Read More >>"> Wannable's Dream (Bingkai 3 : Ego lelaki) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Wannable's Dream
MENU
About Us  

"Kadang yang membuat kita merasa kesepian itu karena mereka, yang katanya teman hanya datang disaat butuh, kita hanya tampak saat berguna, si populer tetaplah yang jadi nomor satu, sampai kapan manusia bisa saling menghargai keberadaan manusia lain"
~o~

14 Januari 2011

Dua gadis itu tampak tertawa sambil berjalam melintasi koridor, entah apa yang ditertawakan gadis yang baru saja menginjak usia puber itu. Suasana koridor SMP Nusantara memang ramai saat itu, biasa jam istirahat begini banyak anak yang berlalu lalang, ada yang berjalan ke arah kantin seperti dua gadis itu, ada yang menuju ruang guru dengan membawa setumpuk buku atas suruhan guru yang tadi mengajar dikelasnya, atau siswa-siswa yang asik berlari-lari masih belum bisa meninggalkan kelakuannya saat putih merah seutuhnya.

"Fy liat deh tuh ada Rion," seketika dua gadis itu berhenti sejenak melihat kumpulan anak laki-laki yang sedang bermain bola basket di lapangan padahal sinar mentari sangat terik tapi tak menghalangi mereka untuk terus mengejar bola yang memantul bebas di lapangan. Sampai akhirnya Gify sadar bola itu menggelinding ke tepi koridor.

"Ri ambil dong bolanya, out tuh," dengan segera anak lelaki berkaca mata itu mengejar bola yang sudah berhenti tak ajuh dari tempat Gify dan temannya berdiri.

"Eh Gify? Mau ke kantin ya?" Gify hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Ri cepetan! Masih mau main gak nih?"

"Eh aku udah dipanggil aku duluan ya" setelah Rion pamit dari hadapan dua gadis itu, kedua gadis itu pun melanjutkan langkah tertunda mereka untuk mengisi perut mereka yang sudah protes untuk minta diisi.

"Rion udah agak berubah ya Fy?" Gify hanya mengernyit tanda bertanya saat temannya ini bertanya mengenai Rion, berubah gimana nih maksudnya, jadi spiderman? Gify hanya menggeleng saat film yang ditontonnya kemarin malam terpintas di otaknya. Dia jadi membayangkan Rion yang berkaca mata tiba-tiba berubah jadi hero yang mampu mengeluarkan jarring-jaring dan bergelantungan di tengah kota.

"Berubah gimana?"

"Dulu waktu SD gue ga sekelas sih sama lo berdua, tapi setau gue ya Rion itu anak pemalu yang menjauh dari kehidupan sosial alias agak anti sosial, tapi sekarang kayanya dia udah mulai welcome sama orang lain, walau karena dipaksa Bimo and friend sih," Gify hanya mengangguk menyetujui, ia rasa juga begitu, ya walau kini di SMP mereka tidak lagi sekelas tapi Gify masih sering sekadar bertemu sapa atau mengobrol sambil menunggu jemputan saat pulang sekolah dengan Rion, dan ia rasa Rion memang sudah memiliki kemajuan, mungkin karena mereka sudah tidak sekelas, sehingga Rion harus dituntut untuk memiliki teman dekat yang lain selain dirinya.

"Tapi gue kasian deh sama dia, suka di manfaatin gitu," Gify mengernyit melihat ekspresi Gify, Prita yang sedari tadi disamping Gify melanjutkan analisisnya.

"Lo ngerasa ga sih Fy, Rion emang punya teman sekarang, tapi pembulyan ke dia ga berhenti gitu aja, dia jadi dimanfaatin sekarang, disuruh inilah itulah, kaya tadi aja padahal posisi paling dekat untuk ngambil bola ada si Aldo tapi yang di suruh ambil Rion, gue kadang kasian sama tu anak, untung da masih punya lo,"

Prita hampir saja tertawa melihat wajah kebingungan Gify dia jadi penasaran dua atau lima tahun lagi apa gadis dihadapannya ini akan berpacaran dengan anak lelaki yang kini mereka bicarakan,wah ada-ada saja pikiran anak putih biru ini udah mikir pacaran aja.

"Gue rasa cuman lo yang bisa ngertiin Rion dan nerima dia apa adanya," blushhh langsung saja rona merah menghiasi pipi putih milik Gify.

"Lo ngomong apa sih, kita masih kecil tahu ga boleh ngomong pacaran, gue ga ada apa-apa sama Rion,"

Prita akhirnya tidak bisa menahan tawanya, "Siapa juga nyuruh lo pacaran,dan siapa juga yang ngira lo ada apa-apa sama Rion, fokus dulu noh sama UN tinggal sebulan lagi ,untuk ngelanjutin SMA di sekolah ini juga perlu NIM yang tinggi tahu," semakin merah lah wajah Gify.

