Read More >>"> Malaikat Hati (Selamat Jalan Zulham) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Malaikat Hati
MENU
About Us  

Tidak terasa tahun ketiga dimasa smpku. Aku merasa akhir cerita dimasa smpku akan berakhir. Sehabis libur lebaran tahun 2009, aku dan yang lainnya kembali masuk sekolah. Dihari pertama masuk sekolah turun hujan, tidak kusangka zulham singgah melewati depan rumah. Ia menghentikan laju sepedamotornya. Masihku ingat sepedamotor menjadi idaman para wanita pada saat itu, tidak salah zulham punya sepedamotor satria fu. Ituloh sepeda motor idaman banyak wanita. Dimasa smpku dulu kalau punya sepeda motor itu, jangan ditanyak siapapun wanita langsung klepek klepek.. hehehe....

“Iya sebentar ya” ucapku dari dalam rumah

“Bu...” ucapku

“Iya....ada apa nak ?”

“Kevin pigi berangkat sekolah ya” ku sambil mencium tangan Ibu

“Assalamualaikum Bu...”

“Waalaikumsalam... Hati hati ya” ucap Ibu melihatku sudah dibonceng zulham diatas sepeda motornya. Ku teringat saat itu adalah detik detik terakhirnya aku dan dia. Tidak kusangka aku dan zulham harus berpisah, dan hidup didunianya masing masing.

“Vin...” ucapnya

“Iya.. ada apa teman” ku jawab

“Kamu tahu ndak” katanya

“Ndak. Memang kenapa ?” ku tanya

“Biasanya cewek duduk bersamaku tapi kamu menjadi saksi hari terakhir”

“Hari terakhir, apa maksud mu ?” ku tanya

“HAHAHAA.... Aku makin ngaco ya” zulham tertawa

Aku pun tertawa

“Kamu tahu ndak tanda tanda orang mati ?” zulham bertanya

“Ndak, kenapa kamu tanyak hal kayak begituan” ku jawab

“Biar seru aja...” jawabnya

“Emang kalau mati seru ya ?” ku tanya

“Serulah... aku bisa duluin kau sama yang lain” jawabnya sedikit tertawa kecil

“Duluin gimana ?” ku tanya

“Aku duluan ke akhirat, tahu surgalah....” Zulham tertawa

Aku pun ikut tertawa

“Kalau kau gak jadi ke surga, gimana ?’ ku tanya lagi

”Setidaknya aku duluin kau mencium bau surga, Hahaha.....” Zulham tertawa

Aku tertawa

“Kalau kau ndak jadi mati gimana ?” ku tanya

“Ya harus matilah, kalau tidak aku tidak tahu surga” jawabnya.

Aku jadi teringat ucap sahabatku, dulu aku juga pernah dibonceng sama sahabatku seperti ini. Dia sahabatku berkata kepadaku, kematian adalah kunci penyempurna kehidupan manusia dan kematian adalah tempat istirahat yang paling baik, dan karena kematian juga kita semakin dekat dengan surga. Benar juga apa yang diucapkan sahabatku. Jika ingin masuk surga ya harus mati dululah. Tidak terasa, akhirnya aku dan zulham tiba diparkiran sekolah. Aku dan zulham berjalan menuju ruangan kelas. Aku merasa ada yang aneh, ku berbalik badan dan zulham hanya tersenyum melihatku. Zulham menghentikan langkah kakinya.

“Zul... Mau kemana ?”

“Waktunya aku sudah pergi teman. Terima kasih sudah mau aku ajak naik sepeda motorku hari ini” ucapnya sambil berbalik badan

“Tidak masalah teman. Tapi kau mau pergi kemana. Kita harus masuk kelas”

“Tidak untuk hari dan selamanya. Aku sudah berhenti belajar sekarang. Waktuku untuk tidur sejenak menanti hari itu tiba” jawabnya dan memulai langkah kaki menjauhi diriku

‘Apakah kau lupa sama impian dan cita citamu ?” ku tanya

“Tidak teman. Jangan lupa main main kerumah baruku ya” ucapnya mulai sedikit sudah menjauh dari diriku

“Memang dimana rumah barumu ?”

“Cari dimana banyak kumpulan orang orang lagi asyik tidur, tidak pernah ternggangu oleh bising dan ocehan dunia ini. Ingat, rumah tanpa pintu ya” jawabnya

“Hai... jangan pergi...” Ku teriak sedikit

“Batu nisan sudah menjadi pembatas aku dan kau” ucapnya dalam hati.

