Read More >>"> Hug Me Once (Infokelastainment) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hug Me Once
MENU
About Us  

Sabtu pagi, sehari sebelum Asap pentas, di kelas, aku menceritakan rencanaku pada Shena.

"Kacau, lo," kata Shena disela tawa. "Ide lo brilian juga sih, asal...." Shena sengaja menahan apa yang hendak diucapkannya.

"Asal apa?"

Dia masih tertawa dan bersiap-siap menangkupkan telapak tangannya ke mulut. "Asal sesuai dosis," katanya.

Posisi dudukku pun berubah kaku lalu bersehadap dengan posisi Shena yang duduk di sampingku. Aku bersiap dengan mimik wajah serius dan mulai memberitahukan Shena apa rencanaku selanjutnya, satu per satu, detail dan rinci. Shena segera menghentikan tawa dan satu telapak tangannya yang menangkup mulut cepat menyentuh dagu. Sambil bertopang dagu sementara sikunya bertelekan di meja kelasku, wajahnya juga menjadi serius. Kemudian dia menyimak detail rencana yang kujelaskan. Diselingi berbalas sapa dengan teman-teman sekelas yang satu demi satu mulai masuk ke dalam kelas, Shena dan aku kembali serius pada topik yang kujelaskan. Kadang Shena bertanya sekaligus memberiku saran supaya rencanaku itu berhasil.

"Kunci dari rencana lo ada di kunci," Shena berkata setelah aku selesai menjelaskan rencana, "Nah, kunci duplikat itu, ada?"

Aku tersenyum menyeringai dengan perlahan-lahan mengeluarkan kunci jawaban—dari apa yang Shena tanyakan—dari dalam tasku. Mata Shena berbinar melihat barang itu melambai-lambai di depan wajahnya.

"Eh, bungkusan apa itu?" tanya J tiba-tiba. Dia sudah berdiri di sampingku setelah kami berdua lengah karena terlalu serius sehingga tak mengetahui J masuk ke kelas.

Shena cekatan menggeser bungkusan, yang tergeletak di atas meja kelasku, mendekat pada satu tanganku.

Selagi aku menjawab, "Makanan," tanganku pun lincah memasukkan bungkusan hitam itu ke dalam tasku.

Kualihkan pembicaraan dengan meminta J untuk mengambil satu bangku lalu mengajaknya duduk bersama Shena dan aku. Kutanyakan soal kesiapan paskibra kelas,

"Lusa, beres kan? Latihannya, oke?"

"Oke. Semua oke kok. Kan kita latihan." J tersenyum setelah menjawab. "Janji kamu, oke?"

Aku tertawa tipis, lalu mengangguk sementara Shena berkata, "Eh..., sebentar-sebentar..., kayaknya gue ketinggalan infokelastainment, nih." Shena menunjuk aku dan J, bertanya, "Lo berdua—"

Sayangnya, bel sekolah—pertanda pelajaran mulai—berbunyi nyaring dan mengusir pertanyaan Shena dari meja kelasku.(°.°)

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • DijiDeswitty

    Ahhhi gemeeees Uda kepooo

    Comment on chapter 6 - Sakit
Similar Tags
Return my time
9      8     0     
Fantasy
Riana seorang gadis SMA, di karuniai sebuah kekuatan untuk menolong takdir dari seseorang. Dengan batuan benda magis. Ia dapat menjelajah waktu sesuka hati nya.
Black Roses
634      230     0     
Fan Fiction
Jika kau berani untuk mencintai seseorang, maka kau juga harus siap untuk membencinya. Cinta yang terlalu berlebihan, akan berujung pada kebencian. Karena bagaimanapun, cinta dan benci memang hanya dipisahkan oleh selembar tabir tipis.
Sacred Sins
791      534     8     
Fantasy
With fragmented dreams and a wounded faith, Aria Harper is enslaved. Living as a human mortal in the kingdom of Sevardoveth is no less than an indignation. All that is humane are tormented and exploited to their maximum capacities. This is especially the case for Aria, who is born one of the very few providers of a unique type of blood essential to sustain the immortality of the royal vampires of...
Close My Eyes
6      6     0     
Short Story
Pertemuan 2 pasang insan atas sebuah kematian dari latar yang belakang berbeda
I'm Growing With Pain
285      91     0     
Romance
Tidak semua remaja memiliki kehidupan yang indah. Beberapa dari mereka lahir dari kehancuran rumah tangga orang tuanya dan tumbuh dengan luka. Beberapa yang lainnya harus menjadi dewasa sebelum waktunya dan beberapa lagi harus memendam kenyataan yang ia ketahui.
a Little Braver
8      8     0     
Romance
Ketika takdir yang datang di setiap kehidupan membawanya pada kejutan-kejutan tak terduga dari Sang Maha Penentu, Audi tidak pernah mengerti kenapa Dia memberikannya kehidupan penuh tanya seperti ini?
Melepaskan
5      5     0     
Romance
Ajarkan aku membenci tawamu, melupakan candamu. Sebab kala aku merindu, aku tak bisa lagi melihatmu..
SiadianDela
102      55     0     
Romance
Kebahagiaan hanya bisa dicapai ketika kita menikmatinya bersama orang yang kita sayangi. Karena hampir tak ada orang yang bisa bahagia, jika dia tinggal sendiri, tak ada yang membutuhkannya, tak ada orang yang ingin dia tolong, dan mungkin tak ada yang menyadari keberadaanya. Sama halnya dengan Dela, keinginan bunuh diri yang secara tidak sadar menjalar dikepalanya ketika iya merasa sudah tidak d...
A You.
16      13     0     
Romance
Ciara Leola memiliki ketakutan yang luar biasa kepada Shauda Syeffar. Seorang laki-laki yang dulu selalu membuatnya tersenyum dan menyanyikan lagu-lagu cinta untuknya setiap hari. Ciara melanjutkan hidupnya sebagai orang asing di hadapan Shauda, sedangkan Shauda mengumpat kepada dirinya sendiri setiap hari. Lagu-lagu cinta itu, kemudian tidak lagi dinyanyikan.
Katanya Buku Baru, tapi kok???
8      8     0     
Short Story