Read More >>"> Alfabet(a) Cinta (Fifth girl?) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Alfabet(a) Cinta
MENU
About Us  

Aku menemui Revan yang sedang berenang,

"Van,dicariin Kay." kataku kemudian duduk di salah satu kursi yang menghadap ke kolam renang

"Nanti juga dia ke sini," sahut Revan kemudian melanjutkan olahraga paginya

"Gabung yuk!" ajak Revan

Aku hanya terdiam.Lagi-lagi aku mengingat Anggia.Dia pernah hampir tenggelam di kolam renang karena didorong oleh temannya,dan aku yang menolongnya dan membawanya ke tepi.

Anggia,kau selalu saja membuatku mengingat kenangan antara kita dulu.Andai saja kau ada di sini sekarang,pasti kita sedang bercanda bersama dan menikmati hangatnya mentari pagi.

"Ayo,fa." ajak Revan sekali lagi

"Gak ah,udah mandi." tolakku kemudian menuangkan teh hangat dari teko yang ada di atas meja.

"Anggia," gumamku tak sengaja

"Aah,Anggia terus" omelku pada diriku sendiri

Handphone-ku berdering,

~Yuda~

"Halo"

"Halo,fa.Lo lagi di mana?"

"Di Bogor,ada apa?"

"Rangga bilang,katanya lo harus siap buat turnamen bulan januari nanti.Dia udah masukin lo jadi tim inti,sama gue juga."

"Apa?Beraninya,"

"Soalnya,pendaftarannya udah mau ditutup,Fa.Terpaksa deh,latihan yang bener ya."

"Yud,gue gak mau."

"Alfa,Bu Fitri sama Pak Agung mempertaruhkan semuanya demi lo bisa masuk ke tim inti.Mereka maksa Rangga biar lo yang gantiin anggota yang keluar,mereka percaya sama lo"

"Bu Fitri?Pak Agung?Yahhh,susah kalo udah berurusan sama mereka."

"Makanya,lo harus latihan yang bener."

"Oh iya,Yud.Kalo lo ketemu Beta,sampaikan maaf gue sama dia."

"Gue lagi sama Beta,Fa.
Mau ngomong langsung?"

"Gak usah,lo aja yang bilang"

"Kenapa?Lagi marahan?"

"Nggak kok,udah dulu ya."

~aku memutus teleponnya

Aku mendesah berat,antara kesal karena aku akan benar-benar bermain basket setelah sekian lama vakum,dan kesal karena Beta sedang bersama Yuda.

Tunggu!

Kenapa aku harus kesal?
Beta tidak memiliki hubungan yang spesial denganku,kenapa aku harus kesal padanya?

Aah,sudahlah.Cintamu hanya untuk Anggia,Alfa.

Revan sudah selesai berenang dan duduk di kursi sebelahku dengan berselimut handuk.

"Kenapa?" tanya Revan

"Gue harus main basket lagi,"jawabku 

" Ya udah,main aja.Bagus loh,baru kelas sepuluh tapi udah ikut lomba."kata Revan antusias

"Masalahnya,gue udah lama vakum.Gue pernah cedera dulu,gue masih trauma." curhatku

"Hadapi ajalah,lo cowo,Fa.Masa cowo kalah sama trauma," ucap Revan mengkritik dan menyindir sekaligus

"Cowo juga manusia," balasku

"Di dekat kebun teh ada lapangan,kita latihan basket di sana.Gue jadi pelatihnya,"jelas Revan

"Gak usahlah,gue latihan di rumah aja nanti." tolakku cepat

"Gak,pokonya lo harus latihan di sini.Buat pemanasan doang,biar lo gak kaku."

***

Di sinilah aku sekarang,aku sedang berada di lapangan yang Revan maksud.Ternyata letak lapangan ini tak jauh dari rumah pohonnya Kay.Rumah pohon itu cukup terlihat dari sini.

Di lapangan ini sangat ramai,mungkin hampir sekeluarga.Ada Ayah,Bunda,Zahra,Kakek,Om Rafa,Zahra,Kay dan Revan.

Mereka menyemangatiku agar aku bisa bangkit dari keterpurukanku akan bola basket.Aku masih ragu mengambil bola basket yang disodorkan Revan.

"Semangat,Alfa!"

Aku menoleh ke asal suara,ternyata itu adalah suara Indri yang berjalan mendekat bersama tante Mila,ibunya.Aku hampir lupa bahwa Tante Mila adalah adik dari ayahku.

Aku jadi gugup jika ditonton seperti ini,

"Tangkap,fa!"teriak Revan melempar bola basket padaku,aku menangkapnya dengan sigap.Aku menatap bola itu,bola itu seolah memohon padaku agar dimainkan.

Aku menatap semua orang,mereka menatapku penuh harap.

Aku menjatuhkan bola itu,dan berjalan meninggalkan lapangan.

"Kamu jangan jadi pengecut ketika semua orang menginginkanmu jadi seorang pemenang,ayolah."bujuk Kay pelan,mungkin hanya kami berdua yang bisa mendengarnya

Aku hanya diam dan menghentikan langkahku.

