Read More >>"> Wannable's Dream (Bab 9 - Flashback) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Wannable's Dream
MENU
About Us  

"Arghhhh! Bajingan!" teriakku yang diakhirki dengan raungan tangisan.

Aku membekap kembali wajah dan mulutku dengan bantal sekuat-kuatnya lalu berteriak untuk kesekian kalinya demi meluapkan rasa kekecewaanku. Setelah sedikit terpuaskan, aku menuju lemari dan mengambil sebuah kardus berukuran sedang yang ku simpan di atas lemari. Kulemparkan kardus tersebut ke lantai yang membuat beberapa barang keluar dari kardus.

Semua pemberian Arkha yang kemarin sempat kurusak dan kubereskan kembali ke dalam sebuah kardus, sekarang sudah tidak ada tempat lagi untuk menyimpan benda-benda tersebut di kamarku. Aku melempar barang-barang tersebut dan membuatnya lebih buruk dari sebelumnya.

Sebuah ketukan di sela-sela tangisku tidak menghentikan aktivitasku saat ini. Itu pasti Uwa Risa. Aku malah semakin menangis kencang karena terbayang wajah Uwa Risa yang sangat menyayangiku seperti anaknya sendiri menjadi sedih saat melihat keponakan satu-satunya ini sedang menangisi orang yang sudah mematahkan hatinya.

Aku tidak ingin Uwa Risa melihat kondisiku yang sedang kacau ini, aku yakin itu semakin membuat hatinya sedih. Uwa Risa akan merasa bersalah kepada Papah karena gagal membuatku terus tersenyum setelah kepergiannya.

"Sayang, boleh masuk?" tanya Uwa Risa dengan nada keibuannya yang begitu menyentuh hatiku.

"Aku lagi pengen sendiri dulu, Uwa," jawabku dengan nada yang sedikit parau.

"Everything will be okay?"

Aku membekap mulutku agar tidak terdengar tangis yang semakin menjadi. "Maybe, I wish."

"Uwa ada di ruang tengah. Kapan pun kamu butuh cerita, Uwa akan selalu ada untuk kamu. Uwa juga udah bikinin puding kesukaan kamu, bahkan semua masakan hari ini itu kesukaan kamu semua. Tumis kangkung, udang goreng krispy, kerupuk, sambal terasi, bahkan Uwa juga udah bikin zuppa soup."

"Makasih, Wa."

"Selalu inget, dunia gak akan runtuh hanya karena kamu kehilangan cowok yang udah nyakitin kamu. Lagipula, kamu masih punya kehidupan lain yang harus dijalanin bahkan ada kehidupan yang sudah menunggu kamu untuk dijalani." Setelah ucapan itu, terdengar suara langkah Uwa yang semakin menjauh dari kamarku.

Aku pun membuka pintu kamar dan mengejar Uwa yang sudah berada di ujung tangga lantai bawah. Tanpa berkata apa-apa, aku langsung memeluk Uwa dari belakang dan menangis di pelukannya.

***

Suhu dingin yang menelusup pori-pori kulitku malah semakin membuatku ingin terus bergerak di dalam air. Mencari secercah cahaya dari kegelapan di dasar kolam renang yang menghangatkan. Namun ilusi yang selalu muncul hanyalah sosok Arkha. Aku memunculkan kepalaku ke permukaan kolam renang untuk mengambil napas dan panggilan seseorang dari arah samping membuat urung niatku untuk kembali menyelam.

Aku menoleh ke arahnya sejenak, sosok Nadiyya ternyata masih setia mematung di pinggir kolam renang. "Kiara, udahan renangnya. Lo mau sakit gara-gara tengah malem gini masih di air?"

Tak ada jawaban yang keluar dari mulutku untuk pertanyaan dari Nadiyya yang sama seperti sebelum-sebelumnya. Aku pun melanjutkan aktivitas renangku dan mengabaikan sosok Nadiyya yang tengah menunggu responku.

