Read More >>"> TRIANGLE (TUJUH) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - TRIANGLE
MENU
About Us  

Arda. Setelah kejadian kemarin aku baru sadar tentang perasaanku terhadapnya. Ya. Aku rasa aku memang menyukainya. Menikmati setiap perhatian yang dia berikan padaku sejauh ini. Merasa nyaman dan bahagia saat bersamanya. Tapi, apa perasaan sukaku ini bisa dikategorikan sayang? Sayang macam yang dimiliki Arda untukku?

Aku rasa ini terlalu cepat untuk menyimpulkan perasaan sukaku pada Arda adalah sebagai rasa sayang. Walau benci mengakuinya, aku masih sering memikirkan Rafa dan tatapan anehnya setiap kali melihatku dengan Arda. Dan pelukan di toilet kemarin, harus aku akui kalau aku menikmatinya. Aku merindukan Rafa melakukan itu padaku.

Tapi, sekarang aku juga merasakan ada yang aneh dengan perasaanku saat Arda bilang nggak akan mengangguku lagi. Aku merasa kehilangan. Ada sesuatu yang kurang dalam hariku.

Seperti pagi ini. Yang beberapa hari terakhir ini Arda selalu menjemputku, hari ini aku harus kembali diantar supir. Saat berpapasan di sekolah, Arda tidak mau menyapaku. Jangankan menyapa, menatapku pun tidak. Dia malah asyik bercanda dengan temannya.

Dan sekarang ini?saat jam istirahat di kantin?dia asyik bercanda dengan teman-temannya. Bahkan dia tetap tidak peduli saat dengan terang-terangan aku tersenyum padanya. Mungkin merasa diperhatikan, dia menoleh ke arahku, Hanya sekilas kemudian mengembalikan tatapannya ke teman-temannya.

“Lo berantem ya sama Arda?” Lyana menatapku penuh selidik.

Aku tidak langsung menjawab. Menyeruput teh manis angetku lebih dulu rasanya bisa lebih menenangkan perasaanku. Lyana masih menatapku. Dengan sabar menunggu aku membuka mulut.

Dan akhirnya aku menceritakan apa yang terjadi denganku dan Rafa di toilet. Saat Arda memergoki kami. Tidak terkecuali dengan apa yang Arda sampaikan padaku mengenai perasaannya. Semuanya aku ceritakan.

“Elo sih. Harusnya lo tolak dong waktu Rafa peluk elo?”

“Gue juga nggak tau, Yan. Kenapa gue pasrah aja waktu Rafa peluk gue. Nggak bisa gue bohongi kalo perasaan gue ke dia belum benar-benar hilang.” Aku membela diri. Lyana memukul keningku dengan keras.

“Aduuh…” Aku mengaduh sambil mengusap keningku.

“Rasain tuh! Biar elo sadar kalo lo tu salah.” Lyana menatapku dengan tatapan kesal. “Kurang apa sih Arda itu, Ra?”

“Nggak kurang sama sekali.” Jawabku dengan lemah. Jujur.

“Terus, mau lo lepas gitu aja?”

“Apanya yang dilepas? Gue juga baru deket sama dia. Lalu, hanya karena dia lihat gue pelukan sama mantan gue, harus dia marah kayak gitu? Gue kan nggak ada hubungan apa-apa sama dia, Yan.” Jawabku sedikit kesal karena Lyana terus menyalahkanku.

Benar dong? Aku nggak sepenuhnya salah. Arda kan memang belum menyatakan apa-apa sebelum kejadian di toilet itu. Hakku sepenuhnya mau pelukan dengan siapa saja.

“Tara? Apa lo nggak bisa lihat dari cara dia menatap lo? Nggak lihat dari perhatian-perhatian dia ke elo? Cewek goblok pun juga tahu kali, kalo Arda itu suka sama lo.”

“Gue kan juga nggak tau kalo Arda mau nyamperin gue ke toilet, Yan.”

“Ya tetap aja lo harus jaga sikap. Kalau pun Arda nggak ngelihat langsung, gimana kalo ada anak yang ngelihat terus ngadu ke Arda?”

“Elo kok jadi nyalahin gue, sih?” Suaraku meninggi. Seluruh kantin menatap ke arah mejaku dan Lyana. Tidak terkecuali gerombolan Arda.

Aku langsung diam. Lyana hanya nyengir menanggapi tatapan tajam seisi kantin.

“Elo sih? Pancing-pancing gue terus.” Aku berbisik menyalahkan Lyana.

“Ya, habis. Gue kesel sama kebodohan lo itu.”

Hening sesaat. Kami saling bertukar pandang, kemudian tertawa.

Beginilah kami. Sering bertengkar hanya karena hal-hal sepele. Tapi cepat baikan juga. Aku bersyukur punya sahabat seperti Lyana. Dia itu baik. Pengertiaaan banget. Dia dengan sifat dewasanya selalu bisa menenangkan aku disaat emosi atau pun kalut. Ya walaupun lebay-nya itu nggak ketulungan.

