Read More >>"> Cinta Tau Kemana Ia Harus Pulang (TIGA BELAS) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta Tau Kemana Ia Harus Pulang
MENU
About Us  

        Sejak Tiara pulang dari Paris tiga bulan yang lalu bukan lagi semburat bahagia yang nampak dari wajah gadis 17 tahun ini tetapi justru sebaliknya. Kepergiannya ke Paris untuk menjemput impiannya tidak benar-benar mampu membuatnya berlari melupakan kekecewaanya pada masa lalu. Tanya-berjuta tanya selalu menghujani pikirannya dimana sebenarnya seseorang yang selalu dia fikirkan itu. Apa iya dia memenuhi permintaannya yang terakhir kali ia utarakan saat terakhir mereka bertemu saat itu. Tiara kembali mengingat kejadian di rumah sakit beberapa bulan yang lalu. Dia meminta laki-laki itu untuk pergi dari hidupnaya.

“ Ra, gimana?.”

“ Gimana apanya sih ta?.”

“ Aduh, lo tu emang lupa atau emang sengaja ngelupa sih.”

Tiara menghela napa panjang. “ Ini bukan waktu yang tepat buat bahas itu, ini tugas kita belum selesai.”

“  Yaudah gini, siniin laptopnya kita tutup beres kan, sekarang tugasnya udah selesai.”

“ Nita Kamu tuh apaan sih, itu tugasnya belum selesai.”

“ Tiara tiara jujur aja gue heran deh sama lo, tugas sekolah belum selesai lo bingung tapi tugas lo yang udah bertahun-tahun ngak selesai lo biarin gitu aja.”

“ Tugas sekolah bisa lo selesain kapanpun elo mau ra karna lo pinter hari ini kelar pun gue percaya lo bisa. Tapi masalah perasaan lo, elo mau sampe kapan lo biarin enggak selesai selesai. Loe bilang lo penulis, loe udah banyak nulis cerita, elo udah nerbitin banyak buku, lo menangin banyak kompetisi. Tapi lo belum bisa menangin hati lo sendiri.”

“ Dan elo sadar ngak selama ini, elo udah jadi Tuhan untuk banyak cerita, elo tulis semua akhir cerita lo selalu happy ending, dan elo selalu bilang kalau elo seneng ngeliat orang yang baca karya lo bahagia. Tapi faktanya gue yang sahabat lo sama sekali ngak bahagia dengan semua ending cerita lo, lo tau kenapa karna semua itu cuma kebohongan, lo kasih kehidupan yang palsu buat mereka padahal kenyataanya cinta ngak seindah itu.”

“ Nita cukup .”

“ Kenapa? Kenapa ra? Kenapa lo gk bisa jadi Tuhan buat cerita lo sendiri? Elo udah berhasil bahagiain para pembaca lo tapi elo sendiri belum bisa bahagiaan hidup lo sendiri.”

            Setelah berkata panjang lebar Nita beranjak dari tempat tidur, kemudian menuju meja yang berada disudut kamar itu dan kemudian mengambil sebuah benda berwarna merah. Dan kemudian menyerahkannya kepada Tiara yang sedari tadi tidak berbuat apa-apa ketika mendengar pidato panjang lebar sahabatnya itu. Sekarang tape recorder itu sudah berada ditangan Tiara.

“  Ra lo puter sekarang tape recorder itu, dengerin baik-baik.” Kemudia Nita menekan tombol play dari tape recorder itu “Tiara” berulang kembali kata-kata itu yang ia dengar.

“ Ngak ta, aku ngak bisa dengerin ini.”

“ Elo harus dengerin ini baik-baik ta, gue tau lo bisa.”

 

“Semakin jauh seseorang berlari dari masalah semakin kencang pula masalah itu mengusiknya”

Rekaman suara dari Radit..

“Tiara, aku tahu setelah semua yang telah terjadi rasanya aku udah ngak pantas menyebut nama kamu lagi. Jujur aja sebenernya aku ngak pernah sanggup untuk ngungkapin semua ini ke kamu, karna aku tau kamu pasti bakal nangis. Hati kamu yang pernah sekokoh ucapan kamu. Aku masih inget banget saat kamu nangis didepan makam ayah kamu, kamu bilang kamu benci sama ayah karna dia udah ninggalin kamu, kamu marah sama Tuhan karna Dia udah ambil laki-laki yang sangat kamu cintai. Semua itu adalah pertama kalinya aku ketemu sama kamu, entah saat itu takdir Tuhan yang membawa aku ketemu sama kamu atau kesalahan yang harusnya membuat kita ngak pernah ketemu. Kamu marah sama aku, kamu benci sama aku, itu semua hak kamu ra. Apa yang udah aku lakuin aku sadar aku udah nyakitin kamu, aku ngak pernah tidur dengan nyenyak setiap kali aku liat foto masa kecil kita di dinding kamar aku yang sampai sekarang masih aku simpen karna aku ngak akan pernah sanggup untuk buang atau ngak melihatnya sehari aja karna cuma itu yang aku punya, cuma itu yang bisa aku pandang saat aku rindu sama kamu. Aku kirim rekaman ini bukan untuk bikin kamu maafin aku atau kamu fikir untuk ngerayu kamu, tapi aku cuma mau kasih tau kamu kalo aku udah penuhi permintaan kamu supaya aku pergi jauh dari hidup kamu, kamu udah ngak akan lagi liat ganggu hidup kamu. Dan untuk yang terakhir aku mau minta satu hal dari kamu aku mohon supaya kamu selalu bahagia, raih semua cita-cita kamu.”

