Read More >>"> Reach Our Time (Chapter VI : Nekat) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Reach Our Time
MENU
About Us  

Hal diluar akal logis bisa saja dilakukan jika seseorang dihadapkan dengan masalah yang lebih berat dari dugannya. Di saat seperti ini, peran orang disekitarnya sangat dibutuhkan. Namun, bagaimana jadinya jika dia seorang diri. Lagi-lagi terbentur pada hati kecilnya merespon. Bisakah suara hati itu kuat atau lemah.

 

"Jadi semuanya 35.000 neng!" ujar seorang wanita paruh baya pemilik warung makan yang letaknya tak jauh dari rumah Raisha. Ia pun memberikan uang pas pada pemilik warung, sebagai gantinya dua bungkus tumisan sayur, dua ikan bandeng berkuah dan gorengan sudah berada di tangannya.

Suara dering panggilan smartphone sudah berbunyi hampir 5 kali. Raisha mulai merasa terusik dengan panggilan tersebut. Dia langsung menyambar panggilan Dio.

"Apa?" jawab Raisha.

"Gua udah nungguin lo hampir 30 menit yah!" ketus Dio yang mengingatkannya atas janji yang telah dibuat semalam.

Raisha langsung melihat jam di layar smartphonenya yang menunjukkan pukul 13.45 WIB.

"Lo dimana?" tanya Raisha.

"Gua udah di depan rumah lo! Cepetan keluar!"

Dio langsung mematikan panggilannya. Biasanya ia memang tak sering memanggil Raisha ketika bertandang. Melainkan menghubunginya langsung. Ini memang sudah menjadi peraturan wajib dari Raisha. Karena, Raisha sedikit tidak suka jika dipanggil namanya dengan suara keras dari luar rumah.

Janji dengan Dio pun hampir saja terlupa. Padahal saat itu ia tak ingin melakukan apa-apa. Mau tak mau Raisha mulai mempercepat langkahnya, ia hanya tak ingin membatalkan janji tersebut karena ada masalah yang kini dihadapinya.

Setelah beberapa menit, akhirnya ia sampai di rumah. "Ck...lama banget! Bilang kek kalau lagi keluar!" ketus Dio.

"Bentar gua pamit dulu!" ujar Raisha sambil berjalan memasuki rumah.

"Gua gak diajak masuk dulu gitu?"

Raisha tak menggubris perkataan Dio. Ia hanya tak ingin Dio dianggap bapaknya sebagai teman akrabnya yang ujung-ujungnya akan disodor jadi pacarnya.

"Pak, Ica mau ngerjain tugas dulu sama temen diluar." ujar Raisha setelah menyajikan lauk pauk yang telah dibelinya. Wahyu pun menyetujuinya.

"Lah, temen kamu gak diajak masuk dulu! Bapak kan juga pengen tau," harap Wahyu.

"Itu bukan siapa-siapa kok pak. Kalau waktunya pas Ica kenalin yah!"

Wahyu pun sedikit menunjukkan kejengkelannya, namun itu tak merubah pikiran Raisha. Raisha pun keluar, setelah mengambil tas laptopnya terlebih dahulu. Raisha langsung menaiki motor matic merah Dio.

"Gua laper, belum sempet makan!" ujar Raisha. Dio langsung melajukan motornya.

Mall yang cukup terkenal di Bekasi, menjadi tujuan Dio. Sesampainya di tempat parkir, Raisha langsung melepas helm dan berjalan meninggalkan Dio yang masih sibuk dengan diri dan motornya.

"Ck, ninggalin lagi!" gerutu Dio.

"Mana tuh anak lagi?" batin Dio sambil menelisik setiap orang. Tak beberapa lama mencari, dia langsung melihat langkah kaki Raisha yang langsung memasuki toko ramen cukup terkenal.

"Tau aja tempat yang enak buat gerogotin kantong gua," batin Dio.

Dio hanya terdiam melihat Raisha makan semangkok ramen dengan lahapnya. 

"He! Lo gak takut beasiswa lu dicabut?" tanya Dio membuka keheningan. Raisha tak menanggapi dan terus menyeruput ramennya.

