Read More >>"> Drapetomania (Chapter 1 | Get Out) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Drapetomania
MENU
About Us  

 

C:\Users\WIN 10\Pictures\Screenshots\Screenshot (1124).png

Theo terbangun dari tidurnya pada malam hari, merasakan punggung dan setiap ototnya yang berteriak kesakitan sehabis berkelahi. Ia mengeluh pun tidak akan mengurangi rasa sakit itu. 

“Oh, hey, kau sudah bangun.” 

Pandangan visualnya buram, seseorang menyandarkan bantal untuk punggungnya. Segelas air dingin yang diberikan orang itu membuatnya mulai rileks. “Terimakasih banyak.” sesaat Theo menoleh, rasa sakit menekan kepalanya.

“Hei, sudah, jangan bergerak dulu.” Theo melihat akibat ulahnya, luka sepanjang pisau lipat di lengannya. Pria yang menjadi dokternya menggelengkan kepala, pasiennya sama sekali tidak mendengar orang itu.

“Lihat itu, lukamu nyaris terbuka lagi. Aku sarankan jangan melakukan hal idiot di depanku.” ucapnya. Walau tampak tidak terkesan orang itu tetap memeriksa kondisinya. Theo mulai tidak menyukainya, dan juga ruangan ini, terlalu banyak debu dan serasa udara yang pengap.

“Enyahlah, Darius.” Balas Theo balik. Darius tidak tahan langsung menjitak ubun-ubun pasiennya dengan rasa jengkel, tentu saja rasa Theo semakin kesal. “Sopanlah sedikit sama orang yang menolongmu ini.”

“Sakit! Kau mau aku gegar otak, hah?!” Sang dokter hanya merespon datar saja. “Tak kusangka sang legendaris secengeng ini. Kau ini apa? Bayi?”

Theo mendecih kesal, ada rasa menang di benak Darius. Pria berambut cepak itu berkata lagi, “Theo, aku mau ambil perban untuk lukamu. Jadi, kau lebih baik diam saja dan jangan banyak bergerak.”

Theo terdiam. “Aku ingin pergi dari sini.”

Tak lama berselang, Darius yang memakai jubah putih namun kusam itu kembali bersama kotak berwarna sama. “Aku juga, ayo ke rumah hantu bersama-sama. Misal, bertemu hantu pria gila dan berobsesi jadi Caesar, raja dunia, namanya Gideon. Oh! Aku lupa setiap hari memang papasan.”

Wajah Theo penuh dengan luka dan sayatan kecil. ia menatap sang dokter lalu berkata, “Bercanda terus kamu, Dok. Ayolah aku ini lagi serius.” 

Darius menghiraukannya dan tertawa lepas, “Tentu aku ingin, sangat berharap aku bisa kembalik pulang menemui anakku. Tapi memangnya kamu bisa keluar tanpa cacat dari sini apa? Ingat apa yang telah dia lakukan padamu.”

“Aku tidak mau ceramahmu,” ucap Theo jengkel dan piring aluminium yang kosong dilempar ke arah Darius, tentu saja pria tersebut memegang kepalanya dan mengaduh kesakitan. Namun dalam hatinya ia mengingat hari siksaan-nya, membuatnya semakin kesal. 

Hari ketika pertama kali memberontak. Ia menang, yang seharusnya ia harus menunjukkan kekalahannya. Ketika dia kalah Gideon akan mencambuknya, menyiksanya, tidak mengizinkan siapapun kasih makan ke dia, lukanya yang kering kembali parah akibat pria tua bangka itu.

“Aku benar-benar serius. Ayo kita kabur bersama.”

Darius mencibir dan berkata, “Strategi apa yang sudah kamu pegang? Aku tidak mau keluar tanpa perencanaan apalagi pria tipe Romea sepetimu.”  