            15 menit menjadi waktu yang berharga untuk Tiara, untuk pertama kalinya setelah 3 tahun lamanya Tiara tidak mau mendengarkan suara Radit, kini tiara bisa kembali mendengarkannya lewat rekaman tape recorder yang dikirimkan oleh Radit. Tiara sama sekali tidak bisa lagi menahan pilunya, dulu mereka bisa menghabiskan waktu selama berjam-jam hanya untuk sekedar bercanda dengan Radit, sesibuk apapun keduanya mereka selalu menyempatkan waktu untuk bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Tetapi sekarang, jangankan  berjam-jam 15 menit sudah menjadi sangat berharga baginya untuk bisa mendengarkan suara sahabat masa kecilnya itu dan itupun hanya melalui rekaman tape recorder untuk yang terakhir kalinya. Dipelukan sang sahabat Tiara menangis sejadi-jadinya dia tidak tau air matanya  itu adalah tangis kesedihan atau tangis kebahagiaan. Tiara memang menginginkan Radit pergi tetapi ia tidak mengira ternyata kepergiannya bisa membuat Tiara sesedih ini.

            Kini Tiara hanya mampu termenung ditepi kolam ikan kesukaanya, tidak tau apa yang dia fikirkan, fikirannya kosong. Tiba-tiba bayangan seorang wanita paruh baya muncul dan mengahalangi sinar lampu taman sehingg taman sekarang menjadi temaram, Tiara menoleh ke sumber bayangan itu, dan ternyata sang bunda yang sedang berdiri disampingnya. Tanpa berkata apa-apa sang bunda memegang kepala Tiara dan membimbing kepala Tiara untuk mendarat dibahu sang bunda, seketika  Tiara menurut saja bimbingan tangan sang bunda dan sekarang posisi Tiara bersender dibahu bundanya.

“ Kamu pernah kehilangan ayah karna takdir, tetapi kenapa sekarang kamu membuat kesalahan dengan membiarkan takdir memisahkan kamu dengan dia, padahal kamu bisa mencegahnya tetapi kamu memilih diam dan tidak melakukan apa-apa.” Bunda Tiara memulai pembicaraanya, berhenti sejenak lalu dia melanjutkan ucapannya. “ Terkadang takdir itu memang kejam, tapi ia tidak jahat. Yang jahat itu adalah orang yang diam ketika dia tau bahwa takdir yang kejam itu bisa dicegah, tetapi dia tidak mau melakukan apapun.”

            Mendengar semua ucapan sang bunda, tidak ada sepatah kata pun yang mampu diucapkan oleh Tiara. Ia hanya terdiam dipelukan sang ibu sambil air matanya terus mengalir membasahi pipinya, pikirannya kosong entah apa yang ada difikirannya. Ketika malam mulai larut Tiara yang sejak tadi larut dalam belaian sang bunda, sambil melihat gemerlap bintang diatas langit kemudian mulai mengatakan sesuatu.

“ Begitu banyak kata yang udah dia ucapkan dalam rekaman itu, tapi ngak ada satu katapun yang mengatakan alasan dia, kenapa dia ngak dateng waktu itu.”

“ Kadang ketika kita sayang sama sesoeorang kita lebih baik memilih diam, bukan karena kita takut untuk mengatakannya, tetapi karna kita ngak mau buat orang yang kita sayangi menjadi ngak nyaman atau merasa terganggu.”

“ Aku ngak ngerti maksud bunda.”

“ Selama ini kamu menghidar dari Radit bukan karena kamu benci sama dia tetapi karena kamu taku untuk tau suatu kenyataan, iya kan. Kamu selama ini menghindar karena kamu takut dengar penjelasan dari Radit, kamu takut kalo apa alasan yang akan dikasih sama Radit itu ngak sesuai dengan apa yang kamu bayangkan, kamu takut kalau alasan itu akan lebih menyakitkan dari yang kamu bayangkan iya kan, dan kamu ngak siap terima kenyataan itu.” Bunda melanjutkan bicaranya. “ Dan  itu sebabnya kenapa Radit ngak mau mengatakan alasan apapun, karena dia ingin kamu mengerti alasannya dengan sendirinya. Dan alasan itu hanya satu yaitu cinta, dia sayang dan cinta sama kamu dia ngak mau menyakiti kamu itu sebabnya dia memilih diam. Dia ngak mau menyakiti kamu jauh lebih dalam lagi.”

