Read More >>"> In your eyes (Enam belas) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - In your eyes
MENU
About Us  

Aku sedang menunggu giliran untuk melakukan seleksi kedua, saat salah satu rekanku mengatakan ada yang mencariku yang ternyata Sia dan Arham. 

Aku tersenyum lebar saat melihat mereka. Arham langsung berlari ke arahku meminta gendong. Aku menggendong Arham lalu melihat Sia.

Ia meringis " Maaf ya aku tiba - tiba dateng, aku ganggu ya." 

Aku tertawa, " Nggak lah Ya', aku malah seneng. Kalau ada kamu kan jadi nggak gugup." 

Sia tersenyum tipis, " Aku ajak Arham juga soalnya dia nggak ada yang jagain di rumah." 

" Kak Aresh mau lomba ya?" Arham bertanya. 

Aku mengangguk, " Iya, Arham doain kak Aresh ya?"

Arham tersenyum lebar, " Iya! Semangat Kak!" 

Aku tertawa lantas mengajak mereka berdua masuk. Kali ini aku mendapat urutan terakhir. Sambil menunggu aku menghabiskan waktuku bercerita dan bergurau bersama Arham dan Sia. Semua rasa gugupku hilang seketika. Aku bersyukur mereka ada disini. Hingga Saat giliran namaku dipanggil, aku menurunkan Arham dari pangkuanku. Lalu menatap Sia. Ia bergumam, " Pasti bisa. " Sambil tersenyum menenangkan. 

Aku balas tersenyum, dan segera masuk ke tempat seleksi. 

 

Aku keluar satu jam kemudian. Segera cuci muka dan berganti pakaian. Dahiku berkerut saat melihat tempat yang tadi digunakan Sia dan Arham telah kosong. Kemana mereka?

Aku mencari mereka keluar tempat seleksi, menatap sekitar. Pandanganku tiba - tiba gelap. Seseorang menutup mataku, ia berbisik, " Doaku manjur kan?" 

Aku tersenyum melepaskan tangan di wajahku. Berbalik, Sia tersenyum lebar menatapku, " Lancar kan?" 

Aku mengangguk, " Doanya manjur kok, Arham mana?" tanyaku setelah menyadari Sia tidak bersama Arham.

" Tuh lagi beli es krim." Ucapnya sambil menunjuk Arham di seberang yang sedang memilih - milih es krim. " Kesana yuk, nyusul Arham." 

Aku mengangguk, meraih tangan Sia agar kami bisa berjalan bersisian. Aku tahu ia sempat terkejut saat aku menggenggam tangannya. Tapi kuabaikan, aku hanya ingin memanfaatkan waktu sebaik mungkin jika nanti aku lolos seleksi, aku akan meninggalkan Sia selama dua bulan, mungkin lebih. 

Arham melambaikan tangan saat melihat kami. Sia balas melambaikan tangan. Arham menghampiri kami dan menyerahkan es krim kepadaku dan Sia. Aku tersenyum, mengucapkan terima kasih. 

Setelah menemukan tempat untuk duduk kami bertiga menghabiskan es krim sambil mengobrol. Arham berceloteh tentang lomba menggambarnya yang baru saja selesai tadi. Ia tersenyum bangga sambil menunjukkan sertifikat yang ia terima, ia mendapatkan juara 2. Tak terasa sudah hampir satu jam kami berada di sana. Es krim kami juga telah habis. 

" Pulang yuk?" Ajak Sia. 

Aku mengangguk, salah satu tangan ku menggandeng Arham menuju parkiran. Motorku segera melaju meninggalkan tempat seleksi.

 

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
IMAGINATIVE GIRL
30      5     0     
Romance
Rose Sri Ningsih, perempuan keturunan Indonesia Jerman ini merupakan perempuan yang memiliki kebiasaan ber-imajinasi setiap saat. Ia selalu ber-imajinasi jika ia akan menikahi seorang pangeran tampan yang selalu ada di imajinasinya itu. Tapi apa mungkin ia akan menikah dengan pangeran imajinasinya itu? Atau dia akan menemukan pangeran di kehidupan nyatanya?
Persapa : Antara Cinta dan Janji
62      16     0     
Fantasy
Janji adalah hal yang harus ditepati, lebih baik hidup penuh hinaan daripada tidak menepati janji. Itu adalah sumpah seorang persapa. "Aku akan membalaskan dendam keluargaku". Adalah janji yang Aris ucapkan saat mengetahui seluruh keluarganya dibantai oleh keluarga Bangsawan. Tiga tahun berlalu semenjak Aris mengetaui keluarganya dibantai dan saat ini dia berada di akademi persa...
Finding Home
3      3     0     
Fantasy
Bercerita tentang seorang petualang bernama Lost yang tidak memiliki rumah maupun ingatan tentang rumahnya. Ia menjelajahi seluruh dunia untuk mencari rumahnya. Bersama dengan rekan petualangannya, Helix si kucing cerdik dan Reina seorang putri yang menghilang, mereka berkelana ke berbagai tempat menakjubkan untuk menemukan rumah bagi Lost
Intuisi
40      12     0     
Romance
Yang dirindukan itu ternyata dekat, dekat seperti nadi, namun rasanya timbul tenggelam. Seakan mati suri. Hendak merasa, namun tak kuasa untuk digapai. Terlalu jauh. Hendak memiliki, namun sekejap sirna. Bak ditelan ombak besar yang menelan pantai yang tenang. Bingung, resah, gelisah, rindu, bercampur menjadi satu. Adakah yang mampu mendeskripsikan rasaku ini?
kekasihku bukan milikku
2      1     0     
Romance
Infatuated
11      8     0     
Romance
Bagi Ritsuka, cinta pertamanya adalah Hajime Shirokami. Bagi Hajime, jatuh cinta adalah fase yang mati-matian dia hindari. Karena cinta adalah pintu pertama menuju kedewasaan. "Salah ya, kalau aku mau semuanya tetap sama?"
Late Night Stuffs
10      3     0     
Inspirational
Biar aku ceritakan. Tentang tengah malam yang terlalu bengis untuk membuat pudar, namun menghentikan keluhan dunia tentang siang dimana semua masalah seakan menjajah hari. Juga kisah tentang bintang terpecah yang terlalu redup bagi bulan, dan matahari yang membiarkan dirinya mati agar bulan berpendar.
Alicia
19      7     0     
Romance
Alicia Fernita, gadis yang memiliki tiga kakak laki-laki yang sangat protektif terhadapnya. Gadis yang selalu menjadi pusat perhatian sekolahnya karena memiliki banyak kelebihan. Tanpa mereka semua ketahui, gadis itu sedang mencoba mengubur luka pada masa lalunya sedalam mungkin. Gadis itu masih hidup terbayang-bayang dengan masa lalunya. Luka yang berhasil dia kubur kini terbuka sempurna beg...
If...Someone
21      7     0     
Romance
Cinta selalu benar, Tempatnya saja yang salah.
Adelaide - He Will Back Soon
19      8     0     
Romance
Kisah tentang kesalah pahaman yang mengitari tiga insan manusia.