Read More >>"> Wannable's Dream (8) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Wannable's Dream
MENU
About Us  

Jiminpun ikut terkejut. Di dalam kotak tersebut, terdapat sebuah boneka perempuan dengan pisau tertancap tepat di tengah tubuhnya. Bahkan ada darah yang berlumuran di pisau dan tubuh boneka tersebut.

Namja Park itu segera mengambil kotak hadiah yang berada di pangkuan Sumin. Kemudian ia menutupnya, dan meletakkannya di balik nakas.

Sayup-sayup ia mendengar suara terisak. Dia menoleh menatap Sumin. Gadis itu menangis dengan kedua tangan menutupi wajahnya.

Entah kenapa hati Jimin terasa sakit melihat gadis ini menangis. Dia semakin merasa bersalah. Jika saja ia tidak memiliki niatan untuk menjadikan Sumin umpan. Oh Jimin sungguh merasa menyesal.

Lelaki vampir itupun menghampiri Sumin dan memeluknya. "Sshhh.. Jangan pikirkan kotak itu lagi. Dia ingin kau ketakutan. Jika kau terus menangis, dia akan semakin senang karena berhasil menakutimu" ucapnya sambil mengusap-usap rambut Sumin untuk menenangkannya.

"Apa salahku, Jimin?" tanya Sumin disela isakannya.

"Tidak ada" jawab Jimin. "Ini bukan salahmu" Jimin melepas pelukan dan menangkup wajah Sumin. Ia menghapus air mata gadis itu dengan jemarinya. "Lupakan semua dan tidurlah. Aku akan menjagamu" lanjutnya.

Sumin terlalu lelah untuk mendebat perintah Jimin. Jadi diapun merebahkan tubuhnya. Kemudian Jimin menyelimutinya hingga sebatas leher.

Cup.
Jimin mengecup dahi Sumin. Membuat jantung yeoja itu berdetak 2x lebih cepat. "Gomawo" cicitnya dengan pipi bersemu merah.

Setelah mengangguk sambil tersenyum, Jimin duduk di kursi samping ranjang dan mulai bersenandung lembut. ???? "Haruman~ neowa naega hamkkehal su itdamyeon~ haruman~ neowa naega sonjabeul su itdamyeon~" ????

"Suaranya indah sekali." Pikir Sumin yang merasa nyaman. Meskipun lagu yang dinyanyikan Jimin bukanlah lullaby, tapi semakin lama mata Sumin terasa semakin berat. Dan tak lama kemudian, gadis itupun terlelap.

???? Black Roses ????

Akhirnya Sumin telah sehat dan bisa kembali beraktivitas. Selama penyembuhan kemarin, Jimin selalu datang menemaninya setiap malam. Sedangkan di siang hari, Inhalah yang mengurusnya disela jadwal kuliah yeoja Choi itu.

Meskipun begitu, dahi Sumin mendapat kenang-kenangan 7 jahitan atas kejadian di pemotretan itu. Membuat Jimin merasa geram tiap kali ia bertemu gadis itu. Apalagi jika mengingat surat ancaman kedua bersama hadiah jelek yang diperkuat dengan hasil penyelidikan Jungkook.

Siapapun pengirim surat ancaman sialan itu, dia benar-benar gila! Karena Jungkook menemukan bahwa softbox itu memang sengaja telah diutak-atik agar jatuh. Bahkan namja Jeon itu juga melihat bahwa kabel lift di gedung Daehan Cinema memang sengaja dipotong. Bukankah orang itu sangat sinting?

Malam ini, Jimin dan Sumin akan pergi berkencan. Karena saat Sumin sakit kemarin, Jimin berjanji akan menemani gadis itu ke semua tempat yang diinginkannya jika ia sudah sembuh. Dan disinilah mereka berdua sekarang. Taman kota.

Jimin membukakan pintu mobil untuk Sumin. Kemudian mereka berdua berjalan beriringan. "Apa yang ingin kau lakukan disini?" tanya Jimin sambil menggapai tangan gadis itu, lantas menggenggamnya.

"Aku hanya ingin jalan-jalan denganmu" jawab Sumin tanpa memandang Jimin. Karena sebenarnya gadis itu sangat malu dan tidak ingin Jimin melihat bahwa ia sedang blushing.

Jimin tertawa kecil. Menyadari betapa sederhananya keinginan gadis di sampingnya itu. "Ah, kau mau es krim?" Jimin menawarkan karena ia sempat melihat sebuah kedai es krim tadi.

Baek Sumin akhirnya menoleh menatap Jimin. Matanya berbinar senang dan ia mengangguk dengan semangat.

Jimin pun tersenyum gemas. "Kalau begitu tunggulah di kursi itu. Aku akan membelikannya untukmu."

Gadis bersurai coklat itu menurut. Ia duduk di kursi taman yang letaknya sangat strategis. Ia bisa melihat jalan raya dari sini. Bahkan ia juga bisa melihat air mancur taman yang berkilau tertimpa lampu.

Namja vampir itu bergegas pergi untuk membeli es krim di sebrang taman. Dalam perjalanannya ke kedai es itu, Jimin tersenyum sendiri memikirkan Sumin. "Padahal ini malam hari. Tapi dia bersemangat sekali ingin memakan es krim."