            Sejak malam itu pikiran Tiara benar-benar kacau. Peringatan bulan bahasa yang akan tiba esok hari benar-benar belum Tiara persiapkan sama sekali, padahal untuk memperingati bulan bahasa esok hari Tiara sudah merencanakan untuk membuat sebuah perayaan sebagai rangkaian acara peringatan bulan bahasa dan launching novel pertamanya.  Tetapi kecamuk difikirannya tentang Radit belum juga hilang dari benaknya. Apa iya aku udah jadi takdir yang jahat buat Radit. Apa yang dikatakan bunda memang benar, aku takut terima kenyataan. Aku takut untuk tau sebuah kebenaran. Dan aku ngak pernah siap untuk kehilangan. Tapi semuanya udah terlambat cinta itu udah pergi dan ngak akan kembali lagi pulang. Tiara sangat merasa sangat bersalah, dia merasa jika dia selama ini sudah mengambil keputusan yang salah. Ngak seharusnya dia menghakimi Radit semaunya sendiri seperti ini.

 

“ Bagaimana cinta itu bisa pulang, jika kita sendiri tidak mau membukakan pintu.”

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Berawal dari Hujan (the story of Arumi)
33      29     0     
Inspirational
Kisah seorang gadis bernama Arumi Paradista, menurutnya hujan itu musibah bukan anugerah. Why? Karena berawal dari hujan dia kehilangan orang yang dia sayang. Namun siapa sangka, jika berawal dari hujan dia akan menemukan pendamping hidup serta kebahagiaan dalam proses memperbaiki diri. Semua ini adalah skenario Allah yang sudah tertulis. Semua sudah diatur, kita hanya perlu mengikuti alur. ...
Tuhan, Inikah Cita-Citaku ?
73      51     0     
Inspirational
Kadang kita bingung menghadapi hidup ini, bukan karena banyak masalah saja, namun lebih dari itu sebenarnya apa tujuan Tuhan membuat semua ini ?
Aku. Kamu. Waktu
142      92     0     
Romance
Aku adalah perempuan yang tidak diperkenankan untuk hidup oleh orang lain. Aku adalah perempuan yang berdosa hanya karena jatuh cinta. Aku adalah perempuan ketiga dari kisah cinta yang bukan sesungguhnya
Mednorts
12      12     0     
Humor
Definisi anak Mednorts "Ada ya, manusia macam mereka ditengah-tengah sekolah internasional ini?"- Angkasa Putra Azharon "Harap sabar, kelas gue emang isinya anak monyet semua. Termasuk gue ...."- Dityan Casver Arzhelo "Kalian heran lihat tingkah absurd mereka? Lebih mengherankan kalau mereka anteng-anteng aja, nggak ada ulah."- Elang Adiputra
ATMA
14      14     0     
Short Story
"Namaku Atma. Atma Bhrahmadinata, jiwa penolong terbaik untuk menjaga harapan menjadi kenyataan," ATMA a short story created by @nenii_983 ©2020
Malaikat Hati
267      159     0     
Romance
Sebuah persinggahan dalam menjalin sebuah ikatan tidak lagi terasa dan bersemayam dihati. Malaikat hati yang mengajarkan betapa pentingnya sebuah senyuman dan pelukan. Mengenalkan arti bahagia dan arti kenyamanan hati. Disaat itu, aku sadar bahwa hidup bukan untuk menentukan sebuah pilihan tapi hidup untuk menjalin sebuah kepercayaan.
The Savior
74      48     0     
Fantasy
Kisah seorang yang bangkit dari kematiannya dan seorang yang berbagi kehidupan dengan roh yang ditampungnya. Kemudian terlibat kisah percintaan yang rumit dengan para roh. Roh mana yang akan memenangkan cerita roman ini?
Asa
169      89     0     
Romance
"Tentang harapan, rasa nyaman, dan perpisahan." Saffa Keenan Aleyski, gadis yang tengah mencari kebahagiaannya sendiri, cinta pertama telah di hancurkan ayahnya sendiri. Di cerita inilah Saffa mencari cinta barunya, bertemu dengan seorang Adrian Yazid Alindra, lelaki paling sempurna dimatanya. Saffa dengan mudahnya menjatuhkan hatinya ke lubang tanpa dasar yang diciptakan oleh Adrian...
Love and your lies
164      104     0     
Romance
You are the best liar.. Xaveri adalah seorang kakak terbaik bagi merryna. Sedangkan merryna hanya seorang gadis polos. Dia tidak memahami dirinya sendiri dan mencoba mengencani ardion, pemain basket yang mempunyai sisi gelap. Sampai pada suatu hari sebuah rahasia terbesar terbongkar
About love
31      27     0     
Romance
Suatu waktu kalian akan mengerti apa itu cinta. Cinta bukan hanya sebuah kata, bukan sebuah ungkapan, bukan sebuah perasaan, logika, dan keinginan saja. Tapi kalian akan mengerti cinta itu sebuah perjuangan, sebuah komitmen, dan sebuah kepercayaan. Dengan cinta, kalian belajar bagaimana cinta itu adalah sebuah proses pendewasaan ketika dihadapkan dalam sebuah masalah. Dan disaat itu pulalah kali...