Read More >>"> Love Rain ([7]) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Love Rain
MENU
About Us  

“Yuna-ssi?”

Perhatianku sepenuhnya terpusat padanya. Di balik mesin kasir, pemuda itu mengusap tengkuknya sebelum akhirnya berbicara.

“Aku datang ke sini tak bermaksud membeli CD.”

Sekonyong-konyongnya perutku terasa geli, saking tak sanggup ditahan, aku malah tertawa. Entah ini karena cara bicaranya yang begitu naif, atau karena perasaanku yang lega sekaligus gembira saat tahu ia datang kemari hanya ingin menemuiku… maksudku, datang kemari hanya ingin menanyai piringan hitam.

Selama aku tertawa, ia hanya semringah.

“Teman kerjaku bilang, toko yang menjual piringan hitam ada di sekitar Itaewon-dong,” ujarku, usai tawaku reda. “Oh, kupikir ada baiknya kalau aku mencatatkan alamatnya.”

Aku pun mengambil sebuah buku catatan di samping mesin kasir, membubuhkan alamat dengan pena berwarna hitam di salah satu kertasnya, lalu merobek kertas tersebut.

Kuserahkan kertas tersebut padanya, dan ia menerimanya. Ia terpekur menatap kertas itu, beberapa saat kemudian ia mengangkat pandangan ke arahku. Ia tersenyum—senyumnya sangat menawan.

“Terima kasih, Yuna-ssi.”

Aku mengangguk. “Aku senang dapat membantumu.”

Setelah ia memasukkan kertas itu ke dalam saku jinsnya, aku pikir ia akan segera pergi. Namun, alih-alih bergegas meninggalkan toko, ia masih berada di tempatnya. Menatapku agak lama. Aku pun berusaha menutupi rasa salah tingkahku.

Belum aku bertanya, “Ada perlu apa lagi?”, pemuda itu langsung berucap, “Kau mau menemaniku ke Itaewon-dong?”

Spontan aku mendelik.

Ia kembali mengusap tengkuknya, barangkali ia salah paham atas reaksiku. “Aku sebenarnya agak payah mencari alamat. Tapi aku tak memaksamu kok, kalau kau tak bisa… tak apa-apa.”

Karena tak ingin menyesal di kemudian hari, aku pun mengangguk.

Kini, giliran ia yang mendelik. “Sungguh?”

Sekali lagi aku mengangguk. “Kalau itu hari libur kerjaku, aku pasti bisa menemanimu.”

Ia tersenyum lebar. “Baiklah, kapan kau tidak bekerja?”

“Sabtu.”

“Kebetulan sekali aku tak berkuliah di hari itu, dan kebetulan sekali itu besok.”

Aku terkekeh. “Di mana kita akan bertemu?”

“Bagaimana kalau di toko kopi waktu itu?”

Aku mengangguk sembari tersenyum.

“Oke, tepat pukul sepuluh.” Katanya, ia pun melangkah mundur.

Sebelum ia menarik ganggang pintu, aku menyadari rintikan hujan masih berjatuhan di luar sana. Begitu, aku pun menghentikannya.

“Hei!” seruku.

Ia menoleh ke arahku. Tangannya masih memegang ganggang pintu.

“Kau membawa payung?”

Ia cengar-cengir, lalu menggeleng.

Aku pun menyuruhnya untuk tetap di tempat. Secepatnya aku melangkah menuju ruang karyawan, melewati Kai dan Minju yang sedang berbicara di balik salah satu rak CD. Lalu aku kembali ke depan konter bersama payung berwarna merah digenggamanku.

Di depan pemuda itu, kuserahkan payung itu. Ia menatap benda itu seakan ada sesuatu yang salah.

“Memangnya tak masalah jika aku memakainya?” tanyanya, “Bagaimana bila hujan terus berlanjut hingga kau pulang kerja?”

Aku menggeleng, “Tak apa. Aku bisa numpang berteduh di payung milik teman kerjaku.”

Ia pun menyambut payung itu sembari tersenyum, kemudian berterima kasih. Saat pemuda itu akan melewati sepasang pintu kaca, untuk kedua kalinya aku menghentikannya.

Ia menarik sebelah alisnya saat menatapku.

“Boleh aku tahu namamu? Kau tahu, kau tak pernah menyebutkan namamu.”

