Read More >>"> snow black (Papan sasaran) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - snow black
MENU
About Us  

13

Setelah hari itu, seolah kenangan indah tentang SMA bagi Kirania menghilang sudah. Tak ada yang membuatnya antusias ingin ke sekolah, hanya keharusan sebagai seorang murid saja.

Di kelas, Sela yang biasanya sebangku dengan Kirania memilih pindah duduk ke barisan paling pinggir bersama dengan Yesi, wakil ketua cheers. Ayu seolah jadi tak ada karena memilih duduk di paling belakang. Sedangkan Kirania meski tak benar-benar sendiri karena ada saja siswa sekelas yang duduk di bangku kosong sebelahnya tetap merasa sepi.

Saat keluar main, dia mulai mendapat pandangan sinis dari beberapa siswi yang terhasut omongan Putri tentang Kirania yang sengaja mendekati Pito supaya Ivan dilengserkan dari jabatannya sebagai ketua basket.

Dan Pito tidak pernah menghampiri Kirania lagi. Kirania bisa menghampiri Pito, tapi setelah mengetahui jika Sela menyukai Pito, itu sepertinya bukanlah pilihan yang baik.

“Kak Kirania? Makan sendiri? Boleh dong aku temanin” cagil Fadil di kantin.

Kirania hanya tersenyum tipis lalu melanjutkan usahanya untuk menghabiskan seporsi nasi goreng.

Kirania tidak peduli dengan pandangan sinis yang muncul dari beberapa siswi di kantin karena duduk bersama Fadil padahal beberapa hari lalu Kirania duduk bersama Pito yang menimbulkan desas-desus dimana-dimana.

“Kalo cewek cantik mah gampang ya? Kita ini apalah… hahaha” suara seorang siswi sepertinya sengaja di buat lebih keras ketika melewati meja Kirania.

Fadil hampir berdiri kalo saja Kirania tidak mememgang tangannya pasti Fadil sudah buat keributan yang akan membuatnya dipanggil ke kantor.

“Dil, habisin aja makananmu, bentar lagi mau masuk” kata Kirania tersenyum

“I-iya Kak” jawab Fadil patuh

Jam masuk berbunyi, Kirania meninggalkan kantin setelah membayar makanannya. Masuk ke kelas bukanlah hal yang menyenangkan, mungkin karena itu Kirania berjalan sangat lambat.

Meski lambat, ada saja yang menumburnya.

“Maaf” kata Kirania menunduk.

“Setidaknya lihat kearah orang yang kamu tabrak”

Kirania menoleh dan seperti dugaannya itu suara Pito.

“Aku nggak nabrak kamu, kamu yang nabrak aku” kata Kirania.

“Aku dari tadi diam aja berdiri di sini, kamu yang melangkah mendekat” jelas Pito

Kirania menatap Pito dalam “Dari sekarang aku akan menjauh”

Kalimat itu jelas bukan bagian dari percakapan mereka sekarang. Malah terdengar seperti pesan perpisahan. Kirania berbalik dan menjauhi Pito yang mematung di tempatnya.

***

Pulang sekolah, Kirania menunggu murid lain pulang duluan. Meski Kirania bisa bilang jika dia tak terganggu dengan tatapan sinis beberapa siswi tapi dia juga tak ingin mengganggu mereka, maksudnya ketika beberapa siswi ini sedang tertawa tiba-tiba Kirania lewat maka mereka akan capek-capek jadi sinis.

Kirania tak ingin kemunculannya jadi mengganggu kesenangan orang lain. Jadi Kirania memilih memutar untuk menuju pagar.

Tapi niatan hati Kirania yang baik selalu disalah artikan. Tak tunggu waktu lagi untuk Putri melabrak Kirania.

“Lo pacaran sama Kak Ivan cuman buat main-main kan?” tuduh Putri

Kirania hanya mengernyitkan dahi seraya berpikir ‘apalagi ini?’

