Read More >>"> Cowok Cantik (Part 1) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cowok Cantik
MENU
About Us  

Cowok Cantik Part 1

Piip...

"Cantik! Tungguin gue dong!"

Suara Rama menyeruak menarik perhatian kami. Laki-laki macho yang satu ini begitu suka menggangguku. Padahal dia juga tahu sendiri bagaimana buruknya temperamenku.

Rama, laki-laki asli keren yang sudah sebulan ini kenal dekat denganku. Orangnya tampan, hidungnya mancung, giginya rapi, kulit sawo matang, dan alisnya mantap, terlihat tegas. Namun dia orangnya agak resek. Tak tahu waktu tak tahu tempat, selalu saja menggangguku. Seperti sekarang ini.

“Apaan sih, Ram! Bisa gak sih manggilnya gak gitu juga? Malu tahu dilihatin orang," sewotku.

Ya, aku rasa, sekali-sekali aku harus bersikap tegas pada anak satu ini. Kalau tidak, mungkin dia tidak akan berhenti menggangguku seperti ini. Tapi, bukan Rama namanya kalau bisa aku bungkam secepat itu. Lihat saja apa jawabannya.

“Ya udah sih, Can! Lu kan emang cantik. Lihat aja tuh bibir lu. Merah, tipis, manyun-manyun lagi. Gemes gue!” katanya membuat darahku naik membuat kepalaku pusing.

Dia itu temanku yang paling resek. Sangat suka memuji-muji. Mending kalau pujiannya menghibur, ini, yang ada malah menghina. Ditambah orang-orang di sekeliling kami yang mulai menatap kami. Seakan kami berdua ini adalah pemandangan aneh yang perlu diperhatikan. Akupun mengambil langkah lebih cepat dan berusaha mengabaikannya.

"Ah basi. Malas gue ladenin lu!" kataku melanjutkan perjalanan.

Sayang seribu sayang, itu tidak berpengaruh. Aku hanya berjalan kaki, sementara Rama menggunakan motor. Sudah jelas dia akan mengikutiku. Dengan nada gembira dia terus mengatakan banyak hal tentang kecantikanku. Bahkan meskipun aku tak menggubrisnya, ia tetap saja mengatakan banyak hal.

“Terserah lu mau dengerin apa kagak, Can. Gue bakal tetap setia di samping lu. Lu itu udah kayak bidadari bagi gue. Dan asal lu tahu aja, tuh, dia, dia, dia, dia, dan semua anak satu sekolahan udah pada tahu, kalau gue, suka sama lu." Apa? Dia bilang apa? Dia suka? Bukan, bukan yang itu. Dia sudah memberi tahu itu semua ke anak-anak? Karena tak percaya, aku pun berhenti di tengah perjalananku. Aku perhatikan satu per satu muka anak-anak yang sedang memperhatikan kami berdua. Mereka ada yang terlihat tertawa geli, mencibir, menatap aneh, ada juga yang hanya berani curi-curi pandang, ada juga yang berani “cie-ciein” kami. Astaga Rama. Apa yang sudah kamu lakukan? Aku berteriak dalam hati.

“Apaan sih, Ram? Lu beneran ngasih tahu mereka?” nada suaraku meninggi. Wajahku juga mungkin sudah memerah padam saking kesalnya. Dan itu ternyata berimbas ke Rama. Ternyata dia takut juga kalau aku marah.

“Lu, gak beneran marah kan, Can? Lagian, yang ngaku suka kan gue. Bukan lu," ucap Rama membela dirinya sendiri. Dia memang ada benarnya. Tapi aku tak tahan kalau sampai diperhatikan terus oleh anak-anak seperti ini.

“Tutup mulut lo, Ram!” jariku sudah menunjuk ke mukanya. Dia kelihatan bego waktu itu, tapi emosiku membuat aku tak terpikirkan untuk tertawa sedikitpun.

“Ta,”

“Gue Bilang, Tutup Mulut Lo! Sekarang juga lo nyalain motor lo dan pergi dari hadapan gue. Kalau gak, lo gak bakal pernah bisa ngobrol sama gue lagi." Kata-kata itu keluar dengan nada terang menunjukkan bahwa aku benar-benar kesal. Itu sudah semua yang aku miliki. Aku tak punya bahan ancaman lain lagi untuk Rama. Otakku sudah terlalu panas untuk peduli pada tatapan aneh teman-temanku yang lain. Mereka pasti kaget melihat aku yang bertengkar dengan Rama. Siapa juga yang menyuruhnya membuat pengumuman aneh seperti itu.

Rama pun dengan berat hati mulai menyalakan motornya dan berlari sekencang-kencangnya. Entah dia marah atau malu. Aku sendiri berharap kalau anak-anak yang melihat pertengkaran kami dapat lebih terbuka pikirannya. Mana mungkin aku mau sama Rama. Suka sih suka. Tapi itu Rama, bukan aku. Aku masih “Normal”.