“Romeo apaan–Darius, kumohon jangan bercanda disaat aku serius,” ucap Theo. Darius malah mencibirnya lagi dan mengulangi perkataanya dengan cara yang menyebalkan. Coba lihat itu, tidak ada yang bisa membayangkan betapa kekanak-kanakannya seorang Darius ini. 

Kemudian ia membuka perban Theo yang rupanya sudah lengket itu, setelah itu lukanya dibersihkan dan diperban kembali. “Tahan sedikit, Theo.” kata Darius saat Theo mengeluarkan suara rintihan. Theo memejamkan matanya. teringat arena tanding semalam.

Merah.

Semuanya identik dengan merah, yang menelan segala kelemahan dan membuka gerbang ketakutan. Seluruh arena berseteru siapakah yang menang atau taruhan siapa yang akan kalah. Luka di sekujur tubuh tidak ada artinya selain poin menang, dan tubuh manusia yang rubuh di arena. Tidak ada kesempatan untuk lari. Gideon tidak akan membiarkan semua itu terjadi. 

“Ingatlah hutang-hutangmu yang belum selesai itu. Aku sudah melakukan banyak hal untukmu,” ucapan Gideon setiap Theo harus menerima hukuman. Tidak ada yang lebih menyebalkan sekaligus menjebak daripada kalimat itu.

“Luka dalammu sudah jauh baikan. Kau dengar aku, Theo? Setidaknya untuk kabur dari sini masih mampu.”

Raut wajah Theo berubah riang, “Rupanya kau mendengarku!”

“Malam ini Gideon pergi ke Roma, jadwal pengecekan jadi sering berubah semenjak tempat persembunyian di Maroko ketahuan publik. Fenomena yang sangat jarang terjadi dalam satu dekade yang sangat disayangkan kalau dilewatkan.”

Theo menegakkan badannya. “Oh? Aku tidak tahu berita itu.”

“Tentu saja kau tidak tahu. Itu terjadi selama kau pingsan.” Darius berdiri disampingnya dan menyerahkan telepon genggam lama. “Kau harus hubungi aku diluar sana. Jaga barang ini baik-baik. Jika perlu keluarkan jurus ninjamu.”

Theo memakai baju dan tampaknya kesulitan karena belum beradaptasi dengan luka-lukanya. Ia memiliki jenggot yang lecet dan sepertinya tidak bercukur selama seminggu, dan rambut pirang panjang. “Darius, aku petinju bukan ninja.”

“Dulu.” 

Theo memutar mata. Ia menggeser jendela dan melihat ke bawah, jaraknya hanya satu lantai. “Jadi ini alasannya kau bersikeras memilih ruangan ini jadi ruanganmu. Yah tak apalah, setidaknya kakiku masih kuat melompat.” 

Sebelum ia loncat dan kabur dari tempat menjijikan ini, Darius memanggilnya. “Berjanjilah padaku, sekali kau mencari perhatian, bermasalah di luar sana, aku tidak mau membantumu, itu urusanmu. Karena itu kau harus selamat. Aku ingin informasi langsung darimu, diluar sana, bahwa kau masih hidup. Mengerti?”

