Read More >>"> Love Rain ([1]) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Love Rain
MENU
About Us  

Pukul lima sore, di awal bulan Juli. Langit yang mulanya cerah perlahan mendung. Seakan tak sanggup menahan sedih, langit sekejap menumpahkan tetesan air laut. Tak ayal orang-orang yang sedang berjalan santai di sekitar Myeong-dong segera berlarian mencari tempat perlindungan dari gempuran air hujan.

Aku menghela napas, memandang tirai hujan dan orang-orang yang kini berdiri di balik jendela toko. Kanopi yang terbentang di depan toko telah menyelamatkan mereka dari gempuran air hujan. Mereka tampak lega, aku sebaliknya. Karyawan-karyawan yang bekerja di toko baju di seberang toko ini pun pasti merasakan hal yang sama denganku.

Sebagian mereka, mungkin akan tetap tinggal di depan toko. Atau tidak, beberapa dari mereka berjalan ke pinggiran trotoar yang terlindungi oleh kanopi milik toko-toko untuk pergi ke minimarket yang menjual payung. Nah, sebagian lainnya terkadang masuk ke dalam toko. Tak bermaksud membeli sebuah CD, mereka hanya berseliweran di sekitar rak-rak CD, lalu melihat-lihat cover CD yang sepintas menarik perhatian mereka.

Tapi, kuingatkan sekali lagi, mereka tidak membeli! Masuk ke toko kami hanya untuk mengisi waktu luang mereka karena menunggu hujan yang tak tahu kapan berakhir.

Teman kerjaku, Park Yewon—yang sesungguhnya lebih senang disapa Minju—memberengut di seberangku, dagunya bersandar di puncak ganggang pengepel. Matanya menatap kesal jejak-jejak alas kaki nan basah di lantai.

Aku tahu permasalahan yang dihadapi Minju. Sama halnya denganku yang sejak tadi tak henti-hentinya menyusun CD-CD yang tak sesuai tempatnya.

Orang-orang yang bosan menunggu hujan inilah penyebabnya!

Padahal Minju baru saja selesai mengepel lantai lima menit sebelum hujan turun, begitu juga denganku yang telah meletakkan CD-CD di tempatnya. Namun, apa daya, pengunjung malah ramai di saat kami harus segera merapikan dan membersihkan toko ini. Sebab pemilik toko akan segera datang. Beliau tak senang bila tokonya seperti tak terurus.

Minju mengangkat kepala, menatapku. Bibirnya masih memberengut. Aku menghentikan kegiatanku.

“Apa aku harus mengepel dari awal lagi?” tanyanya kepadaku, yang terdengar seperti mengeluh.

Aku mengangkat bahu. “Ya, sebelum kau diomeli Pak Lee Jae Wan.”

Gadis berwajah bulat itu memutarkan bola matanya, ia tampak sebal. Seraya meninggalkan tempatnya berpijak, ia menghela napas. Aku terkekeh melihatnya kembali mengepel lantai di ujung ruangan, tempat awal ia memulai kegiatan tersebut.

Tatkala aku kembali dengan kegiataanku, kudengar pintu toko didorong kuat oleh seseorang. Aku mengangkat pandangan ke arah sepasang pintu kaca. Satu pintu itu telah terbuka lebar, sehingga menampakkan sosok jangkung dengan tubuh yang agak basah.

Pemuda itu terengah-engah, agaknya sehabis berlari. Sembari menutup kembali pintu, rambut kecokelatannya yang basah ia sugar. Tak lupa ia menyeka wajahnya yang basah akibat tempias hujan.

Begitu, saat matanya yang tajam menyapu ruangan, tatapan kami bertemu.

Sudut bibirnya perlahan tertarik secara polos. Dan bak mentari pagi, kendati silau, aku malah terbelenggu menatap senyumnya.[]

How do you feel about this chapter?

0 1 2 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
Abay Dirgantara
97      24     0     
Romance
Sebenarnya ini sama sekali bukan kehidupan yang Abay inginkan. Tapi, sepertinya memang semesta sudah menggariskan seperti ini. Mau bagaimana lagi? Bukankah laki-laki sejati harus mau menjalani kehidupan yang sudah ditentukan? Bukannya malah lari kan? Kalau Abay benar, berarti Abay laki-laki sejati.
Cheossarang (Complete)
78      16     0     
Romance
Cinta pertama... Saat kau merasakannya kau tak kan mampu mempercayai degupan jantungmu yang berdegup keras di atas suara peluit kereta api yang memekikkan telinga Kau tak akan mempercayai desiran aliran darahmu yang tiba-tiba berpacu melebihi kecepatan cahaya Kau tak akan mempercayai duniamu yang penuh dengan sesak orang, karena yang terlihat dalam pandanganmu di sana hanyalah dirinya ...
Maaf katamu? Buat apa?
4      4     0     
Short Story
“Kamu berubah. Kamu bukan Naya yang dulu.” “Saya memang bukan Naya yang dulu. KAMU YANG BUAT SAYA BERUBAH!”
Kejutan
3      3     0     
Short Story
Cerita ini didedikasikan untuk lomba tinlit x loka media
LELAKI DI UJUNG JOGJAKARTA
38      10     0     
Romance
Novel yang mengisahkan tentang seorang gadis belia bernama Ningsih. Gadis asli Jogja, wajahnya sayu, kulitnya kuning langsat. Hatinya masih perawan belum pernah mengenal cinta sampai saatnya dia jatuh hati pada sosok lelaki yang saat itu sedang training kerja pada salah satu perusahaan besar di Jogjakarta. Kali ini Ningsih merasakan rasa yang tidak biasa, sayang, rindu, kangen, cemburu pada le...
Gray Paper
3      3     0     
Short Story
Cinta pertama, cinta manis yang tak terlupakan. Tapi apa yang akan kamu lakukan jika cinta itu berlabuh pada orang yang tidak seharusnya? Akankah cinta itu kau simpan hingga ke liang lahat?
Foodietophia
288      236     0     
Short Story
Food and Love
Segaris Cerita
3      3     0     
Short Story
Setiap Raga melihat seorang perempuan menangis dan menatap atau mengajaknya berbicara secara bersamaan, saat itu ia akan tau kehidupannya. Seorang gadis kecil yang dahulu sempat koma bertahun-tahun hidup kembali atas mukjizat yang luar biasa, namun ada yang beda dari dirinya bahwa pembunuhan yang terjadi dengannya meninggalkan bekas luka pada pergelangan tangan kiri yang baginya ajaib. Saat s...
NI-NA-NO
9      5     0     
Romance
Semua orang pasti punya cinta pertama yang susah dilupakan. Pun Gunawan Wibisono alias Nano, yang merasakan kerumitan hati pada Nina yang susah dia lupakan di akhir masa sekolah dasar. Akankah cinta pertama itu ikut tumbuh dewasa? Bisakah Nano menghentikan perasaan yang rumit itu?
Gue Mau Hidup Lagi
4      4     0     
Short Story
Bukan kisah pilu Diandra yang dua kali gagal bercinta. Bukan kisah manisnya setelah bangkit dari patah hati. Lirik kesamping, ada sosok bernama Rima yang sibuk mencari sesosok lain. Bisakah ia hidup lagi?