Tapi saat akan membayar, Jimin mendengar decitan rem mobil di belakangnya. Diapun segera menengok. Rahangnya seolah jatuh menghantam trotoar melihat pemandangan mengerikan disana.

Karena dimanapun, Jimin pasti akan mengenali sosok itu. Sumin. Gadis itu sudah tergeletak di tengah jalan sambil memeluk sesuatu. Jiminpun segera berlari menghampiri gadis itu tanpa memperdulikan teriakan sang penjual es krim. "Apa yang terjadi? Kenapa dia berada di jalan? Dasar bodoh! Bukankah sudah kubilang untuk menungguku di kursi taman?!" Rutuk Jimin dalam hati.

Saat sampai, Jimin bersimpuh di samping tubuh Sumin dengan rahang yang mengeras. Ada banyak darah yang keluar dari kepala gadis itu. Sepertinya jahitan di dahinya terbuka. Iapun melihat seekor anjing dalam pelukan Sumin. "Astaga, apa dia seperti ini karena menyelamatkan anak anjing?"

Tidak ingin membuat jalanan semakin macet, Jiminpun segera menggendong Sumin dan membawanya ke tepi jalan.

"Oh astaga itu anjingku" teriak  seorang gadis berambut pendek saat melihat anak anjing yang  masih dalam pelukan Sumin.

Hewan kecil itu meronta saat melihat majikannya. "Maaf. Gara-gara anjingku, pacarmu jadi seperti ini" kata gadis itu dengan sedih sambil menggendong hewan peliharaannya.

Jimin hanya bisa memberikan senyum lemah. "Tidak apa." Ia tidak peduli dengan gadis itu maupun anjingnya. Yang terpenting sekarang adalah keselamatan Sumin. "Sumin ah, Sumin ah" panggilnya dengan sia-sia.

???? Black Roses ????

Jimin baru saja sampai di rumah sakit karena ia harus memberikan keterangan kepada polisi terlebih dahulu. Meskipun ia sangat jengkel dan ingin segera menemani 'pacarnya', tapi tetap saja ia terjebak dengan pertanyaan-pertanyaan polisi.

Bahkan ia juga berhadapan dengan pengendara mobil yang menabrak Sumin. Pria vampir itu sungguh ingin menyalahkan semuanya pada lelaki itu. Tapi jika dipikir lagi, itu bukan salahnya.

Pengemudi itu juga pasti terkejut melihat Sumin yang tiba-tiba berlari ke tengah jalan hanya untuk menyelamatkan anak anjing. Jimin juga ingin menyalahkan hewan sialan itu. Tapi hei! Seekor anjing tetaplah hewan yang tidak memiliki otak layaknya manusia!

Bahkan namja Park itu juga ingin menyalahkan gadis pemilik anjing itu. Tapi bagaimanapun juga, semua sebenarnya adalah salahnya. Kenapa ia harus meninggalkan Sumin? Kenapa ia tidak mengajak saja gadis itu ke kedai es krim?

Seorang perawat memberitahu Jimin bahwa 'kekasihnya' masih berada di ruang gawat darurat. Dan Jimin hanya bisa menatap pintu ruangan tersebut dengan sedih. Berharap dia bisa berada di sana untuk menemani Sumin.

Lelaki bersurai hitam itu menghela nafas dan menunduk. Dia terlihat berantakan. Kemeja dan celananya terkena noda gelap darah Sumin.

Tunggu

Apa?

Darah?

Jimin menatap kedua tangannya yang berlumur darah Sumin. Tiba-tiba ia tercekat. Matanya memerah, menginginkan darah. Dia ingin sekali menjilati darah yang ada di tangannya. Tapi ia tidak bisa. Karena itu darah milik Sumin.

Namja vampir itu berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan dirinya. Dan sekejap kemudian, dia telah berada di dalam kamarnya.

???? Black Roses ????

"Inha" panggil Sumin setelah matanya telah menyesuaikan keadaan sekitar.

Inha yang sedang merapikan pakaian Suminpun segera menoleh. "Sumin" katanya dengan bahagia. Gadis itu segera menghampiri Sumin di ranjang rumah sakit dan memeluknya. "Syukurlah kau sudah sadar. Aku akan memanggil dokter sebentar" lanjutnya, mulai beranjak pergi.

"Tunggu Inha"

Sahabat Sumin itu berhenti dan berbalik dengan bingung.

"Dimana Jimin?"

"Aku tidak tahu, Sumin. Sejak semalam aku datang kesini, Jimin tidak ada. Padahal dia yang menelponku dan menyuruhku cepat kesini."

"Kalau begitu, bisa tolong kau ambilkan smartphoneku?" Pinta Sumin.

Inhapun menurutinya.

Sambil menunggu dokter datang, Sumin berusaha menelpon Jimin. Tapi, meskipun ia sudah menelponnya berkali-kali, namja tampan itu tidak juga menjawabnya. "Kemana kau, Park Jimin?" Batinnya yang entah kenapa mendapat firasat buruk.

