Read More >>"> Wannable's Dream (Bingkai 5 : Sampai Kapan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Wannable's Dream
MENU
About Us  

Mobil sport mewah keluaran terbaru, tampak berhenti di sebuah rumah mewah di sebuah kompleks elit. Pemuda manis, tampan dan berkaca mata hitam itu  tersenyum manis menyapa lelaki paruh baya yang tak sing lagi baginya, lelaki paruh baya itu kini membukakannya pintu gerbang rumah itu.

“Mau ketemu Nona Gify ya Den?”  tanya lelaki paruh baya itu sambil meraih gunting taman yang tadi ditinggalinya di pinggir paving block.

“Iya Mang Ujang, Gify udah bangun?”

“Ya belum atuh Den, Non Gify kan kalo liburan gini nunggu orang dhuhaan dulu baru bangun,” Rion hanya tertawa renyah mendengar guyonan salah satu pekerja di rumah kekasihnya itu.

“Masuk aja Den, Nyonya ada di dalam paling lagi masak, kalo Tuan lagi keluar kota,”

“Ya udah aku langsung masuk ya Mang, makasih,” Pemuda itu lalu melepaskan kaca mata hitamnya, lalu tersenyum manis meraih dua totebag pink dan meraih dan menghirup sebuket bunga segar berwarna biru, warna yang disenangi kekasihnya itu, ah rasanya kangen sekali dengan gadis itu, lama juga tidak bertemu.

***

“Assalamualaikum Ma, selamat pagi,” wanita cantik paruh baya yang sangat amat mirip dengan kekasihnya itu sontak terkejut saat melihat seorang pemuda yang tiba-tiba datang sepagi ini.

“Rion? Ko ga bilang-bilang mau dateng, lama banget ga ke sini, Mama sampai kangen,” Rion hanya tersenyum meninta maaf karena kesibukannnya akhir-akhir ini, sedang wanita paruh baya itu sudah sibuk menyuruhnya duduk untuk sarapan. Karena sudah lama kenal bahkan Mama Ify sudah menganggap Rion seperti anaknya sendiri, sehingga tak heran kalau wanita itu akan heboh bila Rion bertandang ke rumahnya dengan santai.

“Papanya Gify lagi keluar kota jadi ga ada, kalo Gify ya kamu tahu sendiri masih berlayar ke pulau kapuk,”

“Iya Ma, Oh iya ini Ma, ada sedikit oleh-oleh buat Mama sama Papa,” ucap Rion sambil menyerahkan sebuah totebog pink yang sedari tadi digenggamnya, Mama Gify berterima kasih lalu menyeringai jahil saat melihat ada totebag lain dan sebuket bunga di dekat pemuda itu.

“Kamu romantis banget sih, sayang anak Mama cuek banget ya?” Rion hanya tersenyum kecil baginya Gify adalah pasangan paling sempura untuknya, dia tak akan sampai ke tahap ini kalau bukan Gify yang membuka matanya, kalau bukan Gify yang mengenalkannya pada dunia, kalau bukan Gify yang mengulurkan tangan terlebih dulu.

***

Mama Gify hanya menggeleng pasrah melihat putri semata wayangnya yang masih nyenyak di atas kasur, ah kalau calon menantunya melihat bisa--bisa Gify jomblo kali sekarang, kok bisa punya anak cewek cuek pake banget.

“Fy bangun Fy,” Gify hanya menggeliat saat tangan sang mama mencoba membangunkannya, dengan santai ia berbalik melanjutkan tidurnya. Sedang Mama Gify tak patah arang tetap mencoba membangunkan anak gadisnya itu dengan berbagai cara sampai menggunakan cara yang katanya ampuh, mata wanita itu menyeringai menatap gelas yang terisi setengah.

“Ya ampun ga bangun juga kamu Fy, liat tuh matahari udah tinggi, heran anak gadis hobi banget bangun siang,” omel wanita paruh baya itu sambil menciprat-cipratkan air, sedang Gify dengan santai malah menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya sampai ke kepala.

“Gify ya ampun malah narik selimut lagi, ga malu itu Rion udah nunggu di bawah,”

Please Ma aku ngantuk ini kan libur, Rion mana sih ganggu aja ah,” gerutu gadis itu di balik selimut tebalnya, khas sekali suara orang setengah sadar.

“Rion pacar kamu lah, Rion mana lagi,” Seketika Gify membuka matanya dan terduduk, serius nih Rion?

“Rion Ma? Dafrion Adrian? Cowok berkaca mata yang dari dulu satu sekolahan mulu sama aku, yang sekarang pacar aku, tapi udah beberapa minggu penampakannya ada tapi kabar tak terdengar?” Mama Gify hanya menggeleng pasrah kelakuan absurd putrinya, oh ini juga salahnya sepertinya tingkah anehnya di masa remaja menurun pada putrinya, seharusnya tidak hanya otak encer suaminya yang menurun pada putrinya tapi juga kelakuan normal suaminya cukup kecantikannya saja yang menurun pada putri tunggalnya ini.