Putri tak segan mendorong Kirania yang masih bingung. Kirania bisa melihat Ivan berada tak jauh dari tempatnya sekarang.

“Halu ya lo?” jawab Kirania spontan

Putri hampir saja menampar Kirania kalo saja Disti tak lewat dan menghalanginya.

“Apaan si lo?” tanya Disti heran

“Dia ini cuman mainin Kak Ivan aja Dis” hasutan Putri mulai makin mengada-ngada.

“Eh lo kalo ngomong mikir! Yang ada Kak Ivan yang mainin Kirania, dia yang selingkuh. Lo bukannya nyuport sesama wanita malah kayak gini!” tegur Disti

“Gue tahu dari sumber yang terpercaya..” jelas Putri

“Iya, Kirania cuma mainin Kak Ivan aja” kata Sela yang berjalan pelan.

“Nah” Putri menyambut Sela.

Disti langsung mendorong Sela “Lo kan temennya Kirania, lo harusnya sadar kalo temen lo yang dimainin”

Melihat Sela di dorong begitu, Kirania menghela napas, menatap mata Sela yang gemetar.

“Iya, gue cuman mainin Kak Ivan”

Ivan yang memdengar itu hanya menyengir jijik dan pergi. Disti seolah terperangah sampai genggaman tangannya ke kerah baju Sela terlepas.

“Puas?” Kirania menatap Putri yang tersenyum.

“Gue nyesel sudah belain lo” Kata Disti menabrak Kirania lalu pergi, Putri mengejar Disti, tidak lain tidak bukan pasti untuk kembali menghasut.

Sela menatap Kirania dengan penuh kebencian “Gue tahu lo sengaja mutar dan nggak lewat jalan biasanya supaya bisa ngelewatin kelas Pito kan?” tuduh Sela.

Kirania hanya menatap Sela dengan pandangan kosong “Terserah lo” Kirania berjalan pelan meninggalkan Sela dan semua prasangka buruknya.

***

Besoknya di sekolah tepat hari selasa minggu kedua. Dimana penguasa mading adalah angkatan kelas sebelas selama satu hari penuh. Jadi semua murid di kelas sebelas diizinkan menempel apapun karena kaca mading yang biasa terkunci dibuka dari pagi hari.

Berbeda dengan selasa minggu pertama yang dikuasai kelas sepuluh dan biasa dipenuhi dengan guyonan konyol. Ataupun dengan selasa minggu ketiga dan keempat yang akan dikuasai kelas dua belas dan berisi tentang tempat les, PTN Ranking dan buku pedoman UAN yang direkomendasikan.

Biasanya murid kelas sebelas akan membahas soal cinta dan zodiak. Karena di kelas sebelaslah itu bisa jadi sebuah tema yang digandrungi.

Biasanya Kirania akan melihat mading di selasa minggu kedua bersama Ayu dan Sela. Tapi berhubung mereka sedang tidak akur, kebiasaan yang dulu dilakukan bersama bisa juga dilakukan sendiri sebagai pengobat rindu.

Dan karena itu pagi-pagi Kirania berjalan masih dengan tas dukungnya di punggung ke arah tempat mading berada, yaitu di deretan labor IPA.

Mading sudah penuh, beberapa kertas kecil yang ditusuk jarum pentul berisi pernyataan cinta untuk Kirania mendominasi. Dari yang malu-malu sampai yang blak-blakan mencantumkan nama. Dari yang bilang sudah suka dari lama sampai yang jatuh cinta pandangan pertama.

Tapi yang paling menarik perhatian adalah kertas print gambar yang seolah mirip brosur orang hilang, kertas itu di tempel bahkan sampai ke bingkai mading. Banyak sekali.

Snowhite syndrom adalah keadaan dimana penderita senang mematahkan hati banyak orang.

?Masak nggak ngerti sih? Itu kayak perempuan sok cantik yang suka main-mainin hati cowok yang tulus sama dia. Aneh kan? Punya hobi tapi ngorbanin perasaan orang, KELAINAN!#

Isi brosur itu kurang lebih seperti itu dengan gambar snowhite berkepala tengkorak.