Akhirnya aku sendirian. Bahkan meskipun ia sudah jauh, aku masih bisa merasa begitu kesal kepadanya. Aku menggerutu di sepanjang jalan. Ada rasa kesal yang tak bisa aku bendung di jalanan waktu itu. Sampai-sampai aku mengeluarkan sebuah tendangan ke arah sebuah batu besar sebesar bola basket. Rasanya cukup menyakitkan. Tapi aku juga lumayan sedih dan menyesal. Kasihan juga Rama diperlakukan seperti itu. Tapi, tidak! Tidak boleh merasa kasihan. Dia sudah membuatku malu. Aku harusnya tak berteman lagi dengannya. Kalau aku masih berdekatan dengannya, bisa-bisa aku dianggap “Tidak normal” seperti dia. Tak boleh. Itu sudah akibat dari kesalahannya sendiri karena terlalu gemar mengganggu orang lain. Sekarang, aku hanya harus bisa menjauh darinya bagaimanapun caranya. Harus.

***
Super short gak sih? Hehe, iya, kisahnya emang super short, tapi tenang, aku sengaja motong-motong biar kalian lebih kenal sama tokohnya. Lebih gampang nyerapnya. Eakk.. So, 20+ part berikutnya masih menunggumu lho! :D

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Di Balik Jeruji Penjara Suci
0      0     0     
Inspirational
Sebuah konfrontasi antara hati dan kenyataan sangat berbeda. Sepenggal jalan hidup yang dipijak Lufita Safira membawanya ke lubang pemikiran panjang. Sisi kehidupan lain yang ia temui di perantauan membuatnya semakin mengerti arti kehidupan. Akankah ia menemukan titik puncak perjalanannya itu?
V'Stars'
37      27     0     
Inspirational
Sahabat adalah orang yang berdiri di samping kita. Orang yang akan selalu ada ketika dunia membenci kita. Yang menjadi tempat sandaran kita ketika kita susah. Yang rela mempertaruhkan cintanya demi kita. Dan kita akan selalu bersama sampai akhir hayat. Meraih kesuksesan bersama. Dan, bersama-sama meraih surga yang kita rindukan. Ini kisah tentang kami berlima, Tentang aku dan para sahabatku. ...
ALUSI
134      60     0     
Romance
Banyak orang memberikan identitas "bodoh" pada orang-orang yang rela tidak dicintai balik oleh orang yang mereka cintai. Jika seperti itu adanya lalu, identitas macam apa yang cocok untuk seseorang seperti Nhaya yang tidak hanya rela tidak dicintai, tetapi juga harus berjuang menghidupi orang yang ia cintai? Goblok? Idiot?! Gila?! Pada nyatanya ada banyak alur aneh tentang cinta yang t...
Our Tears
58      43     0     
Romance
Tidak semua yang kita harapkan akan berjalan seperti yang kita inginkan
Lentera
37      33     0     
Romance
Renata mengenal Dimas karena ketidaksengajaan. Kesepian yang dirasakan Renata akibat perceraian kedua orang tuanya membuat ia merasa nyaman dengan kehadiran lelaki itu. Dimas memberikan sebuah perasaan hangat dan mengisi tempat kosong dihatinya yang telah hilang akibat permasalahan kedua orang tuanya. Kedekatan yang terjalin diantara mereka lambat laun tanpa disadari telah membawa perasaan me...
Bullying
9      9     0     
Inspirational
Bullying ... kata ini bukan lagi sesuatu yang asing di telinga kita. Setiap orang berusaha menghindari kata-kata ini. Tapi tahukah kalian, hampir seluruh anak pernah mengalami bullying, bahkan lebih miris itu dilakukan oleh orang tuanya sendiri. Aurel Ferdiansyah, adalah seorang gadis yang cantik dan pintar. Itu yang tampak diluaran. Namun, di dalamnya ia adalah gadis rapuh yang terhempas angi...
Flowers
12      12     0     
Inspirational
Zahra, remaja yang sering menggunakan waktu liburnya dengan bermalas-malasan di rumah, menggunakan satu minggu dari libur semesternya untuk mengunjungi tempat yang ingin dikunjungi mendiang Kakaknya. Bukan hanya demi melaksanakan keinginan terakhir Kakaknya, perjalanan ini juga menjadi jawaban atas semua pertanyaannya.
Love Rain
464      240     0     
Romance
Selama menjadi karyawati di toko CD sekitar Myeong-dong, hanya ada satu hal yang tak Han Yuna suka: bila sedang hujan. Berkat hujan, pekerjaannya yang bisa dilakukan hanya sekejap saja, dapat menjadi berkali-kali lipat. Seperti menyusun kembali CD yang telah diletak ke sembarang tempat oleh para pengunjung dadakan, atau mengepel lantai setiap kali jejak basah itu muncul dalam waktu berdekatan. ...
Love Dribble
170      94     0     
Romance
"Ketika cinta bersemi di kala ketidakmungkinan". by. @Mella3710 "Jangan tinggalin gue lagi... gue capek ditinggalin terus. Ah, tapi, sama aja ya? Lo juga ninggalin gue ternyata..." -Clairetta. "Maaf, gue gak bisa jaga janji gue. Tapi, lo jangan tinggalin gue ya? Gue butuh lo..." -Gio. Ini kisah tentang cinta yang bertumbuh di tengah kemustahilan untuk mewuj...
Forgetting You
81      56     0     
Romance
Karena kamu hidup bersama kenangan, aku menyerah. Karena kenangan akan selalu tinggal dan di kenang. Kepergian Dio membuat luka yang dalam untuk Arya dan Geran. Tidak ada hal lain yang di tinggalkan Dio selain gadis yang di taksirnya. Rasa bersalah Arya dan Geran terhadap Dio di lampiaskan dengan cara menjaga Audrey, gadis yang di sukai Dio.