Ia tersenyum. “Ahn Tae Young.”[]

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
Aku Bukan Kafir!
60      23     0     
Inspirational
Pemuda itu bernama Arman, suku jawa asli yang lahir dari seorang buruh sawah di daerah pelosok Desa Peloso, salah satu Desa di Jombang. Ngatini adalah adik dari almarhumah Ibu kandung Arman yang naik ranjang, menikah dengan Pak Yusup yang biasa dipanggil Lek Yusup, Bapak kandung Arman, yang biasa dipanggil Lek Yusup oleh orang-orang sawah. Sejak kecil Arman selalu ikut Lek Yusuf ke sawah. Hingga ...
IMPIAN KELIMA
261      225     3     
Short Story
Fiksi, cerpen
Nirhana : A Nirrathmure Princess
113      26     0     
Fantasy
Depresi selama lebih dari dua belas tahun. Hidup dalam kegelapan, dan berlindung di balik bayangan. Ia hanya memiliki satu harapan, yang terus menguatkan dirinya untuk berdiri dan menghadapi semua masalahnya. Ketika cahaya itu datang. Saat ketika pelangi akhirnya muncul setelah hujan dan awan gelap selama hidupnya, hal yang tak terduga muncul di kehidupannya. Fakta bahwa dirinya, bukanlah m...
Melankolis
11      8     0     
Romance
"Aku lelah, aku menyerah. Biarkan semua berjalan seperti seharusnya, tanpa hembusan angin pengharapan." Faradillah. "Jalan ini masih terasa berat, terasa panjang. Tenangkan nafsu. Masalah akan berlalu, jalan perjuangan ini tak henti hentinya melelahkan, Percayalah, kan selalu ada kesejukan di saat gemuruh air hujan Jangan menyerah. Tekadmu kan mengubah kekhawatiranmu." ...
Manusia
26      9     0     
Romance
Manu bagaikan martabak super spesial, tampan,tinggi, putih, menawan, pintar, dan point yang paling penting adalah kaya. Manu adalah seorang penakluk hati perempuan, ia adalah seorang player. tak ada perempuan yang tak luluh dengan sikap nya yang manis, rupa yang menawan, terutama pada dompetnya yang teramat tebal. Konon berbagai macam perempuan telah di taklukan olehnya. Namun hubungannya tak ...
Warna Warni Rasa
11      6     0     
Romance
Rasa itu warna. Harus seperti putih yang suci. Atau seperti hijau yang sejuk. Bahkan seperti merah jambu yang ceria. Rasa itu warna. Dan kau penentunya. Banyak gradasi yang harus di lalui. Seperti indahnya pelangi. Bahkan jika kelabu datang, Kau harus menjadi berani seperti merah. Jangan seperti biru yang terlihat damai, Tapi jika marah akan menghancurkan bumi seperti tsunami. R...
simbiosis Mutualisme seri 2
17      5     0     
Humor
Hari-hari Deni kembali ceria setelah mengetahui bahwa Dokter Meyda belum menikah, tetapi berita pernikahan yang sempat membuat Deni patah hati itu adalah pernikahan adik Dokter Meyda. Hingga Deni berkenalan dengan Kak Fifi, teman Dokter Meyda yang membuat kegiatan Bagi-bagi ilmu gratis di setiap libur panjang bersama ketiga temannya yang masih kuliah. Akhirnya Deni menawarkan diri membantu dalam ...
Kayuhan Tak Sempurna
172      26     0     
Romance
Sebuah kisah pemuda yang pemurung, Ajar, sederhana dan misterius. Bukan tanpa sebab, pemuda itu telah menghadapi berbagai macam kisah pedih dalam hidupnya. Seakan tak adil dunia bila dirasa. Lantas, hadirlah seorang perempuan yang akan menemani perjalanan hidup Ajar, mulai dari cerita ini. Selamat datang dalam cerita ber-genre Aceh ini
Game Z
43      17     0     
Science Fiction
Ia datang ke ibukota untuk menuntut ilmu. Tapi, anehnya, ia dikejar dengan sekolompok zombie. Bersama dengan temannya. Arya dan Denayla. Dan teman barunya, yang bertemu di stasiun.
Kenangan Hujan
5      5     0     
Short Story
kisah perjuangan cinta Sandra dengan Andi