Read More >>"> In your eyes (Lima) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - In your eyes
MENU
About Us  

Keesokan harinya, aku menjemput Sia di sekolahnya seperti biasa. Aku tidak akan memberitahukan tentang pelatihan itu. Belum, entah kapan.

Ia keluar sepuluh menit kemudian, tersenyum lebar saat berhasil menemukanku. 

" Hai, dari tadi?" Tanyanya. 

Aku menggeleng, " Ayo." 

 

" Kita langsung pulang?" Sia bertanya saat di perjalanan.

" Kamu mau?" Aku justru balik bertanya.

" Nggak." Ia spontan mejawab. Aku terkekeh, sudah kuduga.

" Kita ke waduk yuk?" Ajaknya.

Aku mengangguk, " Beli makanan dulu ya? Sekalian makan siang disana."

Sia mengangguk - angguk semangat, " Oke."

 

Kami sampai tiga puluh menit kemudian. Setelah tadi membeli beberapa makanan, dan terjebak macet. Perjalanan kami menjadi sedikit lambat. 

Aku dan Sia berputar mencari tempat teduh, lalu menggelar tikar. Waduk selalu sepi saat hari kerja.

" Aku suka disini, tenang, sepi. Berbalik banget sama sifatku kan?" Ucap Sia membuka percakapan. 

Aku mengangguk, " Jelas." 

Sia mendengus. Aku memandanginya. Wajahnya, tatapan matanya, senyumnya, aku selalu menyukai semua hal itu. Seakan - akan aku membutuhkannya setiap hari. Hampir sama seperti aku membutuhkan ibu untuk selalu ada.

Aku mengalihkan pandangan, menatap kedepan. Pikiranku kembali tertuju pada pelatihan itu, apa yang akan Sia katakan nanti jika seandainya aku benar - benar diijinkan pergi. Ia selalu membenci ketika aku harus pergi jauh darinya. 

" Kak," Ucapan Sia membuyarkan lamunanku. Ia jarang sekali menggunakan panggilan itu.

Ia kembali menatapku, " Kak Aresh suka sama seseorang?" Tanyanya.

Aku menatapnya bingung, " Maksud kamu?"

" Apa kak Aresh lagi suka sama orang lain?" Ia mengulangi pertanyaannya lebih jelas.

Aku terdiam sejenak, " Untuk sekarang masih sama." Jawabku.

Sia tersenyum lembut. Aku terpaku, senyum yang indah. 

" Tunggu aku kak, tunggu aku lulus, sampai jadi wanita dewasa kayak yang kak Aresh mau." Ucapnya sungguh - sungguh. 

Aku balas tersenyum, " Pasti."

Hari itu aku tahu, bahwa Sia telah memberiku hatinya. Sama seperti yang kuinginkan sejak dulu.

                                      * * *

" Resh!" Panggil salah satu rekan timku. Ia duduk di sampingku.

" Kenapa?"

" Kamu ditawari pelatih soal pelatihan itu?"  Ia bertanya. 

Aku mengangguk, " ditawari juga?" Aku menunjuknya.

Ia balas mengangguk, " Bagus, kita bisa berangkat bareng nanti."

Aku terdiam, tidak segera mengatakan apapun. 

" kamu pasti berangkat kan?" Ia bertanya memastikan.

" Belum pasti. Belum dapet izin." Jawabku.

" Serius? Kenapa? Bukannya malah bagus kalau kamu pergi." 

Aku mengangkat bahu, " Terlalu jauh. Nggak tega ninggal orang tua terlalu lama."

" Yaudahlah, bicarain dulu sama mereka. Waktunya masih banyak. Kabari kalau kamu jadi ikut." 

Aku mengangguk. Dan segera menuju lapangan.

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Secret Elegi
46      14     0     
Fan Fiction
Mereka tidak pernah menginginkan ikatan itu, namun kesepakatan diantar dua keluarga membuat keduanya mau tidak mau harus menjalaninya. Aiden berpikir mungkin perjodohan ini merupakan kesempatan kedua baginya untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Menggunakan identitasnya sebagai tunangan untuk memperbaiki kembali hubungan mereka yang sempat hancur. Tapi Eun Ji bukanlah gadis 5 tahun yang l...
A - Z
30      12     0     
Fan Fiction
Asila seorang gadis bermata coklat berjalan menyusuri lorong sekolah dengan membawa tas ransel hijau tosca dan buku di tangan nya. Tiba tiba di belokkan lorong ada yang menabraknya. "Awws. Jalan tuh pake mata dong!" ucap Asila dengan nada kesalnya masih mengambil buku buku yang dibawa nya tergeletak di lantai "Dimana mana jalan tuh jalan pakai kaki" jawab si penabrak da...
102
28      13     0     
Mystery
DI suatu siang yang mendung, nona Soviet duduk meringkuh di sudut ruangan pasien 102 dengan raga bergetar, dan pikiran berkecamuk hebat. Tangisannya rendah, meninggalkan kesan sedih berlarut di balik awan gelap.. Dia menutup rapat-rapat pandangannya dengan menenggelamkan kepalanya di sela kedua lututnya. Ia membenci melihat pemandangan mengerikan di depan kedua bola matanya. Sebuah belati deng...
Cinta (tak) Harus Memiliki
11      11     0     
Romance
Dua kepingan hati yang berbeda dalam satu raga yang sama. Sepi. Sedih. Sendiri. Termenung dalam gelapnya malam. Berpangku tangan menatap bintang, berharap pelangi itu kembali. Kembali menghiasi hari yang kelam. Hari yang telah sirna nan hampa dengan bayangan semu. Hari yang mengingatkannya pada pusaran waktu. Kini perlahan kepingan hati yang telah lama hancur, kembali bersatu. Berubah menja...
Perahu Waktu
3      3     0     
Short Story
Ketika waktu mengajari tentang bagaimana hidup diantara kubangan sebuah rindu. Maka perahu kehidupanku akan mengajari akan sabar untuk menghempas sebuah kata yang bernama rindu
Du Swapped Soul
102      26     0     
Fantasy
Apa kamu pernah berasumsi bahwa hidupmu lah yang paling sempurna? Apakah kamu pernah merasakan rasanya menjalani kehidupan orang lain? Dan apakah... kamu pernah mempunyai sahabat yang aneh, tapi setia? Kalau belum, kau akan menemukan semuanya di sini, di kehidupan Myung-Joo yang akan diperankan oleh Angel.
Simbiosis Mutualisme seri 1
119      28     0     
Humor
Setelah lulus kuliah Deni masih menganggur. Deni lebih sering membantu sang Ibu di rumah, walaupun Deni itu cowok tulen. Sang Ibu sangat sayang sama Deni, bahkan lebih sayang dari Vita, adik perempuan Deni. Karena bagi Bu Sri, Deni memang berbeda, sejak lahir Deni sudah menderita kelainan Jantung. Saat masih bayi, Deni mengalami jantung bocor. Setelah dua wawancara gagal dan mendengar keingin...
The Past or The Future
2      2     0     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?
Love You, Om Ganteng
69      23     0     
Romance
"Mau dua bulan atau dua tahun, saya tidak akan suka sama kamu." "Kalau suka, gimana?" "Ya berarti saya sudah gila." "Deal. Siap-siap gila berarti."
Oh My Heartbeat!
5      4     0     
Romance
Tentang seseorang yang baru saja merasakan cinta di umur 19 tahun.