"By the way kalo bisa sebelum kita lulus lo sampein deh perasaan lo ke Rion, karena menurut firasat gue dia bisa jadi keren di masa yang akan datang, gue paling ahli dalam mendeteksi cogan, ntar lo nyesel lagi belom sempet nyatain perasaan lo ke Rion, eh Rionnya udah diembat orang," Gify hanya mampu terbelalak dengan ucapan gadis dihadapanyya sedang Prita memanfaatkan keterkesimaan Gify memilih segera berlari menyelamatkan diri dari Gify sebelum dimakan hidup hidup.

***

Gify tampak menghentakkan kakinya kesal disepanjang koridor menuju kelasnya, sedang tangannya sibuk meremas botol dingin siapa tahu bisa dinginin hatinya, ia masih kesal dengan kejahilan Prita awas saja anak itu. Mata gadis itu tak sengaja melihat seorang anak laki laki yang masih berkeliaran di lapangan sendirian, memunguti kekacauan yang terjadi sehabis permainan basket ala anak SMP yang kadang mengalahkan pesta bantal gadis remaja. Peluh menghiasi wajah manis anak itu, kaos yang digunakannya pun sudah basah oleh keringat, entah kemana seragam olahraga hijau putih khas SMP Nusantara yang tadi sepertinya masih dipakai anak itu saat Gify terakhir kali bertemu dengannya, saat mengambil bola dihadapannya.

Mata bening gadis itu kini tertuju pada botol dingin yang masih bersegel digenggamannya, ia tahu anak itu menjadi korban kejahilan anak lelaki lain yang tadi bermain dengannya,kini gadis muda itu bertanya-tanya mengapa anak sebaik itu sering sekali dikerjai dan dimanfaatkan, dulu sewaktu sekolah dasar tak ada yang mau berdekatan dengan anak itu karena dianggap aneh dan bercap buruk karena mengompol di hari pertama sekolah, saat sekolah dasar teman-teman lain hanya akan mau dekat dengannya demi menyelesaikan tugas matematika selebihnya ia dijauhi karena sikap pemalu dan pendiam anak itu, kini saat anak itu sudah mulai berusaha berbaur dan membuka diri, ia jadi bulan-bulanan anak lain, karena keluguannya. Ah sekarang ini orang yang terlihat keren tak akan terbully, dan persepsi orang keren hanya sebatas dia yang mampu menjaring relasi sebanyak mungkin semakin populer semakin terpujalah kamu, sedang mereka yang lebih suka kesederhanaan dalam harinya akan tersingkir dan terasing, hanya tampak bila diperlukan.

***

Panas terik begitu terasa oleh anak lelaki itu, ah padahal awalnya ia tak begitu tertarik dengan permainan basket, jujur saja ia lebih suka sepak bola atau futsal. Tapi teman-teman lelaki di kelasnya memaksanya untuk ikut. Dan kini setelah bel berbunyi dan mendengar pengumuman bahwa setelahnya kelas akan kosong dikarenakan guru yang akan rapat untuk persiapan UN mereka kabur dan meninggalkan begitu saja kekacauan yang mereka buat di lapangan, bola yang megelinding bebas, sampah snack, plastik, botol minuman bahkan sepatu, entah siapa yang tak sengaja meninggalkan sepatunya disini. Mereka pergi begitu saja tanpa mau tahu akibat dari perbuatan mereka, sedang Rion bagaimanapun juga ia sadar ia juga ikut bermain otomatis ia juga ikut bertanggung jawab atas kekacauan ini, walau botol plastic yang kini dipungutnya bukanlah miliknya, sedari tadi saja ia mati-matian menahan haus, setelah bermain tadi belum sedikitpun ia beristirahat atau sekadar menegak air. Tapi mau bagaimana lagi Rion bukan tipe orang yang mau berdebat ia terlalu malas untuk menegur temannya atau mengingatkan untuk bertanggung jawab atas kekacauan ini.

Pergerakan Rion terhenti saat sadar ada tangan lain yang kini ikut memungut sampah yang berserakan, dilihatnya seorang gadis dengan rambut yang dikucir satu kini ikut sibuk bersamanya di tengah lapangan dengan sinar matahari yang terik. Saat ingin menyapa gadis itu, gadis itu malah berpura-pura sibuk pada sampah yang berserakan seolah tak ada orang lain di lapangan itu selain dirinya. Mau tak mau Rion pun kini melanjutkan 'tugasnya'.