Siluet wajah Theo dari sinar bulan, pria itu tersenyum. “Aku pergi dulu.”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Help Me to Run Away
4      4     0     
Romance
Tisya lelah dengan kehidupan ini. Dia merasa sangat tertekan. Usianya masih muda, tapi dia sudah dihadapi dengan caci maki yang menggelitik psikologisnya. Bila saat ini ditanya, siapakah orang yang sangat dibencinya? Tisya pasti akan menjawab dengan lantang, Mama. Kalau ditanya lagi, profesi apa yang paling tidak ingin dilakukannya? Tisya akan berteriak dengan keras, Jadi artis. Dan bila diberi k...
Annyeong Jimin
229      28     0     
Fan Fiction
Aku menyukaimu Jimin, bukan Jungkook... Bisakah kita bersama... Bisakah kau tinggal lebih lama... Bagaimana nanti jika kau pergi? Jimin...Pikirkan aku. cerita tentang rahasia cinta dan rahasia kehidupan seorang Jimin Annyeong Jimin and Good Bye Jimin
REVIVE TIME
20      10     0     
Mystery
Kesalahan ada pada setiap orang. Kesalahan pernah terjadi pada setiap orang. Bagaimana caramu memperbaiki kesalahan di masa lalu? Yah, mungkin memang tidak bisa diperbaiki. Namun, jika kamu diberikan kesempatan untuk kembali ke masa lalu akankah kamu memperbaikinya?
Cazador The First Mission
30      13     0     
Action
Seorang Pria yang menjadi tokoh penting pemicu Perang Seratus Tahun. Abad ke-12, awal dari Malapetaka yang menyelimuti belahan dunia utara. Sebuah perang yang akan tercatat dalam sejarah sebagai perang paling brutal.
Iblis Merah
32      20     0     
Fantasy
Gandi adalah seorang anak yang berasal dari keturunan terkutuk, akibat kutukan tersebut seluruh keluarga gandi mendapatkan kekuatan supranatural. hal itu membuat seluruh keluarganya dapat melihat makhluk gaib dan bahkan melakukan kontak dengan mereka. tapi suatu hari datang sesosok bayangan hitam yang sangat kuat yang membunuh seluruh keluarga gandi tanpa belas kasihan. gandi berhasil selamat dal...
Nobody is perfect
73      20     0     
Romance
Pada suatu hari Seekor kelinci berlari pergi ingin mencari Pangerannya. Ia tersesat, sampai akhirnya ditolong Si Rubah. Si Rubah menerima si kelinci tinggal di rumahnya dan penghuni lainnya. Si Monyet yang begitu ramah dan perhatiaan dengan si Kelinci. Lalu Si Singa yang perfeksionis, mengatur semua penghuni rumah termasuk penghuni baru, Si Kelinci. Si Rubah yang tidak bisa di tebak jalan pikira...
Distance
21      8     0     
Romance
Kini hanya jarak yang memisahkan kita, tak ada lagi canda tawa setiap kali kita bertemu. Kini aku hanya pergi sendiri, ke tempat dimana kita di pertemukan lalu memulai kisah cinta kita. Aku menelusuri tempat, dimana kamu mulai mengatakan satu kalimat yang membuat aku menangis bahagia. Dan aku pun menelusuri tempat yang dimana kamu mengatakan, bahwa kamu akan pergi ke tempat yang jauh sehingga kit...
Alfazair Dan Alkana
3      3     0     
Romance
Ini hanyalah kisah dari remaja SMA yang suka bilang "Cieee Cieee," kalau lagi ada teman sekelasnya deket. Hanya ada konflik ringan, konflik yang memang pernah terjadi ketika SMA. Alkana tak menyangka, bahwa dirinya akan terjebak didalam sebuah perasaan karena awalnya dia hanya bermain Riddle bersama teman laki-laki dikelasnya. Berawal dari Alkana yang sering kali memberi pertanyaan t...
HIWAY Ketika Persahabatan Mengalahkan Segala
12      7     0     
Inspirational
Persahabatan bukan tentang siapa yang salah. Persahabatan adalah tentang meminta maaf. Hany, seorang gadis SMA bermata indah telah mengecewakan teman-temannya saat memutuskan untuk keluar dari ekskul cheerleader dan beralih ke ekskul futsal. Apa alasan Hany? Dan mampukah dia mengobati kekecewaan teman-temannya?
Move on
0      0     0     
Romance
Satu kelas dengan mantan. Bahkan tetanggan. Aku tak pernah membayangkan hal itu dan realistisnya aku mengalami semuanya sekarang. Apalagi Kenan mantan pertamaku. Yang kata orang susah dilupakan. Sering bertemu membuat benteng pertahananku goyang. Bahkan kurasa hatiku kembali mengukir namanya. Tapi aku tetap harus tahu diri karena aku hanya mantannya dan pacar Kenan sekarang adalah sahabatku. ...