Read More >>"> Romantice And Yearn (Hari itu) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Romantice And Yearn
MENU
About Us  

1

Sepulang sekolah aku langsung menuju dapur. Ingin berbincang dengan ibu. Aku harap ibu bisa kasih solusinya.

“Bu, bisa minta waktunya sebentar”

“Tentu. Waktu untuk apa Rara?”

“Ada hal yang ingin Rara sampaikan, Bu. Dan Rara harap Ibu bisa kasih solusi untuk Rara.”

“Coba ceritakan saja dulu”

“Begini, Bu. Ibu tau Ray ‘kan? Nah, kemarin Ray itu nembak Rara usai latihan band, dan itu secara langsung, Bu. Tanpa ada perantara apapun. Rara ngga jawab langsung, Bu. Minta waktu beberapa hari. Dan Ray pun setuju.”

“Bagus dong, kamu terima aja. Ray ‘kan orangnya baik, selalubantuin kamu, perhatian, peduli lagi”.

“Tapi, Bu. Bukan cuma itu, ada hal yang lain lagi”

“Apa?”

“Ibu pasti belum tau tentang Kak Andi. Dia adalah ketua osis SMA Garuda hingga sekarang. Kemarin malam, ia juga menghubungi Rara dan secara langsung meminta Rara untuk jadi pacarnya. Apa yang harus Rara lakuin, Bu. Bantu Rara, Bu.”

“Kompak yah hahha”

“Iya, Bu. Rara juga ngga tau kenapa sekompak itu, bikin Rara bingung aja. Bantu cari solusinya, Bu.”

“kamu tanya hati kamu sendiri. Kamu ‘kan udah tau bagaimana Ray dan Andi itu. Di situ kamu pertimbangkan, kamu merasa nyaman disaat dengan siapa? Resikonya bagaimana? Ngga mungkin juga kamu nerima dua orang itu”

“Gitu yah, Bu. Yaudah Rara ke kamar dulu. Pengen mandi juga”

“Iya, semoga keputuan Rara nanti adalah keputusan yang baik untuk Rara dan orang-orang disekitar Rara utamanya Ray dan Andi”

“Iya, Bu. Rara ingin hal itu”

Aku beranjak ke kamar mandi setelah itu makan bersama dengan ibu. Begitu juga dengan ayah. Semoga nasihat ibu tadi bisa aku terapkan dalam menetukan keputusanku nanti.

2

Hari ini, adalah hari dimana aku akan memberikan jawaban untuk dua orang yang beberapa hari yang lalu telah mengutarakan perasaannya. Aku telah memikirkannya matang-matang dan semoga akan diterima oleh dua orang ini. Soal kenyamanan, jelas aku nyaman ketika berada disamping Ray. Aku ngga tau rasa itu datang dari mana. Sementara jika dengan Kak Andi, rasanya cuma biasa, layaknya jika bersama dengan teman-teman.

Jam kosong tiba, karena adanya rapat oleh para guru. Disitu, Ray menggunakan waktu itu untuk menemuiku dalam kelas. Ia ingin mendengar secara langsung jawaban dari pertanyaannya beberapa hari yang lalu.

“Raraa,masih ingat ‘kan denganku?”

“Ngaco ahh, jelas dong”

“Udah dipikir mateng-mateng belum?”

“Udah”

“Trus, jawabannya apa?”

“Emang pertanyaan kamu apa coba, bisa diulang?”

“Raraa cantik, Ray bisa ngga jadi pacar Rara?”

“Mmmmm apa yah?”

“Raaaa jawab dong”

“Mau ngga yah? Hehe”

“Yah harus mau dong, tapi kalau ngga mau yah ngga papa juga”

Aku diam sejenak. Berusaha mengeluarkan apa sebenarnya yang ada dalam hatiku sekarang ini. Aku berharap keputusan ini baik untukku dan orang-orang sekitarku seperti yang dikatakan oleh ibu.

Ray mengagetkanku,

“Eyy kok bengong? Jawabannya apa Rara?”

“I..i..iyah Ray.”

“Iya apa Ra?

“I.i.i.iyah a.a.aku ingin jadi pa.pacarmu”

“Serius Ra?”

“Aku serius Ray”

“Jadi, hari ini , ditanggal cantik ini, kita resmi jadian ‘kan?”