***

"Makasih ya Fy," kalimat pertama yang muncul setelah Rion menyusul Gify yang kini sedang duduk di bawah pohon di tepi lapangan. Lapangan yang tadi kotor oleh sampah kini sudah kembali seperti semula, dan Rion sangat berterima kasih karena Gify yang ikut membantunya. Sedang Gify hanya mengangguk lalu menyodorkan botol dingin yang tadi diletakkan di saku rok birunya.

"Setelah olah raga dan panas-panasan itu minum, nanti dehidrasi,saat olah raga jantung bekerja keras jadi perlu asupan oksigen tambahan dari minum air, airnya juga udah ga terlalu dingin jadi bisa kamu minum sekarang," jelas Gify panjang lebar ya beginilah kalau berdekatan sama Gifyta Dewi serasa berada di dekat ensiklopedia berjalan.

"Kalau kamu ngomong gini kamu jadi mirip ayah kamu, mau lanjutin ayah kamu jadi dokter ya?"

"Ih enggak, kamu kan tahu aku ga suka darah," kini Gify hanya memperhatikan anak lelaki itu rakus menegak air yang diberinya, sepertinya dia benar-benar haus. Jakunnya yang mulai tampak bergerak naik turun.

"Tadi yang main kan ramai, kok kamu yang beresin sendiri, yang lain kemana?" Rion berhenti meneguk minumannya dan kini berbalik menatap Gify, ia hanya tersenyum tipis.

"Kamu ga capek kaya gini terus? Aku aja capek lihatnya, sesekali kamu perlu tegas Rion,"

"Pelan pelan Fy, siapa tahu nantinya kami bisa teman akrab, aku bisa nambah teman, ga ngerepotin kamu terus," gadis muda itu hanya memutar bola matanya, Rion yang selalu tabah.

"Aku ga merasa direpotin, ga ada orang yang merasa direpotkan sama sahabatnya sendiri,"

"Aku pingin Fy jadi anak laki laki yang hebat, mandiri, bisa membanggakan, seperti anak laki-laki lain, maka dari itu aku berusaha berbaur supaya bisa seperti mereka," Rion sedikit menengadah membenarkan letak kaca matanya, menerawang ke langit yang biru, entah kemana awan-awan, yang pasti pengalaman dijauhi karena berbeda dengan anak lain kini membayangi pikirannya, pada umumnya anak lelaki aktif dan nakal tak sepertinya yang kalem dan pemalu, hal itu membuatnya dianggap tak asik sehingga tak punya teman dan sering tersudutkan, dan Gify yang slalu membelanya, ia tak ingin begitu lagi dia tak ingin dilindungi ia ingin melindungi, setidaknya ia ingin diakui eksistensinya, oh si anak lelaki itu telah tumbuh didirinya ego lelaki.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (39)
  • wannable

    Kangen sosok Sean, kok aku gk ikhlas yah kalo Sean nya Meninggal. Meskipun aku adalah penggemar Wanna One tapi aku mau Sean sebagai jodoh. Thor bisa gk kalo ini jadi novel tapi Sean nya tetap hidup? #BerharapBulanDesemberHilang

  • jesicca

    Such a Good work!! So interesting

    Comment on chapter Cold Boy
  • merry_wannable

    Auto crying thor :'(

    Comment on chapter The Last Message
  • merry_wannable

    Sumpah gue nangis sejadinya pas liat Chapter "Last Message" dan gue masih penasaran kenapa sih Sean bisa mati? Author pinter nih permainin perasaan gue sebagai pembaca. Nyesek banget pas baca bagian Video terakhir Sean. Good job Thor!! I like your great work. Gue berharap ada kelanjutan nya untuk mengungkap misteri kematian Sean si cowok idaman nan Soleh itu. Gue doain menang yah thor biar pertanyaan gue terjawab

    Comment on chapter Cold Boy
  • jacky

    Itu sih pendapat gue gx tau juga pendapat kalean semua kek apa

  • jacky

    Gue sih berharap nya cerita ini bisa jadi novel.
    Kenapa?karna menurut gue cerita ini tuh semua kata bijak dan lawak kan nya itu beda bet dari yang lain. Dan juga ceritanya gx pasaran juga susah tuk gue tebak.
    Dan juga kalo udah jadi novel, gue mau beli sekalian buat koleksi buku gue. Cover nya juga menarik dan kek nya di deretan buku gue gx ada yang covernya seceria itu.
    Itu aja sih menurut gue mah. Masih gue tungguin kelanjutan ceritanya author

  • jessyje

    Bagus

  • margareth_sartorius

    Love this so freaking much!!!