“Mending kamu cepet siap-siap mandi, kasian Rion nunggu lama.”

***

Rion hanya tersenyum melihat gadisnya yang kini malah sibuk memberi makan ikan-ikan peliharan papa gadis itu, kini mereka sedang berada di gazebo belakang rumah gadis itu.

“Ini buat kamu,” Rion menyerahkan totebag dan sebuket bunga yang sedari tadi di pangkuannya.

“Kemarin ada premier film rekan aku, kebetulan aku ketemu sama penulis filmnya, aku tahu kamu suka banget sama penulis itu jadi aku minta deh tanda tangannya,” Gify tersenyum senang melihat novel yang telah sebulan ini sedang diincarnya dengan menabung ongkos angkutan umum yang tak terpakai karena selama ini diantar jemput Papanya, kini sudah berada dipelukannya beserta tanda tangan penulisnya lagi.

“AAA makasih banyak, tapi, itu bunga buat apa, tumben-tumbenan ngasi bunga, mau kaya adegan-adegan sinetron yang kamu bintangin, masih aja ya suka ngikutin saran ga mutu si Farhan,” ejek gadis itu. Rion hanya terkekeh renyah sambil mengacak gemas rambut gadisnya,  ia sudah menduga reaksi gadis itu seperti apa, ah salahnya juga yang sampai sekarang masih saja mau mengikuti ajaran sesat Farhan sahabat SMA nya itu kemarin malam, sudah tahu kekasihnya ini memiliki standar romantis yang berbeda dari gadis biasanya.

“Kamu kalau disuruh lari keliling komplek sepuluh kali kuat kan?” Rion tersenyum manis mendengar pertanyaan aneh kekasihnya, ya mungkin orang lain akan menganngap gadisnya aneh, bagaimana bisa setelah tidak bertemu berminggu-minggu malah mengeluarkan pertanyaan tak masuk akal seperti itu. Tapi Rion bukan satu dua tahun mengenal gadis itu, ia sangat paham gadis itu terlalu malas untuk merangkai kata yang indah, pertanyaan itu sama saja dengan ekspresi kekhawatiran dari gadis itu, gadis itu sedang menanyakan kabarnya. Gadis itu pasti khawatir dengan kesehatannya mengingat jadwalnya yang sangat padat sampai tak sempat memberi kabar.

I’m really okay, dan sekarang aku dalam keadaan sangat sehat,” mata pemuda itu tak lepas menatap gadis dihadapannya seolah seperti tak ada hari esok untuk menatap gadis itu, sedang gadis itu tampak sibuk membaca novel barunya, walau Rion tahu gadis itu tak fokus pada apa yang dibacanya itu, gadisnya hanya sedang mengontrol perasaannya.

“Kamu pernah sakit tifus waktu SMP, jangan forsir kegiatan kamu, nanti kambuh lagi, kamu tahu? Aku bakal bawa sop pare sama jus daun papaya kalau kamu sampai sakit,” ancam gadis itu dengan lirikan sinis, Rion hanya meringis membayangkan menu makanan itu, ia sudah pernah merasakan sop pare dan jus daun papaya buatan gadis itu saat ia sakit tifus waktu SMP dulu, dan itu benar-benar menyiksa.

“Kamu ga perlu khawatir, dokter pribadi aku udah ngurus semuanya,” ucap pemuda itu ketakuatan membuat gadis itu terkekeh kecil dan menular pada pemuda itu, Rion senang melihat gadis itu kini tersenyum di depannya.

“Aku minta maaf, sudah mengabaikan kamu beberapa minggu ini,” sontak senyum gadis itu luntur, inilah yang sedari tadi ditahan pemuda itu, rasa bersalahnya, ia tahu ia salah karena terlalu sibuk dan tak memberi kabar untuk kekasihnya ini, padahal kekasihnya sudah beberapa kali menghubunginya.

Gify hanya tersenyum kecil , sejak Rion terjun ke dunia gemerlap itu, setiap mereka bertemu, pasti mereka akan menemukan situasi seperti ini, dirinya yang sedih merindukan pemuda itu, sedang pemuda itu yang merasa bersalah lalu meminta maaf, atau pemuda itu yang meminta maaf karena adegan mesra atau gosip-gosip tentang pemuda itu dengan rekan wanitanya, selanjutnya keadaan yang menjadi canggung, lalu pemuda itu akan pamit hilang kembali tenggelam dalam kesibukannya.

“Iya aku paham, itu kan memang risiko pekerjaan kamu,” Rion tersenyum lega melihat senyum gadisnya yang kembali terbit, gadisnya yang slalu memahaminya dari dulu sampai sekarang, tapi yang tak pernah lelaki itu tahu sampai kapan gadis mungil itu akan tahan terus memahami.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (39)
  • M_ercy

    Cover nya menarik sumpah!!