“Iya Ray, 11 Desember 2013”

“Makasih banyak Rara, akhirnyaaaa. Aku kembali ke kelas dulu yah”

“Iya, Ray”

Semoga ini keputusan yang terbaik. Tapi, bagaimana dengan Kak Andi. Apa yang mesti aku katakan dengannya. Apa harus aku bilang bahwa Ray lebih dulu darinya? Atau bilang kalau sebenarnya aku udah ada yang punya dari awal? Aduh bagaimana ini. Sebentar lagi pasti Kak Andi nagih jawaban ini. Mau tidak mau aku harus berkata yang sebenarnya.

3

Jam pulang sekolah tiba, terlihat Kak Andi menungguku di gerbang sekolah. Aku hanya berjalan hingga ia memanggilku untuk menuju ke arahnya. Aku segera kesana. Memberitahukan hal yang sebenarnya.

“Rara”

“Iya, Kak”

“Udah punya keputusan ‘kan?”

“Udah, Kak”

“Bagaimana, mau ngga?”

“Maaf sebelumnya Kak mungkin ini membuat kakak kecewa, tapi mau bagaimana lagi. Lebih baik Rara jujur aja. Sebenarnya, Ray lebih dulu mengatakan hal yang sama seperti yang Kakak utarakan ke Rara, dan Rara merasa ada rasa nyaman ketika Rara berada di samping Ray. Maaf Kak Rara udah punya Ray”

“Ray yang belagu itu?”

“Bukan, Kak. Ray yang baik, ramah, peduli dan perhatian”

“Yaudah, aku duluan yah”

“Iya, Kak. Sekali lagi maaf kak.”

Kak Andi tidak menjawab lagi, ia hanyamenancapkan gas motornya dan meninggalkanku sendiri di gerbang sekolah. Sepertinya ia kecewa, tapi harus bagaimana lagi. Kenyataannya yah gitu. Aku melanjutkan langkah kembali ke rumah.

4

Aku menceritakan semua hal ini ke ibu. Ibu hanya berkata bahwa kalau itu memang keputusan hatimu, yakinkan itu adalah keputusan yang terbaik. Mendengar hal itu, aku sedikit lebih tenang. Aku mencoba untuk menghilangkan Kak Andi dari pikiranku, aku menganggap Kak Andi itu hanya kakak kelas di sekolah.

Tak lama, Ray menghubungiku. Aku pun mengangkat telponnya. Sepertinya ada sesuatu yang ingin ia sampaikan.

“Rara”

“Iya Ray”

“Tadi Andi ngapain kamu di gerbang sekolah?”

“Ngga apa-apa kok Ray”

“Trus, kelihatannya penting deh”

Apa mesti aku menceritakan ke Ray kalau Kak Andi juga sebenarnya memiliki perasaan yang sama dengannya, dan tadi sore itu Kak Andi menagih jawaban dari pertanyaannya kalau ia ingin menjadi pacarku. Baiklah, Ray harus tau hal ini. Kalau Ray marah, aku harus menanggung resikonya. Aku memberanikan diri.

“Ray, sebenarnya Kak Andi juga pernah mengungkapkan perasaannya tepat dihari yang sama kamu mengungkapkan perasaanmu itu. Tapi, dengarkan aku dulu Ray. Aku pernah memberitahukan hal ini ke ibu, dan ibu hanya berkata  ikuti kata hati. Dan pada akhirnya, kata hatiku ini lebih memihak ke kamu Ray”

“Jadi tadi sore itu Andi meminta jawaban kamu?”

“Iya, dan aku berkata yang sebenarnya, bahwa seorang mendahuluimu, yah itu kamu Ray”

“Makasih Rara, makasih banyak. Aku senang bisa menjalani hubungan denganmu, meski hanya berpacaran”

“Iya, Ray. Semoga keputusan ini adalah yang terbaik”