"Kamu ingat saat turnamen basket tingkat nasional yang kamu ikuti?Aku juga menontonnya saat itu.Kamu sangat bersemangat ketika di lapangan,dan kamu memenangkan pertandingan itu." ujar Kay mengingatkanku pada prestasi gemilang terakhirku dalam basket,karena pertandingan selanjutnya aku mendapat cedera sampai trauma hingga saat ini.

Aku menatap Kay,

"Jangan membuat semua orang kecewa,setidaknya coba dulu,sekali saja"bujuk Kay

Aku menghela napasku dan memutar arah langkahku untuk kembali ke lapangan,semua orang menatapku dengan kasihan dan penuh harap.

Aku mengambil bola yang kujatuhkan tadi,sebelumnya aku tak pernah membiarkan bola basket menyentuh tanah.Dan tadi,aku menjatuhkan dengan sengaja.

Revan hanya menatapku,

"Lo yakin?" tanyanya ragu

"Kita coba dulu," jawabku meyakinkan

Kay pun bergabung bersama yang lain,dan Ayah langsung ke tengah lapangan menjadi wasit.

Ayah meniupkan peluit yang entah sejak kapan dia memilikinya.

Akupun memulai permainan basketku bersama Revan,kami bermain one by one.

Aku sangat sulit menghadapi Revan,dia selalu saja merebut bolanya saat aku mendekati ring basket.Dia sangat sulit ditaklukan dan sudah memasukkan bola ke dalam ring berkali-kali.Aku jadi makin kehilangan percaya diri untuk mengikuti turnamen itu.

Setelah menghadang Revan,aku berhasil merebut bolanya dan men-dribble-nya sampai mendekati ring.

Aku menarik napas dalam-dalam,kutatap ring itu.Aku merasa ring seolah itu tersenyum padaku.Akupun melompat dan melempar bolanya ke dalam ring.

Three point!

Semuanya bersorak,mereka bertepuk tangan dan menatapku penuh haru.Bahkan,Bunda mengusap air matanya.

"Anak itu!Dia lompat depan ring,dia masukin bolanya!Dia kembali!!!Anakku yang pemain basket jago itu kembali!!!" teriak Ayah saking bahagianya

Benar kata Kay,semuanya memang akan kecewa jika aku tidak melakukannya.Terima kasih telah menjadi motivatorku,Kay.

Ayah memelukku,dan menepuk pundakku beberapa kali.

"Ayah telah menemukan kembali anak Ayah,Ayah bangga,nak." ucap Ayah

"Tapi Revan yang poinnya lebih banyak," kataku mengingatkan

"Kamu pemenangnya,nak.Karena kamu bukan hanya melawan Revan,tapi kamu melawan rasa takutmu untuk melompat di depan ring.Ayah bangga," ucap Ayah kemudian melepas pelukannya

Aku menatap Kay,dia tersenyum dan mengacungkan jempolnya.

Aku memeluk Ayah lagi,

"Anakku kembali!!!" teriak Ayah sambil berputar-putar karena sangat bahagia.

Ayah melepas pelukannya,aku melihat Revan berjalan mendekat.

"Untuk hari ini,latihannya sudah cukup." ucapnya sambil tersenyum

"Makasih,Van" balasku tulus

***

Sekarang aku sedang menyantap makan siangku bersama keluargaku di lapangan.Kami berpiknik dadakan,untung saja Om Rafa membawa banyak makanan dan mempunyai ide cemerlang untuk makan siang di sini.

Baik itu keluarga Bunda maupun keluarga Ayah,keduanya sama-sama baik dan sayang padaku.Aku menjadi cucu kesayangan di keduanya.Semuanya sama-sama menginginkan yang terbaik untukku.

"Fitri memang the best,dia berhasil buat Alfa jadi lebih semangat." ucap Tante Mila

"Iya,dia makin semangat saja begitu aku ceritakan keluhanku." sahut Bunda

Aku sudah menduganya.Karena sebab itulah Bu Fitri memaksa Rangga untuk memasukkan ke tim inti,pasti karena Bunda mengadukannya.Squad Bu Fitri,Tante Mila dan Bunda memang awet,aku jadi iri.

"Tandingnya kapan?" tanya Indri

"Bulan januari," jawabku

"Oh,kalo olimpiade biologinya bulan februari ya?" tanya Indri lagi

"Iya," kataku singkat

"Apa?Lo ikut olimpiade biologi,kereeeen" puji Revan

"Seru ya di sana,kalian semua berkumpul di sekolah yang sama.Sedangkan aku,hanya sendirian di sini." keluh Kay

"Tenang Kay,lo bisa tinggal di rumah mbak Mila sama gue" ucap Revan

"Beneran?" tanya Kay

"Iya,ya 'kan mbak?" tanya Revan pada Tante Mila

"Mau tidur di mana dia?Semua kamar udah penuh," jawab Tante Mila membuat Kay sepertinya kecewa

"Gimana kalo di rumah Mas Reno aja," usul Revan

Aku menelan ludahku susah payah,itu berarti Kay akan tinggal satu rumah denganku.Sebenarnya boleh saja,tapi apakah Kay tidak keberatan?Apalagi jika ada Maurel datang ke rumahku nanti.