"Heh, lo gak inget apa kata Mba Liana? Kalau lo diputusin sama cowok karena dia milih cewek lain, seharusnya lo bersyukur udah dikasih liat dia itu gimana. Angkat wajah lo dan terus maju ke depan. Kasih liat ke orang yang udah ninggalin lo, kalau lo bisa bahagia tanpa dia, karena itu pembalasan dendam yang terbaik."

Ucapan Nadiyya mampu membuatku menghentikan gerakan renangku dan kini aku berbalik arah untuk menuju ke arahnya.

"Sumber bahagia gue saat ini ya ada di dia."

"Halah! Bushit! Kalau dia sumber bahagia lo, sekarang lo gak bakal nangis bawang bombay sampai mata bengkak dan renang di tengah malem kayak gini. Jangan seolah-olah poros lo cuman di dia doang. Inget itu irrational belief."

"Gue sadar itu semua, Nad. Sadar sepenuhnya. Tapi apa ya, gue tetep.."

"Lo tetep sakit hati karena dia lebih milih Nira dibanding lo. Soalnya, lo menganggap ini itu kayak sebuah permainan," potong Nadiyya.

"Nad... Kemarin dia ngemis-ngemis ke gue buat minta balikan tapi malah sekarang dia yang mutusin gue. Katanya keputusan kan ada di gue, kok malah dia yang mutusin. Ini tuh kayak dia nerbangin lo gitu aja, terus tiba-tiba dilepas di udara tanpa adanya parasut sama sekali. Terus dia pakai ngirim lagu Drive yang Melepasmu juga."

"Haduh alay banget sih masih jaman apa pake lagu-lagu segala. Lagian kan dia juga berhak mutusin sesuatu. Dia juga punya pilihan itu, begitu pun juga lo. Setiap manusia kan punya hak milih."

Aku termenung sejenak lalu menatap Nadiyya. "Boleh gak sih kita doain yang buruk-buruk ke orang lain karena kita sakit hati banget?"

Nadiyya menggelengkan kepala, "Doain yang terbaik buat lu aja, gak usah doain yang buruk ke orang lain. Minta dilapangin hatinya buat nerima ini semua." Kemudian ia mengulurkan tangan kepadaku. "Ayo, kita naik ke atas."

"Satu lintasan lagi?" tawarku.

"Oke, gue tungguin."

***

Aku masih mengeringkan rambutku dengan hairdryer di ruang tengah apartemen Nadiyya. Sementara si empunya sedang berada di dapur untuk membuat segelas kopi dan coklat panas.

"Ra, sorry kalau tadi gue udah keras sama lo. Gue cuman gak tahan aja ngeliat lo lemah karena bajingan itu. Karena sebenernya lo udah ditunjukin jalan yang terbaik buat dihindarin dari pengaruh buruknya," tutur Nadiyya dengan membawa dua gelas di kedua tangannya.

"Emang kayaknya gue perlu dikerasin biar sadar sama realita."

"Semester 4 kemarin, gue pernah daftar konseling di UPT LBK. Konselor gue ngasih suatu pandangan baru ke gue. Lo jawab pertanyaan-pertanyaan gue ya nanti."

Pembukaan topik baru dari Nadiyya membuatku menghentikan hairdryer dan memilih untuk fokus padanya. "Kok gue gak pernah tau, Nad? Terus pertanyaan apa tuh?"

"Ra, lo mau gak punya kue ulang tahun pernikahan yang ke-50?"

Sesuatu setruman baru saja menyambar hati ini yang malah membuatku sedikit tertegun untuk menjawab pertanyaan Nadiyya. "Mau, Nad."

"Lo mau ga mencapainya sama orang yang sekarang sama lo, sama orang yang lo cinta banget yaitu Arkha. Bisa ga lo berjuang sama dia yang sekarang?"

Perlahan, aku kembali meneteskan air mata. "Mau juga, tapi sayangnya dia gak bisa berjuang."