Kirania lantas bergidik “Pasti di dalangi Putri” serunya geli.

Sempat menggeleng, Kirania memutuskan menuju ke kelasnya dan ternyata brosur aneh itu juga tertempel di tiang bangunan sekolah yang berada  di depan masing-masing kelas. Bisa dari keempat sisinya sekaligus.

“Untuk apa kertas ini ditempel dimana-mana?” tanya guru BK yang sedang patroli bicara sendiri.

Saat kertas itu mulai ada yang dicabuti guru BK yang wajahnya sangat menakutkan. Sontak Putri mengejar Guru yang terkenal killer ini.

“Pak… Pak Pak, jangan dicabutin”

“Kenapa ditebarin kemana-mana? Kamu kira sekolah ini tong sampah?”

“Nggak, Pak, ya ampun, ini awalnya dari mading Pak. hari ini kan angkatan kelas sebelas yang nguasain mading. Karena mendidik jadi dapat izin ditempel sembarang”

“Izin dari siapa?”

“Pak Saprizal, jadi Pak kayak pengetahuan psikologi gitu. Supaya anak sekolah pada tahu syndrom dan phobia bisa menimpa siapa aja. Nanti bakalan ada banyak syndrom dan Phobia yang bakal disebarin, tapi sekarang mulai dari yang unik-unik dulu aja.” jelas Putri.

Guru BK itu masih tidak terlalu yakin.

Kirania yang melihat percakapan itu dari jauh hanya memutar matanya.

“Anggap aja ini maksud baik anak sebelas IPA buat nambah pengetahuan murid lain dengan cara yabg lebih santai Pak” simpul Putri

“Oke, tapi jangan terlalu mencolok. Satu tiang, satu selembaran aja. Nggak boleh ada di dinding atau bahkan meja kantin. Sampai ada sampahnya di lantai, kamu yang tanggung jawab. Kalo nggak Bapak akan minta Pak Saprizal cabut izinnya” tegas Guru BK sebelum kembali berpatroli.

“Yes… Siap Pak!”

Putri tersenyum licik ke arah Kirania. Kirania tak peduli dan memilih belok untuk masuk ke kelasnya.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • DesyTioulina

    ceritanya lucu juga, di save ah, lumayan buat bacaan sebelum tidur :D

    Comment on chapter Keputusan terberat
  • dayana_putri

    @Ardhio_PrantokoπŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

    Comment on chapter Keputusan terberat
  • Ardhio_Prantoko

    Aku ikutin ceritanya. Save dulu. Asik nih

    Comment on chapter Keputusan terberat
  • dayana_putri

    @Riyuni hahaha ....

    Comment on chapter Fakta VS cinta
  • Riyuni

    Aduhh.. yel-yelnya lucu banget. Hahaha

    Comment on chapter Fakta VS cinta
  • dayana_putri

    @YUYU makasihhhhh

    Comment on chapter Rahasia
  • YUYU

    Cerita persahabatannya bagus. ????

    Comment on chapter Rahasia
  • dayana_putri

    Akbar mah sama aku aja, insyaallah selamat dari snow black yang gelap

    Comment on chapter Fakta VS cinta
  • flower_flo

    Itu yah si pito manfaatin keadaan banget, tau baru putus langsung nembak dasar gak sabaran. Udah Kiran, sama Akbar aja, dijamin selamat dunia akhirat