Legah rasanya. Masalah selesai. Aku tidak akan memikirkan Kak Andi lagi. Dan aku harus sadar kalau sekarang ini aku punya Ray, Ray yang selalu memberi kejutan yang tak terduga kepadaku. Perhatian, peduli bahkan meluangkan waktunya untukku, kapanpun dan dimanapun.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Shades Of Nuance
19      10     0     
Romance
"seandainya kita diciptakan untuk menjadi satu, pasti suatu saat kita akan bertemu – Putri Zein" "aku selalu teringat tentang pertama kali aku bertemu dengan mu, kau hanya menatapku datar bukan tatapan memuja. Seorang siswi pindahan yang selalu membuatku muak, dengan kelakuan nya yang selalu ikut campur urusan orang lain. – Choi Min Ho" "mata kami saling bertemu, m...
Tentang Kita
25      7     0     
Romance
Semula aku tak akan perna menduga bermimpi pun tidak jika aku akan bertunangan dengan Ari dika peratama sang artis terkenal yang kini wara-wiri di layar kaca.
Ingatan
75      10     0     
Romance
Kisah ini dimulai dari seorang gadis perempuan yang menemui takdirnya. Ia kecelakaan sebelum sempat bertemu seseorang. Hidupnya terombang-ambing diantara dua waktu. Jiwanya mencari sedang raganya terbujur kaku. Hingga suatu hari elektrokardiogram itu berbunyi sangat nyaring bentuknya sudah menjadi garis yang lurus. Beralih dari cerita tersebut, di masa depan seorang laki-laki berseragam SMA menj...
Sahara
233      48     0     
Romance
Bagi Yura, mimpi adalah angan yang cuman buang-buang waktu. Untuk apa punya mimpi kalau yang menang cuman orang-orang yang berbakat? Bagi Hara, mimpi adalah sesuatu yang membuatnya semangat tiap hari. Nggak peduli sebanyak apapun dia kalah, yang penting dia harus terus berlatih dan semangat. Dia percaya, bahwa usaha gak pernah menghianati hasil. Buktinya, meski tubuh dia pendek, dia dapat menja...
Reach Our Time
87      21     0     
Romance
Pertemuan dengan seseorang, membuka jalan baru dalam sebuah pilihan. Terus bertemu dengannya yang menjadi pengubah lajunya kehidupan. Atau hanya sebuah bayangan sekelebat yang tiada makna. Itu adalah pilihan, mau meneruskan hubungan atau tidak. Tergantung, dengan siapa kita bertemu dan berinteraksi. Begitupun hubungan Adiyasa dan Raisha yang bertemu secara tak sengaja di kereta. Raisha, gadis...
Jingga
71      21     0     
Romance
Kehilangan memang sangat menyakitkan... Terkadang kita tak mampu mengekspresikan kesedihan kita membuat hati kita memendam sakit... Tak berakhir bila kita tidak mau mengakui dan melepas kesedihan... Bayang-bayang masa lalu akan selalu menghantui kita... Ya... seperti hantu... Jingga selalu dibayangi oleh abangnya yang sudah meninggal karena kecelakaan... Karena luka yang mendalam membuatnya selal...
Rêver
16      15     0     
Fan Fiction
You're invited to: Maison de rve Maison de rve Rumah mimpi. Semua orang punya impian, tetapi tidak semua orang berusaha untuk menggapainya. Di sini, adalah tempat yang berisi orang-orang yang punya banyak mimpi. Yang tidak hanya berangan tanpa bergerak. Di sini, kamu boleh menangis, kamu boleh terjatuh, tapi kamu tidak boleh diam. Karena diam berarti kalah. Kalah karena sudah melepas mi...
Daniel : A Ruineed Soul
4      4     0     
Romance
Ini kisah tentang Alsha Maura si gadis tomboy dan Daniel Azkara Vernanda si Raja ceroboh yang manja. Tapi ini bukan kisah biasa. Ini kisah Daniel dengan rasa frustrasinya terhadap hidup, tentang rasa bersalahnya pada sang sahabat juga 'dia' yang pernah hadir di hidupnya, tentang perasaannya yang terpendam, tentang ketakutannya untuk mencintai. Hingga Alsha si gadis tomboy yang selalu dibuat...
Forever Love
30      13     0     
Romance
Percayalah cinta selalu pulang pada rumahnya. Meskipun cinta itu terpisah jauh bermil-mil atau cinta itu telah terpisah lama. Percayalah CINTA akan kembali pada RUMAHNYA.
If Is Not You
97      28     0     
Fan Fiction
Kalau saja bukan kamu, mungkin aku bisa jatuh cinta dengan leluasa. *** "Apa mencintaiku sesulit itu, hmm?" tanyanya lagi, semakin pedih, kian memilukan hati. "Aku sudah mencintaimu," bisiknya ragu, "Tapi aku tidak bisa melakukan apapun." Ia menarik nafas panjang, "Kau tidak pernah tahu penderitaan ketika aku tak bisa melangkah maju, sementara perasaank...