  • markT

    Good

  • debora79

    @suga_mahendra ajak cewe lo baca ini

  • debora79

    Cerita ini recomended banget! keren deh pokoknya, cover nya jg unyu. Apalagi si Sean Macan Unyu nya cerita ini

  • debora79

    Nikahnya sama Sean aja dah. Enggak perduli sama seperangkat roti sobek'y kang Danil

  • suga_mahendra

    Mudah di pahami karena bahasa tidak baku. Dan Sean bisa jadi panutan qu nii hehe :) gua yg cowo aja bisa baper apalagi cewe gua nanti kalo udah punya

  • dirgamahesa

    Seru!! Bahasanya asik
    Kisahnya jg menarik. Pokoknya i like it

  • ava_sanders

    So dope!!!!

  • meka245

    Nyesek moment : ketika lu udah susah payah buat dapetin cinta tuh cwek tapi dia malah nikah 'y sama org lain. Sedep bener dah!! Semangat Sean tunggu cwek lu di surga. Kalo perlu jemput duluan tuh biar kgk jd nikah. Truz ganti judul "jodoh akhirat"

  • Heathers

    I love Sean Andersons more than Kang Daniel

Similar Tags
Stars Apart
391      296     2     
Romance
James Helen, 23, struggling with student loans Dakota Grace, 22, struggling with living...forever As fates intertwine,drama ensues, heartbreak and chaos are bound to follow
Cute Monster
10      10     0     
Short Story
Kang In, pria tampan yang terlihat sangat normal ini sebenarnya adalah monster yang selalu memohon makanan dari Park Im zii, pekerja paruh waktu di minimarket yang selalu sepi pengunjung. Zii yang sudah mencoba berbagai cara menyingkirkan Kang In namun selalu gagal. "Apa aku harus terbiasa hidup dengan monster ini ?"
Telat Peka
30      23     0     
Humor
"Mungkin butuh gue pergi dulu, baru lo bisa PEKA!" . . . * * * . Bukan salahnya mencintai seseorang yang terlambat menerima kode dan berakhir dengan pukulan bertubi pada tulang kering orang tersebut. . Ada cara menyayangi yang sederhana . Namun, ada juga cara menyakiti yang amat lebih sederhana . Bagi Kara, Azkar adalah Buminya. Seseorang yang ingin dia jaga dan berikan keha...
Like a Dandelion
116      82     0     
Romance
Berawal dari kotak kayu penuh kenangan. Adel yang tengah terlarut dengan kehidupannya saat ini harus kembali memutar ulang memori lamanya. Terdorong dalam imaji waktu yang berputar ke belakang. Membuatnya merasakan kembali memori indah SMA. Bertemu dengan seseorang dengan sikap yang berbanding terbalik dengannya. Dan merasakan peliknya sebuah hubungan. Tak pernah terbesit sebelumnya di piki...
My Reason
32      25     0     
Romance
pertemuan singkat, tapi memiliki efek yang panjang. Hanya secuil moment yang nggak akan pernah bisa dilupakan oleh sesosok pria tampan bernama Zean Nugraha atau kerap disapa eyan. "Maaf kak ara kira ini sepatu rega abisnya mirip."
Love Never Ends
241      132     0     
Romance
Lupakan dan lepaskan
Bukan kepribadian ganda
219      129     0     
Romance
Saat seseorang berada di titik terendah dalam hidupnya, mengasingkan bukan cara yang tepat untuk bertindak. Maka, duduklah disampingnya, tepuklah pelan bahunya, usaplah dengan lembut pugunggungnya saat dalam pelukan, meski hanya sekejap saja. Kau akan terkenang dalam hidupnya. (70 % TRUE STORY, 30 % FIKSI)
Mendadak Halal
271      131     0     
Romance
Gue sebenarnya tahu. kalau menaruh perasaan pada orang yang bukan makhramnya itu sangat menyakitkan. tapi nasi sudah menjadi bubur. Gue anggap hal ini sebagai pelajaran hidup. agar gue tidak dengan mudahnya menaruh perasaan pada laki-laki kecuali suami gue nanti. --- killa. "Ini salah!,. Kenapa aku selalu memandangi perempuan itu. Yang jelas-jelas bukan makhrom ku. Astagfirullah... A...
Benang Merah, Cangkir Kopi, dan Setangan Leher
13      12     0     
Romance
Pernahkah kamu membaca sebuah kisah di mana seorang dosen merangkap menjadi dokter? Atau kisah dua orang sahabat yang saling cinta namun ternyata mereka berdua ialah adik kakak? Bosankah kalian dengan kisah seperti itu? Mungkin di awal, kalian akan merasa bahwa kisah ini sama seprti yang telah disebutkan di atas. Tapi maaf, banyak perbedaan yang terdapat di dalamnya. Hanin dan Salwa, dua ma...
Werewolf Game
9      9     0     
Mystery
Saling menuduh, mencurigai, dan membunuh. Semua itu bisa terjadi di Werewolf Game. Setiap orang punya peran yang harus disembunyikan. Memang seru, tapi, apa jadinya jika permainan ini menjadi nyata? Cassie, Callahan, dan 197 orang lainnya terjebak di dalam permainan itu dan tidak ada jalan keluar selain menemukan Werewolf dan Serial Killer yang asli. Bukan hanya itu, permainan ini juga menguak k...