    Comment on chapter Langkah maju
  • flower_flo

    sumpah yel yel penyemangatnya retjehh abis wkwk

    Comment on chapter Fakta VS cinta
Similar Tags
Upnormal
62      17     0     
Fantasy
Selama kurang lebih lima bulan gadis delapan belas tahun ini sibuk mencari kerja untuk kelangsungan hidupnya. Sepertinya Dewi Fortuna belum memihaknya. Nyaris puluhan perusahaan yang ia lamar tak jodoh dengannya. Selalu coba lagi. Belum beruntung. Faktor penyebab atas kegagalannya ialah sang makhluk lain yang selalu menggodanya hingga membuat gadis itu naik pitam. Maklum usia segitu masih labil. ...
Half Moon
9      5     0     
Mystery
Pada saat mata kita terpejam Pada saat cahaya mulai padam Apakah kita masih bisa melihat? Apakah kita masih bisa mengungkapkan misteri-misteri yang terus menghantui? Hantu itu terus mengusikku. Bahkan saat aku tidak mendengar apapun. Aku kambuh dan darah mengucur dari telingaku. Tapi hantu itu tidak mau berhenti menggangguku. Dalam buku paranormal dan film-film horor mereka akan mengatakan ...
Kamu
4      4     0     
Short Story
Untuk kalian semua yang mempunyai seorang kamu.
THE DAY'S RAPSODY
53      15     0     
Mystery
Sebuah pembunuhan terjadi di sebuah tempat yang bisa dibilang tempat teraman di kota ini. Banyak barang bukti ditemukan. Namun, pelaku masih belum tertangkap.
TEA ADDICT
3      3     0     
Romance
"Kamu akan menarik selimut lagi? Tidak jadi bangun?" "Ya." "Kenapa? Kan sudah siang." "Dingin." "Dasar pemalas!" - Ellisa Rumi Swarandina "Hmm. Anggap saja saya nggak dengar." -Bumi Altarez Wiratmaja Ketika dua manusia keras kepala disatukan dengan sengaja oleh Semesta dalam birai rumah tangga. Ketika takdir berusaha mempermaink...
Sepertujuhbelas #Part1
471      328     7     
Short Story
Kisah masing-masing insan sudah terpati dan mengakar pada diri mereka. Dalam sepertujuhbelas detik berikutnya, aku akan lahir, menjadi reinkarnasi dari makhluk Tuhan yang paling sempurna. Di dunia kedua, ketiga, keempat...
Kala Senja
185      40     0     
Romance
Tasya menyukai Davi, tapi ia selalu memendam semua rasanya sendirian. Banyak alasan yang membuatnya urung untuk mengungkapkan apa yang selama ini ia rasakan. Sehingga, senja ingin mengatur setiap pertemuan Tasya dengan Davi meski hanya sesaat. "Kamu itu ajaib, selalu muncul ketika senja tiba. Kok bisa ya?" "Kamu itu cuma sesaat, tapi selalu buat aku merindu selamanya. Kok bisa ya...
Kau dan Tulip
263      184     0     
Short Story
Ketika dia yang menoreh luka di hatiku karena meninggalkanku begitu saja, kembali muncul dihadapanku, apakah yang harus kulakukan? Memaafkan dan menerimanya kembali untuk berada disisiku, atau mengabaikannya dan tetap membencinya? Katakanlah, semoga keputusan yang kuambil ini bukanlah keputusan yang salah.
Attention Whore
2      2     0     
Romance
Kelas dua belas SMA, Arumi Kinanti duduk sebangku dengan Dirgan Askara. Arumi selalu menyulitkan Dirgan ketika sedang ada latihan, ulangan, PR, bahkan ujian. Wajar Arumi tidak mengerti pelajaran, nyatanya memperhatikan wajah tampan di sampingnya jauh lebih menyenangkan.
Senja Belum Berlalu
20      3     0     
Romance
Kehidupan seorang yang bernama Nita, yang dikatakan penyandang difabel tidak juga, namun untuk dikatakan sempurna, dia memang tidak sempurna. Nita yang akhirnya mampu mengendalikan dirinya, sayangnya ia tak mampu mengendalikan nasibnya, sejatinya nasib bisa diubah. Dan takdir yang ia terima sejatinya juga bisa diubah, namun sayangnya Nita tidak berupaya keras meminta untuk diubah. Ia menyesal...