"Emang gpp?" tanya Kay padaku

"Tanya aja sama Ayah," jawabku bingung

"Mas Reno,Kay boleh 'kan tinggal di rumahnya Mas Reno.Kasian dia gak ada temennya kalo di sini," ucap Revan pada Ayahku

"Boleh aja,rumah jadi makin ramai nanti." balas Ayah setuju

"Tuh boleh,kapan Kay?" tanya Revan bersemangat

"Nanti aja,kalo Alfa mau pulang,aku ikut." jawab Kay

"Akan ada berapa perempuan lagi yang akan dekat denganku?"

1.Beta
2.Resti
3.Maurel
4.Indri
5.Kay?

Pantaskah kau menjadi playboy,Alfa?

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dear You
92      30     0     
Romance
Ini hanyalah sedikit kisah tentangku. Tentangku yang dipertemukan dengan dia. Pertemuan yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku. Aku tahu, ini mungkin kisah yang begitu klise. Namun, berkat pertemuanku dengannya, aku belajar banyak hal yang belum pernah aku pelajari sebelumnya. Tentang bagaimana mensyukuri hidup. Tentang bagaimana mencintai dan menyayangi. Dan, tentang bagai...
Cheossarang (Complete)
77      15     0     
Romance
Cinta pertama... Saat kau merasakannya kau tak kan mampu mempercayai degupan jantungmu yang berdegup keras di atas suara peluit kereta api yang memekikkan telinga Kau tak akan mempercayai desiran aliran darahmu yang tiba-tiba berpacu melebihi kecepatan cahaya Kau tak akan mempercayai duniamu yang penuh dengan sesak orang, karena yang terlihat dalam pandanganmu di sana hanyalah dirinya ...
Anything For You
19      8     0     
Humor
Pacar boleh cantik! Tapi kalau nyebelin, suka bikin susah, terus seenaknya! Mana betah coba? Tapi, semua ini Gue lakukan demi dia. Demi gadis yang sangat manis. Gue tahu bersamanya sulit dan mengesalkan, tapi akan lebih menderita lagi jika tidak bersamanya. "Edgar!!! Beliin susu." "Susu apa?' "Susu beruang!" "Tapi, kan kamu alergi susu sayang." &...
Blue Rose
2      2     0     
Romance
Selly Anandita mengambil resiko terlalu besar dengan mencintai Rey Atmaja. Faktanya jalinan kasih tidak bisa bertahan di atas pondasi kebohongan. "Mungkin selamanya kamu akan menganggapku buruk. Menjadi orang yang tak pantas kamu kenang. Tapi rasaku tak pernah berbohong." -Selly Anandita "Kamu seperti mawar biru, terlalu banyak menyimpan misteri. Nyatanya mendapatkan membuat ...
When You're Here
19      10     0     
Romance
Mose cinta Allona. Allona cinta Gamaliel yang kini menjadi kekasih Vanya. Ini kisah tentang Allona yang hanya bisa mengagumi dan berharap Gamaliel menyadari kehadirannya. Hingga suatu saat, Allona diberi kesempatan untuk kenal Gamaliel lebih lama dan saat itu juga Gamaliel memintanya untuk menjadi kekasihnya, walau statusnya baru saja putus dari Vanya. Apa yang membuat Gamaliel tiba-tiba mengin...
IZIN
27      9     0     
Romance
Takdir, adalah sesuatu yang tidak dapat ditentukan atau disalahkan oleh manusia. Saat semua telah saling menemukan dan mencoba bertahan justru runtuh oleh kenyataan. Apakah sebuah perizinan dapat menguatkan mereka? atau justru hanya sebagai alasan untuk dapat saling merelakan?
Error of Love
14      8     0     
Romance
Kita akan baik-baik saja ketika digoda laki-laki, asalkan mau melawan. Namun, kehancuran akan kita hadapi jika menyerah pada segalanya demi cinta. Karena segala sesuatu jika terlalu dibawa perasaan akan binasa. Sama seperti Sassy, semua impiannya harus hancur karena cinta.
TERSESAT (DILEMA)
38      15     0     
Mystery
Cerita TERSESAT ( DILEMA ) ini ada juga di situs Storial.co, lho. Sedang diikutkan dalam kompetisistorialmei19, nulissukasuka, ceritainaja. Isi Sinopsis dan beberapa Episode di dalamnya sudah direvisi ulang agar lebih berbeda dengan isi sebelumnya. Bagi yang penasaran, yuk ikuti di link ini: https://www.storial.co/book/tersesat-dilema/ Ditunggu ulasan, saran, masukan, dan kritik kalian di s...
Pisah Temu
6      2     0     
Romance
Jangan biarkan masalah membawa mu pergi.. Pulanglah.. Temu
Dessert
11      7     0     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...