"Katanya Vinka bakal ngomong ke ketum (ketua umum HIMA) masalah ini. Entah lo bakal dikeluarin atau dimainin (berhubungan dengan menjadi koordinator acara mendadak, lalu dibully dengan para alumni dan kating)" tutur Dio. Raisha hanya tak mau menanggapi, karena bingung dengan apa yang harus dilakukannya.

Setelah itu, mereka langsung bertolak ke kedai kopi. Masing-masing memberikan minuman yang dipilihnya. Akhirnya, pelayan langsung mengantarkan ice cappucino milik Raisha dan ice americano milik Dio ke hadapan mereka masing-masing.

"Makasih mbak" ujar Dio.

Mereka pun mulai mengerjakan masing-masing tugas yang memang dari awal sudah dibagi sama rata.

"Ca, diagram flowchart projectnya coba gua minta lagi, gua lupa simpennya dimana." ujar Dio sambil memberikan flashdisk. Raisha pun menurut.

"Ca, ini bukan flowchart yang gua minta. Flowchart sistem web bokap gua Ca!"

Raisha pun mulai menyalin ulang file yang diminta dari laptopnya. Mata sayu Raisha akhirnya tertangkap oleh pandangan Dio. Sedari tadi ia memang kurang memperhatikan raut wajah Raisha. Kini ia mulai merasa khawatir, namun gengsi mengalahkan dirinya untuk bersikap acuh. Dan akhirnya, tak ada perbincangan hangat yang terjalin.

Sejenak Dio pun melemaskan sendi-sendi jarinya dan mulai melihat arloji di pergelangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 16.17 WIB, Dio pun akhirnya mengakhiri pertemuan tersebut. Mereka pun merapikan segala perangkat yang ada.

Dio sedikit melirik keadaan Raisha. Raut wajahnya pun masih terlihat sayu, diperparah dengan lingkar hitam di bawah matanya. Pandangannya terlihat kosong. Perasaan Dio mulai sedikit goyah. Ia pun mulai bertanya keadaan Raisha. Namun, Raisha berkata tidak memiliki masalah yang berarti.

Langkah kaki mereka pun terhenti di depan lift. Mereka bersama dengan beberapa orang lainnya menunggu hingga pintu lift terbuka.

"Yo, nanti gua pulang sendiri aja. Gua mau ke suatu tempat." pinta Raisha. Dio pun mengangguk tanda mengerti. Tak ada pengelakkan dari dirinya. Raisha pun kemudian menundukkan wajahnya.

Pintu lift pun sampai di lantai dasar. Raisha pun keluar dari lift, sedang Dio masih berada dalam lift melanjutkan perjalanan ke lantai basement tempat parkir. Tak ada tanda perpisahan berarti dari keduanya.

Kekhawatiran Dio masih menjalar dalam pikirannya, namun ia mulai menyadarkan diri bahwa tak ada hal yang tengah dipikirkan Raisha. Dan berpikir Raisha hanya lelah saja.

************

Pikiran Raisha kini berkecamuk. Mencari jalan untuk keluar dari masalah keuangannya. Mulai dari jalan pikiran baik hingga buruk menjalar dalam otaknya. Ia pun sengaja mengistirahatkan diri di tempat santai yang disediakan dalam gedung Mall tersebut.

"Kalau gua hanya menunggu keajaiban, mungkin akan lama. Minta bantuan temen, gak ada orang yang deket sama gua. Minta bantuan dengan saudara, mungkin bisa. Tapi ujungnya pasti harus balas budi. Itu juga berlaku sama tetangga. Kalau gua berhenti kuliah, bapak gak kasih izin. Apa gua harus mengakhiri diri? Ah, itu pilihan pecundang. Trus, gua harus gimana?"

Raisha pun membuka laptopnya kembali. Mumpung masih terkoneksi dengan wifi gratis yang sengaja disediakan pihak mall.

Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya terkait dark web. Entah, pikiran yang membuat Raisha menjadi penasaran seketika. Terkenal dengan mesin pencari duit cepat dalam ranah dunia maya. Situsnya pun bisa terbilang gratis dan menarik perhatian Raisha untuk berselancar di dalamnya.

Dengan seketika, Raisha mulai mendaftarkan diri di sebuah situs yang bergerak di bidang bisnis penjualan. Namun, ia perlu melakukan sesuatu hal agar admin dapat menerima persetujuan.