Aku heran melihat tingkah laku zulham pagi hari itu. Hari itu masih turun deras. Aku tinggal dia, dan pergi masuk kedalam kelas. Suasana kelas menjadi tangisan hujan. Aku heran dan bimbang harus melakukan apa. Ku letak dimeja, ku lihat bangku disamping, ku teringat zulham yang selalu duduk disampingku. Aku terkejut teman kelasku duduk disampingku, tidak salah diketua kelas waktu itu. Namanya Rudi. Rudi anaknya tinggi semampai, wajahnya tidak kalah seperti aku.

“Hai... vin”

“Aku mau kasih kabar kepadamu”

“Kabar apa ?” ku terheran sambil melihat rudi yang lagi duduk disampingku

“Aku tidak tahu harus cerita dari mana, aku tidak ahli dalam menyusun kata kata menjadi mutiara” ucapnya

“Sudahlah, ceritakan dari awal yang kau sukai” ucapku

“Baiklah.... Zulham sudah meninggal” jawabnya dengan nada ketukan rendah

Seketika halilintar syok dan terkejut apalagi hujan semakin histeris gimanalah. Awan tidak tahu lagi mau bercerita mendengar kabar meninggalnya zulham teman sebangku saat masa smpku dulu. Ku merunduk dan menarik nafas.

“Dia sudah meninggal ?” ku tanya

“Iya. Tadi malam dia kecelakaan lalu lintas. Kata pihak polisi dia laga kambing, berlaga sama sama naik sepeda motor, kalau tidak salah naik satria fu ya itulah. Kalau kau tidak keberatan, nanti sehabis istirahat pertama kita akan kerumahanya sekaligus mengantarkan jenazah zulham ke pemakaman”

“Iya. Aku ikut” ku jawab dengan nada rendah

“Aku juga temannya dan aku juga berhak ikut sedih” ucapnya memukul bahkuku dan kemudian ku lihat rudi kembali berkumpul dengan teman temanku diluar kelas. Ku menarik nafas dan untuk mengatur aliran kesedihan yang terus mencabik cabik tubuhku. Ku merasa aliran air mata mulai menedang nendang ingin keluar. Gelombang tsunami menghamtam kelopak mataku, apalah dayaku yang saat itu hanya bisa menangis kehilangan temanku. Ku ingin menjerit tapi kurasa pita suara menghilang. Ditelan hausnya kesedihan ditenggorokan.

Aku merasa ada seseorang duduk disampingku saat ini. Siapakah dia ? itulah pikirku. Ku pikir dia bukan zulham. Ku melirik kesamping, sebuah bunga matahari memancarkan sinar sinar senyuman indah. Menjadi hangat diriku. Terasa kesejukkan masuk kedalam lubang pori poriku.

“Kamu sedih ya ?”

“Iya.... “ aku sedikit tertawa

“Sudah tahu aku lagi sedih, kamu nanyak lagi” ucapku

“Itu tidak sedih, buktinya kamu mau bicara samaku” katanya

“Mana buktinya, aku tidak lagi bersedih ?” ku tanya

“Ini....” Dia menghapus aliran tangisan air mataku

“Nah ini baru kevin yang aku kenal.... Tersenyumlah untukku dan untuk zulham. Dia disana juga akan membalas senyuman kamu” ucapnya

“Iya...” Ku tersenyum

“Kenapa kamu baik sekali sama aku ?” ku tanya

“Aku suka sama kamu” dia tersenyum manis

“Hak untuk menyukai siapa saja itu hak kebebasan yang tidak ada larangan di undang undang. Aku menghargai usaha kamu” ucapku membalas senyumannya

“Jadi apa yang akan kamu lakukan selanjutnya ?”

“Akan ku jalani sisa hidupku yang masih penuh teka teki indahnya rahasia Allah untukku” ku jawab

“Apakah akuadalah bagian teka teki itu ?” dia bertanya

“Hanya Allah yang mengetahuinya” ku jawab

“Kalau Allah katakan iya, Gimana ?”