"Coba, sebelum dimulai ambil kertas selembar dan pulpen."

Aku pun menuju ke kamar untuk merobek kertas dan mengambil pulpen lalu kembali menuju tempat semula. "Ini udah."

"Lo udah berapa lama sama dia?" tanya Nadiyya lagi.

"2 tahun 3 bulan."

"Kita tarik garis lurus ya. Di ujung kiri sini start-nya. Sekarang lo berada di sini sama Arkha. Ya sekitar 3 cm dari titik awal. Ujung kanan itu kita ibaratin ulang tahun pernikahan ke-50."

Nadiyya menjelaskanku tentang apa yang sekarang digambarnya. "Terus?"

"Jaraknya masih jauh kan menuju ulang tahun pernikahan ke-50?"

Aku melihat garis lurus itu dan kembali melihat titik di sisi kiri. "Iyaaa..."

"Masih ada banyak hal yang akan lu lalui nantinya. Akan ada banyak rintangan juga. Lo sanggup ga sama orang yang kayak dia? Buat ngebangun semuanya, merjuangin semuanya dengan dia yang kayak gitu."

Aku semakin tak kuasa untuk menangis kembali di hadapan Nadiyya. "Sanggup aja. Tapi... dengan dia gak bisa komitmen hanya dengan satu wanita... sepertinya enggak sanggup. Dia juga gak bisa merjuangin, buktinya tadi dia milih relain dan milih yg lain. Dia ngerti cara treat seorang wanita itu seperti apa, tapi dia gak ngerti nilai suatu hubungan itu seperti apa," ucapku yang terbata-bata karena sudah bercampur dengan sesak emosi menangis.

"Nah, belum lagi nanti kalo lu udah punya anak sama dia dengan kebiasaannya yang belum berubah. Kebiasaan tanda kutip ya yang pernah lo ceritain tentang buruknya dia ya."

Pikiranku langsung terbayang-bayang sifat buruk Arkha yang sebelumnya aku berharap aku bisa mengubah sifatnya namun ternyata hanya wacana saja. "Nadiyya...."

"Gunakan waktu yang masih tersisa buat puas-puasin masa terpuruk lo dan healing with your self. Tapi, abis itu lo harus bangkit dan lebih kuat dari sebelumnya," ucap Nadiyya sembari menepuk pundakku.

Seketika aku menjadi sadar akan tentang satu hal yang kupikir sebelumnya hanya sebuah omong kosong. "Nad, bener ya apa kata orang-orang di luar sana, sepinter apapun cewek kalau udah ada masalah cinta dan pakai hati bakal jadi bodoh," ucapku dengan senyum miris sembari terus melihat garis-garis yang di buat Nadiyya di kertas tadi.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (39)
  • choey

    Semangat terus authornya

  • choey

    Kisah Cinta nya complicated, but over all aku suka. Beda dari yang lain cerita nya lebih fresh

  • Sean_Ads

    Love this!!!!!!!!!!

    Comment on chapter kiss?
  • Sean_Ads

    Yeay aku jadi peran utama cowoknya, sifatnya juga persis sama kaya aku.
    I Love You Chubby :) <3

    Comment on chapter kiss?
  • ani_mah

    Saya suka banget dengan cerita ini karena saya adalah kpopers juga, dan author sangat pandai dalam membawa suasana nya menjadi nyata. Dan dengan author membuat semuanya dengan informasi asli tanpa ada perubahan umur pada idol saya dan kebiasaan nya. Saya sangat mengapresiasi itu. Terima kasih untuk cerita nya saya sangat menikmati!! Saranghae Author CA. Wannable's dream adalah cerita yang sangat bagus untuk mewakili perasaan sy sebagai Wannable juga.Ditambah lagi dgn bulan DESEMBER :'( Auto cry

  • ani_mah

    Auto Cry karena bulan Desember sudah hadir. Author dan para Wannables di seluruh dunia mari kita menghitung hari. Karena biasanya dengan menunggu waktu akan terasa berjalan lebih lama

  • ani_mah

    Such a real story, and it's funny!!