Satu lagi, dia itu cereweeet banget. Ya seperti yang terjadi baru saja?dan seperti yang sudah pernah kubilang?dia itu kalau lagi ngomel bisa jauh lebih cerewet daripada Mama. Cara dia memarahi dan menasehatiku juga miriiip banget sama Mama. Sepertinya Lyana itu lebih pantas jadi anak Mama daripada aku.

----

Tags: twm18 twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • annis0222

    Thank you, kakak.... Cerita kakak lebih keren. Jadi minder... ????

    Comment on chapter SATU
  • dede_pratiwi

    nice story :)

    Comment on chapter SATU
Similar Tags
Memorieji
66      22     0     
Romance
Bagi siapapun yang membaca ini. Ketahuilah bahwa ada rasa yang selama ini tak terungkap, banyak rindu yang tak berhasil pulang, beribu kalimat kebohongan terlontar hanya untuk menutupi kebenaran, hanya karena dia yang jadi tujuan utama sudah menutup mata, berlari kencang tanpa pernah menoleh ke belakang. Terkadang cinta memang tak berpihak dan untuk mengakhirinya, tulisan ini yang akan menjadi pe...
Ballistical World
143      24     0     
Action
Elias Ardiansyah. Dia adalah seorang murid SMA negeri di Jakarta. Dia sangat suka membaca novel dan komik. Suatu hari di bulan Juni, Elias menemukan dirinya berpindah ke dunia yang berbeda setelah bangun tidur. Dia juga bertemu dengan tiga orang mengalami hal seperti dirinya. Mereka pun menjalani kehidupan yang menuntun perubahan pada diri mereka masing-masing.
I Fallen for Jena Henzie
79      26     0     
Romance
Saat pitcher melempar bola, perempuan itu berhasil memukul bola hingga jauh keluar lapangan. Para penonton SMA Campbell langsung berdiri dengan semangat dan bersorak bangga padanya. Marvel melihat perempuan itu tersenyum lebar saat mengetahui bolanya melambung jauh, lalu ia berlari sekencang mungkin melewati base pertama hingga kembali ke home. Marvel melihat keramaian anak-anak tim base...
Violetta
4      4     0     
Fan Fiction
Sendiri mungkin lebih menyenangkan bagi seorang gadis yang bernama Violetta Harasya tetapi bagi seorang Gredo Damara sendiri itu membosankan. ketika Gredo pindah ke SMA Prima, ia tidak sengaja bertemu dengan Violetta--gadis aneh yang tidak ingin mempunyai teman-- rasa penasaran Gredo seketika muncul. mengapa gadis itu tidak mau memiliki teman ? apa ia juga tidak merasa bosan berada dikesendiri...
Somehow 1949
77      23     0     
Fantasy
Selama ini Geo hidup di sekitar orang-orang yang sangat menghormati sejarah. Bahkan ayahnya merupakan seorang ketua RT yang terpandang dan sering terlibat dalam setiap acara perayaan di hari bersejarah. Geo tidak pernah antusias dengan semua perayaan itu. Hingga suatu kali ayahnya menjadi koordinator untuk sebuah perayaan -Serangan Umum dan memaksa Geo untuk ikut terlibat. Tak sanggup lagi, G...
V'Stars'
13      6     0     
Inspirational
Sahabat adalah orang yang berdiri di samping kita. Orang yang akan selalu ada ketika dunia membenci kita. Yang menjadi tempat sandaran kita ketika kita susah. Yang rela mempertaruhkan cintanya demi kita. Dan kita akan selalu bersama sampai akhir hayat. Meraih kesuksesan bersama. Dan, bersama-sama meraih surga yang kita rindukan. Ini kisah tentang kami berlima, Tentang aku dan para sahabatku. ...
My Reason
11      7     0     
Romance
pertemuan singkat, tapi memiliki efek yang panjang. Hanya secuil moment yang nggak akan pernah bisa dilupakan oleh sesosok pria tampan bernama Zean Nugraha atau kerap disapa eyan. "Maaf kak ara kira ini sepatu rega abisnya mirip."
Hati Yang Terpatahkan
19      10     0     
Romance
Aku pikir, aku akan hidup selamanya di masa lalu. Sampai dia datang mengubah duniaku yang abu-abu menjadi berwarna. Bersamanya, aku terlahir kembali. Namun, saat aku merasa benar-benar mencintainya, semakin lama kutemukan dia yang berbeda. Lagi-lagi, aku dihadapkan kembali antara dua pilihan : kembali terpuruk atau memilih tegar?
Strange Boyfriend
3      3     0     
Romance
Pertemuanku dengan Yuki selalu jadi pertemuan pertama baginya. Bukan karena ia begitu mencintaiku. Ataupun karena ia punya perasaan yang membara setiap harinya. Tapi karena pacarku itu tidak bisa mengingat wajahku.
Transformers
3      3     0     
Romance
Berubah untuk menjadi yang terbaik di mata orang tercinta, atau menjadi yang selamat dari berbagai masalah?