“Ya gimanalah. Aku pasti akan melakukannya” ku jawab sambil tersenyum

“Amin....” katanya sambil tersenyum juga

“Maaf ya....” aku melepas kacamatanya

Dia tersenyum

“Nah ginikan kamu jelas bisa melihat seorang calon pemimpin disurga” kataku dan dia membalas dengan senyuman manis. Dihari itu aku kehilangan teman dekatku, tapi berkat indah menghiburku. Aku sedikit lega. Aku jadi ingat kata sahabatku, Jika sholat jadi tiang agama maka iklhas menjadi bendera yang selalu berkibar dan sabar menjadi pondasi tiang tersebut niscaya surga akan merindukan kita. Sahabatku juga pernah berkata, kematian bukan ajang dilema besar dalam hidup namun kematian jadikanlah suatu jaminan kata menuju hidup yang abadi. Tanpa ada kematian kita tidak pernah tahu batas kehidupan yang fana dan yang kekal, itu juga kata sahabatku.

 

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Menghukum Hati
4      4     0     
Romance
Apa jadinya jika cinta dan benci tidak bisa lagi dibedakan? Kau akan tertipu jika salah menanggapi perlakuannya sebagai perhatian padahal itu jebakan. ???? Ezla atau Aster? Pilih di mana tempatmu berpihak.
Do You Want To Kill Me?
76      36     0     
Romance
Semesta tidak henti-hentinya berubah, berkembang, dan tumbuh. Dia terus melebarkan tubuh. Tidak peduli dengan cercaan dan terus bersikukuh. Hingga akhirnya dia akan menjadi rapuh. Apakah semesta itu Abadi? Sebuah pertanyaan kecil yang sering terlintas di benak mahluk berumur pendek seperti kita. Pertanyaan yang bagaikan teka-teki tak terpecahkan terus menghantui setiap generasi. Kita...
KATAK : The Legend of Frog
4      4     0     
Fantasy
Ini adalah kisahku yang penuh drama dan teka-teki. seorang katak yang berubah menjadi manusia seutuhnya, berpetualang menjelajah dunia untuk mencari sebuah kebenaran tentangku dan menyelamatkan dunia di masa mendatang dengan bermodalkan violin tua.
Sherwin
6      5     1     
Romance
Aku mencintaimu kemarin, hari ini, besok, dan selamanya
Carnation
4      4     0     
Mystery
Menceritakan tentang seorang remaja bernama Rian yang terlibat dengan teman masa kecilnya Lisa yang merupakan salah satu detektif kota. Sambil memendam rasa rasa benci pada Lisa, Rian berusaha memecahkan berbagai kasus sebagai seorang asisten detektif yang menuntun pada kebenaran yang tak terduga.
Help Me to Run Away
14      11     0     
Romance
Tisya lelah dengan kehidupan ini. Dia merasa sangat tertekan. Usianya masih muda, tapi dia sudah dihadapi dengan caci maki yang menggelitik psikologisnya. Bila saat ini ditanya, siapakah orang yang sangat dibencinya? Tisya pasti akan menjawab dengan lantang, Mama. Kalau ditanya lagi, profesi apa yang paling tidak ingin dilakukannya? Tisya akan berteriak dengan keras, Jadi artis. Dan bila diberi k...
Kamu, Histeria, & Logika
475      107     0     
Romance
Isabel adalah gadis paling sinis, unik, misterius sekaligus memesona yang pernah ditemui Abriel, remaja idealis yang bercita-cita jadi seorang komikus. Kadang, Isabel bisa berpenampilan layaknya seorang balerina, model nan modis hingga pelayat yang paling berduka. Adakalanya, ia tampak begitu sensitif, tapi di lain waktu ia bisa begitu kejam. Berkat perkenalannya dengan gadis itu, hidup Abriel...
ALVINO
41      18     0     
Fan Fiction
"Karena gue itu hangat, lo itu dingin. Makanya gue nemenin lo, karena pasti lo butuh kehangatan'kan?" ucap Aretta sambil menaik turunkan alisnya. Cowo dingin yang menatap matanya masih memasang muka datar, hingga satu detik kemudian. Dia tersenyum.
Ocha's Journey
5      5     0     
Romance
Istirahatlah jika kau lelah. Menangislah jika kau sedih. Tersenyumlah jika kau bahagia. Janganlah terlalu keras terhadap dirimu sendiri.
Half Moon
18      11     0     
Mystery
Pada saat mata kita terpejam Pada saat cahaya mulai padam Apakah kita masih bisa melihat? Apakah kita masih bisa mengungkapkan misteri-misteri yang terus menghantui? Hantu itu terus mengusikku. Bahkan saat aku tidak mendengar apapun. Aku kambuh dan darah mengucur dari telingaku. Tapi hantu itu tidak mau berhenti menggangguku. Dalam buku paranormal dan film-film horor mereka akan mengatakan ...