  • margareth_sartorius

    Keep on the good work!!

  • margareth_sartorius

    Love this so freaking much!!!

Similar Tags
You Are The Reason
42      34     0     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...
Behind Friendship
121      77     0     
Romance
Lo harus siap kalau rasa sahabat ini bermetamorfosis jadi cinta. "Kalau gue cinta sama lo? Gue salah? Mencintai seseorang itu kan hak masing masing orang. Termasuk gue yang sekarang cinta sama lo," Tiga cowok most wanted dan dua cewek receh yang tergabung dalam sebuah squad bernama Squad Delight. Sudah menjadi hal biasa jika kakak kelas atau teman seangkatannya meminta nomor pon...
Luka Adia
29      24     0     
Romance
Cewek mungil manis yang polos, belum mengetahui apa itu cinta. Apa itu luka. Yang ia rasakan hanyalah rasa sakit yang begitu menyayat hati dan raganya. Bermula dari kenal dengan laki-laki yang terlihat lugu dan manis, ternyata lebih bangsat didalam. Luka yang ia dapat bertahun-tahun hingga ia mencoba menghapusnya. Namun tak bisa. Ia terlalu bodoh dalam percintaan. Hingga akhirnya, ia terperosok ...
MANTRA KACA SENIN PAGI
112      68     0     
Romance
Waktu adalah waktu Lebih berharga dari permata Tak terlihat oleh mata Akan pergi dan tak pernah kembali Waktu adalah waktu Penyembuh luka bagi yang sakit Pengingat usia untuk berbuat baik Juga untuk mengisi kekosongan hati Waktu adalah waktu
Begitulah Cinta?
335      191     0     
Romance
Majid Syahputra adalah seorang pelajar SMA yang baru berkenalan dengan sebuah kata, yakni CINTA. Dia baru akan menjabat betapa hangatnya, betapa merdu suaranya dan betapa panasnya api cemburu. Namun, waktu yang singkat itu mengenalkan pula betapa rapuhnya CINTA ketika PATAH HATI menderu. Seakan-akan dunia hanya tanah gersang tanpa ada pohon yang meneduhkan. Bagaimana dia menempuh hari-harinya dar...
Daniel : A Ruineed Soul
9      9     0     
Romance
Ini kisah tentang Alsha Maura si gadis tomboy dan Daniel Azkara Vernanda si Raja ceroboh yang manja. Tapi ini bukan kisah biasa. Ini kisah Daniel dengan rasa frustrasinya terhadap hidup, tentang rasa bersalahnya pada sang sahabat juga 'dia' yang pernah hadir di hidupnya, tentang perasaannya yang terpendam, tentang ketakutannya untuk mencintai. Hingga Alsha si gadis tomboy yang selalu dibuat...
WALK AMONG THE DARK
13      13     0     
Short Story
Lidya mungkin terlihat seperti gadis remaja biasa. Berangkat ke sekolah dan pulang ketika senja adalah kegiatannya sehari-hari. Namun ternyata, sebuah pekerjaan kelam menantinya ketika malam tiba. Ialah salah satu pelaku dari kasus menghilangnya para anak yatim di kota X. Sembari menahan rasa sakit dan perasaan berdosa, ia mulai tenggelam ke dalam kegelapan, menunggu sebuah cahaya datang untuk me...
Gomawo
50      40     0     
Fan Fiction
Dia, datang. Dia, merubah. Dia, dunia. Hidup seorang Park Jihoon berubah 180 derajat setelah bertemu dengannya. Seorang yeoja bernama Yi Rang yang telah merubah dunianya. Yang membuatnya bahagia sekaligus berdebar menunggu kedatangannya. Yang membuatnya mampu untuk berani menggenggam tangan yeoja tersebut dengan penuh ketulusan.
Letter hopes
40      31     0     
Romance
Karena satu-satunya hal yang bisa dilaukan Ana untuk tetap bertahan adalah dengan berharap, meskipun ia pun tak pernah tau hingga kapan harapan itu bisa menahannya untuk tetap dapat bertahan.
A - Z
73      52     0     
Fan Fiction
Asila seorang gadis bermata coklat berjalan menyusuri lorong sekolah dengan membawa tas ransel hijau tosca dan buku di tangan nya. Tiba tiba di belokkan lorong ada yang menabraknya. "Awws. Jalan tuh pake mata dong!" ucap Asila dengan nada kesalnya masih mengambil buku buku yang dibawa nya tergeletak di lantai "Dimana mana jalan tuh jalan pakai kaki" jawab si penabrak da...