang senyum manis si pemilik mata kopi dengan cara mengajar yang bengis itu membuat seluruh siswi di kelas Ayunda merinding. Bahkan, tak hanya satu dua anak yang mendadak berubah pucat wajahnya.
"Ayo, berdoa dulu. Biar apa yang kita lakukan hari ini, diberkahi"
Ayunda senyum-senyum sendiri menatap arah Laut. Mendadak pria yang Ayunda kenal sebagai sosok jahil yang suka menggodanya itu jadi sok religi.
Tapi, bayang-bayang tentang kejadian semalam.. membuat Ayuni seolah dijatuhkan lagi dari atas langit. Senyum Ayunda mendadak pudar. Hilang beriringan dengan perasaan aneh yang mengganggu pikirannya.
Sepanjang pelajaran, Ayunda hanya menatap datar ke arah Laut yang sibuk bercengkrama dan bercanda di depan kelas. 
"Kalian harus bisa membagi waktu. Mana waktu untuk memperhatikan pelajaran, dan mana waktu untuk memikirkan gebetan"
Refleks, Ayunda menoleh ke arah Laut ketika pria itu mengatakan hal yang baru saja terlontar. Saat itu, kopi milik Laut masih bertahan di sana. Ia melihat tepat pada iris coklat milik Ayunda yang sendu.
Mikirin gebetan? Gebetan Ayunda cuma Pak Laut.
Ayunda menghembuskan napas gusar. Cowok tidak peka! Kecewa, Ayunda mengambil notes kecil dari dalam kotak pensil miliknya, ia menulis beberapa aksara di sana.
"Saya juga maunya kamu fokus pelajaran. Mau kamu jungkir balik di kelas, banting-banting meja di kelas, bahkan nulis-nulis sendiri di kelas, yang penting kalian harus fokus sama matematika."
Oke-oke. Sekarang, Ayunda mulai paham satu sifat Laut yang selama ini tersembunyi, atau bahkan memang tidak pernah pria itu tunjukkan secara langsung pada Ayunda. Pria itu senang menyinyir orang. Baru satu kali pertemuan di kelas, Ayunda sudah merasa tersindir dua kali.
"Buka catatan kalian. Kita mulai pelajaran. Langsung saja, apa gunanya kalian ke sekolah kalau nggak dapet ilmu? Nyari gebetan? Siapa suruh sekolah di Kejora. Cowoknya hampir nggak ada."
Tak ada yang berani menjawab, termasuk Ayunda. Gadis itu memilih menurut saja dengan apa yang Laut ucapkan. Laut di kelas, dengan Laut yang Ayunda kenal selama ini benar-benar jauh berbeda. Jadi benar, bahwa rumor Laut sebagai guru killer itu nyata. Sejak tadi Laut marah-marah kerjaannya.
"Bab satu. Tulis judulnya, Matriks."
Laut mengambil posisi berdiri. Beranjak menuju papan tulis dan mencatat angka-angka di sana. Mereka mempelajari ordo, dan juga cara menghitung determinan. 
Cukup lama, sampai akhirnya Laut mendektekan catatan-catatan yang harus ditulis mereka. Laut bahkan turun tangan untuk mengecek satu-persatu jawaban siswi di kelas itu. Memastikan semua siswi bisa mengerjakan. 
Kecuali satu siswa, gadis yang sedari tadi pikirannya tak ada di sana. Satu siswi yang tidak paham sama sekali. Namun Laut melewati gadis itu saat ia hendak bertanya. Mebuat gadis itu semakin merasakan sesuatu yang aneh di dalam hatinya. 
Pak Laut, Dia berbeda..

How do you feel about this chapter?

0 0 0 2 0 3
Submit A Comment
Comments (17)
  • Watermelon16543

    Greget parah 😘

    Comment on chapter BAGIAN SATU : Kamu, Aku, Kita Berbeda.
  • Ayuni912P

    @PauloCleopatra2339 Karena Author kweren! :D

    Comment on chapter END
  • Ayuni912P

    @Cantikalucu ya tapi kenyataan Pak Laut nggak sebaik Laudito Nugroho

    Comment on chapter END
  • Ayuni912P

    @DolphinLuluk Biarin abis Pak Laut jahat. Katanya Guru tapi gak patut digugu dan ditiru

    Comment on chapter END
  • PauloCleopatra2339

    Karakter Ayunda kenapa bisa unyu? Pak Laut juga emesss

    Comment on chapter BAGIAN SATU : Kamu, Aku, Kita Berbeda.
  • Cantikalucu

    Suka banget pasangan ini. Kalau nyata pasti gemesin ya???