  • ani_mah

    I really like this story!!???? Good job????

  • puputyuhara

    Hallo, Kak. Mampir juga ke ceritaku yaaa..

Similar Tags
DarkLove 2
28      19     0     
Romance
DarkLove 2 adalah lanjutan dari kisah cinta yang belum usai antara Clara Pamela, Rain Wijaya, dan Jaenn Wijaya. Kisah cinta yang semakin rumit, membuat para pembaca DarkLove 1 tidak sabar untuk menunggu kedatangan Novel DarkLove 2. Jika dalam DarkLove 1 Clara menjadi milik Rain, apakah pada DarkLove 2 akan tetap sama? atau akan berubah? Simak kelanjutannya disini!!!
You Are The Reason
24      17     0     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...
Sepasang Mata di Balik Sakura (Complete)
140      38     0     
Romance
Dosakah Aku... Jika aku menyukai seorang lelaki yang tak seiman denganku? Dosakah Aku... Jika aku mencintai seorang lelaki yang bahkan tak pernah mengenal-Mu? Jika benar ini dosa... Mengapa? Engkau izinkan mata ini bertemu dengannya Mengapa? Engkau izinkan jantung ini menderu dengan kerasnya Mengapa? Engkau izinkan darah ini mengalir dengan kencangnya Mengapa? Kau biarkan cinta ini da...
A Ghost Diary
56      36     0     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
Kisah Alya
5      5     0     
Romance
Cinta itu ada. Cinta itu rasa. Di antara kita semua, pasti pernah jatuh cinta. Mencintai tak berarti romansa dalam pernikahan semata. Mencintai juga berarti kasih sayang pada orang tua, saudara, guru, bahkan sahabat. Adalah Alya, yang mencintai sahabatnya, Tya, karena Allah. Meski Tya tampak belum menerima akan perasaannya itu, juga konflik yang membuat mereka renggang. Sebab di dunia sekaran...
Grey
4      4     0     
Romance
Silahkan kalian berpikir ulang sebelum menjatuhkan hati. Apakah kalian sudah siap jika hati itu tidak ada yang menangkap lalu benar-benar terjatuh dan patah? Jika tidak, jadilah pengecut yang selamanya tidak akan pernah merasakan indahnya jatuh cinta dan sakitnya patah hati.
Warna Rasa
264      76     0     
Romance
Novel remaja
Got Back Together
5      5     0     
Romance
Hampir saja Nindyta berhasil membuka hati, mengenyahkan nama Bio yang sudah lama menghuni hatinya. Laki-laki itu sudah lama menghilang tanpa kabar apapun, membuat Nindyta menjomblo dan ragu untuk mempersilahkan seseorang masuk karna ketidapastian akan hubungannya. Bio hanya pergi, tidak pernah ada kata putus dalam hubungan mereka. Namun apa artinya jika laki-laki hilang itu bertahun-tahun lamanya...
KATAK : The Legend of Frog
5      5     0     
Fantasy
Ini adalah kisahku yang penuh drama dan teka-teki. seorang katak yang berubah menjadi manusia seutuhnya, berpetualang menjelajah dunia untuk mencari sebuah kebenaran tentangku dan menyelamatkan dunia di masa mendatang dengan bermodalkan violin tua.
Lentera
12      8     0     
Romance
Renata mengenal Dimas karena ketidaksengajaan. Kesepian yang dirasakan Renata akibat perceraian kedua orang tuanya membuat ia merasa nyaman dengan kehadiran lelaki itu. Dimas memberikan sebuah perasaan hangat dan mengisi tempat kosong dihatinya yang telah hilang akibat permasalahan kedua orang tuanya. Kedekatan yang terjalin diantara mereka lambat laun tanpa disadari telah membawa perasaan me...