TBC






 

With love, Astralian ????

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (39)
  • M_ercy

    Cover nya menarik sumpah!!

  • markT

    Good

  • debora79

    @suga_mahendra ajak cewe lo baca ini

  • debora79

    Cerita ini recomended banget! keren deh pokoknya, cover nya jg unyu. Apalagi si Sean Macan Unyu nya cerita ini

  • debora79

    Nikahnya sama Sean aja dah. Enggak perduli sama seperangkat roti sobek'y kang Danil

  • suga_mahendra

    Mudah di pahami karena bahasa tidak baku. Dan Sean bisa jadi panutan qu nii hehe :) gua yg cowo aja bisa baper apalagi cewe gua nanti kalo udah punya

  • dirgamahesa

    Seru!! Bahasanya asik
    Kisahnya jg menarik. Pokoknya i like it

  • ava_sanders

    So dope!!!!

  • meka245

    Nyesek moment : ketika lu udah susah payah buat dapetin cinta tuh cwek tapi dia malah nikah 'y sama org lain. Sedep bener dah!! Semangat Sean tunggu cwek lu di surga. Kalo perlu jemput duluan tuh biar kgk jd nikah. Truz ganti judul "jodoh akhirat"

  • Heathers

    I love Sean Andersons more than Kang Daniel

Similar Tags
Alfazair Dan Alkana
11      11     0     
Romance
Ini hanyalah kisah dari remaja SMA yang suka bilang "Cieee Cieee," kalau lagi ada teman sekelasnya deket. Hanya ada konflik ringan, konflik yang memang pernah terjadi ketika SMA. Alkana tak menyangka, bahwa dirinya akan terjebak didalam sebuah perasaan karena awalnya dia hanya bermain Riddle bersama teman laki-laki dikelasnya. Berawal dari Alkana yang sering kali memberi pertanyaan t...
Tentang Penyihir dan Warna yang Terabaikan
217      135     0     
Fantasy
Once upon a time .... Seorang bayi terlahir bersama telur dan dekapan pelangi. Seorang wanita baik hati menjadi hancur akibat iri dan dengki. Sebuah cermin harus menyesal karena kejujurannya. Seekor naga membeci dirinya sebagai naga. Seorang nenek tua bergelambir mengajarkan sihir pada cucunya. Sepasang kakak beradik memakan penyihir buta di rumah kue. Dan ... seluruh warna sihir tidak men...
Trust
67      43     0     
Romance
Kunci dari sebuah hubungan adalah kepercayaan.
Pulpen Cinta Adik Kelas
11      10     0     
Romance
Segaf tak tahu, pulpen yang ia pinjam menyimpan banyak rahasia. Di pertemuan pertama dengan pemilik pulpen itu, Segaf harus menanggung malu, jatuh di koridor sekolah karena ulah adik kelasnya. Sejak hari itu, Segaf harus dibuat tak tenang, karena pertemuannya dengan Clarisa, membawa ia kepada kenyataan bahwa Clarisa bukanlah gadis baik seperti yang ia kenal. --- Ikut campur tidak, ka...
Ich Liebe Dich
376      198     0     
Romance
Kevin adalah pengembara yang tersesat di gurun. Sedangkan Sofi adalah bidadari yang menghamburkan percikan air padanya. Tak ada yang membuat Kevin merasa lebih hidup daripada pertemuannya dengan Sofi. Getaran yang dia rasakan ketika menatap iris mata Sofi berbeda dengan getaran yang dulu dia rasakan dengan cinta pertamanya. Namun, segalanya berubah dalam sekejap. Kegersangan melanda Kevin lag...
Like a Dandelion
116      82     0     
Romance
Berawal dari kotak kayu penuh kenangan. Adel yang tengah terlarut dengan kehidupannya saat ini harus kembali memutar ulang memori lamanya. Terdorong dalam imaji waktu yang berputar ke belakang. Membuatnya merasakan kembali memori indah SMA. Bertemu dengan seseorang dengan sikap yang berbanding terbalik dengannya. Dan merasakan peliknya sebuah hubungan. Tak pernah terbesit sebelumnya di piki...
Stars Apart
391      296     2     
Romance
James Helen, 23, struggling with student loans Dakota Grace, 22, struggling with living...forever As fates intertwine,drama ensues, heartbreak and chaos are bound to follow
injured
68      43     0     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
Begitulah Cinta?
374      197     0     
Romance
Majid Syahputra adalah seorang pelajar SMA yang baru berkenalan dengan sebuah kata, yakni CINTA. Dia baru akan menjabat betapa hangatnya, betapa merdu suaranya dan betapa panasnya api cemburu. Namun, waktu yang singkat itu mengenalkan pula betapa rapuhnya CINTA ketika PATAH HATI menderu. Seakan-akan dunia hanya tanah gersang tanpa ada pohon yang meneduhkan. Bagaimana dia menempuh hari-harinya dar...
Selfless Love
110      77     0     
Romance
Ajeng menyukai Aland secara diam-diam, meski dia terkenal sebagai sekretaris galak tapi nyatanya bibirnya kaku ketika bicara dengan Aland.