    Comment on chapter SEMBILAN BELAS : Tulip Kuning
  • DolphinLuluk

    Emang ya si Ayunda, sopan santunnya kalau sama Laut suka ngawur. Itu gurumu Ayyyyy :D Gemazz

    Comment on chapter BAGIAN DUA : High Quality Jomblo
  • Ayuni912P

    @FANAMORGANA makasih lho haha

    Comment on chapter TIGA PULUH : Ayunda dan Ayah
  • Ayuni912P

    @Kia_kun katanya cinta itu harus diperjuangkan. Itu cara Rani memperjuangkan cintanya.

    Comment on chapter TIGA PULUH : Ayunda dan Ayah
  • Kia_kun

    Rani s egois....

    Ckckck....

    Ngak sadar sama apa yang udah dilakuin eh malah nambah rugi orang lain

    Comment on chapter TIGA PULUH DUA : Berpisah Itu Mudah
Similar Tags
The Black Envelope
26      12     0     
Mystery
Berawal dari kecelakaan sepuluh tahun silam. Menyeret sembilan orang yang saling berkaitan untuk membayarkan apa yang mereka perbuatan. Nyawa, dendam, air mata, pengorbanan dan kekecewaan harus mereka bayar lunas.
Old day
6      6     0     
Short Story
Ini adalah hari ketika Keenan merindukan seorang Rindu. Dan Rindu tak mampu membalasnya. Rindu hanya terdiam, sementara Keenan tak henti memanggil nama Rindu. Rindu membungkam, sementara Keenan terus memaksa Rindu menjawabnya. Ini bukan kemarin, ini hari baru. Dan ini bukan,Dulu.
Dialogue
91      47     0     
Romance
Dear Zahra, Taukah kamu rasanya cinta pada pandangan pertama? Persis senikmat menyesapi secangkir kopi saat hujan, bagiku! Ah, tak usah terlalu dipikirkan. Bahkan sampai bertanya-tanya seperti itu wajahnya. Karena sesungguhnya jatuh cinta, mengabaikan segala logika. With love, Abu (Cikarang, April 2007) Kadang, memang cinta datang di saat yang kurang tepat, atau bahkan pada orang yang...
THE WAY FOR MY LOVE
7      7     0     
Romance
Sekotor itukah Aku
313      133     0     
Romance
Dia adalah Zahra Affianisha. Mereka biasa memanggilnya Zahra. Seorang gadis dengan wajah cantik dan fisik yang sempurna ini baru saja menginjakkan kakinya di dunia SMA. Dengan fisik sempurna dan terlahir dari keluarga berada tak jarang membuat orang orang disekeliling nya merasa kagum dan iri di saat yang bersamaan. Apalagi ia terlahir dalam keluarga penganut islam yang kaffah membuat orang semak...
Waiting
8      8     0     
Short Story
Maukah kamu menungguku? -Tobi
ARABICCA
60      33     0     
Romance
Arabicca, seorang gadis penderita schizoid personality disorder. Selalu menghindari aktivitas sosial, menjauhi interaksi dengan orang lain, tertutup dan mengucilkan diri, terpaksa harus dimasukkan ke sekolah formal oleh sang Ayah agar dia terbiasa dengan aktivitas sosial dan berinteraksi dengan orang lain. Hal tersebut semata-mata agar Arabicca sembuh dari gangguan yang di deritanya. Semenj...
The Journey is Love
19      12     0     
Romance
Cinta tak selalu berakhir indah, kadang kala tak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Mencintai tak mesti memiliki, begitulah banyak orang mengungkapkan nya. Tapi, tidak bagiku rasa cinta ini terus mengejolak dalam dada. Perasaan ini tak mendukung keadaan ku saat ini, keadaan dimana ku harus melepaskan cincin emas ke dasar lautan biru di ujung laut sana.
The Diary : You Are My Activist
226      110     0     
Romance
Kisah tentang kehidupan cintaku bersama seorang aktivis kampus..
Rasa yang Membisu?
10      5     0     
Romance
Menceritakan 4 orang sahabatnya yang memiliki karakter yang beda. Kisah cerita mereka terus terukir di dalam benak mereka walaupun mereka mengalami permasalahan satu sama lain. Terutama kisah cerita dimana salah satu dari mereka memiliki perasaan terhadap temannya yang membuat dirinya menjadi lebih baik dan bangga menjadi dirinya sendiri. Pertemanan menjadikan alasan Ayu untuk ragu apakah pera...