Ibarat syarat yang perlu dipenuhi sebelum menjadi anggota. Yaitu dengan meretas smartphone seseorang siapapun, namun orang tersebut harus berpenghasilan tinggi. Sehingga si admin bisa mendapatkan informasi rekeningnya.

Raisha menutup laptopnya dengan segera. Tangannya sedikit mengigil ketakutan. Kepalanya menoleh ke arah kanan dan kiri, takut-takut diawasi. Ia pun segera menggenggam laptopnya dengan tangan kanan, dan mulai beranjak dari tempat duduknya.

Ia masih belum menyetujui persyaratan tersebut. Meretas smartphone mungkin itu hal mudah yang bisa dilakukan Raisha. Namun, ia masih takut dengan resiko yang akan diterimanya kelak.

Langkah kaki Raisha bergerak agak cepat. Tangan kirinya sengaja menarik tudung hoodie hingga kepalanya terbenam kedalam tudung tersebut. Wajahnya menunduk, takut dicurigai. Pikirannya masih terbayang dengan perintah si admin. Ia tak ingin melakukannya, namun saat ini ia harus mendapatkan uang banyak dalam waktu cepat.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
Cheonita
21      4     0     
Romance
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s ...
PEREMPUAN ITU
3      3     0     
Short Story
Beberapa orang dilahirkan untuk membahagiakan bukan dibahagiakan. Dan aku memilih untuk membahagiakan.
My Teaser Devil Prince
53      21     0     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...
Who You?
4      3     0     
Fan Fiction
Pasangan paling fenomenal di SMA Garuda mendadak dikabarkan putus. Padahal hubungan mereka sudah berjalan hampir 3 tahun dan minggu depan adalah anniversary mereka yang ke-3. Mereka adalah Migo si cassanova dan Alisa si preman sekolah. Ditambah lagi adanya anak kelas sebelah yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan untuk mendekati Migo. Juya. Sampai akhirnya Migo sadar kalau memutuskan Al...
Kisah yang Kita Tahu
12      10     0     
Romance
Dia selalu duduk di tempat yang sama, dengan posisi yang sama, begitu diam seperti patung, sampai-sampai awalnya kupikir dia cuma dekorasi kolam di pojok taman itu. Tapi hari itu angin kencang, rambutnya yang panjang berkibar-kibar ditiup angin, dan poninya yang selalu merumbai ke depan wajahnya, tersibak saat itu, sehingga aku bisa melihatnya dari samping. Sebuah senyuman. * Selama lima...
The Ruling Class 1.0%
18      8     0     
Fantasy
In the year 2245, the elite and powerful have long been using genetic engineering to design their babies, creating descendants that are smarter, better looking, and stronger. The result is a gap between the rich and the poor that is so wide, it is beyond repair. But when a spy from the poor community infiltrate the 1.0% society, will the rich and powerful watch as their kingdom fall to the people?
Novel Andre Jatmiko
85      28     0     
Romance
Nita Anggraini seorang siswi XII ingin menjadi seorang penulis terkenal. Suatu hari dia menulis novel tentang masa lalu yang menceritakan kisahnya dengan Andre Jatmiko. Saat dia sedang asik menulis, seorang pembaca online bernama Miko1998, mereka berbalas pesan yang berakhir dengan sebuah tantangan ala Loro Jonggrang dari Nita untuk Miko, tantangan yang berakhir dengan kekalahan Nita. Sesudah ...
Bandung
210      45     0     
Fan Fiction
Aku benci perubahan, perubahan yang mereka lakukan. Perubahan yang membuat seolah-olah kami tak pernah saling mengenal sebelumnya - Kemala Rizkya Utami
Chasing You Back
1      1     0     
Romance
Sudah 3 tahun, Maureen tidak pernah menyerah mengejar pangeran impiannya. Selama 3 tahun, pangeran impiannya tidak mengetahui tentangnya. Hingga suatu saat, Pangeran Impiannya, Josea Josh mulai mendekati Maureen? Hmmm ..
Love Escape
92      28     0     
Romance
Konflik seorang wanita berstatus janda dengan keluarga dan masa lalunya. Masih adakah harapan untuk ia mengejar mimpi dan masa depannya?