Read More >>"> MONSTER (Prolog) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - MONSTER
MENU
About Us  

                Foto mahasiswi-mahasiswi baru telah terpampang jelas di layar laptop salah satu dari gerombolan itu. Semuanya mendekat dan berdesakan ingin melihat bagaimana paras-paras cantik adik tingkat mereka. Meninggalkan cangkir-cangkir kopi yang hampir tandas dan isinya yang mulai dingin. Selanjutnya mereka akan berseru, tertawa, dan berbicara panjang lebar tentang apa yang mereka lihat. Kehebohan itu terasa tidak berimbang jika melihat salah seorang dari mereka yang sedari tadi hanya diam sambil memutar-mutar cangkir kopinya. Hanya sesekali saja ia menyahut dan bersuara ketika pertanyaan dilayangkan padanya.

                “Ini dia ratunya. Dia yang paling cantik. Sangat cantik. Tapi sayangnya...” suara si kurus yang masih memakai baju  panitia ospek fakultas itu menggantung dan membuat pria-pria disekelilingnya menghujaninya dengan tatapan penasaran. “Sayangnya, dia buta. Cacat!”

                Semuanya berseru kecewa, tak sedikit pula yang berteriak kasihan. Tapi di antara mereka semua, hanya pria yang sedari diam itu saja yang sekilas melirik pada potret mahasiswa buta di layar laptop. Lantas ia tersenyum, nampaknya perempuan berambut sebahu yang sedang tersenyum manis dengan mata kosong berwarna abu-abu itu telah menarik atensinya.

                “Ah, pasti nanti merepotkan kalau jadi pacar, benarkan Will?”

Mahasiswa bernama William itu tersenyum tanpa memberi jawaban apapun. Kemudian ia berdiri, berpamitan keluar untuk mencari udara segar. Di depan cafe, William mengeluarkan ponselnya dan menghubungi dosen pembimbingnya yang tak lain adik Ayahnya sendiri.

                “Halo”

                “Ya, Will. Ada apa?”

                “Aku sudah memikirkannya, aku tidak jadi cuti semester tiga”

                “Kenapa? Datanya sudah naik ke kemahasiswaan, Will”

                “Tidak apa-apa. Hanya saja... sepertinya aku telah menemukan hal yang menarik di kampus”

                “Benarkah? Hmmm, baiklah. Akan kuurus”

                Setelah sambungannya diputus, William berbalik. Ia berjalan masuk ke dalam cafe lagi. Di tengah langkahnya, ia menghela nafas panjang dan bergumam, “Menarik” dan sebuah seringai terkembang sepurna pada bibirnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • AlifAliss

    Nice. Cuma mungkin ada beberapa kata yang aslinya bukan typo, tapi salah eja. Misalnya : mencegat bukan menyegat dan perangai bukan peringai. Ganbatte!!

    Comment on chapter BAB 1
Similar Tags
Melankolis
10      7     0     
Romance
"Aku lelah, aku menyerah. Biarkan semua berjalan seperti seharusnya, tanpa hembusan angin pengharapan." Faradillah. "Jalan ini masih terasa berat, terasa panjang. Tenangkan nafsu. Masalah akan berlalu, jalan perjuangan ini tak henti hentinya melelahkan, Percayalah, kan selalu ada kesejukan di saat gemuruh air hujan Jangan menyerah. Tekadmu kan mengubah kekhawatiranmu." ...
LEAD TO YOU
116      26     0     
Romance
Al Ghazali Devran adalah seorang pengusaha tampan yang tidak mengira hidupnya akan berubah setelah seorang gadis bernama Gadis Ayu Khumaira hadir dalam hidupnya. Alghaz berhasil membuat Gadis menjadi istrinya walau ia sendiri belum yakin kalau ia mencintai gadis itu. Perasaan ingin melindungi mendorongnya untuk menikahi Gadis.
Hug Me Once
43      11     0     
Inspirational
Jika kalian mencari cerita berteman kisah cinta ala negeri dongeng, maaf, aku tidak bisa memberikannya. Tapi, jika kalian mencari cerita bertema keluarga, kalian bisa membaca cerita ini. Ini adalah kisah dimana kakak beradik yang tadinya saling menyayangi dapat berubah menjadi saling membenci hanya karena kesalahpahaman
Aku Lupa
4      4     0     
Short Story
Suatu malam yang tak ingin aku ulangi lagi.
Kisah Kasih di Sekolah
9      5     0     
Romance
Rasanya percuma jika masa-masa SMA hanya diisi dengan belajar, belajar dan belajar. Nggak ada seru-serunya. Apalagi bagi cowok yang hidupnya serba asyik, Pangeran Elang Alfareza. Namun, beda lagi bagi Hanum Putri Arini yang jelas bertolak belakang dengan prinsip cowok bertubuh tinggi itu. Bagi Hanum sekolah bukan tempat untuk seru-seruan, baginya sekolah ya tetap sekolah. Nggak ada istilah mai...
Renyah
5      5     0     
Short Story
Obrolan singkat yang (mungkin) bermanfaat untuk pasangan halal.
Hari di Mana Temanku Memupuk Dendam pada Teknologi
4      4     0     
Short Story
Belum juga setengah jam mendekam dalam kelas, temanku telah dijamin gagal ujian. Dan meskipun aku secara tak langsung turut andil dalam kemalangan nasibnya tersebut, kuberi tahu padamu, itu bukan salahku.
Angel in Hell
2      2     0     
Short Story
Dia memutar-mutar pena di genggaman tangan kanannya. Hampir enam puluh detik berlalu dan kolom satu itu masih saja kosong. Kegiatan apa yang paling Anda senang lakukan? Keningnya berkerut, menandakan otaknya sedang berpikir keras. Sesaat kemudian, ia tersenyum lebar seperti sudah mendapatkan jawaban. Dengan cepat, ia menggoreskan tinta ke atas kertas; tepat di kolom kosong itu. Mengha...
Ketika Cinta Bertahta
2      2     0     
Short Story
Ketika cinta telah tumbuh dalam jiwa, mau kita bawa kemana ?
Kita
9      5     0     
Romance
Tentang aku dan kau yang tak akan pernah menjadi 'kita.' Tentang aku dan kau yang tak ingin aku 'kita-kan.' Dan tentang aku dan kau yang kucoba untuk aku 'kita-kan.'